Anda di halaman 1dari 3

(1) Jelaskan gambar renana pengembangan SIM di kasus perusahaan PCL Constructon di hal 31

PCL Construction ingin mengubah/meningkatkan sistem informasi manajemen nya agar dapat
mengurangi biaya dan meningkatkan layanan perusahaan. Namun ada tantangannya dalam
meningkatkan sistem informasi nya karena PCL memiliki cabang yang terlalu luas tersebar di dunia
yang menyebabkan infrastruktur internet nya tidak stabil dan juga perusahaan terlalu banyak
proses-proses berbasis kertas. Oleh karena itu tantangan-tantangan tersebut harus diatasi supaya
bisa menghasilkan sistem informasi manajemen yang lebih baik. Ada 3 aspek yang harus diperbaiki:

1. People  Sistem informasi harus bisa membantu manajer dalam memonitor projek

2. Organization  cara kerja dan bisnis proses perusahaan harus diubah. SIM bisa mengubah cara
kerja organisasi

3. Technology  perusahaan menggunakan perangkat seluler, touch screen kiosks, Microsoft Azure
Cloud, virtual design dan software project management, dan analytics dashboard

Setelah ketiga aspek tersebut diperbaiki, barulah menghasilkan SIM yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan PCL sehingga sistem informasi tersebut dapat mendukung/menghasilkan:

– Dalam project management system dapat mendukung pembuatan budgeting, costing,


forecasting, subcontractor tracking, dan produksi
– Dalam virtual design dapat menciptkaan model struktur digital
– Dalam analytics dashboard dapat memonitor kinerja proyek

(2) SIM terus menerus berkembang. Sehingga SM sekarang jauh berbeda dengan SIM jaman dulu
atau 10 tahun lalu. Perkembangannya mencakup aspek Teknologi Informsi, Manajemen dan
People, serta Organisasi. Jelaskan, perkembangan besar di aspek ini terhadap SiM (seperti di hal
33)

(3) SIM sekarang sdh bis amenjadi DRIVER didalam kegiatan bisnis. Jelaskan, apa peran SIM dalam
mencapai "Operational Ecellence", Membuat produk/jasa baru, "Mnegakrabkan perusahaan
dengan kosumennya (Customer Intimacy), Meningkatkan kualitas Keputusan, Meningkatkan daya
saing.... Jawaban disertai dengan contoh

1. Operational Excellent  melalui sistem dan teknologi informasi, kegiatan operasional sehari-hari
menjadi lebih efisien, hemat, dan efektif sehingga akan terjadi penghematan biaya dan dapat
mencapai profitabilitas yang lebih tinggi. Contohnya Amazon, pengecer online terbesar di dunia,
menghasilkan lebih dari $232 miliar dalam penjualan global pada tahun 2018, menginvestasikan $2,1
miliar dalam sistem informasi sehingga ketika salah satu dari 300 juta penggunanya mencari suatu
produk, Amazon dapat merespons dalam milidetik dengan menampilkan produk yang dicaritersebut
(dan rekomendasi untuk produk lain).

2. New Product, Services, and Business Model Sistem dan teknologi informasi adalah alat utama
yang memungkinkan bagi perusahaan untuk menciptakan produk dan jasa baru, serta model bisnis
yang sama sekali baru, seperti e-commerce. Contoh lain yaitu perusahaan Apple Inc. mengubah
model bisnis lama distribusi musik berdasarkan piringan hitam, kaset, dan CD menjadi model
distribusi unduhan online yang legal berdasarkan sistem operasinya sendiri dan iTunes store.

3. Customer and Supplier Intimacy  sistem informasi menggunakan segala macm teknologi yang
ada, termasuk teknologi2 sosial media. Sosial media dipakai dalam bisnis salah satunya untuk
mengenal pelanggan dan pemasok. Ketika sebuah bisnis benar-benar mengenal pelanggannya dan
melayani mereka dengan baik, pelanggan umumnya merespons dengan kembali dan membeli lebih
banyak produk. Hal ini dapat meningkatkan pendapatan bagi perusahaan. Demikian juga dengan
pemasok, semakin banyak bisnis melibatkan pemasoknya, semakin baik pemasok dapat memberikan
masukan penting. Hal ini dapat menurunkan biaya operasional perusahaan. Contoh nyapada hotel
kelas atas yang menggunakan sistem informasi untuk melacak preferensi tamu, seperti suhu kamar
yang mereka sukai, waktu check-in, nomor telepon yang sering dihubungi, dan program televisi, dan
menyimpan data ini dalam penyimpanan data raksasa. Kamar individu di hotel terhubung ke server
jaringan pusat sehingga dapat dipantau atau dikendalikan dari jarak jauh. Saat pelanggan tiba di
salah satu hotel tersebut, sistem secara otomatis mengubah kondisi kamar, seperti meredupkan
lampu, mengatur suhu kamar, atau memilih musik yang sesuai, berdasarkan profil digital pelanggan.
Hal-hal seperti ini dilakukan untuk meningkatkan keintiman dengan pelanggan.

