Anda di halaman 1dari 21

Analisis Laporan Keuangan

Kelompok 5
Rizky Zikri Sandunaez 17043152
Sartika Riyanda 17043154
Silvia Wulandari 17043156
Tiara Tri Amanda 17043158

Tugas Analisis Kredit

10-2

No Acara dan Transaksi (a) (b) (c) Penjelasan


1 Penurunan persediaan awal Penurunan persediaan awal
sebesar $500 dikoreksi pada sebesar $500 menyebabkan
periode ini. biaya barang yang akan dijual itu
naik sebesar $500. Sehingga
NE NE D
menyebabkan persediaan rata-
ratanya meningkat $250. Maka
rasio perputaran persediaannya
mengalami penurunan.
2 Penjualan dalam akun tidak Penyebut akan meningkat
dilaporkan sebesar $10.000. setengahnya dan jumlah
penjualan dari pembilang
I D NE menyebabkan rasio (a)
meningkat. Penyebut rasio (b)
meningkat sehingga
menyebabkan rasio menurun.
3 $10.000 dari piutang usaha I D NE Pembilang dalam rasio (a) tidak
dihapuskan oleh biaya akan berubah dan penyebutnya
penyisihan piutang ragu-ragu. akan menurun sehingga
meningkatkan rasio. Karena
rasio (a) mengalami peningkatan
maka rasio (b) akan menurun
seiring dengan peningkatan
perputaran piutang rata-rata.
Rasio (c) tidak terpengaruh.
4 $10.000 dari piutang usaha Rasio (a) mengalami
dihapuskan dengan peningkatan disebabkan oleh
membebankan biaya piutang penyebutnya mengalami
tak tertagih (motode penurunan. Rasio (b) mengalami
langsung). penurunan disebabkan oleh
I D NE
peningkatan yang terjadi pada
penyebut, sehingga
menyebabkan rasio (a)
meningkat. Rasio (c) ttidak
terpengaruh
5 Di bawah metode biaya atau Pembilang dari rasio (c)
pasar yang lebih rendah, mengalami kenaikan ketika
NE NE I
persediaan dikurangi ke pasar penyebutnya mengalami
sebesar $1.000. penurunan.
6 Kelebihan penyajian awal Rata-rata persediaan akan
sebesar $500 dikoreksi pada menurun sebanyak 50% dari
peridoe ini. penurunan pembilang pada rasio
NE NE I
(c) yang disebabkan oleh rata-
rata yang berubah sehingga
meningkatkan rasio.
10-3
Interpretasikan dampak dari enam peristiwa dan transaksi independen berikut untuk masing-
masing berikut:

a. Perputaran piutang (sama dengan 4,0 sebelum acara).


b. Penjualan hari dalam piutang.
c. Perputaran persediaan (sama dengan 4.0 sebelum acara).
Tiga kolom di sebelah kanan setiap peristiwa dan transaksi diidentifikasi sebagai (a), (b), dan (c)
sesuai ke tiga ukuran likuiditas. Untuk setiap peristiwa dan transaksi menunjukkan efek sebagai
peningkatan (I), penurunan (D), atau tidak ada efek (NE).

1. $5.000 dari piutang dagang dihapuskan biaya untuk menyisihkan piutang tak tertagih
A = I, karena piutng pada dasarnya mempengaruhi dari adanya perputaran piutang yang
mana dasanya pembentuk dari account receivable turnover adalah penjualan bersih yang dibagi
dengan rata-rata piutang

B = D, karena piutang tersebut mempengaruhi penjualan hari dalam piutang, karena pada
dasarnya pembentukan dari day’s sales in receivable adalah rata-rata piutang dibagi
dengan rata-rata penjualan

C = NE, karena tidak ada kaitan antara piutang dengan inventory turnover

2. Pengurangan persediaan awal sebesar $ 1.000 adalah diperbaiki periode ini.


A = NE, Karena tidak ada kaitannya persedian dengan account receivable turnover

B = NE, karena tidak ada kaitanny antara persediaan dengan Day’s sales in receivable

C = I, karena persedian dapat mempengaruhi inventory turnover karna pada dasarnya


pembentukan perputaran persedian ini adalah penjualan bersih dibagi dengan persedian
rata-rata
3. Di bawah metode biaya atau pasar yang lebih rendah, persediaan dikurangi ke pasar
sebesar $ 2.000
A = NE, karena tidak ada keterkaitan antara persediaan dengan account receivable turnover

B = NE, karena tidak ada hubungannya antara persediaan dengan day’s sales in receivable

C = I, persedian mempengaruhi inventory, karena pada dasarnya pembentukan perputaran


persedian ini adalah “penjualn bersih dibagi dengan persediaan rata-rata”

4. Persediaan usang sebesar $ 3.000 diidentifikasi dan dihapuskan.


A = NE, karena tidak ada hubungan antara persediaan dengan account receivable turnover

B = NE, karena tidak ada hubungan antara persediaan dengan days sales in receivable

C = I, karna persediaan dapat mempengaruhi inventory turnover, yang mana pada dasarnya
pembentukan dari perputaran persedian adalah penjualan bersih yang dibagi dengan
persediaan rata-rata

5. Kelebihan persediaan awal sebesar $2.000 dikoreksi periode ini.


A = NE, karena tidak adanya hubungan antara persediaan dengan account receivable
turnover

B = NE, karena tidak ada kaitannya antara persediaan dengan day’s sales in receivable

C = I, pada dasarnya persediaan mempengaruhi inventory turnover yang mana pembentuk


perputaran persediaan ini adalah penjualan bersih dibagi dengan persdiaan rata-rata

6. Penjualan secara kredit dibesar-besarkan sebesar $ 10.000 dan dikoreksi periode ini.
A = D, piutang sendiri dapat mempengaruhi dari perputaran piutang pada dasarnya
pembentuk dari account receivable turnover adalah penjualan bersih dibagi dengan rata-
rata piutang.
B = I, penjualan mempengaruhi penjualan hari dalam piutang, karena pada dasarnya
pembentuk dari days sales in receivable adalah rata-rata piutang dibagi dengan rata-rata
penjualan

C = D, karena penjualan dapat mempengaruhi inventory turn over yang pada dasarnya
pembentukan dari perputaran persediaan ini adalah penjualan bersih di bagi dengan
persediaan rata-rata.
10-4
A. Metode untuk bagi manajemen untuk memperbaiki laporan keuangan yang tercermin
dari current ratio dan quick ratio:

1. Melunasi hutang dagang dengan kas. Hal ini akan berdampak pada pengurangan aset
lancar dan current liabilities dengan jumlah yang sama, sehingga meningkatkan current
ratio dan quick ratio.
2. Menginvestasikan dana modal tambahan di akhir tahun. Ini akan meningkatkan kas tanpa
mempengaruhi current liabilities.
3. Menjual aset tetap untuk kas atau utang jangka pendek. Ini akan meningkatkan aset
lancar, tetapi disisi lain akan menurunkan aset tetap. Dengan demikian current ratio dan
quick ratio akan meningkat.
4. Meminjam kas dengan tujuan untuk menimbulkan utang jangka panjang. Ini akan
meningkatkan kas, tetapi tidak akan mempengaruhi current liabilities, karena tujuannya
adalah untuk membuat kas menjadi utang jangka panjang.
5. Menunda timbulnya berbagai biaya seperti periklanan, penelitian dan pengembangan, dan
pemasaran, bersamaan dengan mengurangi belanja modal.
6. Memberlakukan pembukuan penerimaan kas sedikit lebih lama dari waktu biasa nya,
dalam upaya meningkatkan piutang yang lebih tinggi.

B. Prosedur yang digunakan dalam menganalisis window-dress:

1. Analis dapat mendeteksi masing-masing metode jika semua bukti dan dokumen yang
mendasari tersedia. Namun harus dengan bukti yang cukup, seperti faktur dan buku entri
asli.
2. Analis dapat melihat persyaratan kewajiban, untuk melihat apakah mereka dibayar pada
waktu yang paling menguntungkan dengan kata lain, jika ada manfaat ekonomi yang
diperoleh dengan membayarnya lebih awal dari waktu jatuh tempo atau ketika biasanya
dibayarkan.
3. Analis dapat menganalisis waktu investasi dan penggunaannya. Jika analis melihat
suntikan modal besar di akhir tahun, dan bahwa investasi ini diwakili oleh kas yang
menganggur, atau oleh sekuritas yang dapat dipasarkan yang tidak terkait dengan
operasi.
4. Memeriksa kontrak dan faktur untuk melihat kapan mereka masuk dan kapan dicatat.
5. Jurnal pembelian dan jurnal pengeluaran kas harus diperiksa untuk membandingkan
pengeluaran yang terjadi menjelang akhir tahun dengan pengeluaran pada awal tahun
berikutnya..
Untuk menentukan apakah pembukuan dibiarkan terbuka terlalu lama, analis akan mempelajari
dokumen-dokumen seperti faktur yang mendasari dan cek yang dibatalkan untuk menentukan
tanggal sebenarnya dan membandingkannya dengan tanggal yang dicatat.
10-5 (Menentukan Pengaruh Transaksi pada Rasio Solvabilitas)
Data keuangan ($ ribuan) untuk Wisconsin Wilderness, Inc., direproduksi di bawah ini:
Kewajiban jangka pendek 500
Kewajiban jangka panjang 800
Penyertaan modal 1.200
Kas dari operasi 300
Laba sebelum pajak 200
Beban bunga 40

Tunjukkan pengaruh bahwa setiap transaksi dan peristiwa Wisconsin Wilderness (1 hingga
10) di bawah ini memiliki masing-masing dari empat rasio di bawah ini. (Setiap transaksi
atau peristiwa tidak bergantung pada yang lain—pertimbangkan hanya efek langsung.)
Gunakan I untuk peningkatan, D untuk penurunan, dan NE untuk tanpa efek.
a. Total hutang terhadap ekuitas.
b. Hutang jangka panjang terhadap ekuitas.
c. Penghasilan terhadap beban tetap (melebihi 1,0 sebelum transaksi dan peristiwa).
d. Arus kas terhadap beban tetap (melebihi 1,0 sebelum transaksi dan peristiwa).

a b c d
1 Kenaikan tarif pajak. NE NE NE D
2 Penarikan obligasi — dibayar tunai. D D I I
3 Menerbitkan obligasi untuk mendanai ekspansi. I I D D
4 Menerbitkan saham preferen untuk mendanai D D NE NE
ekspansi.
5 Beban penyusutan meningkat. NE NE D NE
6 Pengumpulan piutang. NE NE NE I
7 Membiayai kembali hutang yang mengakibatkan biaya NE NE D D
bunga lebih tinggi.
8 Memanfaatkan proporsi beban bunga yang lebih NE NE D D
tinggi.
9 Mengubah hutang konversi menjadi saham biasa. D D NE NE
1 Memperoleh persediaan secara kredit. I NE NE NE
0

Penjelasan:
1. Kenaikan tarif pajak.
Pengaruhnya terhadap:
a. Total hutang terhadap ekuitas : tidak memiliki dampak (No Effect)
b. Hutang jangka panjang terhadap ekuitas : tidak memilki dampak (No Effect)
c. Penghasilan terhadap beban tetap : tidak memilki dampak (No Effect)
d. Arus kas terhadap beban tetap : Rasio ini mengalami penurunan (Decrease)
Alasan: peningkatan tarif pajak, menyebabkan pembayaran pajak yang harus
ditanggung perusahaan menjadi meningkat. Pembayaran pajak yang merupakan
salah satu komponen arus kas operasi yang mengurangi kas dari operasi. Apabila
pembayaran pajak meningkat, maka pengurangan kas dari operasi juga akan
meningkat, sehingga kas dari operasi (CFO) akan menurun. Turunnya CFO sebagai
komponen penghitung rasio ini mengakibatkan rasio ini juga ikut menurun.
Pembuktian:
(CFO+ Beban Bunga)
Arus kas terhadap beban tetap =
Beban Bunga
Kas dari operasi $300
Beban Bunga 40
1) Arus kas terhadap beban tetap saat ini
(300+ 40) 340
Arus kas terhadap beban tetap = = = 8,5
40 40
2) Arus kas terhadap beban tetap dengan asumsi adanya peningkatan tarif pajak
sebesar 0,5% sehingga jumlah pembayaran pajak sebesar $20. Peningkatan
pembayaran pajak mengakibatkan CFO turun menjadi $280
(280+ 40) 320
Arus kas terhadap beban tetap = = =8
40 40

2. Penarikan obligasi — dibayar tunai.


Pengaruhnya terhadap:
a. Total hutang terhadap ekuitas : Rasio ini mengalami penurunan (Decrease)
Alasan: penarikan obligasi mengakibatkan jumlah kewajiban jangka panjang
perusahaan menjadi berkurang. Berkurangnya jumlah kewajiban jangka panjang ini
mengakibatkan total hutang menjadi turun. Penurunan total hutang mengakibatkan
rasio ini juga ikut turun.
Pembuktian:
total liabilitas
DER =
total ekuitas
Kewajiban jangka pendek $500
Kewajiban jangka panjang 800
Total ekuitas 1.200
1) DER saat ini
(500+800) 1.300
DER = = = 1,1
1.200 1.200
2) DER dengan asumsi bahwa telah terjadi penarikan obligasi sebesar $300,
sehingga kewajiban jangka panjang turun menjadi $500
(500+500) 1.000
DER = = = 0,8
1.200 1.200
b. Hutang jangka panjang terhadap ekuitas : Rasio ini mengalami penurunan
(Decrease)
Alasan: penarikan obligasi mengakibatkan jumlah kewajiban jangka panjang
perusahaan menjadi turun. Turunnya jumlah kewajiban jangka panjang sebagai
komponen penghitung rasio ini, mengakibatkan rasio ini juga ikut turun.
Pembuktian:
kewajiban jangka panjang
Hutang jangka panjang terhadap ekuitas =
total ekuitas
Kewajiban jangka panjang $800
Total ekuitas 1.200
1) Hutang jangka panjang terhadap ekuitas saat ini
800
Hutang jangka panjang terhadap ekuitas = = 0,7
1.200
2) Hutang jangka panjang terhadap ekuitas dengan asumsi bahwa telah terjadi
penarikan obligasi sebesar $300, sehingga kewajiban jangka panjang turun
menjadi $500
500
Hutang jangka panjang terhadap ekuitas = = 0,4
1.200

c. Penghasilan terhadap beban tetap : Rasio ini mengalami peningkatan (Increase)


Alasan: penarikan obligasi yang dilakukan perusahaan mengakibatkan beban bunga
yang harus dibayarkan perusahaan juga ikut berkurang, namun penurunan beban
bunga ini berdampak pada peningkatan laba sebelum pajak. Penurunan sekaligus
peningkatan komponen ini mengakibatkan rasio ini meningkat.
Pembuktian:
(Laba sebelum pajak+ Beban Bunga)
Penghasilan terhadap beban tetap =
Beban Bunga
Laba sebelum pajak 200
Beban bunga $40
1) Penghasilan terhadap beban tetap saat ini
(200+ 40) 240
Penghasilan terhadap beban tetap = = =6
40 40
2) Penghasilan terhadap beban tetap dengan asumsi penarikan obligasi
mengakibatkan beban bunga yang harus dibayar perusahaan turun sebesar $10.
Sehingga berdampak pada peningkatan laba sebelum pajak menjadi 210 karena
beban operasional perusahaan turun sebesar $10, serta beban bunga yang harus
dibayarkan menjadi $30
(210+3 0) 240
Penghasilan terhadap beban tetap = = =8
30 30
d. Arus kas terhadap beban tetap : Rasio ini mengalami peningkatan (Increase)
Alasan: penarikan obligasi yang dilakukan perusahaan mengakibatkan beban bunga
yang harus dibayarkan perusahaan juga ikut berkurang, namun penurunan beban
bunga ini berdampak pada peningkatan CFO, karena pembayaran bunga yang
merupakan komponen CFO berkurang.
Pembuktian:
(CFO+ Beban Bunga)
Arus kas terhadap beban tetap =
Beban Bunga
Kas dari operasi $300
Beban Bunga 40
1) Arus kas terhadap beban tetap saat ini
(300+ 40) 340
Arus kas terhadap beban tetap = = = 8,5
40 40
2) Arus kas terhadap beban tetap dengan asumsi penarikan obligasi mengakibatkan
beban bunga yang harus dibayar perusahaan turun sebesar $10. Sehingga CFO
meningkat menjadi 310 dan beban bunga turun menjadi $30
(310+3 0) 340
Arus kas terhadap beban tetap = = =11,3
30 30

3. Menerbitkan obligasi untuk mendanai ekspansi.


Pengaruhnya terhadap:
a. Total hutang terhadap ekuitas : : Rasio ini mengalami peningkatan (Increase)
Alasan: penerbitan obligasi mengakibatkan jumlah kewajiban jangka panjang
perusahaan menjadi bertambah. Bertambahnya jumlah kewajiban jangka panjang
ini mengakibatkan total hutang meningkat. Peningkatan total hutang mengakibatkan
rasio ini juga ikut meningkat.
Pembuktian:
total liabilitas
DER =
total ekuitas
Kewajiban jangka pendek $500
Kewajiban jangka panjang 800
Total ekuitas 1.200
1) DER saat ini
(500+800) 1.300
DER = = = 1,1
1.200 1.200
2) DER dengan asumsi bahwa telah terjadi penerbitan obligasi sebesar $300,
sehingga kewajiban jangka panjang naik menjadi $1.100
(1.1 00+500) 1.6 00
DER = = = 1,3
1.200 1.200
b. Hutang jangka panjang terhadap ekuitas : : Rasio ini mengalami peningkatan
(Increase)
Alasan: penerbitan obligasi mengakibatkan jumlah kewajiban jangka panjang
perusahaan meningkat. peningkatan jumlah kewajiban jangka panjang sebagai
komponen penghitung rasio ini, mengakibatkan rasio ini juga ikut meningkat.
Pembuktian:
kewajiban jangka panjang
Hutang jangka panjang terhadap ekuitas =
total ekuitas
Kewajiban jangka panjang $800
Total ekuitas 1.200
1) Hutang jangka panjang terhadap ekuitas saat ini
800
Hutang jangka panjang terhadap ekuitas = = 0,7
1.200
2) Hutang jangka panjang terhadap ekuitas dengan asumsi bahwa telah terjadi
penerbitan obligasi sebesar $300, sehingga kewajiban jangka panjang
meningkat menjadi $1.100
1.100
Hutang jangka panjang terhadap ekuitas = = 0,9
1.200
c. Penghasilan terhadap beban tetap : Rasio ini mengalami penurunan (Decrease)
Alasan: penerbitan obligasi yang dilakukan perusahaan mengakibatkan beban
bunga yang harus dibayarkan perusahaan juga ikut meningkat, namun peningkatan
beban bunga ini berdampak pada penurunan laba sebelum pajak. Peningkatan
sekaligus penurunan komponen ini mengakibatkan rasio ini menurun.
Pembuktian:
(Laba sebelum pajak+ Beban Bunga)
Penghasilan terhadap beban tetap =
Beban Bunga
Laba sebelum pajak 200
Beban bunga $40
1) Penghasilan terhadap beban tetap saat ini
(200+ 40) 240
Penghasilan terhadap beban tetap = = =6
40 40
2) Penghasilan terhadap beban tetap dengan asumsi penerbitan obligasi
mengakibatkan beban bunga yang harus dibayar perusahaan meningkat sebesar
$10. Sehingga berdampak pada penurunan laba sebelum pajak menjadi $190
karena beban operasional perusahaan meningkat sebesar $10, serta beban bunga
yang harus dibayarkan menjadi $50
(190+50) 240
Penghasilan terhadap beban tetap = = = 4,8
50 50
d. Arus kas terhadap beban tetap : Rasio ini mengalami penurunan (Decrease)
Alasan: penerbitan obligasi yang dilakukan perusahaan mengakibatkan beban
bunga yang harus dibayarkan perusahaan juga ikut meningkat, namun peningkatan
beban bunga ini berdampak pada penurunan CFO, karena pembayaran bunga yang
merupakan komponen CFO bertambah.
Pembuktian:
(CFO+ Beban Bunga)
Arus kas terhadap beban tetap =
Beban Bunga
Kas dari operasi $300
Beban Bunga 40
1) Arus kas terhadap beban tetap saat ini
(300+ 40) 340
Arus kas terhadap beban tetap = = = 8,5
40 40
2) Arus kas terhadap beban tetap dengan asumsi penerbitan obligasi
mengakibatkan beban bunga yang harus dibayar perusahaan meningkat sebesar
$10. Sehingga CFO menurun menjadi 290 dan beban bunga naik menjadi $50
(290+5 0) 340
Arus kas terhadap beban tetap = = = 6,8
50 50

4. Menerbitkan saham preferen untuk mendanai ekspansi.


Pengaruhnya terhadap:
a. Total hutang terhadap ekuitas : Rasio ini mengalami penurunan (Decrease)
Alasan: penerbitan saham preferen mempengaruhi total ekuitas, di mana saat saham
preferen di terbitkan, maka jumlah ekuitas akan ikut meningkat. Peningkatan total
ekuitas sebagai komponen penghitung rasio ini mengakibatkan rasio ini mengalami
penurunan.
b. Hutang jangka panjang terhadap ekuitas : Rasio ini mengalami penurunan
(Decrease)
Alasan: penerbitan saham preferen mempengaruhi total ekuitas, di mana saat saham
preferen di terbitkan, maka jumlah ekuitas akan ikut meningkat. Peningkatan total
ekuitas sebagai komponen penghitung rasio ini mengakibatkan rasio ini mengalami
penurunan.
c. Penghasilan terhadap beban tetap : tidak memiliki dampak (No Effect)
d. Arus kas terhadap beban tetap : tidak memiliki dampak (No Effect)

5. Beban penyusutan meningkat.


Pengaruhnya terhadap:
a. Total hutang terhadap ekuitas : tidak memiliki dampak (No Effect)
b. Hutang jangka panjang terhadap ekuitas : tidak memiliki dampak (No Effect)
c. Penghasilan terhadap beban tetap : Rasio ini mengalami penurunan (Decrease)
Alasan: peningkatan beban penyusutan akan meningkatkan beban operasional,
sehingga laba usaha menjadi turun. Turunnya laba usaha akan mengakibatkan laba
sebelum pajak juga ikut menurun. Penurunan laba sebelum pajak sebagai
komponen penghitung rasio ini mengakibatkan rasio ini juga ikut menurun.
Pembuktian:
(Laba sebelum pajak+ Beban Bunga)
Penghasilan terhadap beban tetap =
Beban Bunga
Laba sebelum pajak 200
Beban bunga $40
1) Penghasilan terhadap beban tetap saat ini
(200+ 40) 240
Penghasilan terhadap beban tetap = = =6
40 40
2) Penghasilan terhadap beban tetap dengan asumsi adanya peningkatan beban
penyusutan sebesar $5, sehingga laba sebelum pajak turun menjadi $195
(195+ 40) 235
Penghasilan terhadap beban tetap = = = 5,9
40 40
d. Arus kas terhadap beban tetap : tidak memiliki dampak (No Effect)

6. Pengumpulan piutang.
Pengaruhnya terhadap:
a. Total hutang terhadap ekuitas : tidak memiliki dampak (No Effect)
b. Hutang jangka panjang terhadap ekuitas : tidak memiliki dampak (No Effect)
c. Penghasilan terhadap beban tetap : tidak memiliki dampak (No Effect)
d. Arus kas terhadap beban tetap : Rasio ini mengalami peningkatan (Increase)
Alasan: pengumpulan piutang berarti terjadinya penambahan pada arus kas operasi
(CFO). Dengan meningkatnya CFO yang digunakan untuk menghitung rasio ini,
maka rasio ini juga akan meningkat.
Pembuktian:
(CFO+ Beban Bunga)
Arus kas terhadap beban tetap =
Beban Bunga
Kas dari operasi $300
Beban Bunga 40
3) Arus kas terhadap beban tetap saat ini
(300+ 40) 340
Arus kas terhadap beban tetap = = = 8,5
40 40
4) Arus kas terhadap beban tetap dengan asumsi dilakukan pengumpulan piutang
sebesar $100, sehingga CFO meningkat menjadi $400
(4 00+ 40) 4 40
Arus kas terhadap beban tetap = = = 11
40 40

7. Membiayai kembali hutang yang mengakibatkan biaya bunga lebih tinggi.


Pengaruhnya terhadap:
a. Total hutang terhadap ekuitas : tidak memiliki dampak (No Effect)
b. Hutang jangka panjang terhadap ekuitas : tidak memiliki dampak (No Effect)
c. Penghasilan terhadap beban tetap : Rasio ini mengalami penurunan (Decrease)
Alasan: transaksi ini mengakibatkan beban bunga yang harus dibayarkan
perusahaan meningkat, namun peningkatan beban bunga ini berdampak pada
penurunan laba sebelum pajak. Peningkatan sekaligus penurunan komponen ini
mengakibatkan rasio ini menurun.
Pembuktian: sama dengan 3.C
d. Arus kas terhadap beban tetap : Rasio ini mengalami penurunan (Decrease)
Alasan: transaksi ini mengakibatkan beban bunga yang harus dibayarkan
perusahaan meningkat, namun peningkatan beban bunga ini berdampak pada
penurunan CFO, karena pembayaran bunga yang merupakan komponen CFO
bertambah
Pembuktian: sama dengan 3.C
8. Memanfaatkan proporsi beban bunga yang lebih tinggi.
Pengaruhnya terhadap:
a. Total hutang terhadap ekuitas : tidak memiliki dampak (No Effect)
b. Hutang jangka panjang terhadap ekuitas : tidak memiliki dampak (No Effect)
c. Penghasilan terhadap beban tetap : Rasio ini mengalami penurunan (Decrease)
Alasan: transaksi ini mengakibatkan beban bunga yang harus dibayarkan
perusahaan meningkat, namun peningkatan beban bunga ini berdampak pada
penurunan laba sebelum pajak. Peningkatan sekaligus penurunan komponen ini
mengakibatkan rasio ini menurun.
Pembuktian: sama dengan 3.C
d. Arus kas terhadap beban tetap : Rasio ini mengalami penurunan (Decrease)
Alasan: transaksi ini mengakibatkan beban bunga yang harus dibayarkan
perusahaan meningkat, namun peningkatan beban bunga ini berdampak pada
penurunan CFO, karena pembayaran bunga yang merupakan komponen CFO
bertambah
Pembuktian: sama dengan 3.C

e. Mengubah hutang konversi menjadi saham biasa.


Pengaruhnya terhadap:
a. Total hutang terhadap ekuitas : Rasio ini mengalami penurunan (Decrease)
Alasan: Mengubah hutang konversi menjadi saham biasa mengakibatkan jumlah
kewajiban jangka panjang menjadi turun sehingga total hutang menjadi turun.
Disamping itu transaksi ini juga mengakibatkan peningkatan pada total ekuitas,
dimana total hutang dan total ekuitas merupakan komponen penghitung rasio ini.
b. Hutang jangka panjang terhadap ekuitas : Rasio ini mengalami penurunan
(Decrease)
Alasan: Mengubah hutang konversi menjadi saham biasa mengakibatkan jumlah
kewajiban jangka panjang menjadi turun. Disamping itu transaksi ini juga
mengakibatkan peningkatan pada total ekuitas, dimana kewajiban jangka panjang
dan total ekuitas merupakan komponen penghitung rasio ini.
c. Penghasilan terhadap beban tetap : tidak memiliki dampak (No Effect)
d. Arus kas terhadap beban tetap : tidak memiliki dampak (No Effect)

f. Memperoleh persediaan secara kredit.


Pengaruhnya terhadap:
a. Total hutang terhadap ekuitas : Rasio ini mengalami peningkatan (Increase)
Alasan: perolehan persediaan secara kredit akan meningkatkan hutang jangka
pendek perusahaan, sehingga total hutang yang digunakan untuk menghitung rasio
ini juga ikut meningkat. Peningkatan total hutang akan meningkatkan rasio ini.
Pembuktian:
total liabilitas
DER =
total ekuitas
Kewajiban jangka pendek $500
Kewajiban jangka panjang 800
Total ekuitas 1.200
1) DER saat ini
(500+800) 1.300
DER = = = 1,1
1.200 1.200
2) DER dengan asumsi ada perolehan persediaan secara kredit sebesar $200,
sehingga kewajiban jangka pendek meningkat menjadi $700
(700+800) 1.500
DER = = = 1,25
1.200 1.200
b. Hutang jangka panjang terhadap ekuitas : tidak memiliki dampak (No Effect)
c. Penghasilan terhadap beban tetap : tidak memiliki dampak (No Effect)
d. Arus kas terhadap beban tetap : tidak memiliki dampak (No Effect)
10-6
1. Diantara pengaruh berikut penyesuaian untuk rasio kelipatan bunga adalah ?

a. Kapitalisasi sewa meningkatkan rasio ini


b. Kapitalisasi sewa menurunkan rasio ini
c. Mengakui jaminan hutang menurunkan rasio ini
d. Penyesuaian sekuritas hutang yang dimiliki hingga jatuh tempo meningkatkan rasio
ini

Jawaban & Alasan :

(b) Kapitalisasi sewa menurunkan rasio ini

Karena efeknya adalah laba perusahaan menjadi menurun dan kemampuan laba
dalam menanggung beban tetap perusahaan juga mengalami penurunan.

2. Diantara pengaruh berikut penyesuaian untuk rasio hutang terhdap ekuitas jangka panjang
adalah ?

a. Hanya penyesuaian sekuritas hutang dimiliki hingga jatuh tempo yang menurunkan
rasio ini

b. Hanya kapitalisasi sewa yang menurunkan rasio ini

c. 3 dari semua penyesuaian menurunkan rasio ini

d. 3 dari semua penyesuaian menaikkan rasio ini

Jawaban & Alasan :

(a) Hanya penyesuaian sekuritas hutang dimiliki hingga jatuh tempo yang
menurunkan rasio ini

Karena sekuritas hutang yang dimiliki tersebut memiliki nilai wajar pasar yang
lebih besar jika dibandingkan dengan biaya perolehannya sehingga perusahaan memiliki
keuntungan dan mengakibatkan total ekuitas pun meningkat. Meningkatnya total ekuitas
dapat menurunkan rasio ekuitas jangka panjang.

3. Apa pengaruh dari pembayaran deviden secara tunai terhadap rasio berikut?

Rasio kelipatan bunga Long-Term Debt to Equity


a. Meningkat Meningkat
b. Tidak ada pengaruh Meningkat
c. Tidak ada pengaruh Tidak ada pengauh
d. Menurun Menurun

Jawaban & Alasan :

(b) Tidak ada Pengaruh – Meningkat

Dengan adanya peningkatan hutang jangka panjang, dan penurunan total ekuitas
maka rasio long-term debt to equity akan meningkat. Sedangkan tidak ada pengaruh
pembayaran deviden terhadap rasio kelipatan bunga.

4. Apa pengaruh dari penjualan persediaan untuk mendapatkan keuntungan pada rasio berikut?

Rasio kelipatan bunga Long-Term Debt to Equity


a. Meningkat Meningkat
b. Meningkat Menurun
c. Menurun Meningkat
d. Menurun Menurun

Jawaban & Alasan :

(b) Meningkat - Menurun


Jika laba perusahaan meningkat karena penjualan yang meningkat maka rasio
kelipatan bunga pun juga akan meningkat, sehingga dengan adanya peningkatan laba
tadi kemungkinan besar perusahaan akan membayar hutang-hutangnya.

5. Keberadaan sewa operasi yang tidak dikapitalisasi adalah untuk

a. Melebihkan pendapatan untuk rasio kelipatan biaya tetap

b. Melebihkan biaya tetap

c. Melebihan modal kerja

d. Menurunkan long-term debt to equity ratio

Jawaban & Alasan :

(d) Menurunkan long-term debt to equity ratio

Sewa operasi yang tidak dikapitalisasi akan menyebabkan aset dan liabilitas menjadi
membesar sehingga kondisi pelaporan keuangan menjadi tidak normal.

Anda mungkin juga menyukai