NAMA KELOMPOK
FAKULTAS EKONOMI
2019/2020
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr wb.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan tugas makalah dari mata kuliah Akuntansi Liabilitas dan Ekuitas dengan judul
”Liabilitas Jangka Pendek Terkait Operasional Perusahaan”
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
BAB 1. PENDAHULUAN...................................................................................................2
BAB 2. PEMBAHASAN......................................................................................................3
OPERASI PERUSAHAAN...............................................................................................5
OPERASI PERUSAHAAN...............................................................................................6
BAB 3. PENUTUP.............................................................................................................13
3.1 KESIMPULAN......................................................................................................13
3.2 SARAN..................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
1
BAB 1. PENDAHULUAN
Hutang jangka pendek adalah kewajiban yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
atau siklus operasi normal perusahaan dan harus dilunasi dengan menggunakan aktiva lancar
serta kewajiban tersebut berdasarkan transaksi yang telah terjadi. Liabilitas jangka pendek
diklasifiasikan sebagai aktiva lancar atau penciptaan kewajiban lancar lain. Liabilitas jangka
pendek meliputi beberapa item seperti hutang usaha, biaya yang masih harus dibayar, hutang
pajak, pembayaran di muka pelanggan dan lain-lain yang memenuhi kriteria pengakuan
2. Untuk mngetahui bagaimana kaitan antara liabilitas jangka pendek dengan kegiatan
operasi perusahaan
perusahaan
2
BAB 2. PEMBAHASAN
Labilitas atau hutang jangka pendek adalah modal asing yang jangka waktunya paling
lama satu tahun. Menurut Munawir (2015 : 18), hutang lancar atau hutang jangka pendek
adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayaran akan dilakukan
dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancar
yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut Jumingan (2014 : 25), hutang jangka pendek adalah
kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang harus dipenuhi dalam jangka waktu normal,
umumnya satu tahun atau kurang, semenjak neraca disusun, atau hutang yang jatuh temponya
masuk siklus akuntansi yang sedang berjalan. Muhardi (2013 : 230), mendefinisikannya
sebagai kewajiban lancar adalah hutang yang diharapkan akan dibayar dalam jangka waktu
satu tahun atau siklus akuntansi operasi normal perusahaan, dengan menggunakan aktiva
lancar atau hasil pembentukan kewajiban lancar yang lain. Menurut Kasmir (2016 : 40),
utang lancar merupakan kewajiban atau utang perusahaan pada pihak lain yang harus segera
dibayar, jangka waktu utang lancar adalah satu tahun. Oleh karena itu utang lancar disebut
juga utang jangka pendek. Husnan dan Pudjiastuti (2015 : 45), dalam bukunya yang berjudul
Dasar-Dasar Manajemen Keuangan menjelaskan bahwa utang jangka pendek atau short term
debt merupakan utang yang jangka waktu pengembaliannya paling lama satu tahun. Intinya,
utang jangka pendek ini harus dibayar lunas dalam jangka waktu satu tahun. Untuk plafon
kredit tertentu, jenis utang ini biasanya tidak memerlukan aset sebagai jaminan. Biasanya
3
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa hutang jangka
pendek adalah kewajiban yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau siklus operasi
normal perusahaan dan harus dilunasi dengan menggunakan aktiva lancar serta kewajiban
Liabilitas jangka pendek - liabilitas yang dapat diharapkan untuk dilunasi dalam jangka
pendek (satu tahun atau kurang). Biasanya terdiri dari utang pembayaran (hutang dagang,
gaji, pajak, dan sebagainya), pendapatan ditangguhkan, bagian dari utang jangka panjang
yang jatuh tempo dalam tahun berjalan, obligasi jangka pendek (misalnya dari pembelian
4
2.2 KAITAN ANTARA LIABILITAS JANGKA PENDEK DENGAN
Liabilitas jangka pendek terkait kegiatan operasi timbul karena konsekuensi kegiatan
operasientitas. utang ini biasanya tidak berbunga, utang ini muncul karena entitas
harus dimanfaatkan secara optimal dalam rangka menghemat arus kas (cash flow) entitas.
penundaan pembayaran ini dapat dilakukan sampai dengan tanggal jatuh tempo yang telah
disepakati. misalnya untuk utang dagang, utang dibayar pada saat jatuh tempo, pajak
dibayarkan pada saat tanggal jatuh tempo, tagihan kepada pihak lain dibayar sesuai tanggal
jatuh temp. entitas tidak boleh menangguhkan diluar waktu jatuh tempo karena entitas harus
Penggunaan utang operasi menguntungkan bagi entitas karena entitas dapat menggunakan
dana pembayaran tersebut untuk aktivitas yang lain sebelum digunakan ,sebagai contoh
sebuah supermarket yang melakukan penjualan secara tunai atau menerima kredit
pembayaran dengan kartu kredit (credit card) yang akan dibayar 3 hari setelah transaksi.
