Anda di halaman 1dari 18

RETURN DAN RISIKO AKTIVA TUNGGAL

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok Mata Kuliah Pasar Modal dan
Manajemen Investasi

Dosen

Yana. S, S.Pd.,M.M

Disusun oleh:
Kelompok: 3 (tiga)

Kelas: 3.D

1. Nur Latifah 113080102

2. Istifah Rianar 113080105

3. Naily Rokhmah 113080106

4. Eva Nurzanah 113080107

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

2016

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan
judul “Return dan Risiko Aktiva Tunggal”.

Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi
dengan bantuan dari berbagai pihak, tantangan itu bisa teratasi. Untuk itu kami menyampaikan
ucapan terima kasih kepada;

1. Kedua orang tua kami yang telah memberikan dukungan

2. Yana. S, S.Pd,.M.M. selaku dosen mata kuliah pasar modal dan manajemen investasi
3. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah review jurnal,
semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun isi pokok bahasannya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Cirebon , Maret 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................

DAFTAR ISI ..................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................

1.1 Latar Belakang..........................................................................................


1.2 Rumusan Masalah............................................................................

1.3 Tujuan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Return Dan Risiko Aktiva Tunggal

2.1.1 Definisi Risiko (Risk) dan Tingkat Pengembalian (Return)

2.1.2 Pengukuran Return Realisasian

2.1.3 Return Ekspektasian

2.1.4 Risiko

2.1.5 Koefesien Variasi

2.1.6 Properti Return Ekspektasian dan Varian

2.1.7 Semi Varian

2.1.8 Mean Absolute Deviation

2.1.9 Hubungan Antara Return Ekspektasian dengan Resiko

2.2 Return Dan Resiko Portofolio

2.2.1 Return Portofolio

2.2.2 Risiko Portofolio

2.2.3 Risiko Total

2.2.4 Diversifikasi

BAB III PENUTUP

4.1 Simpulan

4.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ada dua aspek yang perlu dipertimbangkan oleh manajemen perusahaan dalam pengambilan
keputusan keuangan, yaitu tingkat pengembalian (return) dan risiko (risk) keputusan keuangan
tersebut. Tingkat pengembalian adalah imbalan yang diharapkan diperoleh di masa mendatang,
sedangkan risiko diartikan sebagai ketidakpastian dari imbalan yang diharapkan. Risiko adalah
kemungkinan terjadinya penyimpangan dari rata-rata dari tingkat pengembalian yang
diharapkan yang dapat diukur dari standar deviasi dengan menggunakan statistika.

Risiko keuangan terjadi karena adanya penggunaan hutang dalam struktur keuangan
perusahaan, yang mengakibatkan perusahaan harus menanggung beban tetap secara periodik
berupa beban bunga. Hal ini akan mengurangi kepastian besarnya imbalan bagi pemegang
saham, karena perusahaan harus membayar bunga sebelum memutuskan pembagian laba bagi
pemegang saham. Dengan demikian, risiko keuangan menyebabkan variabilitas laba bersih (net
income) lebih besar. Berkaitan dengan permasalahan yang telah dipaparkan maka berikut
penulis akan membahas secara lebih rinci dalam bentuk makalah sebagai tugas kelompok pada
mata kuliah Pasar Modal dan Manajemen Investasi yang sekarang ini penulis tempuh.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah


sebagai berikut :

1. Bagaimana ruang lingkup pembahasan return dan risiko aktiva tunggal mengenai
definisi, Pengukuran Return Realisasian, Return Ekspektasian Risiko, Koefesien Variasi,
Properti Return Ekspektasian dan Varian, Semi Varian, Mean Absolute Deviation, serta
Hubungan Antara Return Ekspektasian dengan Resiko.

