Anda di halaman 1dari 5

Nama : Mardiah Sari

Nim : 7181220008

Kelas : Akuntansi A 2018

Pertemuan ke 15: Review Pengauditan 1

1. Dalam pengujian substantif, auditor menggunakan tiga jenis pengujian, yaitu prosedur
analitik, pengujian terhadap transaksi terperinci, dan pengujian terhadap akun terinci.
Jelaskan apa yang dilaksanakan oleh auditor untuk masing-masing auditor tersebut!

Jawab:

a. Prosedur analitik
Pada tahap perencanaan, auditor mungkin menghitung rasio dengan menggunakan
data interim. Sedangkan pada tahap pengujian saldo akhir, auditor akan menghitung
kembali rasio itu dengan menggunakan data setahun penuh.
Prosedur analitik mencakup perbandingan-perbandingan dari jumlah yang dicatat
dengan jumlah yang diharapkan yang disusun oleh auditor. Biasanya juga prosedur
analitis mencakup perhitungan rasio-rasio oleh auditor untuk membandingkan dengan
rasio tahun lalu dan data lain yang berhubungan.
b. Pengujian substantif atas transaksi
Auditor juga melakukan pengujian ini untuk menentukan apakah transaksi belanja
telah dicatat dengan benar, transaksi belanja telah dicatat pada periode laporan yang
tepat, belanja telah diklasifikasikan dengan benar dalam neraca, dan apakah belanja
telah diikhtisarkan dan diposting dengan benar ke buku besar. Jika auditor merasa
yakin bahwa transaksi-transaksi telah dicatat dan diposting dengan benar, auditor
dapat meyakini bahwa jumlah dalam buku besar juga benar.
Yang dilakukan Pengujian substantif atas transaksi adalah untuk menentukan apakah
semua tujuan audit berkaitan dengan transaksi (transaction-related audit objectives)
telah terpenuhi untuk setiap kelas transaksi. Sebagai contoh auditor melakukan
pengujian substantif atas transaksi untuk menguji apakah transaksi yang dicatat
benar-benar ada dan transaksi yang ada semua telah dicatat.
c. Pengujian terinci atas saldo
Hampir sama halnya dengan pengujian atas transaksi, pengujian rincian saldo harus
dilakukan dengan memenuhi semua tujuan audit yang berkaitan dengan saldo bagi
masing-masing akun yang signifikan. Pengujian atas saldo akun juga sangat penting
karena bukti-bukti biasanya diperoleh dari sumber independen dengan tingkat
keyakinan yang lebih tinggi.
Selain membedakan jenis pengujian substantif auditor juga harus dapat melakukan
pengujian substantif secara runtut dan tepat. Berikut prosedur pelaksanaan pengujian
substantif yang dilakukan auditor diantaranya, yaitu :
 Auditor melakukan pengamatan atau observasi secara langsung terhadap
kinerja karyawan dalam melasanakan tugas mereka.
 Menginspeksi seluruh dokumen dan catatan perusahaan selama beberapa
periode yang perlu diaudit.
 Melakukan pengecekan kembali semua perhitungan transaksi dan saldo-saldo
perusahaan yang bersangkutan untuk mengetahui benar tidaknya pembukuan
akun saldo perusahaan'
 Melakukan vouching atau penelusuran apabila ada kesalahan atau kecurangan
untuk menemukan titik permasalahan atau bukti kecurangan.
Contoh dari pengujian terinci atas saldo termasuk konfirmasi untuk saldo
piutang, pemeriksaan fisik persediaan, dan pemeriksaan kontrak utang dengan
pihak lain. Pengujian terinci atas saldo ini adalah penting karena bukti
biasanya diperoleh dari sumber yang independen sehingga dapat diandalkan.

2. Dalam pengujian terhdapa transaksi terperinci, auditor terutama menggunakan prosedur


pengusutan (tracing) dan pemeriksaan bukti pendukung (vouching). Jelaskan beda
diantara kedua jenis pengujian tersebut dan berikan contoh masing-masing jenis
pengujian tersebut!
Jawab:
a. TRACING

Tracing adalah suatu kegiatan yang merupakan kebalikan dari Vouching. Arah
kegiatan tracing adalah mengikuti dokumen sumber hingga ke pencatatannya
dalam catatan akuntansi.
Karena Vouching berlawanan arah dengan Vouching, Tracing dapat digunakan
untuk menguji Assersi managemen mengenai kelengkapan (completeness).
Tracing juga dapat digunakan auditor untuk menguji assersi managemen
mengenai penilaian (valuation) serta penyajian dan pengungkapan (Presetation
and disclosure).