Persediaan dibeli dari pemasok dengan kredit 1 bulan atau dengan barang-barang konsinyasi
yang baru akan dibayar 2 bulan setelah penjualan. Listrik, air, gaji dibayarkan diakhir bulan.
Hakikatnya entitas tidak memerlukan modal kerja karena entitas menerima kas terlebih
5
2.3 BENTUK-BENTUK LIABILTAS JANGKA PENDEK DALAM
1. Utang Usaha
Utang usaha adalah utang terkait dengan kegiatan utama entitas. Untuk entitas
yang bergerak di bidang perdagangan, utang usaha disebut sebagai utang dagang.
Utang dagang timbul saat entitas melakukan pembelian kepada pemasok secara
kredit. Entitas jika diberikan pilihan antara membeli tunai dan membeli kredit, maka
akan memilih membeli kredit jika harga antara membeli kredit dan tunai harganya
Utang dagang diakui saat entitas telah menerima barang atau jasa dari
pemasok. Syarat jual beli atau serah terima harus dipertimbangkan untuk menentukan
titik pengakuan. Untuk pembelian dengan syarat pembelian FOB shipping point maka
pengakuan nilai pembelian di gudang penjual, hutang akan diakui pada saat barang
telah diterima oleh pembeli. Selama di perjalanan barang tersebut adalah barang
pembeli, Resiko dalam perjalanan akan menjadi pembeli atau penjual tergantung pada
6
2. Beban yang masih harus dibayar
Beban merupakan biaya yang sudah terjadi (expired cost) atau telah menghasilkan
manfaat sehingga dicatat di laba rugi sebagai beban, sedangkan Biaya merupakan kas
yang dikeluarkan untuk mendapatkan pendapatan atau manfaat dimasa yang akan datang
dan dikapitalisasi ke neraca bagian aset jika biaya tersebut belum terjadi atau
menghasilkan manfaat. Pengertian beban yang masih harus dibayar adalah beban atau
kewajiban yang sudah menjadi beban dilihat dari segi waktu, tetapi belum dibayar dan
dicatat.
Contoh penjelasan:
Bengkel Jaya Motor mempekerjakan 3 orang karyawan dengan upah Rp.100.000 masing-
masing per hari. Para karyawan bekerja selama 6 hari dalam seminggu yaitu hari senin
sampai hari sabtu, dan upah dibayar setiap hari sabtu. Pembayaran upah terakhir
dilakukan pada hari Sabtu tanggal 27 Desember 2009, dengan demikian upah yang belum
7
3. Pendapatan diterima di muka
pendapatan untuk beberapa periode selanjutnya. Atau dengan kata lain ketika
hal ini perusahaan telah menerima uang tetapi perusahaan belum memberikan
pelayanan jasa atau penyediaan barang dagang kepada pelanggan tersebut secara
penuh dalam periode akuntansi tersebut. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
Jurnal umum untuk mencatat pendapatan diterima dimuka diakui sebagai utang.
8
Contoh transaksi
Kas ada diposisi debet hal ini karena telah terjadi penambahan kas, akibat adanya
penerimaan uang tunai dari pelanggan, pendapatan sewa diterima dimuka atau dapat
ditulis utang pendapatan posisinya kredit karena telah terjadi penambahan hutang,
Imbalan kerja jangka pendek (short-term employee benefit) adalah imbalan kerja
(selain dari pesangon PKK) yang jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah akhir
periode pelaporan saat pekerja memberikan jasa. Imbalan kerja jangka pendek
(b) Cuti-berimbalan jangka pendek (seperti cuti tahunan dan cuti sakit) di mana
(c) Utang bagi laba dan utang bonus dalam waktu 12 bulan setelah akhir periode saat
(d) Imbalan non-moneter (seperti imbalan kesehatan, rumah, mobil dan barang atau
jasa yang diberikan secara cumacuma atau melalui subsidi) untuk pekerja.
9
5. Utang Pajak Pihak Ketiga
penghasilan yang diterima oleh pihak lain. Pada saat entitas membayarkan beban kepada
pihak yang menerima, entitas memotong pajak, sehingga kas yang dibayarkan akan
berkurang karena pajak nya akan dibayarkan oleh entitas ke kas negara. Jika pembayaran
pajak tidak dilakukan bersamaan dengan pembayaran kepada pihak ketiga maka akan
6. Utang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
PPnBM dihitung berdasarkan tarif yang ditetapkan dikalikan dengan Dasar Pengenaan
Pajak (DPP). Seperti PPN, DPP untuk PPnBM adalah nilai jual atau nilai impor, namun
perbedaannya dengan PPN adalah, PPnBM yang sudah dibayar pada saat perolehan atau
Sementara, untuk barang mewah yang diekspor, jika PKP telah atau pernah membayar
PPnBM, maka PKP dapat mengajukan pengembalian atau restitusi. Jurnal PPnBM untuk
Transaksi Penjualan Barang Mewah PKP atau perusahaan yang melakukan transaksi
penjualan atau penyerahan barang mewah harus memungut PPnBM. Misalnya, PT ABC
menjual Barang Kena Pajak (BKP) yang tergolong mewah dengan tarif PPnBM 20%. Nilai
10
PPnBM 20% x Rp 50.000.000,00 Rp 10.000.000,00
Atas transaksi penjualan barang mewah tersebut, jurnal PPnBM yang dibuat
Penjualan Rp 50.000.000,00
PKP atau perusahaan yang melakukan pembelian atau impor barang mewah akan dikenai
PPnBM, dengan besaran tarif tergantung dari macam dan jenis BKP yang diimpor.
Contoh, PT ABC membeli BKP untuk bahan baku, yang tergolong barang mewah
dengan tarif PPnBM 20%. Sedangkan, nilai pembelian adalah sebesar Rp 200 juta.
Penghitungan PPN dan PPnBM atas transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
11
Terkait transaksi pembelian tersebut, jurnal PPnBM yang dibuat oleh perusahaan adalah
sebagai berikut:
dikapitalisasikan sebagai biaya untuk memperoleh barang atau aktiva yang dibeli. Hal ini
dilakukan karena, PPnBM tidak dapat dikreditkan terhadap PPN yang dipungut perusahaan.
Atas penghasilan yang diperoleh dalam satu tahun pajak dikenakan pajak. Penghasilan
kena pajak dihitung dari penghasilan kotor dikurangi beban yang boleh dikurangkan. Beban
pajak penghasilan terdiri dari dua hal yaitu pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak kini adalah
pajak yang dihitung menurut ketentuan pajak atas penghasilan yang diperoleh entitas dalam
satu periode. Pajak kini merupakan pajak terutang dalam satu tahun fiskal yang tercantum
dalam Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan ditambah pajak final jika ada. Beban pajak kini
tersebut akan dilunasi dengan angsuran pajak, pemotongan pajak oleh pihak lain dan
pembayaran pajak pada akhir tahun.
Atas penghasilan yang telah diterima entitas ada yang telah dipotong pajak oleh pihak
lain. Entitas mencatat pajak yang telah dipotong pihak lain sebagai PPh dibayar dimuka.
Pajak yang telah dibayar ini dapat menjadi kredit (pengurang) pajak dalam menghitung pajak
akhir tahun. Pajak terhutang dalam satu tahun fiskal dikurangi pajak yang telah dipotong
pihak lain akan menghasilkan pajak kurang (PPh 29) atau lebih bayar akhir tahun (PPh 28).
PPh 29 atau pajak kurang bayar akan disajikan sebagai utang pajak kini. Pajak ini akan
dibayarkan paling lambat sebelum SPT disampaikan.
12
BAB 3. PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Hutang jangka pendek adalah kewajiban yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
atau siklus operasi normal perusahaan dan harus dilunasi dengan menggunakan aktiva lancar
serta kewajiban tersebut berdasarkan transaksi yang telah terjadi. Liabilitas jangka pendek
diklasifiasikan sebagai aktiva lancar atau penciptaan kewajiban lancar lain. Liabilitas jangka
pendek meliputi beberapa item seperti hutang usaha, biaya yang masih harus dibayar, hutang
pajak, pembayaran di muka pelanggan dan lain-lain yang memenuhi kriteria pengakuan
liabilitas sesuai PSAK 1 (Revisi 2009). Liabilitas jangka pendek terkait kegiatan operasi
timbul karena konsekuensi kegiatan operasi entitias. Utang ini muncul karena entitas
menangguhkan pembayaran kepada pihak lain. Penundaan pembayaran ini dapat dilakukan
sampai dengan tanggal jatuh tempo yang telah disepakati ,misalnya untuk utang dagang.utang
dibayar pada saat jatuh tempo, pajak yang dibayarkan pada saat tanggal jatuh tempo,tagihan
3.2 SARAN
Dalam sebuah perusahaan pasti terdapat liabilitas salah satunya yaitu liabilitas jangka
pendek. Liabilitas jangka pendek - liabilitas yang dapat diharapkan untuk dilunasi dalam
jangka pendek (satu tahun atau kurang). Liabilitas jangka pendek sangat berpengaruh
terhadap perusahaan karena perusahaan dapat menggunakan dana pembayaran tersebut untuk
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.jurnal.id/id/blog/liabilitas-atau-kewajiban-dalam-operasional-bisnis/
http://hikmahwatidewi97.blogspot.com/2016/03/liabilitas-jangka-pendek-provisi.html
https://www.online-pajak.com/jurnal-ppnbm
14