Anda di halaman 1dari 20

Lab A nggaran |1

Perusahaan Politek, adalah perusahaan manufaktur, yang

memproduksi 3 jenis tegel yaitu teraso, polos dan warna.

Berikut Data yang diperoleh :

1. Data Produk

Perusahaan menghsailkan 3 jenis produk yaitu: teraso,

tegel polos, dan tegel berwarna yang berukuran 20x20cm

dengan harga jual per unit (=meter 2), masing-masing Rp.

9.000, Rp. 7.500, dan Rp. 12.000.

2. Data Penjualan

Data penjualan yang berhasil dikumpulkan adalah data

selama 7 tahun terakhir (2011 s/d 2017), yang akan

digunakan untuk perkiraan penjualan (sales forecast) tahun

2018.

Data penjualan 7 tahun terakhir adalah sebagi berikut:

Table 1: Data Total Penjualan Seluruh Produk Tahun 2011

s.d Tahun 2017.

Periode Penjualan (m2)


2011 235.000
2012 240.000
2013 275.000
2014 280.000
2015 250.000
2016 275.000
2017 300.000

Ketiga produk tegel ini dijual di daerah Bandung Barat,

Bandung Timur , dan Bandung Selatan melalui distributor


Lab A nggaran |2

utama yang ada di masing-maing wilayah tersebut. Adapun

proporsi penjualan di masing-masing daerah penjualan

sebagai berikut.

Tabel 2: Proporsi Penjualan masing-masing produk dan

daerah penjualan

Bdg
Bdg Barat Bdg Timur Total
Produk Selatan
(%) (%) (%)
(%)
Teraso 6 6 8 20
Polos 10 25 15 50
Warna 15 7,5 7,5 30
Total 31 38,5 30,5 100

Berdasarkan pengalaman penjualan tertinggi diperoleh

pada bulan-bulan Oktober sampai dengan Desember

(triwulan IV). Dengan menghitung data penjualan triwulan

yang akan dijadikan pedoman di dalam menyusun anggaran

penjualan.

Tabel 3: Volume Penjualan Per Triwulan

Triwulan Penjualan (%)


Triwulan I 21
Triwulan II 24
Triwulan III 24
Triwulan IV 31

3. Syarat Penjualan

Perusahaan tidak menjual produknya secara eceran,

karena hubungan bisnis dengan distributor sudah berjalan


Lab A nggaran |3

cukup lama, maka pola pembayaran dari distributor ke

perusahaan dilakukan sebagai berikut:

Distributor Bandung Barat : dibayar 50% saat barang

diterima, 40% pada triwulan penjualan dan sisanya dibayar

satu triwulan berikutnya.

Distributor Bandung Timur : dibayar 40% saat barang

diterima, 45 % pada triwulan penjualan dan sisanya dibayar

satu triwulan berikutnya.

Distributor Bandung Selatan : dibayar 60% saat barang

diterim, 34% pada triwulan penjualan dan sisanya dibayar

satu triwulan berikutnya.

Saldo piutang pada akhir tahun 2017 untuk wilayah

Bandung Barat Rp. 11.200.000, Bandung Timur Rp.

45.000.000, Bandung Selatan Rp. 20.000.000. kesemuanya

ini akan diterima pada awal triwulan I tahun 2018.

Persediaan Produk Jadi

Kebijaksanaan perusahaan dalam menetapkan

persediaan awal dan akhir prouk jadi mengutamakan

stabilitas produksi. Adapun data persediaan produk jadi

awal dan akhir perusahaan adalah sebagai berikut:


Lab A nggaran |4

Tabel 4 : Data Persediaan Produk Jadi

Persediaan Persediaan
Jenis
Awal Akhir
Teraso 1.000 600
Polos 750 450
Warna 600 750

5. Bahan Baku

5.1 Kebutuhan Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi

produk tegel terdiri dari mill, semen PC, pasir teraso, semen

CP. Standar penggunaan bahan baku pada masing-masing

produk:

Table 5: Standar Penggunaan Bahan Baku Setiap M 2 (1 M=

25 buah)

Jenis Semen
Mill Pasir Teraso Semen
Produk PC
Teraso 2 3,5 10 2 0,5
Polos - 8 10 - -
Warna - 5 10 - 3

Untuk tegel warna maka ada tambahan bahan sebagai

pewarna berupa verp dengan standar penggunaan sebesar

0,0625 untuk setiap m2 nya. Oleh karena jumlahnya material

maka biayanya dimasukan ke dalam biaya bahan baku.

Selain bahan-bahan di atas untuk keperluan pencampuran

bahan dan penghalusan jadi maka perusahaan juga

menggunakan bahan-bahan berupa: sirinol, oxalzuur dan


Lab A nggaran |5

garborandum. Akan tetapi karena jumlah pemakainnya

relative sangat sedikit, maka bahan baku tersebut

digologkan sebagai bahan penolong dan pembeliannya

dilakukan setap triwulan sebesar Rp. 400.000 secara tunai.

5.2 Pembelian Bahan Baku

Tabel 6 : Data Harga Bahan Baku per Kg

Jenis Bahan Harga


Baku (Rp)
Mill 150
Semen PC 250
Pasir 10
Teraso 200
Semen CP 500
Verp 3.000

Pembelian bahan baku dilakukan melalui tiga supplier

yaitu PT Apit, PT Bambang, dan PT Carolina. PT Apit

mensuplai semen PC, semen CP, teraso, dan mill. PT

Bambang mansuplai pasir dan pasir besi, PT Carolina

mensuplai semua bahan pembantu (sirinol, oxalzuur,

garborandum dan Verp). Syarat pembelian bahan baku

adalah sebagai berikut:

PT Apit : dibayar 3 kali,masing-masing 60% tunai, 30%

pada triwulan pembelian dan sisanya satu

triwulan berikutnya.
Lab A nggaran |6

PT BAmbang:dibayar 50% saat barang diterima, 30% pada

triwulan pembelian dan sisanya satu triwulan

berikutnya.

PT Carolina :semua pembelian dibayar dengan tunai.

5.3 Persediaan Bahan Baku

Oleh karena semua jenis bahan dapat diperoleh

dengan mudah maka perusahaan menetapkan besarnya

persediaan bahan ynag tidak terlalu besar.

Tabel 7 : Data Persediaan Bahan Baku (kg)

Persdiaan Persediaan
Jenis Bahan Baku
Awal Akhir
Mill 5.000 4.500
Semen PC 3.981 1.300
Pasir 15.000 20.000
Teraso 3.000 1.000
Semen CP 900 1.200
Verp 10 15

6. Tenaga Kerja

Secara keseluruhan jumlah tenaga kerja di

perusahaan sebanyak 279 orang terdiri dari:

Direksi

Direksi terdiri dari 4 orang yaitu Direktur Utama,

Direktur Administrasi dan Keuangan, Direktur Operasional,

dan Direktur Penjualan. Direktur Utama mendapat gaji

sebesar Rp. 4.000.000 per bulan, Direktur Administrasi dan

Keuangan, Direktur Operasional dan Direktur Penjualan


Lab A nggaran |7

masing-masing mendapat gaji sebesar Rp. 3.000.000 per

bulan.

Bagian Administrasi dan Keuangan

Direktur ini membawahi 3 bagian yaitu Bagian Akuntansi,

Bagian Keuangan, dan Bagian Administrasi yang masing-

masing dipimpin oleh seorang Manajer dengan gaji sebesar

Rp. 2.250.000 per bulan.

Bagian Operasional

Direktur Operasional membawahi Bagian Gudang, Produksi,

dan Pembelian yang masing-masing dipimpin oleh seorang

manajer dengan gaji sebesar Rp. 2.250.000 per bulan.

Manajer Produksi membawahi Departmen Pencampuran,

Pencetakan, Penyelesaian, Listrik, Bengkel, dan Umum

Pabrik, yang masing-masing dipimpin olehKepala

Departemen dengan gaji sebesar Rp. 1.250.000 per

bulan,setiap departemen produksi ada 6 mandor dengan

gaji masing-masing Rp. 200.000Per bulan, sedangkan

department jasa memperkerjakan 14 orang, department

bengkel 4 orang dan administrasi pabrik 6 orang dengan

gaji masing-masing Rp. 300.000 per bulan.

Bagian Penjualan

Direktur penjualan membawahi 3 manajer penjualan yaitu

untuk area Malang, Pasuruan, dan Blitar, yang masing-

masing memperoleh gaji sebesar Rp. 2.250.000 per bulan.

Karyawan Perusahaan
Lab A nggaran |8

Karyawan perusahaan sebanyak 20 orang disebar di berbagi

bagian yaitu: 2 orang bagian akuntansi, 2 orang bagian

keuangan, 2 orang bagian administrasi, , 1 orang bagian

gudang, 1 orang bagian pembelian, dan 12 orang salesmen

dengan gaji sebesar Rp.400.000per bulan per orang.

Buruh Pabrik

Perusahaan memperkerjakan buruh/pekerja yang dibayar

berdasarkan jam kerja. Jumlah buruh sebanyak 60 orang di

bagian / departemen pencampuran, 80 orang di departemen

pencetakan, dan 80 orang di departemen penyelsaian yang

dibayar berdasarkan tarif yang berbeda untuk masing-

masing departemen, yaitu departemen pencampuran Rp.

600 per jam kerja langsung/m2, departemen pencetakan

Rp.800 per JKL dan departemen penyelsaian tarifnya

berbeda-beda untuk setiap produk sesuai dengan tingkat

kesulitan yang ada. Untuk produk teraso tarif per jam kerja

sebesar Rp. 1.000. untuk produk polos tarif perjam kerja

sebesar 850. Untuk pproduk warna tarif per jam

kerjasebesarRp. 1.200.

Kepada semua tenaga keja dari buruh sampai dengan

direksi semuanya mendapat tunjangan kesehatan sebesar

Rp.2000 perorang setiap bulannya yang ditangani oleh

perusahaandan dibayar pada awal tahun kepada PT ASTEK.

Standar Penggunaan Tenaga Kerja Langsung – JKL


Lab A nggaran |9

Pada dasarnya tingkat pengerjaan pada setiap produk

relative sama hanya pada departemen penyelesaian setiap

tegel memerlukan pekerjaan-pekerjaan yang berbeda-beda.

Standar penggunaan tenaga kerja langsung pada setiap

departemen sebagai berikut:

Tabel 8: Standar Penggunaan Tenaga Kerja Langsung

Jenis Produk
Departemen
Teraso Polos Warna
Pencampuran 0,48 JKL 0,48 JKL 0,48 JKL
Pencetakan 0,64 JKL 0,64 JKL 0,64 JKL
Penyelesaian 0,68 JKL 0,32 JKL 0,74 JKL

Biaya Yang Harus Didistribusikan

Biaya Depresiasi

Biaya depresiasi terdiri dari biaya depresiasi gedung, mesin,

kendaraan, peralatan kantor dan peralatan pabrik. Biaya

depresiasi gedung didistribusikan berdasarkan luas lantai

(m2), biaya depresiasi mesin didistribusikan berdasarkan

jumlah pemakaian (jam mesin), biaya depresiasi kendaraan

didistribusikan berdasarkan frekuensi pemakaian, dan biaya

depresiasi peralatan kantor dan pabrik didistribusikan

berdasarkan prosentase pemakaian.

Biaya Asuransi

Biaya asuransi didistribusikan berdasarkan persentase nilai

asset yang diasuransikan berdasarkan departemennya :


Lab A n g g a r a n | 10

Pencampuran 20% Bengkel 5%


Pencetakan 20% Administrasi Pabrik 5%
Penyelesaian 20% Administrasi Umum 10%
Listrik 5% Pemasran 15%

Biaya Listrik

Biaya listrik didistribusikan berdasarkan jumlah pemakaian

KWH.

Biaya Pemeliharaan Aktiva Tetap

Biaya pemeliharaan aktiva tetap didistribusikan

berdasarkan prosenatse jumlah barang yang dipelihara.

Dasar distribusi masing-masing departemen adalah sebagai

berikut:

Table 9 : data distribusi biaya

%
% % Jumlah Jumlah
Frekuens
barang Luas Jam Pemakaia Pemakai
Departeme i Julma
Yang lanta mesi n an
n pemakai h KWH
dipelihar i (m2) n Peralatan Peralata
an
a kantor n
pabrik
Pencampur 1.20
10 500 10 800 - 30
an 0
Pencetaka 2.50
30 600 10 2.400 - 30
n 0
Penyelesai 1.80
20 750 10 1.600 - 30
an 0
Listrik 5 300 750 - 400 - -
Bengkel 5 300 500 - 400 - 10
Administra
5 300 - - 400 - -
si Bengkel
Lab A n g g a r a n | 11

Administra
10 900 - 10 1000 70 -
si Umum
Pemasaran 15 600 - 60 1.000 30 -
Jumlah 6.00 5.00
100 100 8.000 100 100
0 0

Adapun besarnya biaya-biaya yang harus didistribusikan

selain biaya depresiasi adalah :

 Biaya asuransi sebesar Rp. 2.000.000 per tahun.

 Biaya listrik sebesar Rp. 15.000.000 per tahun.

 Biaya pemeliharaan aktiva tetap sebesar Rp.

20.000.000 per tahun.

Aktiva Tetap

Seluruh aktiva tetap disusun berdasarkan metode

straight line / garis lurus. Adapun aktiva yang digunakan

terdiri dari:

1. Tanah

Tanah diperoleh pada tahun 2000 dengan harag

perolehan Rp. 200 juta.

2. Gedung

Gedung dibeli pada tahun 2003 dengan harga

perolehan Rp. 800 juta. Gedung tersebut digunakan untuk

pabrik, administrasi & umum, dan pemasaran, dengan

porsentase sebagai berikut:


Lab A n g g a r a n | 12

 Gedung Pabrik 62,5%


 Gedung Kantor 25%
 Gedung Pemasaran 12,5%
Umur ekonomis gedung diperkirakan selama 20 tahun

dengan tariff penyusutan 5%.

3. Mesin Produk

Mesin produk terdiri dari dua jenis yaitu Mesin Cetak

dan Mesin Genset yang dibeli pada tahun 2000 dengan

harga perolehan masing-masing Rp. 150 juta dan Rp. 50

juta, degan umur ekonomis 10 tahun dengan tariff

penyusunan 10%.

4. Peralatan Pabrik

Peralatan pabrik dibeli pada tahun 2003 dengan harga

perolehan Rp. 25 juta, umur ekonomis 5 tahun, tariff

penyusutan 20%.

5. Peralatan Kantor

Harga perolehan dari peralatan kantor Rp. 50 juta,

yang dibeli pada tahu 2002, umur ekonomisnya 5 tahun,

tariff penyusutan 20%.

6. Kendaraan

Kendaraan terdiri dari truk sebanyak 4 buah dibeli

pada tahun 2001 dengan harag perolehan total sebesar Rp.

320 juta. Sedan sebanyak 2 buah diperoleh pada tahun 1997

dengan total harga Rp. 150 juta. Forklift sebanyak 2 buah

diperoleh pada tahun 1997 dengan harga perolehan total


Lab A n g g a r a n | 13

Rp. 130 juta. Semua jenis kendaraan tersebu umur

ekonomisnya 10 tahun dengan tariff penyusutan 10%.

