Anda di halaman 1dari 9

AC402 Analisis Laporan Keuangan

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk

Anggota Kelompok:

1. Edgar Zibeon Jevrianto 232012151

2. Heidar Nur Yudanto 232013041

3. Ferdinan Octavianto 232013238

4. Ari Wirawan Saputra Wibisono 232015029

5. Novrilia Wulandari 232015155

6. Yemima Affar 232015186


Executive Summary

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk merupakan perusahaan investasi dan salah satu
konglomerat terbesar di Indonesia yang didirikan pada tahun 1997. Perusahaan ini didirikan
oleh Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno pada tahun 1997. Tahun 1997, merupakan masa
dimana sebagian besar investor memindahkan investasinya keluar dari Indonesia karena pada
saat itu Indonesia sedang mengalami krisis ekonomi. Kedua pendiri ini menyadari bahwa pada
saat itu memutuskan untuk berinvestasi pada perusahaan batu bara Adaro, pada tahun 2001.
Hal ini karena mereka memandang bahwa batu bara merupakan sumber energi yang paling
mudah diakses. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk juga memfasilitasi Adaro agar bisa menjadi
perusahaan batubara pit-to-port yang terintegrasi. Usaha ini menampakkan hasilnya pada tahun
2004, saat Penawaran Umum Perdana Adaro menjadi IPO terbesar di pasar modal Indonesia.

Laporan ini merupakan hasil dari analisis laporan keuangan dari PT. Saratoga
Investama Sedaya Tbk. Segala informasi dalam laporan ini merupakan gambaran kondisi
perusahaan dari tahun 2013 hingga tahun 2017 beserta dengan penjelasan kebijakan dan
metode penghitungan yang digunakan oleh perusahaan. Metode yang digunakan dalam analisis
laporan keuangan perusahaan PT. Saratoga Investama Sedaya Tbk adalah metode analisis
vertical dan horizontal untuk tahun 2013 hingga tahun 2017, rasio arus kas, rasio profitabilitas,
rasio kredit, dan analisis prediksi kesulitan keuangan berdasarkan Altman Z-score.

Hasil dari analisis vertical dan horizontal adalah akun total ekuitas mengalami kenaikan
pada setiap tahunnya sedangkan untuk akun aset dan liabilitas mengalami penurunan pada
tahun 2014, 2016, dan 2017. Penurunan nilai pada akun liabilitas tidak terlalu signifikan
sedangkan untuk akun aset penurunan signifikan terjadi pada tahun 2016 yang disebabkan oleh
penurunan nilai aset tidak lancar dengan angka 83,2%. Terdapat kebijakan yang diterapkan di
PT. Saratoga Investama Sedaya Tbk untuk setiap pengungkapan terhadap aset, liabilitas,
ekuitas, laba bersih, dan depresiasi.

Pendahuluan

PT. Saratoga Investama Sedaya Tbk Bersama dengan Provident Capital berinvestasi
pada, sebuah perusahaan telekomunikasi independen yang pada saat itu hanya memiliki tujuh
Menara di Indonesia. Seperti sebelumnya, usaha ini pun berhasil mengembangkan perusahaan
ini dan mengubah nama perusahaan menjadi Tower Bersama Infrastructure Group (TBIG).
Pada tahun 2010, Saratoga yang melihat tren berkembang pada sektor consumer berinvestasi
pada Mitra Pinasthika Mustika (MPM), sebuah perusahaan otomotif yang memiliki
diservifikasi produk seperti sepeda motor ritel, distribusi sepeda motor, komponen sepeda
motor, minyak pelumas, dan pembiayaan sepeda motor. Saratoga memandu MPM untuk
memperkuat bisnisnya dalam strategi bisnis inti dan spin-off bisnis yang memiliki potensi
pertumbuhan rendah serta memasuki bisnis dengan nilai ekonomis lebih tinggi. Pada tahun
2013, Saratoga berhasil tercatat dalam BEI dan mulai memasuki pasar modal Indonesia. Kini,
Saratoga telah menjadi perusahaan investasi aktif pertama yang tercatat di Indonesia. Saat ini,
Saratoga terus mengembangkan investasinya dalam sector sumber daya alam, infrastruktur,
dan consumer.

Analisis Aktivitas Pendanaan

JUMLAH ASET LANCAR


100,00% 92,59% 92,36%
90,00%
80,00%
70,00%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00%
20,00% 11,78%
9,37% 9,40%
10,00%
0,00%
2013 2014 2015 2016 2017

Aktivitas pendanaan pada PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, mengalami peningkatan yang
signifikan walaupun sempat mengalami penurunan pada tahun 2015. Namun, hal itu tidak
berpengaruh secara signifikan karena ditahun 2016 mengalami kenaikan.
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR
100,00% 90,63% 90,60%
88,22%
90,00%
80,00%
70,00%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00%
20,00%
7,41% 7,64%
10,00%
0,00%
2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah aset tidak lancar yang dimiliki oleh perusahaan cenderung tinggi ditahun 2013 hingga
2015 namun mengalami penurunan di tahun 2016 dan 2017.

JUMLAH LIABILITAS JANGKA


PENDEK
14,00% 12,87%

12,00%

10,00%

8,00%
6,20%
6,00% 5,10%

4,00%
1,35%
2,00% 0,56%
0,00%
2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah liabilitas perusahaan mengalami penurunan dan kenaikan sepanjang tahun 2013 hingga
2017 namun tidak begitu memberi dampak yang signifikan.
JUMLAH LIABILITAS JANGKA
PANJANG
30,00%
25,00% 25,06%
25,00% 21,63%
21,32%
20,00%
15,75%
15,00%

10,00%

5,00%

0,00%
2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah liablitas jangka Panjang perusahaan mengalami kenaikan dan penuruan tetapi tidak
secara signifikan namun tetap dalam konteks wajar dalam perusahaan sesuai denga isi yang
tercantum pada catatan atas laporan keuangan.

JUMLAH EKUITAS
90,00% 83,69%
77,02%
80,00%
69,90% 68,74%
65,81%
70,00%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
2013 2014 2015 2016 2017
Ekuitas perusahaan mengalami kenaikan cukup baik karena mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat menjalankan aktivitas
perusahaan dengan baik.

Analisis Arus Kas

CASH FLOW ADEQUACY RATIO


3,00
2,38
2,50

2,00

1,50

1,00
0,38
0,50
0,06
-0,05
0,00 -0,18
2013 2014 2015 2016 2017
-0,50

Arus kas perusahaan mengalami kenaikan dari tahun ke tahun hal ini menunjukkan bahwa
arus kas yang masuk dapat membantu perusahaan dalam aktivitas pendanaan perusahaan.

CASH REINVESTMENT RATIO


150% 130%
111%

100%
55%
50%
4%
0%
2013 2014 2015 2016 2017
-50%

-100% -117%

-150%
Analisis Aktivitas Operasi dan Profitabilitas

RETURN ON NET OPERATING


ASSETS (RNOA)
0,250
0,220

0,200

0,150
0,116

0,100
0,055
0,045
0,037
0,050

0,000
2013 2014 2015 2016 2017

RETURN ON COMMON EQUITY


(ROCE)
0,250
0,198
0,200

0,150

0,100 0,078 0,083

0,050
-0,005
0,000 -0,032
2013 2014 2015 2016 2017
-0,050

Aktivitas operasi dan profitabilitas perusahaan menunjukkan hal yang signifikan bagi
perusahaan yakni dimana RNOA dan ROCE juga mengalami peningkatan walaupun ada
penurunan pada kurun waktu 2014 dan 2016.

Analisis Kredit
CURRENT RATIO
12,00
10,40
10,00

8,00

6,00

4,00 3,36
2,31
1,52
2,00
0,73

0,00
2013 2014 2015 2016 2017

CASH TO CURRRENT LIABILITES


7,00
6,07
6,00

5,00

4,00

3,00

2,00 1,44

1,00 0,67
0,19 0,39

0,00
2013 2014 2015 2016 2017

Analisis kredit perusahaan juga mengalami kenaikan yang signifikan mulai dari tahun 2013-
2017.

Analisis Prediksi Kesulitan Keuangan


Z-SCORE
40,0
34,3
35,0

30,0

25,0
18,7
20,0

15,0
10,6
9,1
10,0 6,7

5,0

0,0
2013 2014 2015 2016 2017

Berdasarkan hasil perhitungan 0,717X1+0,847X2+3,107X3+0,420+0,998X5


perusahaan PT. Saratoga Investama Sedaya dikategorikan aman atau terhindar dari resiko
kebangkrutan pada tahun 2013 hingga tahun 2017. Hal tersebut dikarenakan hasil perhitungan
menunjukkan angka >3,00 (lebih dari 3,00).

Simpulan

Dari laporan keuangan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk dapat diambil kesimpulan
bahwa perusahaan ini sudah cukup baik dalam menjalankan aktivitas perusahaan dilihat dari
hasil uji melalui rasio-rasio keuangan perusahaan pada umumnya. Sehingga PT Saratoga
Investama Sedaya Tbk dalam menyampaikan laporan keuangan sudah memenuhi standar
dalam pengungkapan dan penyampaian laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai