Anda di halaman 1dari 17

TUGAS AKHIR SEMESTER

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1

ANALISIS LAPORAN POSISI KEUANGAN

PT. ALAM SUTRA REALTY Tbk

Disusun oleh :

1. Candra Kusuma Atmaja F0318025


2. Diki Setiyawan F0318039
3. Furqon Paramasetya F0318056
4. Salsabila Satin F0318102

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2019
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu‘alaikum wr. Wb.

Alhamdulillah segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang
berjudul "Analisis Laporan Posisi Keuangan PT Alam Sutra Realty Tbk". Tugas Akhir ini
disusun sebagai persyaratan kelulusan pada Program Studi Akuntansi Menengah Fakultas
Ekonomi Bisnis Universitas Sebelas Maret.

Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan
yang dibuat baik sengaja maupun tidak sengaja, dikarenakan keterbatasan ilmu
pengetahuan dan wawasan serta pengalaman yang penulis miliki. Untuk itu penulis
mohon maaf atas segala kekurangan tersebut tidak menutup diri terhadap segala saran dan
kritik serta masukan yang bersifat kontruktif bagi diri penulis.

Akhir kata semoga dapat bermanfaat bagi penulis, institusi pendidikan dan masyarakat
luas. Amin!

Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb

Surakarta, Mei 2019

Penulis
PROFIL

Sektor Properti, Real Estate dan Konstruksi


Sub Sektor Properti dan Real Estate
Didirikan 3 November 1993
Listed 18 Desember 2007
Kode ASRI
Jumlah Saham Terdaftar 19,649,411,888
Dividen Ya
Pemegang Saham (>5%) Manunggal Prime Development (27.00%)
Tangerang Fajar Industrial Estate (25.00%)
Anak Perusahaan Utama Delta Mega Persada
Duta Prakarsa Development
Nusa Cipta Pratama
Alam Sutera International Private Limited

Gambaran Umum Perusahaan

PT Alam Sutera Realty Tbk. adalah anak perusahaan dari grup Argo


Manunggal yang bergerak di bidang property developer, didirikan oleh Harjanto
Tirtohadiguno beserta keluarga pada 3 November 1993. Awalnya perusahaan ini bernama
PT Adhihutama Manunggal, kemudian berganti nama menjadi PT Alam Sutera Realty
Tbk pada 19 September 2007. Perusahaan beralamat di Wisma Argo Manunggal, Lantai
18, Jalan Jend. Gatot Subroto Kav. 22,  Jakarta 12930- Indonesia.

Pada tahun 1994 PT Alam Sutera Realty Tbk. mulai mengembangkan proyek


pertama di sebuah kawasan terpadu bernama Alam Sutera yang terletak di Serpong
Utara, Tangerang Selatan dan Pinang, Kota Tangerang, provinsi Banten dan berlanjut
hingga saat ini. Selain itu Alam Sutera juga melakukan pengembangan ke daerah Bali.
Perusahaan ini menjadi perusahaan publik dan tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak
tanggal 18 Desember 2007.

Saat ini perumahan Alam Sutera merupakan price leader untuk kawasan Serpong


di mana harga tanah di Alam Sutera mencapai 13,7 jt/m2 untuk residensial dan 12,5 jt/m2
untuk komersial pada tahun 2014. Hal ini karena dibukanya akses tol langsung (Via tol
Jakarta-Merak) ke kawasan Alam Sutera pada tahun 2009. Konsep bisnis ke depannya
adalah untuk membangun properti yang mendatangkan nilai sewa seperti pusat
perbelanjaan, perkantoran, hotel, dan exhibition center.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan PT Alam Sutra


 Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta Peraturan No.
VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau
Perusahaan Publik” Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (Bapepam- LK) (sekarang Otoritas Jasa Keuangan/OJK)
berdasarkan keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25
Juni 2012.
 Laporan keuangan konsolidasian, kecuali laporan arus kas konsolidasian, disusun
berdasarkan metode akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali
untuk beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran sebagaimana
diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
 Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung,
yang menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang
diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
 Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasian adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Grup. Seluruh
angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, kecuali dinyatakan secara
khusus, dibulatkan menjadi ribuan Rupiah yang terdekat.

B. Pelaporan Keuangan PT. Alam Sutra


Untuk pelaporan keuangan PT. Alam Sutra menyajikan/menyusun laporan posisi
keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus
kas, dan catatan atas laporan keuangan. Menurut PSAK No.1 laporan keuangan terdiri
atas laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan arus kas,
laporan perubahan ekuitas, catatan atas laporan keuangan, laporan posisi keuangan
pada awal periode komparatif. Jadi untuk pelaporan keuangan PT. Alam Sutra sudah
sesuai dengan PSAK No. 1.

C. Penyajian Laporan Keuangan

Berdasarkan PSAK 1 pernyataan ini mengatur persyaratan penyajian laporan


keuangan, struktur laporan keuangan, dan persyaratan minimal isi laporan keuangan.
Entitas menerapkan Pernyataan ini dalam penyusunan dan penyajian laporan
keuangan bertujuan umum sesuai dengan SAK. Pernyataan ini tidak berlaku bagi
penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas syariah. Komponen laporan
keuangan lengkap terdiri dari:
Laporan posisi keuangan pada akhir periode, laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain selama periode, laporan perubahan ekuitas selama periode, laporan
arus kas selama periode, catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan
akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lain, informasi komparatif
mengenai periode terdekat sebelumnya sebagaimana ditentukan dalam paragraf 38 dan
38A, dan laporan posisi keuangan pada awal periode terdekat sebelumnya ketika
entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat
penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-
pos dalam laporan keuangannya sesuai dengan paragraf 40A-40D.

Laporan Keuangan PT Alam Sutra

1. Laporan Posisi Keuangan


Aset
Aset Keuangan

 Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal


diperdagangkan di mana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak
yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh
kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya
transaksi.
 Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, aset keuangan Perusahaan dan entitas anak
diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

 Pinjaman yang diberikan dan piutang


Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Aset keuangan tersebut diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penurunan nilai. Keuntungan
dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya
atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
 Kas dan setara kas, deposito berjangka, aset keuangan lancar lainnya, aset keuangan tidak
lancar lainnya, piutang usaha, piutang lain-lain dan piutang pihak berelasi termasuk
dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
 Metode suku bunga efektif
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya
perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan
pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga
yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup
seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam
kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya
transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen
keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh
nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
 Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan

Aset tetap
 Aset tetap, kecuali tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi
penyusutan dan akumulasi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan
dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi penurunan nilai, jika ada.
 Awalnya suatu aset tetap diukur sebesar biaya perolehan, yang terdiri dari harga
perolehannya dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa
aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan
keinginan dan maksud manajemen, serta estimasi awal biaya pembongkaran dan
pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset.
 Biaya-biaya setelah perolehan awal seperti penggantian komponen dan inspeksi yang
signifikan, diakui dalam jumlah tercatat aset tetap jika besar kemungkinan manfaat
ekonomis di masa depan akan mengalir ke Perusahaan dan biaya tersebut dapat diukur
secara andal. Sisa jumlah tercatat biaya komponen yang diganti atau biaya inspeksi
terdahulu dihentikan pengakuannya. Biaya perbaikan dan pemeliharaan yang tidak
memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian pada saat terjadinya.
 Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus, berdasarkan
estimasi masa manfaat ekonomis aset tetap
Instrumen ekuitas
 Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset
Perusahaan dan entitas anak setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen
ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan
langsung.
 Pembelian kembali instrumen ekuitas Perusahaan (saham diperoleh kembali) diakui dan
dikurangkan secara langsung dari ekuitas. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari
pembelian, penjualan, penerbitan atau pembatalan instrumen ekuitas Perusahaan tersebut
tidak diakui dalam laba rugi.
Liabilitas
 Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi
 Liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (“FVTPL”)

