Anda di halaman 1dari 5

Emillia Engradini Putri.

191210259

S1 Akuntansi Karyawan B

Akuntansi Perbankan. Latihan Soal. 07 Juli 2021

1. Jelaskan menurut pendapat anda tentang pola perdagangan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
dengan Bank Indonesia !
Pola perdagangan SBPU dibagi menjadi 2 (dua), yakni:
a. Outright, yakni transaksi jual beli SBPU atas dasar sisa jatuh tempo SBPU yang
bersangkutan;
b. Repurchase Agreement (Repo), yakni transaksi perdagangan yang mempersyaratkan
penjual membeli Kembali SBPU sesuai dengan jangka waktu yang diperjanjikan.

2. Apakah perbedaan antara jenis – jenis pinjaman yang diterima? Kemukakan menurut pendapat
anda !
Terdapat 5 jenis pinjaman yang diterima :
1) Pinjaman dari Bank Lain;
2) Pinjaman dari luar negeri (two step loan);
3) Pinjaman Obligasi;
4) Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI);
5) Pinjaman yang diterima dalam rangka pembiayaan Bersama ( sindikasi ) satu atau beberapa
proyek.
Perbedaan antara jenis-jenis pinjaman tersebut adalah subjek pinjaman dan peminjamnya serta
kegunaan dari jenis-jenis pinjaman tersebut.

3. Dalam modal bank terdapat modal Inti dan modal pelengkap, jelaskan menurut pendapat
saudara tentang kedua jenis modal tersebut !
Modal inti terdiri dari modal disetor, modal sumbangan, cadangan - cadangan yang dibentuk
dari laba setelah pajak dan laba diperoleh setelah perhitungan pajak. Modal inti yaitu modal
yang telah disetor secara efektif oleh pemiliknya. Modal inti berfungsi sebagai penyangga dan
penyerap kegagalan atau kerugian bank dan melindungi para kepentingan para pemegang
rekening.

Modal pelengkap terdiri atas cadangan - cadangan yang dibentuk tidak berasal dari laba, modal
pinjaman, serta pinjaman subordinasi. Pencatatan jurnal akuntansi modal pinjaman dimulai saat
penerbitan atau penjualan warkat modal pinjaman.
Modal pinjaman dicatat sebesar nilai nominal. Biaya-biaya penerbitan warkat modal pinjaman
dapat ditangguhkan dan diamortisasi secara sistematis selama taksiran jangka waktunya, yang
selama-lamanya 5 tahun.

4. Jelaskan menurut pendapat anda apakah tujuan dari program penjamin simpanan ! Mengapa
terdapat potensi moral hazard oleh bank !
Program penjaminan simpanan bertujuan untuk melindungi deposan (penyimpan dana) dari
kegagalan operasional bank; Namun praktik penjaminan dapat menimbulkan moral hazard dari
bank, karena terjadi pengalihan risiko dari bank ke Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
5. Jelaskan tentang kriteria pinjaman subordinasi jangka pendek yang dapat diperhitungkan
sebagai modal pelengkap tambahan!
 Tidak dijamin oleh bank atau perusahaan anak yang bersangkutan dan telah disetor penuh
 Memiliki jangka waktu perjanjian sekurang-kurangnya 2tahun
 Tidak dapat dibayar sebelum jadwal waktu yang ditetapkan dalam perjanjian pinjaman
kecuali dengan persetujuan BI
 Terdapat klausula yang mengikat (lock in clause) yang menyatakan bahwa tidak dapat
dilakukan pembayaran pokok atau bunga, termasuk pembayaran pada saat jatuh tempo,
apabila pembayaran dimaksud dapat menyebabkan KPMM secara individual atau secara
konsolidasi dengan perusahaan anak tidak memenuhi ketentuan yang berlaku.
 Terdapat perjanjian pinjaman yang jelas termasuk jadwal pelunasannya, dan
 Memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari BI

6. Jelaskan bagaimana proses pembayaran premi penjamin simpanan !


Proses pembayaran premi untuk setiap periode dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:
1) Pembayaran premi awal periode sebesar 0,1% dari rata-rata saldo bulanan total simpanan
periode sebelumnya;
2) Penyesuaian premi setelah akhir periode berdasarkan realisasi rata-rata saldo bulanan total
simpanan periode yang bersangkutan.

7. Jelaskan tentang proses akuntansi surat berharga yang diterbitkan !


Surat berharga diterbitkan akan dicatat pada saat penerbitan, penjualan, dan pelunasan. Pada
waktu penerbitan surat berharga sebenarnya bank harus mendapat surat pengakuan hutang
dari nasabah atau bank lain yang selanjutnya menjadi asset bank dan sewaktu-waktu dapat
dijual untuk memenuhi likuiditas bank. Sebagai asset bank, maka bank akan mencatat sebesar
harga nominal. Harga nominal ini sebesar nilai kewajiban nasabah kepada bank yang ditulis
sebagai nilai nominal di lembar surat berharga. Surat berharga yang diterima bank dari
nasabah/bank lain akan menjadi sumber dana bank bila djual di pasar uang. Penjualan surat
berharga ini akan diterima sebesar harga jualnya (nilai tunai). Selisih nilai tunai dan nilai
nominal dicatat sebagai diskonto SBPU yang belum diamortisasi. Diskonto yang telah
diperhitungkan harus diamortisasi setiap akhir bulan sehingga SBPU itu jatuh tempo serta
dikenakan pajak sebesar 15%.

8. Jelaskan tata cara pemeliharaan Giro Wajib Minimum (GWM)?


 Bank wajib memelihara GWM secara harian
 Kewajiban pemeliharaan GWM dan pemenuhan persentase GWM dihitung dengan
membandingkan jumlah saldo rekening giro bank pada BI setiap hari dalam satu masa
laporan terhadap rata – rata harian jumlah DPK dalam satu masa laporan pada dua masa
laporan sebelumnya.
 Formula perhitungan persentase GWM :
Jumlah harian saldo rekening giro bank yang tercatat di BI setiap hari dalam satu masa
laporan dikali 100, kemudian dibagi dengan Rata-rata harian jumlah DPK bank dalam 1
masa laporan pada 2 masa laporan sebelumnya.
 Persentase GWM bank dalam rupiah atau valas didasarkan pada DPK bank sebagai berikut :
a. GWM harian untuk masa laporan sejak tanggal 1 – 7 adalah sebesar persentase GWM
yang ditetapkan dari rata – rata DPK dalam masa laporan sejak tanggal 16 – 23 bulan
sebelumnya.
b. GWM harian untuk masa laporan sejak tanggal 8 – 15 adalah sebesar persentase GWM
yang ditetapkan dari rata – rata DPK dalam masa laporan sejak tanggal 24 – akhir bulan
sebelumnya.
c. GWM harian untuk masa laporan sejak tanggal 16 – 23 adalah sebesar persentase
GWM yang ditetapkan dari rata – rata DPK dalam masa laporan sejak tanggal 1 – 7
bulan sama.
d. GWM harian untuk masa laporan sejak tanggal 24 – akhir bulan adalah sebesar
persentase GWM yang ditetapkan dari rata – rata DPK dalam masa laporan sejak
tanggal 8 – 15 bulan sama.
 DPK dalam rupiah terdiri dari :
- Giro Nasabah
- Simpanan berjangka
- Tabungan
- Kewajiban – kewajiban lainnya
 DPK dalam Valuta Asing terdiri dari :
- Giro
- Simpanan berjangka
- Kewajiban – kewajiban lainnya

Soal Kasus

1. Mawar adalah seorang pengusaha yang bergerak dibidang perdagangan fashion. Pada tahun
Januari 2019 Mawar memperolah kredit ke Bank XYZ senilai Rp.500.000.000,00 (Lima Ratus
Juta Rupiah) jangka waktu 3 tahun (36 bulan) yang digunakan untuk menambah modal
kerjanya. Angsuran setiap bulan sebesar Rp.18.500.000,00 (Delapan Belas Juta Lima Ratus Ribu
Rupiah). Angsuran dibayar secara rutin setiap bulannya.
Pada Maret 2020, Mawar tidak dapat melakukan pembayaran angsuran karena omzet
penjualan turun 1 ancer 1 yang disebabkan oleh PSBB pada masa Pandemi Covid 19 serta
masyarakat mengalami penurunan daya beli. Angsuran yang telah dibayar secara 1ancer oleh
Mawar terhitung mulai Januari 2019 sd Februari 2020 (14 bulan) dengan total
Rp.259.000.000,00, dengan rincian angsuran Pokok sebesar Rp. 159.000.000,00 dan angsuran
bunga sebesar Rp.100.000.000,00