2. Bagaimana ruang lingkup pembahasan Return Dan Resiko Portofolio mengenai, Return
Portofolio, Risiko Portofolio, Risiko Total serta Diversifikasi.
1.3 Tujuan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat dirumuskan tujuan dari


penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui ruang lingkup pembahasan return dan risiko aktiva tunggal mengenai
definisi, Pengukuran Return Realisasian, Return Ekspektasian Risiko, Koefesien Variasi,
Properti Return Ekspektasian dan Varian, Semi Varian, Mean Absolute Deviation, serta
Hubungan Antara Return Ekspektasian dengan Resiko.

2. Untuk mengetahui ruang lingkup pembahasan Return Dan Resiko Portofolio


mengenai, Return Portofolio, Risiko Portofolio, Risiko Total serta Diversifikasi.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Return Dan Risiko Aktiva Tunggal


2.1.1 Definisi Risiko (Risk) dan Tingkat Pengembalian (Return)

Pengertian Risk

Risiko dapat dikatakan sebagai suatu peluang terjadinya kerugian atau kehancuran. lebih luas,
risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya hasil yang tidak diinginkan atau
berlawanan dari yang diinginkan. Kehidupan usaha penuh dengan risiko, baik itu risiko finansial
maupun manajerial sebagai berikut :

- Risiko finansial

Berkaitan dengan kegagalan usaha untuk merealisasikan rencana finansial yang telah
ditentukan.

- Risiko manajerial

Berkaitan dengan kegagalan pimpinan perusahaan dalam mengelola perusahaannya yang pada
akhirnya diukur dengan kegagalan finansial.

Dalam industri keuangan pada umumnya, terdapat suatu jargon “high risk bring about high
return”, artinya jika ingin memperoleh hasil yang lebih besar, akan dihadapkan pada risiko yang
lebih besar pula. Contohnya dalam investasi saham. Volatilitas atau pergerakan naik-turun
harga saham secara tajam akan membuka peluang untuk memperoleh hasil yang lebih besar,
namun sebaliknya, jika harga bergerak ke arah yang berlawanan, maka kerugian yang akan
ditanggung sangat besar.

Dalam penyusunan anggaran modal, suatu proyek investasi ( perluasan usaha / penggantian
aktiva tetap ) kita sering mengalami kegagalan setelah proyek tersebut dilaksanakan. Hal ini
karena kita tidak memperhitungkan unsur risiko didalamnya.

Misal : risiko aliaran kas (cashflow) dalam faktor diskonto (dicountrate) sebagai biaya modal.
Apabila aliran kas yang ada kita peroleh diwaktu yang akan datang tidak ada risiko, berarti kita
dapat menentukan dengan tepat, keputusan yang akan diambil. Hal ini karena anggaran yang
kita susun baik mengenai aliran kas masuk (cash in flow) maupun aliran kas keluar (cash out
flow) dianggap pasti terjadi dimasa yang akan datang. Namun, jika terjadi penyimpangan, yang
tidak menguntungkan, maka perusahaan akan kesulitan menyesuaikannya, karena risiko
terjadinya penyimpangan tersebut belum ditentukan oleh perusahaan, lain jika unsur risiko
telah ditentukan didepan. Maka apabila terjadi penyimpangan perusahaan akan lebih mudah
menghitungnya.

Pengertian Return
Return atau pengembalian adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan, individu dan
institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukan. Menurut R. J. Shook, return merupakan
laba investasi, baik melalui bunga atau deviden.

Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi yang dapat berupa return
realisasi (realized return) dan return ekspektasi (expectation return). Return realisasi adalah
return yang telah terjadi yang dihitung menggunakan data historis sedangkan return ekspektasi
adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang.

2.1.2 Pengukuran Return Realisasian

Pengukuran return realisasian yang banyak digunakan adalah return total (Total
Return), relatif return (return relative), kumulatif return (return cumulative) dan return
disesuaikan (adjusted return) sebagai berikut:

A. Return Total (Total Return)

Return total merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode tertentu.
Return total sering disebut dengan return saja. yang terdiri dari:

a. Capital gain (loss): merupakan selisih untung (rugi) dari harga investasi sekarang relatif
dengan harga periode yang lalu. Jika harga investasi sekarang (Pt) lebih tinggi dari harga
investasi periode lalu (Pt-1) berarti terjadi keuntungan modal (capital gain), dan sebaliknya
terjadi kerugian modal (capital loss).

Return Saham = Capital Gain (Loss) + Yield

b. Yield merupakan persentase penerimaan kas periodik terhadap harga investasi periode
tertentu dari suatu investasi. Untuk saham biasa yang membayar deviden periodik sebesar Dt
rupiah per lembarnya, maka yield adalah sebesar Dt/Pt-1.
B. Relatif Return (Return Relative)

Return total dapat bernilai negatif dan positif. Kadangkala pada perhitungan rata-rata
geometrik dibutuhkan suatu nilai yang positif, maka digunakan return relatif (relative
return) yaitu dengan menambahkan nilai satu terhadap nilai return total sebagai berikut:

Return relatif= (return total+1)

C. Kumulatif Return (Return Cumulative)

Untuk mengetahui total peruba kemakmuran, indeks kemakmuran kumulatif (cumulative


wealth index) yang dapat mengukur akumulasi semua return muali dari kemakmuran awal
(KK0), dapat digunakan. Rumus IKK adalah sebagai berikut:

Notasi:

- Ikk = indeks kemakmuran kumulatif, mulai dari periode pertama

sampai ke n.

- Kk0 = kekayaan awal, biasanya digunakan nilai Rp 1.

- Rt = return periode ke-t mulai dari awal periode (t=1) sampai

ke akhir periode (t=n)

IKK = KK0 (1 + R1) (1 + R2) …. (1 + Rn) atau IKK = PHK x YK

D. Return Disesuaikan (Adjusted Return)


Return nominal perlu disesuaikan dengan tingkat inflasi yang ada. Return ini biasa disebut
return riil (real return) atau return yang disesuaikan dengan inflasi (inflation adjusted return).
Selain itu, diversifikasi internasional semakin dibicarakan, karena diversifikasi ini dapat
menurunkan tingkatb resiko yang sudah tidak dapat diturunkan lagi akibat diversifikasi
domestik. Jika investasi dilakukan di luar negeri, return yang diperoleh perlu disesuaikan
dengan kurs mata uang yang berlaku sebagai berikut:

E. Rata – Rata Geometrik

Rata-rata geometrik (geometric mean) digunakan untuk menghitung rata-rata yang


memperhatikan tingkat pertumbuhan kumulatif dari waktu ke waktu. Metode rata-rata
geomertrik lebih tepat digunakan untuk situasi yang harus melibatkan pertumbuhan,
sedangkan metode rata-rata aritmatika lebih tepat digunakan untuk menghitung rata-rata
untuk satu periode yang sama dari banyak return tanpa melibatkan pertumbuhan. Jika rata-rata
geometrik diketahui, indeks kemakmuran kumulatif untuk periode tertentu.

2.1.3 Return Ekspektasian

Return Ekspektasi (expected return) merupakan return yang digunakan untuk pengambilan
keputusan investasi. Return ini penting dibandingkan dengan return historis.

1. Berdasarkan Nilai Ekspektasian Masa Depan

Dengan adanya ketidakpastian (uncertainty) berarti investor akan memperoleh return di masa
mendatang yang belum diketahui persis nilainya. Maka, return yang akan diterima harus
diestimasi nilainya dengan segala kemungkinan yang dapat terjadi. Berarti bahwa tidak hanya
sebuah hasil masa depan (outcome) yang akan diantisipasi, tetapi perlu diantisipasi beberapa
hasil masa depan dengan kemungkinan probabilitas terjadinya. Oleh karena itu, probabilitas
dari hasil-hasil masa depan perlu diketahui. Distribusi probabilitas ini dapat diperoleh dengan
cara estimasi secara subyektif atau berdasarkan dari kejadian sejenis di masa lalu yang pernah
terjadi. Return ekspektasi dapat dihitung dengan metode nilai ekspektasi (expected value
method) yaitu mengalikan masing-masing hasil masa depan (outcome) dengan probabilitas
kejadiannya dan mnjumlah semua produk perkalian tersebut.