2. Laporan Laba Rugi Komperhensif


Analisis
Penyusunan Laporan Laba/Rugi Komprehensif pada PT Alam Sutra telah berdasarkan
Standar Akuntansi yang berlaku. Pada PSAK No. 1 laporan laba/rugi komprehensif terbagi
atas dua bentuk, yaitu laporan laba/rugi komprehensif dalam bentuk satu laporan dan dalam
bentuk dua laporan. Untuk PT Alam Sutra menggunakan bentuk satu laporan.
Sedangkan untuk pengklasifikasian beban dalam laporan laba/rugi komprehensif disajikan
dengan menggunakan dua metode yaitu metode berdasarkan sifat beban dan metode
berdasarkan fungsi beban. Untuk PT Alam Sutra menggunakan metode berdasarkan fungsi
beban
3. Laporan Perubahan Equitas

Analisis
Menurut PSAK No.1 informasi yang disajikan dalam laporan perubahan ekuitas
adalah analisis penghasilan, jumlah deviden, modal, saldo akumulasi dari setiap kelas
penghasilan komprehensif lain, dan saldo laba. Perubahan ekuitas antara modal awal
dan akhir periode pelaporan mencerminkan naik turunnya aset neto selama periode.
Untuk laporan perubahan ekuitas PT Alam Sutra sudah sesuai dengan PSAK No.1.
4. Laporan Arus Kas

Analisis
Laporan arus kas pada PT. Alam Sutra sudah sesuai dengan PSAK No.1, dimana
PT. Alam Sutra menyajikan laporan arus kas yang terdiri atas tiga arus kas, yaitu arus kas
dari aktifitas operasi, arus kas dari aktifitas investasi dan arus kas dari aktifitas
pendanaan.

Sesuai dengan PSAK 2 tujuan pernyataan ini adalah mensyaratkan ketentuan atas
informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas suatu entitas melalui
laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan selama suatu periode. Entitas menyusun laporan arus kas sesuai
dengan persyaratan dalam Pernyataan ini dan menyajikan laporan tersebut sebagai bagian
takterpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan.

Laporan arus kas melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan
menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Entitas melaporkan arus kas dari
aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu dari metode langsung dan metode tidak
langsung

5. Kas dan Setara Kas


Analisis Kas dan Setara Kas

1. Kas menurun sebesar Rp 471.372.479 dari tahun 2016 ke 2017

2. Kas dan setara kas terdiri dari uang kas, uang yang ada di bank serta deposito
berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal
penempatannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas utang serta tidak
dibatasi penggunaannya. Ini sudah sesuai berdasarkan PSAK No. 1 paragraf 66

6. Piutang
Analisis Piutang

1. Piutang naik sebesar Rp 33.847.775 dari tahun 2016 ke 2017

2. Piutang pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, dikurangi
penyisihan atas penurunan nilai. Penyisihan atas penurunan nilai piutang dibentuk
pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang Grup tidak dapat ditagih.
Pengakuan dan Pengukuran Piutang diatur dalam PSAK Nomor55 Paragraf 9
3. Besarnya penyisihan merupakan selisih antara nilai aset tercatat dan nilai sekarang
dari estimasi arus kas masa depan, didiskontokan dengan tingkat suku bunga
efektif. Penurunan nilai aset tercatat dicatat di dalam akun penyisihan dan nilai
kerugian diakui di dalam laba atau rugi. Ketika tidak dapat ditagih, piutang
dihapuskan bersama dengan penyisihan piutang. Pemulihan nilai setelah
penghapusan piutang diakui sebagai penghasilan di dalam laba atau rugi tahun
berjalan. Ini sudah sesuai dengan PSAK No. 55 paragraf 14.