Pada bulan Juli 2020 Mawar membuat surat sanggup (Promes) sebagai itikad baik tunggakan
bunga sebesar Rp.15.000.000,00 dengan bunga 15% per tahun jangka waktu 90 hari.
Penerbitan promes dilakukan pada tanggal 1 Juli 2020.

Selanjutnya Bank XYZ menjual promes tersebut ke Bank Indonesia dengan diskonto 12% per
tahun. Hasil penjualannya didebitkan ke rekening giro Bank Indonesia milik Bank XYZ.
Bedasarkan informasi diatas:
a. Buatlah perhitungan penentuan nilai nominal promes !

Keterangan Jumlah
Plafon Kredit Untuk Nasabah 500.000.000
Pembayaran angsuran pokok (159.000.000)
Outstanding Credit 341.000.000
Tunggakan bunga kredit 15.000.000
Nilai Tagihan bank terhadap nasabah 356.000.000
Bunga Promes diperhitungkan = 10.680.000
356.000.000 x 12% x (90/360)
Nominal SBPU diterbitkan 366.680.000

b. Buatlah Jurnal atas penerbitan promes pada tanggal 1 Juli 2020 !

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


1-07-20 Dr Surat Berharga yang Diterbitkan 366.680.000
Cr Kredit yang diberikan 341.000.000
Cr Pendapatan Bunga 15.000.000
Cr Bunga SBPU Diterima Di 10.680.000
Muka

c. Buatlah perhitungan dan pencatatan jurnal atas amortisasi bunga promes !

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


31-07-20 Dr Bunga SBPU Diterima Di Muka 3.560.000
(10.680.000 : 3)
Cr Pendapatan Bunga 3.0260.000
Cr Hutang Pajak (15% x 534.000
3.560.000)

31-08-20 Dr Bunga SBPU Diterima Di Muka 3.560.000


Cr Pendapatan Bunga 3.0260.000
Cr Hutang Pajak 534.000

30-09-20 Dr Bunga SBPU Diterima Di Muka 3.560.000


Cr Pendapatan Bunga 3.0260.000
Cr Hutang Pajak 534.000

d. Buatlah perhitungan dan pencatatan jurnal atas penjualan promes ke Bank Indonesia !

Keterangan Jumlah (Rp)


Nominal SBPU 366.680.000
Harga Tunai (366.680.000 x 360 )/(360 + (12% x 60) 359.490.196
Diskonto SBPU 7.189.804

Pencatatan Transaksi

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


31-07-20 Dr Giro Bank Indonesia 359.490.196
Dr Diskonto SBPU Belum 7.189.804
Diamortisasi
Cr Surat Berharga-SBPU 366.680.000
2. Pada tanggal 1 Maret 2020 Bank DEF melakukan emisi saham biasa sebanyak 1.000.000 lembar
dengan nilai nominal per lembar sebesar Rp.10.000,00. Kurs pada waktu emisi sebesar 110%.
Selanjutnya pada tanggal 1 Juli 2020 bank melakukan pembelian kembali saham sebanyak
200.000 lembar saham dengan kurs sebesar 105% dan pada tanggal 15 Juli 2020 melakukan
penjualan atas saham yang dibelinya sebanyak 150.000 lembar saham dengan kurs sebesar
107%. Berdasarkan informasi diatas buatlah jurnal atas transaksi emisi, pembelian Kembali dan
penjualan saham !

Metode Harga Perolehan

Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


1-03-20 Dr. Kas 11.000.000.000
Cr Modal Saham 10.000.000.000
Cr Agio Saham 1.000.000.000

1-07-20 Dr. Saham Treasuri 2.100.000.000


Cr Kas 2.100.000.000

15-07-20 Dr. Kas 1.605.000.000


Cr Saham Treasuri 1.500.000.000
Cr Tambahan Modal - ST 105.000.000

Anda mungkin juga menyukai