Anda di halaman 1dari 16

Modul ke:

Analisa Laporan Keuangan


JENIS-JENIS ALAT ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Iwan Firdaus S.Kom,.MM

Program Studi
Akuntansi
www.mercubuana.ac.id
MODUL 2

JENIS-JENIS ALAT ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Iwan Firdaus, S.Kom,.MM

PROGRAM KELAS KARYAWAN


FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS – JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JENIS-JENIS ALAT ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan yang dikeluarkan oleh suatu


perusahaan biasanya terdiri dari tiga macam,
yaitu:
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Aliran Kas
Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim (2012)
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam analisis
laporan keuangan:

¾ Dalam analisis, analis juga harus mengidentifikasikan


adanya tren-tren tertentu dalam laporan keuangan
¾ Angka-angka yang berdiri sendiri sulit dikatakan baik
atau pun buruk
¾ Dalam analisis perusahaan, membaca dan
menganalisis laporan keuangan dengan hati-hati
adalah penting
¾ Analisis mungkin akan memerlukan informasi lain
ANALISIS TREN ANGKA INDEKS

Analisis tren angka indeks atas laporan keuangan


menurut K.R Subramanyam dan John J. Wild (2010)
merupakan sebuah alat yang digunakan untuk
perbandingan tren jangka panjang. Untuk analisis tren
angka indeks, kita tidak perlu menganalisis tiap pos
dalam laporan keuangan, karena kita ingin berfokus
pada pos yang signifikan. Kita juga harus berhati-hati
dalam menggunakan perbandingan tren angka indeks
di mana perubahan mungkin disebabkan oleh faktor
ekonomi dan industri
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
COMMON-SIZE

Menurut K.R Subramanyam dan John J. Wild


(2010) pengetahuan atas proporsi kelompok atau
subkelompok yang membentuk suatu pos tertentu
bermanfaat bagi analisis laporan keuangan. Secara
khusus, dalam analisis neraca, total asset biasa
dinyatakan sebagai 100%. Kemudian, pos-pos
dalam kelompok ini dinyatakan sebagai persentase
terhadap total bersangkutan
analisis common-size menekankan pada dua
faktor:
1. Sumber pendanaan, termasuk distribusi
pendanaan antara kewajiban lancar, kewajiban
tidak lancar, dan ekuitas.
2. Komposisi asset, termasuk jumlah untuk
masing-masing asset lancar dan asset tidak
lancar
ANALSIS RASIO

Analisis rasio (ratio analysis) menurut K.R


Subramanyam dan John J. Wild (2010)
merupakan salah satu alat analisis keuangan yang
paling popular dan banyak digunakan. Namun,
perannya sering disalahpahami, dan sebagai
konsekuensinya kepentingannya sering dilebih-
lebihkan
ANALISIS RASIO
Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim
(2012) analisis rasio keuangan pada dasarnya
disusun dengan menghubungkan angka-angka di
dalam atau antara laporan laba rugi dan neraca.
Dengan cara rasio semacam itu diharapkan
pengaruh perbedaan ukuran akan hilang
Menurut K.R Subramanyam dan John J. Wild
(2010), faktor-faktor yang mempengaruhi analisis
rasio diantaranya adalah dampak peristiwa
ekonomi, factor industry, kebijakan manajemen,
dan metode akuntansi
Manfaat analisis rasio laporan keuangan menurut Irham Fahmi
(2011) adalah sebagai berikut :
1. dijadikan sebagai alat menilai kinerja dan prestasi
perusahaan
2. sebagai rujukan untuk membuat perencanaan
3. sebagai alat untuk mengevaluasi kondisi suatu
perusahaan dari perspektif keuangan
4. bermanfaat bagi kreditor karena dapat dipergunakan
untuk memperkirakan potensi resiko yang akan dihadapi
dikaitkan dengan adanya jaminan kelangsungan
pembayaran bunga dan pengembalian pokok pinjaman
5. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai
penilaian bagi pihak stakeholder perusahaan
Prof. Dr. Dermawan Sjahrial,MM dan
Djahotman Purba, SE,MM (2013), ada
keterbatasan analisis rasio, antara lain :
1. Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat
dapat digunakan untuk kepentingan
pemakainya.
2. Jika ada dua atau lebih perusahaan yang
dibandingkan tetapi teknik dan standar
akuntansi yang dipakai berbeda, maka
dipastikan tidak tepat anlisis rasionya.
3. Jika data yang tersedia tidak sinkron atau pun
tidak tersedia, maka sulit untuk menghitung
rasio.
Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim (2012), pada
dasarnya analisis rasio dapat dikelompokan menjadi lima
macam kategori, yaitu:

1. Rasio likuiditas Æ Rasio yang mengukur kemampuas


perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya
2. Rasio aktivitas Æ Rasio yang mengukur sejauh mana
efektivitas perusahaan dalam menggunakan asset
dengan melihat aktivitas asset.
3. Rasio solvabilitas Æ Rasio yang mengukur sejauh mana
kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka
panjangnya
4. Rasio profitabilitas Æ Rasio yang mengukur sejauh
mana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba
5. Rasio pasar Æ Rasio ini melihat perkembangan nilai
pasar perusahaan realtif terhadap nilai buku perusahaan.
Menurut Kasmir, SE.MM, (2010), analisis rasio
laporan keuangan digolongkan menjadi tiga,
sebagai berikut:

1. Rasio neraca, yaitu membandingkan angka-


angka yang hanya bersumber dari neraca
2. Rasio laporan laba rugi, yaitu membandingkan
angka-angka yang hanya bersumber dari
laporan laba rugi
3. Rasio antar laporan, yaitu membandingkan
angka-angka yang hanya bersumber dari dua
sumber (data campuran), baik yang ada di
neraca mau pun di laporan laba rugi
Daftar Pustaka
1. Dr. Mamduh M. Hanafi, M.B.A, Prof.Dr. Abdul Halim, M.B.A.,Akt.,
2012, Analisis laporan keuangan, UPP STIM YKPN, Bab 4
2. K.R.Subramanyam, Jhon J. Wild, 2010,Analisis Laporan
Keuangan, Salemba Empat, Bab 1
3. Brigham dan Houston, 2010, Dasar-dasar Manajemen Keuangan,
Salemba Empat, Bab 3
4. Prof.Dr. Dermawan Sjahrial,MM, Djahotman Purba, SE.MM,Akt,
2013, Analisis Laporan Keuangan, Mitra Wacana Media, Bab 3
5. Kasmir SE.MM, 2010, Analisis Laporan Keuangan, Rajawali Pers,
Bab 4
6. Irham Fahmi SE.M.Si,2011, Analisis LAporan Keuangan, Alfa Beta
Bandung, Bab 5
7. Sofyan Syafri Harahap, 2013, Analisis Kritis atas Laporan
Keuangan, PT Raja Grafindo Persada, Bab 12
Terima Kasih
Iwan Firdaus, S.Kom,.MM

Anda mungkin juga menyukai