b. VOUCHING
Vouching adalah kegiatan yang dilakukan untuk memeriksa kebenaran atau
keabsahan suatu bukti yang mendukung transaksi. Vouching berlawanan arah
pengujian dengan Tracing. Penelurusan dilakukan dimulai dari catatan ke dokumen.
Vouching dilakukan untuk mendeteksi apakah catatan akuntansi klien ketinggian
(overstatement), selain itu vouching juga digunakan untuk menguji Asersi
management mengenai keberadaan (existence), Penilaian (Valuation), hak dan
kewajiban (Right and Obligation), Penyajian dan pengungkapan (Presentation and
Disclosure).
Contoh Vouching kas keluar :
Terdapat biaya bbm sebesar untuk kegiatan operational dalam hal ini auditor perlu
melihat dokumen kas keluar apakah sudah ditandatangi oleh pejabat berwenang
seperti manager operational, chief akuntan dan kasir atas pengeluaran uang tersebut
kemudian apakah terdapat bukti pendukung yaitu surat jalan dan bon BBM dari Spbu
jika semua dilakukan sesuai Prosedur maka demikian hasil yang didapat perusahaan
mengenai kewajaran laporan keuangan adalah baik.

3. Jelaskan Beda diantara pegujian pengendalian dengan pengujian substantive


A. Tests of Controls (Uji Pengendalian)
Pengujian pengandalian adalah prosedur audit yang digunakan untuk menentukan
efektivitas kebijakan dan operasi pengendalian intern atau prosedur pengendalian
yang diterapkan untuk menilai control risk (risiko pengendalian).
Dua prosedur yang pertama sama dengan jenis bahan bukti yang diperoleh dalam
memahami struktur pengendalian intern. Sehingga, penetapan resiko pengendalian
dan pengujian atas pengendalian dapat dikatakan sebagai kelanjutan dari prosedur
audit yang digunakan untuk memperoleh pemahaman struktur pengendalian intern.
Perbedaan utama adalah bahwa dengan pengujian atas pengendalian tersebut, tujuan
menjadi lebih spesifik dan pengujian menjadi ekstensif.
B. Substantive Test of Trans actions (Uji Substantif atas Transaksi)
Pengujian substantif (Substantive Test) adalah perosedur yang digunakan untuk
menguji kekeliruan atau ketidakberesan dalam bentuk uang yang langsung
mempengaruhi kebenaran saldo laporan keuangan. Kekeliruan tersebut sering disebut
dengan salah saji moneter (dalam satuan mata uang) yang merupakan indikasi yang
jelas terjadinya salah saji dalam saldo laporan keuangan.

4. Dalam pengembangan program audit untuk perikatan pertama (kontrak audit pertama
dengan klien), faktor-faktor apa yang harus dipertimbangkan oleh auditor?
jawab:

Jika menurut pertimbangan auditor, ia akan menjumpai situasi yang memerlukan


pengetahuan khusus, ia perlu melakukan konsultasi selain itu auditor harus
memperoleh keyakinan mengenai persyaratan profesional dan reputasi spesialis
melalui pengajuan pertanyaan/prosedur lain. Adapun faktor-faktornya adalah:

a. Masalah yang berkaitan dengan bisnis satuan usaha tersebut dan industri dimana
satuan usaha tersebut beroperasi di dalamnya.

b. Kebijakan dan prosedur akuntansi satuan usaha tersebut.

c. Metode yang di gunakan oleh satuan usaha tersebut dalam mengolah informasi
akuntansi.

d. Penetapan tingkat resiko pengendalian yang di rencanakan.

e. Pertimbangan awal tentang tingkat materialitas umtuk tujuan audit.

f. Pos laporan keuangan yang mungin memerlukan penyesuaian.

g. Kondisi yang mungkin memerlukan perluasan atau pengubahan pengujian audit.

h. Sifat laporan audit yang di harapkan akan di serahkan kepada pemberi tugas.
5. Ucok, seorang staf auditor pemula pada suatu Kantor Akuntan Publik, berpendapat
bahwa sampling audit hanya digunakan untuk pengujian pengendalian, tetapi bisa
digunakan dengan semau prosedur audit yang berhubungan dengan pengujian
pengendalian. Benarkah pendapat ucok tersebut? Jelaskan!
Jawab:
Menurut Saya pendapat saudara Ucok itu salah karena Auditor Untuk melakukan
audit melakukan audit pasti auditor melakukan suatu sample dan menurut saya
sampling Audit ini sangat berguna. Sample ini juga diambil berdasarkan statistic dan
espektasi auditor. Adanya ekspektasi auditor misalnya auditor menilai kesalahan
penyajian yang bisa dilihat dari prosedur analitis. Pengendalian internal control
efektif berarti sample yang diambil tidak banyak. Pengujian auditor tidak harus
terpaut dari pengujian pengendalian.
6. Sebutkan jenis-jenis teknik sampling yang bisa digunakan dalam pengendalian
pengauditan (auditing)?
Ada tiga macam teknik sampling dalam pengauditan, yaitu:
a. Pengambilan Sampel Variable.
Teknik ini digunakan dalam pengujian substantif. Kegunaan variables sampling
adalah untuk memperkirakan jumlah rupiah total dari populasi atau jumlah rupiah
kesalahan dalam populasi.
b. Pengambilan Sampel Unit Moneter.
c. Pengambilan Sampel Nonstatistik

Anda mungkin juga menyukai