2. Berdasarkan Nilai – Nilai Return Historis


Ketidak akuratan yang terjadi pada penghitungan hasil masa depan dapat dikurangi dengan
menggunakan data historis untuk menghitung ekspektasi, yaitu sebagai berikut:

 Metode rata-rata (mean method): mengasumsikan bahwa return ekspektasi dapat dianggap
sama dengan rata-rata nilai historisnya.

 Metode tren (trend method): dapat digunakan jika pertumbuhan akan diperhitungkan.

 Metode jalan acak (random walk method): beranggapan bahwa distribusi data return bersifat
acak sehingga sulit digunakan untuk memprediksi, sehingga diperkirakan return terakhir akan
terulang di masa depan.

Metode mana yang terbaik tergantung dari distribusi data returnnya.

3. Berdasarkan Model Return Ekspektasian

Model-model untuk menghitung hasil ekspektasi sangat dibutuhkan. Model yang tersedia yang
populer dan banyak digunakan adalah Single Index Model dan model CAPM.

2.1.4 Risiko

Hanya menghitung return saja untuk suatu investasi tidaklah cukup. Risiko dari investasi juga
perlu diperhitungkan. Return dan risiko yaitu merupakan dua hal yang tidak terpisah, karena
pertimbangan suatu investasi merupakan trade-off dari kedua faktor ini. Return dan
mempunyai hubungan yang positif, semakin besar resiko yang harus ditanggung, semakin besar
return yang harus ditanggung, semakin besar return yang harus dikompensasi.

Risiko sering dihubungkan dengan penyimpangan atau deviasi darioutcome yang diterima
dengan yang diekpetasi. Untuk menghitung risiko metode yang banyak digunakan adalah
deviasi standar (standart deviations) yang mengukur absolut penyimpangan nilai-nilai yang
sudah terjadi dengan nilai ekspektasinya.

Risiko Berdasarkan Propabilitas

Penyimpangan standar atau devisiasi standar merupakan pengukuran yang digunakan untuk
menghitung rsiko, deviasi standar (standard deviations). Selain deviasi standar (Standard
deviation), resiko juga dapat dinyatakan dalam bentuk varian (Variance) yang merupakan
kuadrat dari deviasi standar (Standard Deviation).

Risiko Berdasarkan Data Historis

Risiko yang diukur dengan variasi standar (Standard deviation) yang menggunakan
data historis .

2.1.5 Koefesien Variasi

Untuk melakukan analisis investasi, dua faktor harus dipertimbangkan bersama sama, yaitu
return ekspektasian dan resiko aktiva. Koefesien variasi (coefficient of variation) dapat
digunakan untuk mempertimbangkan dua faktor tersebut bersamaan.

Rumus koefisien variasi (coefficient of variation) adalah :

CVi =

Dari rumus tersebut dapat diartikan bahwa semakin kecil nilai CV semakin baik.

2.1.6 Properti Return Ekspektasian dan Varian

Nilai- nilai ekspektasian mempunyai beberapa properti. Dua buah properti yang
berhubungan dengan nilai ekspektasian sebagai berikut:

Properti 1:

Nilai ekspetasian dari penjumlahan sebuah variabel acal X dengan sebuah konstanta K adalah
sama dengan nilai ekspektansian dari variabel acak itu sendiri ditambah dengan konstantanya.

Properti 2:

Nilai ekspektasian dari perkalian sebuah variabel acak X dengan sebuah konstanta K adalah
sama dengan nilai ekspektasian dari variabel acak itu sendiri dikalikan dengan konstantanya.

Properti 3 :

Varian dari penjuamlahan suatu variabel acak X dengan sebuah konstanta K adalah sama
dengan varian dari variabel acak tersebut

Properti 4:
Varian dari perkalian sebuah variabel acak X dengan sebuah konstanta K adalah sama dengan
varian dari variabel acak itu sendiri dikalikan dengan kuadrat konstantanya.

