Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH “RISIKO SIGNIFIKAN (BERBASIS ISA)”

Mata Kuliah : Pemeriksaan Akuntansi II


Dosen Pembimbing : Dr. Novi Darmayanti, M.SA.AK

Disusun Oleh :

1. Asrorul Mufidah (20041034)


2. Robiatul Adawiyah (20041035)
3. Linda Nur Laily (20041038)
4. Alfin Rohmatillah (20041082)

PRODI AKUNTANSI VI - B
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM DARUL ‘ULUM LAMONGAN
2022-2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul ”RISIKO
SIGNIFIKAN (BERBASIS ISA)”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu
tugas yang diberikan dalam mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi II di Universitas
Islam Darul ‘Ulum Lamongan.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki.

Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih


yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Lamongan, April 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan Makalah.........................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Menjelaskan isi ISA 240., ISA 315., ISA 330., dan ISA 550...................3
2.2 Pengertian Mengenai Resiko Signifikan...................................................5
2.3 Tabel 24-1 menyajikan contoh-contoh risiko signifikan...........................7
2.4 Mengidentifikasi Risiko Signifikan...........................................................9
2.5 Menanggapi Risiko Signifikan................................................................10
2.6 Mendokumentasikan Risiko Signifikan..................................................12
BAB III..................................................................................................................13
PENUTUP..............................................................................................................13
3.1 KESIMPULAN.......................................................................................13
3.2 SARAN...................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Identifikasi Risiko merupakan fondasi dari suatu audit. Identifikasi Risiko
didasarkan kepada, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari, prosedur
yang dilaksanakan auditor untuk memahami entitas dan lingkungannya.Tanpa
pemahaman yang mendalam tentang entitas, auditor akan mengabaikan faktor
risiko tertentu.

Auditor tidak bisa menilai risiko sebelum iamengidentifikasinya. Itu


sebabnya dua istilah yang digunakan “risk identification” dan “risk assessment”.
Langkah berikutnya adalah menilai risiko yang diidentifikasi dan menentukan
betapa pentingnya risiko tersebut untuk mengaudit laporan keuangan. Lebih baik
menilai lebih dulu risiko bawaan sebelum mempertimbangkan penggunaan
pengendalian intern yang mungkin dapat memitigasi risiko tersebut.

Sesudah risiko bisnis dan kecurangan diidentfikasi dan dinilai, auditor


mempertimbangkan kemungkinan adanya risiko signifikan. Risiko signifikan
adalah risiko salah saji material yang dinilai begitu besarnya, yang menurut
pendapat auditor, akan memerlukan pertimbangan audit khusus.

1.2 Rumusan Masalah


a) Apa sajakah isi ISA 240., ISA 315., ISA 330., dan ISA 550.?
b) Apa itu risiko signifikan?
c) Apa apa saja contoh – contoh mengenai risiko signifikan?
d) Apa sajakah langkah langkah dalam mengidentifikasi risiko?
e) Bagaimanakah tanggapan auditor ketika mengetahui adanya risiko
signifikan?
f) Bagaimana mendokumentasikan risiko signifikan?

1
1.3 Tujuan Makalah
a) Menjelaskan isi ISA 240., ISA 315., ISA 330., dan ISA 550.
b) Menjelaskan mengenai risiko signifikan
c) Menjelaskan mengenai contoh – contoh risiko signifikan
d) Menjelaskan mengenai langkah langkah dalam mengidentifikasi risiko
e) Menjelaskan mengenai tanggapan auditor ketika mengetahui adanya risiko
signifikan
f) Menjelaskan dokumentasi risiko signifikan

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Menjelaskan isi ISA 240., ISA 315., ISA 330., dan ISA 550
Bab ini memberikan petunjuk mengenai sifat dan penentuan risiko yang signifikan
(significant risks), dan apa konsekuensinya terhadap audit. Yang menjadi acuan
adalah ISA 240, 315, dan 330. Berikut ini terjemahan dari ISAS tersebut, untuk
alinea yang relevan dalam pembahasan di bab ini.

ISA 240.26

Ketika mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji material karena kecurangan,
auditor wajib, berdasarkan dugaan adanya risiko kecurangan dalam pengakuan
pendapatan, mengevaluasi jenis pendapatan, transaksi pendapatan atau asersi apa
saja yang menimbulkan risiko tersebut. Alinea 47 merinci dokumentasi yang
diperlukan jika auditor menyimpulkan dugaan itu tidak beralasan dan, karenanya,
ia tidak mengidentifikasi pengakuan pendapatan sebagai risiko salah saji material
karena kecurangan.

ISA 315.4

Untuk tujuan ISAs, istilah berikut mempunyai makna seperti dijelaskan di bawah.

(e) Significant risk (risiko signifikan) - Risiko salah saji material yang
diidentifikasi dan dinilai (identified and assessed), yang menurut pendapat
auditor, memerlukan pertimbangan khusus.

ISA 315.25

Auditor wajib mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji material karena
kecurangan pada:

a) tingkat laporan keuangan; dan


b) tingkat asersi untuk jenis transaksi, saldo akun, dan pengungkapan;

sebagai dasar untuk merancang dan melaksanakan prosedur audit selanjutnya.

3
ISA 315.27

Sebagai bagian dari penilaian risiko seperti dijelaskan dalam alinea 25, auditor
wajib menentukan apakah risiko yang diidentifikasi, menurut auditor, adalah
risiko signifikan. Dalam menentukan hal ini, auditor wajib mengenyampingkan
dampak pengendalian yang diidentifikasi yang terkait dengan risiko tersebut.

ISA 315.28

Dalam menentukan risiko mana merupakan risiko signifikan, auditor wajib


mempertimbangkan setidak-tidaknya:

(a) apakah risiko itu merupakan risiko kecurangan;


(b) apakah risiko itu berkaitan dengan perkembangan ekonomi akhir-akhir ini,
perkembangan akuntansi atau perkembangan lain yang signifikan dan,
karenanya, memerlukan perhatian khusus;
(c) kompleksitas transaksi;
(d) apakah risiko itu melibatkan transaksi signifikan dengan pihak terkait;
(e) tingkat subjektivitas dalam pengukuran informasi keuangan terkait dengan
risiko tersebut, khususnya pengukuran yang melibatkan banyak
ketidakpastian; dan
(f) apakah risiko itu melibatkan transaksi signifikan di luat jalur bisnis entitas,
atau yang terlihat "aneh".

ISA 315.29

Jika auditor sudah menentukan bahwa risiko signifikan memang ada, auditor
wajib memperoleh pemahaman mengenai pengendalian entitas, termasuk kegiatan
pengendalian yang relevan (untuk menangkal/mitigate) risiko tersebut.

ISA 330.21

Jika auditor sudah menentukan bahwa risiko salah saji material yang dinilai, pada
tingkat asersi merupakan risiko signifikan, auditor wajib melaksanakan prosedur
substantif yang khusus menanggapi risiko tersebut. Dalam hal pendekatan

4
terhadap risiko signifikan itu hanya terdiri atas prosedur substantif, prosedur wajib
uji rincian.

ISA 550.18

Dalam memenuhi ketentuan ISA 315 untuk mengidentifikasi dan menilai risiko
salah saji material, auditor wajib mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji
yang terkait dengan hubungan pihak terkait dan transaksi pihak terkait
menentukan apakah risiko tersebut merupakan risiko signifikan. Dalam
menentukan hal ini, auditor wajib memperlakukan transaksi pihak terkait yang
signifikan di luar jalur bisnis yang normal, sebagai risiko signifikan.

ISA 550.19

Jika auditor mengidentifikasi faktor risiko kecurangan (termasuk risiko hubungan


pihak berelasi di mana suatu pihak mempunyai pengaruh dominan) ketika
melaksanakan prosedur penilaian risiko dan kegiatan dengan pihak berelasi,
auditor wajib mempertimbangkan informasi tersebut dalam mengidentifikasi dan
menilai risiko salah saji material karena kecurangan, sesuai ISA 240.

2.2 Pengertian Mengenai Resiko Signifikan


SELAYANG PANDANG

Sesudah risiko bisnis dan kecurangan diidentifikasi dan dinilai, auditor


mempertimbangkan kemungkinan adanya risiko signifikan. Risiko signifikan
adalah risiko salah saji material yang dinilai begitu besarnya, yang menurut
pendapat auditor, akan memerlukan pertimbangan audit khusus.

Risiko signifikan dinilai sebelum (atau dengan tidak)


mempertimbangkan pengendalian yang dapat menanggulangi (mitigating
controls) risiko tersebut. Risiko signifikan didasarkan atas risiko bawaan
(inherent risk), dan bukan risiko gabungan (combined risk) antara risiko
bawaan dan risiko pengendalian intern. Sebagai contoh, perusahaan
dengan persediaan intan yang banyak mempunyai risiko pencurian (risiko
bawaan) yang tinggi. Tanggung jawab manajemen ialah mengadakan

5
sistem, sarana, dan SDM pengamanan yang kuat. Jika fasilitas
pengamanan kuat, risiko gabungan berupa salah saji yang material, adalah
minimal. Namun, risiko kerugian (sebelum mempertimbangkan
pengendalian intern) adalah tinggi dan besarannya akan berdampak
material terhadap laporan keuangan, risiko ini merupakan risiko
"signifikan."

“BUTIR PERTIMBANGAN”

Ketika mempertimbangkan risiko signifikan, memang sulit mengabaikan daya


tangkal (mitigating effect) dari pengendalian internal yang relevan dengan risiko
tersebut. Ini terlihat misalnya dalam hal auditor mengenal dengan baik petugas
yang melaksanakan pengendalian itu, dan kompetensinya yarig tidak diragukan
lagi.

Yang harus dilakukan adalah memisahkan risiko bawaan (inherent


risk) dari pengendalian yang dipasang. Lihat contoh dari kehidupan di
sekitar kita. Untuk orang dewasa, menyeberang jalan di tengah kendaraan
yang lalu lalang, (seolah-olah) bukan kegiatan berisiko. Orang dewasa,
dengan mata, telinga, dan pengalaman menyeberang jalan, senantiasa
waspada.

Tetapi ketika menilai kegiatan menyeberang jalan, "tidak berisiko",


kita sebenarnya menggabungkan risiko bawaan (begitu banyak kendaraan,
pengendara yang ugal-ugalan, dan kemacetan) dengan pengendalian (mata,
telinga, dan pengalaman) yang menangkal (sebagian) risiko.

Untuk menilai apakah menyeberang jalan merupakan risiko


signifikan (sebelum adanya Pengendalian), orang dewasa itu harus
menyeberang jalan dengan mata dan telinga tertutup.

6
2.3 Tabel 24-1 menyajikan contoh-contoh risiko signifikan.
Tabel 24-1

SUMBER RISIKO CONTOH RISIKO SIGNIFIKAN

Kegiatan berisiko tinggi Peristiwa/operasi di mana salah saji material


mudah terjadi: (1)Toko perhiasan dengan
banyak persediaan emas dan logam mulia; (2)
Sistem akuntan bar rumit, dengan pengolahan
data elektronis, mulai dikenalkan perusahaan.

Transaksi nonrutin (ukuran & Transaksi hubungan pihak berelasi di luar jalur
sifat) bisnis yang normal. Transaksinya tidak sering
terjadi, tapi nilai transaksi besar. Sebagai
contoh adalah berikut.

 Transaksi rutin dalam volume yang


sangat besar dengan pihak berelasi
(related party).
 Penjualan besar (kontrak besar)
dibandingkan dengan seluruh penjualan
entitas.
 Jual/beli aset utama (misalnya pabrik
penghasil produk terpenting) atau
segmen bisnis penting.
 Penjualan bisnis kepada pihak ketiga.
 Transaksi rutin yang tidak kompleks
dengan pemrosesan sistematis tidak
merupakan transaksi berisiko signifikan.

7
Perlu judgement, ada intervensi Contoh-contoh adalah sebagai berikut.
manajemen dan rutinitas /
 Asumsi dan kalkulasi yang digunakan
kebosanan
manajemen dalam membuat estimasi
penting.
 Kalkulasi atau prinsip akuntansi yang
kompleks.
 Pengakuan pendapatan yang multi tafsir.
 Pengumpulan dan pengolahan data
secara manual.
 Intervensi manajemen diperlukan untuk
menentukan perlakuan akuntansi yang
digunakan.

Potensi kecurangan Risiko tidak mendeteksi salah saji material


karena kecurangan (dilakukan deng kecurangan
sengaja dan ditutup-tutupi) lebih tinggi dari
risiko tidak mendeteksi salah s material karena
kesalahan.

Dalam mengevaluasi apakah risiko signifikan


bisa terjadi dari faktor risiko kecurangan yang
diidentifikasi serta skenario kecurangan yang
dalam diskusi tim audit (lihat Bab 21),
pertimbangkan hal-hal berikut.

 Keterampilan melakukan kecurangan


dari calon pelaku.
 Jumlah rata-rata yang dimanipulasi.

Kedudukan manajemen atau pegawai untuk:

 secara langsung/tidak langsung

8
memanipulasi pembukuan;
 meniadakan (override) prosedur
pengendalian;
 sering dan luasnya manipulasi;
 peluang melakukan persekongkolan
(collusion);
 sengaja berbohong kepada auditor; dan
 pengalaman dan kehawatiran yang
dikemukakan orang lain, di masa lalu

Risiko kecurangan signifikan mungkin


diidentifikasi pada setiap tahap audit dengan
diterimanya informasi baru.

2.4 Mengidentifikasi Risiko Signifikan


Jika risiko salah saji material sudah diidentifikasi dan dinilai, yang diperlukan
ialah menelaah temuan dan kemudian memilih (berdasarkan kearifan profesional)
risiko-risiko yang memang signifikan. Lihat matriks dalam Gambar 24-1. Tanda
bintang menandakan risiko yang dinilai. Yang menjadi perhatian utama auditor
ialah kotak kuning. Dalam kotak ini, dampak moneter dan peluang terjadi risiko
(salah saji yang material) adalah tinggi. Terjemahan gambar seperti di bab
sebelumnya.

Gambar 24-1

High Impact High Impact = Identified


Low Likelihood High Likelihood Risk Factor

Low Impact Low Impact


Low Likelihood High Likelihood

9
Likelihood of Risk Occuring

Untuk memahami Gambar 24-1, pembaca dapat melihat konsep dampak moneter
dan peluang terjadinya risiko di Bab 23 (Menilai Risiko Bawaan).

2.5 Menanggapi Risiko Signifikan


Ketika risiko digolongkan sebagai signifikan, auditor harus memberikan
tanggapan. Kotak 24-1 mengikhtisarkan tanggapan auditor, berupa langkah audit,
terhadap risiko signifikan.

Kotak 24-1

Evaluasi Pengendalian Internal

Apakah manajemen merancang dan mengimplementasi pengendalian intern yang


menangkal risiko signifikan? Lihat eksistensi pengendalian langsung seperti
kegiatan pengendalian (control activities) dan pengendalian tidak langsung seperti
pengendalian pervasif (pervasive controls) yang dapat dimasukkan dalam
pengendalian lingkungan (control environment), penilaian risiko (risk
assessment), sistem informasi, dan unsur pemantauan (monitoring elements).

Informasi di atas diperlukan untuk mengembangkan tanggapan audit yang efektif


terhadap risiko yang diidentifikasi. Ketika hal-hal nonrutin signifikan atau hal-hal
yang bersifat judgemental tidak diamankan dengan pengendalian intern rutin
(misalnya dalam hal peristiwa yang terjadi sekali setahun), auditor akan
mengevaluasi kesadaran manajemen mengenai risiko signifikan dan apakah
tanggapan terhadap risiko signifikan itu tepat.

Contoh jika entitas membeli aset bisnis lain, tanggapan entitas bisa meliputi:

 "sewa penilai independen (independent valuator) untuk aset yang dibeli;


 penerapan prinsip akuntansi yang tepat; dan
 pengungkapan transaksi dengan benar dalam laporan keuangan.

10
Ketika auditor menentukan bahwa manajemen belum menanggapi risiko dengan
tepat (dengan mengimplementasi pengendalian intern atas risiko signifikan), ada
kelemahan signifikan dalam pengendalian intern entitas, yang akan
dikomunikasikan (secepatnya) kepada TCWG (those charged with governance).

Tanggapan Audit Terhadap Risiko Signifikan

Apakah prosedur audit selanjutnya (yang direncanakan) secara spesifik


menanggapi risiko signifikan? Prosedur ini dirancang untuk memperoleh bukti
audit dengan keandalan tinggi, dan dapat terdiri atas uji pengendalian (tests of
controls) dan prosedur substantif

 Umumnya, prosedur audit ini sekadar merupakan kelanjutan dari prosedur


yang biasanya dilakukan. Contoh, jika risiko signifikan berkaitan dengan
bias manajemen, seperti dalam membuat estimasi akuntansi, kelanjutan
dari prosedur substantif adalah:
 menilai validitas asumsi yang digunakan;
 mengidentifikasi sumber dan keandalan informasi yang digunakan (baik
eksternal maupun internal);
 perhatikan bias dalam estimasi di tahun yang lalu, dibandingkan dengan
realisasi; dan
 reviu metode yang digunakan (termasuk rumus dalam kertas kerja
elektronis, seperti Excel) dalam kalkulasi estimasi.

Bukti Yang Diperoleh Tahun Lalu

Dalam hal auditor merencanakan menguji efektifnya operasi (untuk pengendalian


yang menangkal risiko signifikan), auditor tidak dapat mengandalkan bukti audit
yang diperoleh tahun talu mengenai efektifnya pengendalian intern pengendalian.

Prosedur Analitikal Substantif Saja, Tidak Cukup

Penggunaan prosedur analitikal substantif saja, tidaklah cukup untuk menanggapi


risiko signifikan. Jika pendekatan terhadap risiko signifikan terdiri atas prosedur
substantif saja, prosedur audit dapat berupa:

11
 uji rincian (tests of details) saja; atau
 kombinasi uji rincian dan prosedur analitikal substantif.

2.6 Mendokumentasikan Risiko Signifikan


Auditor mendokumentasikan risiko signifikan yang diidentifikasikannya dan
tanggapan audit yang akan dilakukannya. Jika semua risiko didokumentasikan di
satu tempat, pendokumentasian risiko signifikan sekadar perluasan dari informasi
yang sudah didokumentasikan..

12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Tiga langkah yang dilakukan dalam mengidentifkasi risiko :

 Kumpulkan informasi dasar tentang entitas


 Rancang, laksanakan, dan dokumentasikan prosedur penilaian risiko
 Hubungkan risiko yang diidentifikasi dengan area dalam laporan keuangan

Penilaian atas risiko yang diidentifikasi mempertimbangkan dua atribut mengenai


risiko, yaitu :

 Berapa besarnya peluang terjadinya salah saji (dalam laporan keuangan)


akibat risiko tersebut?
 Berapa besar dampak moneternya jika risiko itu menjadi kenyataan?

3.2 SARAN
Diharapkan kepada pembaca agar membaca makalah ini secara berulang agar
dapat memahami dengan baik mengenai risiko signifikan yang (berbasis ISA) dan
mengidentifikasi risiko.

13
DAFTAR PUSTAKA
M. Tuanakottata, Theodorus.2015.”Audit Kontemporer”. Jakarta: Salemba Empat

14

Anda mungkin juga menyukai