Biaya Overhead Pabrik (BOP)

Biaya overhead pabrik yang terjadi di departemen jasa

akan dialokasikan secara langsung ke departemen produksi

dengan dasar alokasi sebagai berikut:

Table 10 : Dasar Alokasi Biaya Overhead Pabrik

Departemen
Dasar Alokasi
Jasa
Listrik Jumlah pemakaian
Bengkel % biaya pemeliharaan
Umum Pabrik Jumlah karyawan

Table 11 : % Alokasi biaya overhead pabrik sebagai berikut :

Departemen Departemen Departemen


Departemen
Pencampuran Pencetakan Penyelesaian
Listrik 30 30 40
Bengkel 10 50 40
Umum
40 30 30
Pabrik

Table 12 : Biaya overhead pabrik lain-lain per bulan

Jenis Jumlah
Retribusi Air Rp. 75.000
Bahan Bakar 104.062,5
Adm. & Umum Pabrik 44.000

Adapun pembebanan BCP pada setiap departemen

produksi ke setiap jenis produk menggunakan dasar jumlah

pemakaian jam tenaga kerja langsung.


Lab A n g g a r a n | 14

Biaya administrasi dan umum kantor

Besarnya perkiraan biaya-biaya yag terjadi untuk

bagian administrasi dan umum kantor, selain biaya gaji

adalah :

Tabel 13 : Biaya administrasi dan umum kantor per bulan

Jenis Jumlah
Biaya Telepon dan Faximile Rp. 600.000
Biaya Supplies Kantor 1.500.000
Biaya Perjalanan Dinas 1.875.000
BiayaAir Minum 450.000

Biaya Pemasaran

Untuk menunjang kelancaran pemasaran produk maka

beberapa biaya yang dikeluarkan sebagai berikut :

Table 14 : Biaya pemasaran per bulan

Jenis Jumlah
Biaya Promosi Rp.
3.375.000
Biaya Pengiriman 1.500.000
Biaya Komisi 3.150.000

Kebijakan Kas

1. Saldo kas pada 30 Desember 2004 sebesar Rp.

25.000.000

2. Persediaan kas tidak boleh kurang dari Rp. 10.000.000.


Lab A n g g a r a n | 15

3. Pinjaman jangka pendek dibutuhkan untuk

mengantisipasi adanya defisit kas.

4. Tingkat bunga pinjaman sebesar 24% per tahun dan

pinjaman tersebut harus dilunasi selama 1 tahun dan

dibayarkan setiap bulan sesudah diterima pinjaman.

Rencana Investasi

Apabila tersedia kas yang cukup memadai pada akhir

tahun 2000 maka kelebihan kas tersebut direncanakan

akan digunakan untuk membeli tanah sebesar Rp.

300.000.000 sebagai investasi.

INSTRUKSI PENGERJAAN

Tugas-tugas yang diselesaikan adalah menyusun anggaran

PT. POLITEK secara komprehensif.

Adapun anggaran yang Harus disusun adalah sebagai

berikut :

1. Prakiraan Penjualan

Gunakan metode trend least square untk membuat

perkiraan penjualan tahun 2018.

2. Anggaran penjualan tahun 2018 yang terdiri dari :

a. Proporsi prakiraan tahun 2018 menunjukkan %

prakiraan penjualan bedasarkan jenis produk untuk

setiap triwulan.
Lab A n g g a r a n | 16

b. Anggaran penjualan tahun 2018 yang menunjukkan

rencana penjualan masing-masing produk untuk

setiap triwulan dan setiap daerah penjualan (table

2.2)

3. Anggaran produk tahun 2018 yang menunjukkan rencana

produk masing-masing produk setiap triwulan (table 3)

4. Anggaran bahan baku tahun 2018 terdiri dari :

a. Anggaran bahan baku yang menunjukkan jumlah

kebuhan bahan untuk masing-masing produk setiap

triwulan ( table 4.1).

b. Anggaran kebutuhan bahan penolong (verp), yang

menunjukkan jumlah kebutuhan bahan penolong

setiap triwulan (table 4.2).

c. Anggaran pembelian bahan, menunjukkan unit yang

harus dibeli beserta harganya untuk masing-masing

jenis bahan, untuk setiap triwlan (table 4.3).

d. Anggaran biaya bahan baku, yang menunjukkan

besarnya biaya bahan yang dikeluarkan untuk masing-

masing produk, jenis bahan untuk setiap triwulan

(table 4.4).

5. Anggaran biaya tenaga kerja langsung tahun 2018 yang

terdiri dari:

a. Anggaran kebutuhan jam kerja langsung, yang

menunjukkan kebutuhan jam kerja seriap


Lab A n g g a r a n | 17

departemen, masing-masing produk untuk setiap

triwulan (table 5.1).

b. Anggaran biaya tenaga kerja langsung, menunjukkan

biaya tenaga kerja untuk setiap departemen masing-

masing produk utnuk setiap triwulan (tabel 5.2)

6. Anggaran biaya overhead pabrik tahun 2018 yang terdiri

dari :

a. Anggaran distribusi biaya, yang menunjukkan

besarnya biaya yang didistribusikan kepada setiap

masing-masing departemen (tabel 6.1)

b. Anggaran alokasi biaya overhead pabrik yang

mencerminkan alokasi biaya overhead pabri yang

dialokasikan kepada masing-masing departemen

(tabel 6.2).

c. Anggaran pembebanan BOP, yang menunjukkan

pembebanan BOP masing-masing deoartemen pada

setiap produk (tabel 6.3).

7. Anggaran biaya operasional tahun 2018 yang terdir dari :

a. Rekapitulasi anggaran biaya administrasi dan umum

untuk setiap triwulan (tabel 7.1).

b. Rekapitulasi anggaran biaya pemasaran jenis biaya

pemasaran yang dibebankan untuk setiap triwulan

(tabel 7.2).
Lab A n g g a r a n | 18

8. Perhitungan harga pokok peoduksi tahun 2018

,mencerminkan harga pokok produksi untuk masing-masing

produk (tabel 8).

9. Perhitungan harga pokok penjualan tahun 2018 untuk

masing-masing produk (tabel 9).

10. Anggaran laba rugi tahun 2018, mencerminkan laba

bersih sesudah pajak (tabel 10).

11. Anggaran kas tahun 2018 terdiri dari:

a. Anggaran penerimaan piutang, mencerminkan

penerimaan piutang utnuk setiap triwulan berdasarkan

area pemasaran (tabel 11.1).

b. Anggaran pembayaran utang dagang, mencerminkan

jumlah pembayaran untuk setiap triwulan(tabel 11.2).

c. Anggaran penerimaan kas, mencerminkan jumlah

penjualan tunai dan pelunasan piutang untuk setiap

triwulan (tabel 11.3).

d. Anggaran pengeluaran kas, mencerminkan jumlah

pengeluaran untuk setiap triwulan (tabel 11.4)

e. Anggaran kas sementara, untuk mengetahui adanya

surplus atau deficit untuk setiap triwulan (tabel 11.5).

f. Anggaran kasfinal, mencerminkan jumlah kas akhir

sesudah adanya pengambilan kredit atau rencana

investasi (tabel 11.6).

12. Anggaran aktiva tetap (tabel 12).

13. Anggaran Neraca (tabel 13)


Lab A n g g a r a n | 19

Perhitungan-perhitungan yang diperlukan dikerjakan


Lab A n g g a r a n | 20

Anda mungkin juga menyukai