2.1.7 Semi Variance

Salah satu kekurangan menggunakan rumus varian adalah karena rumus ini memberi
bobot yang sama besarnya untuk nilai – nilai dibawah maupun diatas nilai ekspektasian
( Nilai rata-rata ), padahal setiap individu yang memiliki attitude memiliki bobot yang
berbeda, selain itu karena memiliki risiko lain yang selalu dihubungkan dengan
penurunan nilai.

2.1.8 Mean Absolute Deviation

Merupakan pengukuran risiko yang menghindari pengkuadratan untuk memberikan


bobot yang lebih kecil dibandingkan varian semivarience.

2.1.9 Hubungan Antara Return Ekspektasian dengan Resiko

Return ekspektasian dan risiko mempunyai hubungan yang positif, dimana semakin
besar risiko suatu sekuritas, semakin besar return yang diharapkan begitupun
sebaliknya.

2.2 Return Dan Resiko Portofolio

2.2.1 Return Portofolio

Return realisasian portofolio (portfolio realized return) merupakan tara rata tertimbang dari
return- return realisasian masing - masing sekuritas tunggal di dalam portofolio
tersebut. Secara sistematis, return realisasian portofolio dapat di tulis sebagai berikut :

Sedangkan return ekspektasian portofolio (portfolio expected return) merupakan rata rata
tertimbang dari return- return ekspektasian masing masing sekuritas tunggal di dalam
portofolio. Return ekspektasian portofolio dapat dinyatakan secara sistematis sebagai berikut :
2.2.2 Risiko Portofolio

Risiko portofolio (portfolio risk) tidak merupakan rata rata tertimbang dari seluruh risiko
sekuritas tunggal. Persyaratan utama untuk dapat mengurangi risiko di dalam portofolio ialah
return untuk masing masing sekuritas tidak berkorelasi secara positif dan sempurna.

Salah satu pengukur risiko adalah deviasi standar (standard deviation) atau varian (variance)
yang merupakan kuadrat dari deviasi standar. Dengan demikian varian return portofolio yang
merupakan risiko portofolio dapat di tuliskan sebagai berikut :

Var(Rp) = 2 E [Rp – E(Rp)]2


p =

A. Portofolio dengan Dua Aktiva

Merupakan suatu portofolio yang terdiri dari dua aktiva, yaitu sekuritas A dan B, yang
didalamnya terdapat nilai kovarian nol menunjukkan nilai-nilai dari dua variabel
independen, yaitu pergerakan satu variabel tidak ada hubungannya dengan pergerakan
variabel yang lainnya. Dan kovarian dapat dihitung menggunkan dengan cara:

1. Kovarian dengan Cara Propabilitas

2. Kovarian Menggunakan Data Historis

Dalam portofolio dengan dua aktiva memiliki konsep kovarian yang dapat dinyatakan
dalam bentuk Koevesien Korelasi yang menunjukkan besarnya hubungan pergerakan
antara dua variabel relatif terhadap masing-masing deviasi.

B. Portofolio dengan Banyak Aktiva

Merupakan portofolio dengan banyak aktiva, yaitu terdiri dari n buah sekuritas. Proporsi
dari masing – masing aktiva ke-i yang membentuk portofolio adalah sebesar W1, W2,
dan W3, berturut-turut untuk sekuritas ke 1,2, dan 3.

2.2.3 Risiko Total


Portofolio yang well-diveresified disebut dengan resiko yang dapat di

-diversifikasi ( diversifiable risk ) atau resiko perusahaan ( company risk ) atau resiko spesifik
tidak sistematik ( unsystematic risk ). Karena resiko ini unik untuk suatu perusahaan, yaitu hal
yang buruk terjadi di suatu perusahaan dapat diimbangi dengan hal yang baik teradi di
perusahaan yang lain, maka resiko ini dapat di-diversifikasi dengan portofolio. Contoh dari
diversifiable risk adalah pemotongan buruh, tuntutan oleh pihak lain, penelitian yang tidak
berhasil dan sebagainya.

