Anda di halaman 1dari 3

Tika

Apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan standar akuntansi?


Dan Apa yang menyebabkan standar akuntansi di setiap negara berbeda beda?
Jawaban
Menurut Mardiasmo (Mardiasmo, 2004) ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam
penetapan standar akuntansi, antara lain:
1.Standar memberikan pedoman tentang informasi yang harus disajikan dalam laporan posisi
keuangan, kinerja, dan aktivitas sebuah organisasi bagi seluruh pengguna informasi.
2.Standar memberikan petunjuk dan aturan tindakan bagi auditor yang memungkinkan
pengujian secara hati-hati dan independen saat menggunakan keahlian dan integritasnya dalam
mengaudit laporan suatu organisasi serta saat membuktikan kewajaran.
3.Standar memberikan petunjuk tentang data yang perlu disajikan yang berkaitan dengan
berbagai variabel yang patut dipertimbangkan dalam bidang perpajakan, regulasi, perencanaan
serta regulasi ekonomi dan peningkatan efisiensi ekonomi serta tujuan sosial 1ainnya
4.Standar menghasilkan prinsip dan teori yang penting bagi seluruh pihak yang berkepentingan
dalam disiplin ilmu akuntansi.
*Adanya lingkungan dan kondisi hukum, sosial politik dan ekonomi yang berbeda-beda antar
negara menyebabkan standar akuntansi juga berbeda

Candra
Mengapa negara kita saat ini mengacu pada IFRS dan alasan perlunya konvergensi ke IFRS ?
Jawaban
Alasannya adalah kita tidak bisa menolak arus globalisasi karena bagaimanapun juga agar
negara kita dapat disetarakan dalam kegiatan perekonomian internasional, dan dalam
pembuatan laporan keuangan yang dapat diakui secara internasional. Dapat dilihat dari semakin
banyaknya investasi asing yang masuk ke Indonesia. Di mana kita harus siap bersaing dengan
tenaga asing, khususnya akuntan luar negeri yang akan berdatangan sehubungan akan tingginya
permintaan akuntan berstandar internasional. Secara tidak langsung negara kita pun tidak mau
ketinggalan dalam bersaing oleh karena itu kita harus segera mengejar target konvergensi IFRS
tersebut.
Dengan dilakukannya konvergensi PSAK ke IFRS maka :
1. Mengurangi peran dari badan otoritas dan panduan terbatas pada industri-industri
spesifik.
2. Pendekatan terbesar pada subtansi atas transaksi dan evaluasi dimana merefleksikan
realitas ekonomi yang ada.
3. Peningkatan daya banding laporan keuangan dan memberikan informasi yang berkualitas
di pasar modal internasional.
4. Menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan mengurangi perbedaan dalam
ketentuan pelaporan keuangan.
5. Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan multinasional dan biaya untuk
analisis keuangan bagi para analis.
6. Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju “best practise”.

Masya
Berikut adalah standar akuntansi yang berlaku di Indonesia:
1. PSAK
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah standar praktik akuntansi yang
digunakan di Indonesia, yang disusun dan diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
yang dibentuk oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
Standar ini adalah aturan baku yang mengatur pencatatan, penyusunan, perlakuan, dan
penyajian laporan keuangan dan digunakan untuk entitas atau perusahaan yang memiliki
akuntabilitas publik yaitu entitas terdaftar atau dalam proses pendaftaran di pasar modal atau
entitas fidusia contohnya seperti perusahaan publik, asuransi, perbankan, BUMN.
2. SAK ETAP
bertujuan untuk menciptakan fleksibilitas dalam penerapannya dan diharapkan memberi
kemudahan akses ETAP kepada pendanaan dari perbankan. SAK ETAP merupakan SAK yang
berdiri sendiri dan tidak mengacu pada SAK Umum, sebagian besar siklus akuntansinya
menggunakan konsep biaya historis; mengatur transaksi yang dilakukan oleh ETAP; bentuk
pengaturan yang lebih sederhana dalam hal perlakuan akuntansi dan relatif tidak berubah
selama beberapa tahun.
3. Standar Akuntansi Syariah (SAS)
Standar Akuntansi Syariah (SAS) adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
Syariah yang ditujukan untuk entitas yang melakukan transaksi syariah baik entitas lembaga
syariah maupun lembaga non syariah. Pengembangan SAS dilakukan dengan mengikuti model
SAK umum namun berbasis syariah dengan mengacu kepada fatwa MUI.
4. SAK EMKM
Exposure Draft Standar Akuntabilitas Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah atau ED
SAK EMKM disusun untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan entitas mikro, kecil, dan
menengah. Undang-Undang No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
dapat digunakan sebagai acuan dalam mendefinisikan dan memberikan rentang kuantitatif
EMKM.

Widiantari

Anda mungkin juga menyukai