4. Asset lancar termasuk (sepertipersediaan dan piutangdagang) yang dijual,


dikonsumsi atau derealisasikan sebagai bagian dari siklus operasi normal. Dalam
laporan keuangan PT Alam Sutra piutang usaha masuk pada asset lancar. Ini sesuai
berdasarkan PSAK No. 1 Paragraf 68

5. Berdasarkan hasil penilaian manajemen dalam menentukan cadangan penurunan


nilai piutang pada 31 Desember 2017 dan 2016, yang dibuat secara individu atau
secara kolektif, manajemen percaya bahwa penyisihan cadangan penurunan nilai
tersebut memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian dari piutang tak tertagih.

6. Saldo cadangan penurunan nilai piutang pada pihak ketiga masing-masing sebesar
Rp 22.842.525 ribu (31 Desember 2017) dan Rp 16.710.294 ribu (31 Desember
2016) merupakan jumlah penurunan nilai piutang jasa hospitaliti dan prasarana dan
pendapatan pariwisata

7. Tidak ada piutang usaha pada entitas pihak berelasi yang jumlahnya melebihi 0,5%
dari modal disetor Perusahaan Tidak terdapat piutang usaha yang dijadikan
jaminan pinjaman dan tidak ada risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas
piutang usaha

.
7. Persediaan

Analisis Persediaan

1. Persediaan mengalami kenaikan sebesar Rp 889.758.873 dari tahun 2016 ke 2017


2. Persediaan dan tanah untuk dikembangkan dinyatakan berdasarkan nilai terendah
antara harga perolehan atau nilai yang dapat direalisasikan (Net Realizable Value).
ini sudah sesuai berdasarkan PSAK 14 paragraf 9
3. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang
(weighted average method). Sesuai berdasarkan PSAK 14 paragraf 25
4. Harga perolehan persediaan tanah dan tanah untuk dikembangkan dinyatakan
sebesar biaya perolehan tanah, pematangan, pengembangan tanah dan lingkungan
dan biaya tanah lainnya, serta biaya pinjaman berkenaan dengan pinjaman yang
diterima untuk mendanai perolehan tanah. Biaya pengembangan tanah, termasuk
tanah yang digunakan untuk jalan dan prasarana atau area yang tidak dijual,
dialokasikan berdasarkan luas tanah yang dapat dijual. Sesuai berdasarkan PSAK 14
paragraf 10

5. Beban pokok penjualan tanah dinyatakan sebesar harga perolehan tanah ditambah
beban pinjaman, dan taksiran biaya pengembangan tanah serta lingkungan.
Taksiran biaya pengembangan tanah dan lingkungan merupakan taksiran yang
dibuat oleh manajemen dengan mempertimbangkan biaya prasarana yang telah
terjadi ditambah taksiran biaya prasarana yang akan dikeluarkan sampai dengan
proyek dalam kawasan tersebut dinyatakan selesai secara subtansial. Sesuai
berdasarkan PSAK 14 paragraf 38
6. Per tanggal 31 Desember 2017, gedung perkantoran - Synergy Building, The Prominence
dan The Tower serta Apartemen Silkwood Residence, Kota Ayodhya dan Paddington
Height yang diasuransikan pada PT China Taiping Insurance Indonesia, pihak ketiga,
terhadap risiko kebakaran dan risiko kerugian lainnya berdasarkan suatu paket polis
tertentu dengan jumlah pertanggungan seluruhnya sebesar Rp 2.378.764.629 ribu.
7. Selama tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, beban
pinjaman masing- masing sebesar Rp 39.343.663 ribu dan Rp 192.882.752 ribu
dikapitalisasi ke dalam persediaan.
8. Grup menelaah secara berkala atas jumlah nilai tercatat persediaan, dan memastikan bahwa
jumlah nilai tercatatnya tidak melebihi nilai realisasi bersihnya. Manajemen berkeyakinan
bahwa tidak terdapat penurunan nilai persediaan per 31 Desember 2017 dan 2016.

Anda mungkin juga menyukai