4. Improved Decision Making  Sistem dan teknologi informasi kini memungkinkan para manajer
untuk menggunakan data real-time dari pasar saat membuat keputusan. Dengan menggunakan
informasi ini, manajer dapat segera mengalokasikan sumber daya perbaikan ke area yang terkena
dampak, memberi tahu konsumen tentang upaya perbaikan, dan memulihkan layanan dengan
cepat.

5. Competitive Advantage  Ketika perusahaan mencapai satu atau lebih dari tujuan bisnis,
kemungkinan mereka telah mencapai keunggulan kompetitif. Melakukan hal-hal yang lebih baik
daripada pesaing, mengenakan biaya lebih sedikit untuk produk unggulan, dan menanggapi
pelanggan dan pemasok secara real time, semuanya dapat menambah penjualan yang lebih tinggi
dan keuntungan yang lebih tinggi yang tidak dapat ditandingi oleh pesaing. Contohnya Apple Inc.,
Walmart, dan UPS adalah pemimpin industri karena mereka tahu cara menggunakan sistem
informasi untuk tujuan ini.

6. Survival  Perusahaan bisnis juga berinvestasi dalam sistem dan teknologi informasi karena
keduanya merupakan kebutuhan dalam menjalankan bisnis. Terkadang kebutuhan ini didorong oleh
perubahan tingkat industri. Misalnya, setelah Citibank memperkenalkan mesin ATM pertama di
wilayah New York untuk menarik pelanggan melalui tingkat layanan yang lebih tinggi, para
pesaingnya bergegas menyediakan ATM kepada pelanggan mereka untuk bersaing dengan Citibank.
Memberikan layanan ATM kepada nasabah perbankan ritel hanyalah persyaratan untuk berada dan
bertahan dalam bisnis perbankan ritel.

(4) Case Study Questions (hal 41): Soal No.1 dan No 2

1. What are the inputs, processing, and outputs of UPS’s package tracking system?

Input: Input meliputi informasi paket, tanda tangan pelanggan, pickup, pengiriman, time-card data,
lokasi saat ini (selama dalam perjalanan), dan dokumentasi penagihan dan izin pelanggan.

Process: Data ditransmisikan ke komputer pusat dan disimpan untuk pengambilan. Data juga ditata
ulang sehingga dapat dilacak berdasarkan akun pelanggan, tanggal, driver, dan kriteria lainnya.

Output: Output meliputi waktu pengambilan dan pengiriman, lokasi saat dalam perjalanan, dan
penerima paket. Outputnya juga mencakup berbagai laporan, seperti semua paket untuk akun
tertentu atau driver atau rute tertentu, serta laporan ringkasan untuk manajemen

2. What technologies are used by UPS? How are these technologies related to UPS’s business
strategy?
Teknologi yang diapaki antara lain komputer genggam (DIAD), sistem pemindaian kode batang,
jaringan komunikasi kabel dan nirkabel, komputer desktop, komputer pusat UPS (komputer
mainframe besar), dan teknologi penyimpanan untuk data pengiriman paket. UPS juga
menggunakan teknologi telekomunikasi untuk mengirimkan data melalui jaringan telepon seluler.

Perusahaan menggunakan perangkat lunak internal untuk melacak paket, menghitung biaya,
memelihara akun pelanggan, dan mengelola logistik, serta perangkat lunak untuk mengakses web.

UPS telah menggunakan strategi yang sama sejak awal mendirikan perusahaan. Strateginya adalah
memberikan "layanan terbaik dan tarif terendah". Salah satu aspek teknologi yang paling terlihat
adalah kemampuan pelanggan untuk melacak paketnya melalui situs web UPS.

Teknologi ini juga memungkinkan data mengalir mulus di seluruh UPS dan membantu
mempersingkat alur kerja di UPS. Hasilnya adalah solusi sistem informasi untuk tantangan bisnis
dalam menyediakan layanan tingkat tinggi dengan harga murah dalam menghadapi persaingan yang
semakin ketat.

(5) Apa yang dimaksud dengan Critical Thinking? Mengapa manajer jaman sekarang didalam
menyelesaikan masalah harus menggunakan juga proses "Critical Thinking"?

Critical thinking adalah suatu proses menganalisa terhadap fakta-fakta, data, pengamatan, maupun
argumen sebelum membuat judgment atau sebelum melakukan sesuatu. Critical thinking dapat juga
didefinisikan sebagai penangguhan penilaian yang berkelanjutan dengan kesadaran akan berbagai
perspektif dan alternatif. Critical thinking melibatkan setidaknya empat elemen:

a. Jangan cepat-cepat percaya dan menunda terlebih dahulu dalam membuat keputusan

b. lihat dari berbagai sudut pandang yang berbeda

c. menguji alternatif berdasarkan pengalaman

d. menyadari keterbatasan organisasi dan pribadi

Manajer perlu melakukan critical thinking dalam mengidentifikasi informasi yang relevan sehingga
manajer dapat memisahkan mana informasi yang tidak relevan dan memanfaatkan informasi
tersebut untuk mencari solusi atau mengambil keputusan yang tepat secara adil dan bijaksana.
Selain berguna dalam penyelesaian masalah, critical thinking juga dapat membantu seorang manajer
dalam membedakan karakter antar masing-masing individu, yang berguna dalam membentuk team
kerja yang efektif dan harmonis.

Anda mungkin juga menyukai