Disusun oleh :
JURUSAN AKUNTANSI
2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang
berjudul "Analisis Laporan Posisi Keuangan PT Alam Sutra Realty Tbk". Tugas Akhir ini
disusun sebagai persyaratan kelulusan pada Program Studi Akuntansi Menengah Fakultas
Ekonomi Bisnis Universitas Sebelas Maret.
Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan
yang dibuat baik sengaja maupun tidak sengaja, dikarenakan keterbatasan ilmu
pengetahuan dan wawasan serta pengalaman yang penulis miliki. Untuk itu penulis
mohon maaf atas segala kekurangan tersebut tidak menutup diri terhadap segala saran dan
kritik serta masukan yang bersifat kontruktif bagi diri penulis.
Akhir kata semoga dapat bermanfaat bagi penulis, institusi pendidikan dan masyarakat
luas. Amin!
Penulis
PROFIL
BAB II
PEMBAHASAN
Aset tetap
Aset tetap, kecuali tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi
penyusutan dan akumulasi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan
dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi penurunan nilai, jika ada.
Awalnya suatu aset tetap diukur sebesar biaya perolehan, yang terdiri dari harga
perolehannya dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa
aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan
keinginan dan maksud manajemen, serta estimasi awal biaya pembongkaran dan
pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset.
Biaya-biaya setelah perolehan awal seperti penggantian komponen dan inspeksi yang
signifikan, diakui dalam jumlah tercatat aset tetap jika besar kemungkinan manfaat
ekonomis di masa depan akan mengalir ke Perusahaan dan biaya tersebut dapat diukur
secara andal. Sisa jumlah tercatat biaya komponen yang diganti atau biaya inspeksi
terdahulu dihentikan pengakuannya. Biaya perbaikan dan pemeliharaan yang tidak
memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian pada saat terjadinya.
Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus, berdasarkan
estimasi masa manfaat ekonomis aset tetap
Instrumen ekuitas
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset
Perusahaan dan entitas anak setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen
ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan
langsung.
Pembelian kembali instrumen ekuitas Perusahaan (saham diperoleh kembali) diakui dan
dikurangkan secara langsung dari ekuitas. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari
pembelian, penjualan, penerbitan atau pembatalan instrumen ekuitas Perusahaan tersebut
tidak diakui dalam laba rugi.
Liabilitas
Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi
Liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (“FVTPL”)
Analisis
Menurut PSAK No.1 informasi yang disajikan dalam laporan perubahan ekuitas
adalah analisis penghasilan, jumlah deviden, modal, saldo akumulasi dari setiap kelas
penghasilan komprehensif lain, dan saldo laba. Perubahan ekuitas antara modal awal
dan akhir periode pelaporan mencerminkan naik turunnya aset neto selama periode.
Untuk laporan perubahan ekuitas PT Alam Sutra sudah sesuai dengan PSAK No.1.
4. Laporan Arus Kas
Analisis
Laporan arus kas pada PT. Alam Sutra sudah sesuai dengan PSAK No.1, dimana
PT. Alam Sutra menyajikan laporan arus kas yang terdiri atas tiga arus kas, yaitu arus kas
dari aktifitas operasi, arus kas dari aktifitas investasi dan arus kas dari aktifitas
pendanaan.
Sesuai dengan PSAK 2 tujuan pernyataan ini adalah mensyaratkan ketentuan atas
informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas suatu entitas melalui
laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan selama suatu periode. Entitas menyusun laporan arus kas sesuai
dengan persyaratan dalam Pernyataan ini dan menyajikan laporan tersebut sebagai bagian
takterpisahkan dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan.
Laporan arus kas melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan
menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Entitas melaporkan arus kas dari
aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu dari metode langsung dan metode tidak
langsung
2. Kas dan setara kas terdiri dari uang kas, uang yang ada di bank serta deposito
berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal
penempatannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas utang serta tidak
dibatasi penggunaannya. Ini sudah sesuai berdasarkan PSAK No. 1 paragraf 66
6. Piutang
Analisis Piutang
2. Piutang pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, dikurangi
penyisihan atas penurunan nilai. Penyisihan atas penurunan nilai piutang dibentuk
pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang Grup tidak dapat ditagih.
Pengakuan dan Pengukuran Piutang diatur dalam PSAK Nomor55 Paragraf 9
3. Besarnya penyisihan merupakan selisih antara nilai aset tercatat dan nilai sekarang
dari estimasi arus kas masa depan, didiskontokan dengan tingkat suku bunga
efektif. Penurunan nilai aset tercatat dicatat di dalam akun penyisihan dan nilai
kerugian diakui di dalam laba atau rugi. Ketika tidak dapat ditagih, piutang
dihapuskan bersama dengan penyisihan piutang. Pemulihan nilai setelah
penghapusan piutang diakui sebagai penghasilan di dalam laba atau rugi tahun
berjalan. Ini sudah sesuai dengan PSAK No. 55 paragraf 14.
6. Saldo cadangan penurunan nilai piutang pada pihak ketiga masing-masing sebesar
Rp 22.842.525 ribu (31 Desember 2017) dan Rp 16.710.294 ribu (31 Desember
2016) merupakan jumlah penurunan nilai piutang jasa hospitaliti dan prasarana dan
pendapatan pariwisata
7. Tidak ada piutang usaha pada entitas pihak berelasi yang jumlahnya melebihi 0,5%
dari modal disetor Perusahaan Tidak terdapat piutang usaha yang dijadikan
jaminan pinjaman dan tidak ada risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas
piutang usaha
.
7. Persediaan
Analisis Persediaan
5. Beban pokok penjualan tanah dinyatakan sebesar harga perolehan tanah ditambah
beban pinjaman, dan taksiran biaya pengembangan tanah serta lingkungan.
Taksiran biaya pengembangan tanah dan lingkungan merupakan taksiran yang
dibuat oleh manajemen dengan mempertimbangkan biaya prasarana yang telah
terjadi ditambah taksiran biaya prasarana yang akan dikeluarkan sampai dengan
proyek dalam kawasan tersebut dinyatakan selesai secara subtansial. Sesuai
berdasarkan PSAK 14 paragraf 38
6. Per tanggal 31 Desember 2017, gedung perkantoran - Synergy Building, The Prominence
dan The Tower serta Apartemen Silkwood Residence, Kota Ayodhya dan Paddington
Height yang diasuransikan pada PT China Taiping Insurance Indonesia, pihak ketiga,
terhadap risiko kebakaran dan risiko kerugian lainnya berdasarkan suatu paket polis
tertentu dengan jumlah pertanggungan seluruhnya sebesar Rp 2.378.764.629 ribu.
7. Selama tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, beban
pinjaman masing- masing sebesar Rp 39.343.663 ribu dan Rp 192.882.752 ribu
dikapitalisasi ke dalam persediaan.
8. Grup menelaah secara berkala atas jumlah nilai tercatat persediaan, dan memastikan bahwa
jumlah nilai tercatatnya tidak melebihi nilai realisasi bersihnya. Manajemen berkeyakinan
bahwa tidak terdapat penurunan nilai persediaan per 31 Desember 2017 dan 2016.