Resiko yang tidak dapat di-diversifikasikan oleh portofolio disebut dengan nondiversifiable risk
atau resiko pasar ( market risk ) atau resiko umum ( general risk) atau resiko sistematik
(systematik risk).Resiko total ( total risk) merupakan penjumalahan dari diversifiable dan
nondiversifiable risks sebagai berikut ini:

- Resiko total = resiko dapat di-diversifikasi + resiko tak dapat

Didiversifikasi

= resiko perusahaan + resiko pasar

= risiko tidak sistematik + risiko sistematik

= risiko spesifik ( unik ) + risiko umum

2.2.4 Diversifikasi

Resiko yang dapat di difersifikasikan adalah risiko yang tidak sistematik atau resiko spesifik dan
unik untuk perusahaan. Diversifikasikan risiko in sangat penting untuk investor, karena dapat
meminimumkan risiko tanpa harus mengurangi return yang di terima.

A. Diversifikasi dengan Banyak Aktiva

Mengikuti hukum statistik, bahwa semakin besar ukuran sampel, semakin dekat nilai rata-rata
sampel dengan nilai ekspektasian dari populasi. Hukum ini disebut dengan hukum jumlah besar
(Law of Large Numbers). Asumsi yang di gunakan dalam hal ini adalah bahwa tingkat hasil (rate
of return) untuk masing- masing sekuritas secara statistik adalah independen.

Semakin banyak sekuritas yang dimasukan ke portofolio, semakin kecil risiko portofolionya.
Kenyataannya, asumsi rate of return yang independen untuk masing-masing sekuritas adalah
kurang realistis, karena umumnya return sekuritas berkorelasi satu dengan lainnya.

B. Diversifikasi Secara Random


Diversivikasi secara random ( random atau naive diversification ) merupakan pembentukan
portofolio dengan memilih sekuritas- sekuritas secara acak tampa memperhatikan secara
karakteristik dari investasi yang relevan seperti misalnya return dari sekuritas itu sendiri

C. Diversifikasi Secara Markowitz

Semakin banyak sekuritas yang di masukan ke dalam portofolio, semakin kecil risiko portofolio.
Degan menggunakan metode markowtz, diversifikasi ini dapat di buktikan secara sistematis.
BAB III

PENUTUP

4.1 Simpulan

Return dan risiko mempunyai hubungan yang positif, semakin besar risiko (risk) yang
ditanggung, semakin besar pengembalian (return) yang harus dikompensasikan. Sebaliknya,
semakin kecil return yang diharapkan, semakin kecil risiko yang ditanggung.

Model perhitungan risiko yang paling sering dipergunakan khususnya dalam investasi, yaitu
secara standar deviasi dan varian tingkat pengembalian faktor yang perlu diperhatikan adalah
seperti harga saham deviden yang perlu. Hubungan antara risiko dengan tingkat pengembalian
adalah:

1. Bersifat linear atau searah

2. Semakin tinggi tingkat pengembalian maka semakin tinggi pula risiko

3. Semakin besar asset yang kita tempatkan dalam keputusan investasi maka semakin besar
pula risiko yang timbul dari investasi tersebut.

4. Kondisi linear hanya mungkin terjadi pada pasar yang bersifat normal

4.2 Saran

Kami selaku penyusun sangat menyadari masih jauh dari sempurna dan tentunya banyak sekali
kekurangan dalam pembutan makalah ini. Hal ini disebabkan karena masih terbatasnya
kemampuan kami. Oleh karena itu, kami selaku pembuat makalah ini sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun. Kami juga mengharapkan makalah ini sangat
bermanfaat untuk kami khususnya dan pembaca pada umumnya

DAFTAR PUSTAKA

Brealey, Myers, dan Marcus. 2007. Dasar-dasar manajemen keuangan. Perusahaan

Edisi kelima. Jakarta: Erlangga.

Irham, Fahmi, dan Yovi, Lavianti Hadi.2009. Teori portofolio dan analisis

investasi. Bandung. Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai