Anda di halaman 1dari 26

DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................ ii
BAB 1 Persekutuan, Pembentukan dan Usahanya................... 1
A. Pengertian Persekutuan...................................................... 1
B. Karaktiristik Persekutuan.................................................... 3
C. Isi Perjanjian Persekutuan................................................... 3
D. Contoh Kasus..................................................................... 4
BAB II Pembubaran Persekutuan.............................................. 13
1. Alasan Pembubaran Persekutuan........................................ 13
2. Masalah Akuntansi Dalam Pembubaran Persekutuan......... 14
3. Masuknya Sekutu Baru....................................................... 14
4. Contoh Kasus..................................................................... 15
BAB III Likuidasi Persekutuan................................................... 29
A. Pengertian Likuidasi Persekutuan....................................... 29
B. Prosedur Dalam Likuidasi.................................................. 29
C. Contoh Kasus..................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA.................................................................. 35

BAB I
PERSEKUTUAN
PEMBENTUKAN DAN USAHANYA

A. Pengertian Persekutuan (Partnership)


Persekutuan adalah suatu penggabungan diantara dua orang (badan) atau lebih untuk memiliki
bersama-sama dan menjalankan suatu perusahaan guna mendapatkan keuntungan atau laba.
Berdasarkan luasnya tanggung jawab para sekutunya, persekutuan dapat digolongkan menjadi
dua, yaitu persekutuan firma (Fa), dan persekutuan komanditer/ Comanditair Vennotschap
(CV).

1) Firma (Fa.)
Firma adalah badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih dimana tiap-tiap anggota
bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Modal firma berasal dari anggota pendiri, umumnya
dibentuk oleh orang-orang yang memiliki Keahlian sama atau seprofesi dengan tanggung jawab
masing-masing anggota tidak terbatas, laba ataupun kerugian akan ditanggung bersama.
a. Ciri - ciri Firma
Anggota firma biasanya sudah saling mengenal dan saling mempercayai.
Perjanjian firma dapat dilakukan di hadapan notaris maupun di bawah tangan.
Memakai nama bersama dalam kegiatan usaha

b. Keuntungan Firma
Kemampuan manajemen lebihbesar, karena ada pembagian kerja diantara para anggota
Pendiriannya relative mudah,
Kebutuhan modal lebih mudah terpenuhi
c. Kelemahan Firma
Tanggung jawab pemilik tidak terbatas
Kerugian yang disebabkan oleh seorang anggota, harus ditangung bersama anggota lainnya
2) Comanditair Vennotschap (CV)
adalah suatu bentuk badan usaha antara dua orang atau lebih, terdiriSekutu Aktif & Sekutu
Pasif.
a. Sekutu Aktif (Pengurus)
Berhak menjalankan perusahaan dan melakukan perjanjian dengan pihak ketiga.
Semua kebijakan perusahaan dijalankan oleh sekutu aktif
Jika perusahaan menderita rugi, tanggung jawabnya sampai dengan harta pribadi.
b. SekutuPasif (diam)
Tidak ikut campur dalam kepengurusan, maupun kegiatan usaha perusahaan
Jika perusahaan menderita rugi, mereka hanya bertanggung jawab sebatas modal yang
disertakan
c. Keuntungan CV
Kemampuan manajemen lebih besar
Proses pendirianya relative mudah
Modal yang dikumpulkan bisa lebih besar
Mudah memperoleh kredit
d. Kelemahan CV
Sebagian memiliki tanggung jawab tidak terbatas
Sulit menarik kembali modal

B. Karakteristik Persekutuan
Berusaha Bersama-sama (Mutual Agency)
Jangka Waktu Terbatas (Limited Life)

Tanggung Jawab Yang tidak Terbatas (Un Limited Liability)

Memiliki Suatu Bagian /Hak dalam Persekutuan (Ownership of an Interest In Partnership)

Pengambilan Bagian Keuntungan (Participating In Partnership Profit)

C. Isi Perjanjian Persekutuan

1) Nama Perusahaan, pihak- pihak yang bersangkutan dan lokasi perusahaan.


2) Tanggal mulai berdirinya dan jangka waktu perjanjian.
3) Sifat dan ruang lingkup perusahaan.
4) Investasi masing-masing sekutu dan nilai investasi tsb.
5) Hak, wewenang dan kewajiban sekutu, juga batasan batasan berdasarkan otoritas para sekutu
6) Buku buku serta perkiraan perkiraan persekutuan dan tahun fiscal yang digunakan
7) Rasio pembagian laba atau rugi, yang meliputi ketentuan ketentuan khusus untuk menentukan
selisih dalam investasi dan sumbangan jasa
8) Beban dan kredit bunga khusus yang berkaitan dengan investasi parasekutu, dan imbalan khusus
yang diberikan atas jasa para sekutu tersebut.
9) Investasi dan pengambilan prive sekutu sekutu setelah persekutuan didirikan dan
penanganannya dalam perkiraan.
10) Asuransi jiwa atas para sekutu dan penanganan premi asuransi, perolehan kembali polis, dll.
11) Prosedur prosedur khusus untuk menyelesaikan kepentingan sekutu atau pengunduran diri atau
meninggalnya sekutu.
12) Metode metode untuk memecahkan perselisihan diantara para sekutu.

D. Contoh Kasus
Contoh Kasus 1
Akuntansi Penyertaan Modal
1 Januari 2013, Tuan Joko dan Tuan Susilo mendirikan Firma Jo - Sus dengan setoran modal
Akun Tn. Joko Tn. Susilo sebagai berikut:

Kas Rp. 100.000.000,00


Persediaan - Rp. 80.000.000,00
Perlengkapan Rp. 15.000.000,00 Rp. 5.000.000,00
Peralatan Rp. 35.000.000,00 Rp. 65.000.000,00
TOTAL Rp. 150.000.000,00 Rp. 150.000.000,00
Jawab:
Kas Rp. 100.000.000
Perlengkapan Rp. 15.000.000
Peralatan Rp. 35.000.000
Modal Tn. Joko Rp.150.000.000

Persediaan Rp. 80.000.000


Perlengkapan Rp. 5.000.000
Peralatan Rp. 65.000.000
ModalTuan Tn. Susilo Rp.150.000.000

Firma Jo-Sus
Neraca Awal
Per 1 Januari 2013

Kas Rp.100.000.000,00
Persediaan Rp. 80.000.000,00
Perlengkapan Rp. 20.000.000,00
Peralatan Rp.100.000.000,00 Modal Tn. Joko Rp. 150.000.000,00
Modal Tn. Susilo Rp. 150.000.000,00

Rp. 300.000.000,00 Rp. 300.000.000,00


Contoh Kasus 2

Akuntansi Penyertaan Modal

Tuan Nazar telah memiliki perusahaan yang sudah berjalan dan 1 Januari 2013, Tuan Anas
bermaksud menanamkan modalnya sebesar Rp.10.000.000. Neraca Perusahaan Tuan Nazar
adalah sebagai berikut:
Neraca
Per 31 Desember 2013
Kas Rp. 6.480.000 Hutang Dagang Rp. 9.600.000
Piutang Rp. 8.000.000
Cad. Kerg. Piutang Rp. 480.000
Rp. 7.520.000
Persediaan Barang Rp. 8.560.000
Perlengkapan Kantor Rp. 640.000
Peralatan Kantor Rp. 4.800.000 Modal Tn. Nazar Rp.16.160.000
Akum. Peny. Perltn Rp. 2.240.000
Rp. 2.560.000
Rp.25.760.000 Rp. 25.760.000
Perjanjian:
a. Seluruh Uang Kas diambil Tn. Nazar
b. Piutang Rp.400.000 dianggap tidak tertagih
c. Cadangan Kerugian Piutang ditetapkan 4% dari saldo piutang yang baru
d. Persediaan Barang Dagang Nilainya menjadi Rp.10.640.000
e. Nilai Pengganti Peralatan Kantor Rp.6.000.000 telah disusutkan 50% dan dicatat nilai sehat
Rp.3.000.000
f. Good Will untuk Tuan Nazar Rp.4.000.000
Di minta:
a. Catat pada pembukuan terdahulu Tuan Nazar
b. Catat pada Pembukuan yang baru

Jawab:
a.Catat pada pembukuan terdahulu Tuan Nazar
a) Mencatat penilai kembali berbagai macam aktiva
Cadangan Kerugian Piutang Rp. 176.000
Persediaan Barang Dagang Rp.2.080.000
Akum Penyusutan Peralatan Kantor Rp.2.240.000
Good Will Rp.4.000.000
Piutang Dagang Rp. 400.000
Peralatan Kantor Rp.1.800.000
Modal Tuan Nazar Rp.6.296.000
Perhitungan:
Cadangan Kerugian Piutang = 4%*(Rp.8.000.000 Rp.400.000)= Rp. 304.000
=Rp.480.000 Rp.304.000 = Rp. 176.000
Persediaan Barang Dagang = Rp.10.640.000 Rp 8.560.000 = Rp.2.080.000
Akum. Pnyusut. Peraltan Kantor =Rp.2.240.000
Good will = Rp.4.000.000
Piutang Dagang = Rp. 400.000
Peralatan Kantor = Rp.4.800.000 - Rp 3.000.000 =Rp.1.800.000

b) Mencatat setoran modal Tuan Anas


Kas Rp.10.000.000
Modal Tuan Anas Rp.10.000.000
c) Mencatat Penarikan Kas Tuan Nazar
Modal Tuan Nazar Rp.6.480.000
Kas Rp.6.480.000

Neraca
Per 1 Januari 2013
Kas Rp. 10.000.000 Hutang Dagang Rp. 9.600.000
Piutang Dagang Rp. 7.600.000
Cad.kerg.piutang Rp. 304.000
Rp. 7.296.000
Persediaan brg dagng Rp. 10.640.000 Modal Tn. Nazar Rp. 15.976.000
Perlengkapan Kantor Rp. 640.000 Modal Tn. Anas Rp. 10.000.000
Peralatan Kantor Rp. 3.000.000
Good Will Rp. 4.000.000
Rp. 7.000.000 ___________
Rp.35.576.000 Rp.35.576.000
Contoh Kasus 3
Akuntansi Pembagian Laba
Dari hasil usaha persekutuan Tuan Nazar dan Tuan Anas mendapat keuntungan sebesar
Rp.3.600.000. Hitung pembagian laba tersebut apabila dibagi sebagai berikut:
1. Merata
2. Dengan Rasio 3:2
3. Dengan rasio modal para sekutu
4. Bunga diberikan atas modal sekutu sebesar 6% pertahun, saldonya dibagikan dengan Rasio 3:2
Jawab:
1. Cara Merata
Laba-Rugi Rp. 3.600.000
PriveTn. Nazar Rp. 1.800.000
PriveTn. Anas Rp. 1.800.000
Perhitungan:
Bagian laba Tn. Nazar = 1/2 dari Rp.3.600.000 = Rp.1.800.000
Bagian laba Tn. Anas = 1/2 dari Rp.3.600.000 =Rp. 1.800.000
Total = Rp.3.600.000
2. Dengan Rasio 3:2
Untuk Tn. Nazar = 3, dan Tn. Anas = 2
Laba-Rugi Rp. 3.600.000
PriveTn. Nazar Rp. 2.160.000
PriveTn. Anas Rp. 1.440.000
Perhitungan:
Bagian laba Tn. Nazar = 3/5 dari Rp.3.600.000 = Rp.2.160.000
Bagian laba Tn. Anas = 2/5 dariRp.3.600.000 = Rp.1.440.000
Total = Rp.3.600.000
3. Dengan Rasio Modal Sekutu
a. Modal awal
b. Modal pada tiap awal periode fiscal
c. Modal pada tiap akhir periode fiscal
d. Modal rata rata untuk tiap periode fiscal
Modal Awal sbb:
Tn. Nazar = Rp. 15.976.000
Tn. Anas = Rp. 10.000.000
= Rp. 25.976.000

Laba-Rugi Rp. 3.600.000


PriveTn. Nazar Rp. 2.214.105,33
PriveTn. Anas Rp. 1.385.894,67
Perhitungan:
Bagian laba Tn. Nazar = 15.976.000/25.976.000 dari Rp.3.600.000 =Rp.2.214.105,33
Bagian laba Tn. Anas = 10.000.000/25.976.000 dari Rp.3.600.000 =Rp.1.385.894,67
Total = Rp.3.600.000,00

4. Bunga diberikan atas modal sekutu sebesar 6% pertahun, saldonya dibagikan dengan Rasio 3:2
Modal Awal sbb:
Tn. Nazar =Rp. 15.976.000
Tn. Anas =Rp. 10.000.000
=Rp. 25.976.000

Laba-Rugi Rp. 1.558.560


PriveTn. Nazar Rp. 958.560
PriveTn. Anas Rp. 600.000
Perhitungan:
Bagian laba Tn. Nazar = 15.976.000*6% *12/12 = Rp. 958.560
Bagian laba Tn. Anas = 10.000.000*6%*12/12 = Rp. 600.000
Total = Rp.1.558.560

Laba-Rugi Rp. 2.041.440


Prive Tn. Nazar Rp. 1.224.864
Prive Tn. Anas Rp. 816.576
Latihan
31 Desember 2013, Mang Gayus, Mang Nazar, dan Mang Joko setuju untuk membuat Firma
dengan nama Firma Together for Corrupt ,dan Mang Gayus telah memiliki usaha sebelumnya,
berikut Neraca Mang Gayus
Mang Gayus
Neraca
Per 31 Desember 2012
Kas Rp. 35.000.000 Hutang Usaha Rp. 30.000.000
Piutang Usaha Rp. 15.000.000 Wesel Bayar Rp. 50.000.000
Persediaan Rp. 40.000.000
Perlengkapan Rp. 5.000.000 Modal Gayus Rp. 70.000.000
Peralatan Rp. 55.000.000 _____________
Rp. 150.000.000 Rp. 150.000.000
Sedangkan setoran Mang Nazar, dan Mang Joko sbb:
Akun Mang Nazar Mang Joko
Kas Rp. 100.000.000,00
Persediaan Rp. 80.000.000,00
Perlengkapan Rp. 15.000.000,00 Rp. 5.000.000,00
Peralatan Rp. 35.000.000,00 Rp. 65.000.000,00
Total Rp. 150.000.000,00 Rp. 150.000.000,00

Para sekutu mengadakan perjanjian sbb:


a. Uang Kas Mang Gayus diambil seluruhnya
b. Persediaan Mang Gayus dinilai kembali menjadi Rp.45.000.000
c. Wesel Bayar akan dilunasi oleh Mang Gayus sendiri
d. Peralatan Milik Mang Gayus dinilai kembali dan diturunkan nilainya sebesar Rp.10.000.000
e. Diberikan Good will untuk Mang Gayus Rp.20.000.000
f. Laba Rugi dihitung berdasarkan Rasio Modal para Sekutu
Diminta:
1. Buat Jurnal dengan menggunakan metode melanjutkan buku lama perusahaan Mang Gayus
2. Susun Neraca awal Firma Together for Corrupt
3. Buat Jurnal, apabila Laba Sebesar Rp.6.000.000

BAB II
PEMBUBARAN PERSEKUTUAN

1. Alasan Pembubaran Persekutuan


a) Pembubaran atas dasar perjanjian persekutuan
Berakhirnya jangka waktu yang ditentukan dalam perjanjian

Persetujuan Bersama

Masuknya sekutu baru

Pengunduran diri seorang anggota persekutuan

b) Pembubaran atas dasar Undang undang


Kematian seorang atau beberapa anggota persekutuan

Bangkrutnya seorang atau lebih anggota atau persekutuan

Kejadian kejadian tertentu yang mengakibatkan tidak dapat bertindaknya perusahaan yang
disebabkan oleh perbuatan individu anggota yang membawa nama persekutuan
Ada perang didalam suatu Negara dari salah seorang anggota (persekutuan) penduduk Negara
yang bersangkutan

c) Pembubaran atas keputusan pengadilan


Ketidakmampuan seorang anggota dalam memenuhi kewajiban terhadap perjanjian persekutuan

Tindakan seorang anggota yang mengakibatkan tidak ada keserasian dalam usaha yang sedang
berjalan
Perselisihan intern diantara anggota

Tidak mungkin lagi untuk mendapatkan keuntungan secara kontinyu dari usaha perusahaan

Adanya kecurangan - kecurangan

2. Masalah Akuntansi Dalam Pembubaran Persekutuan

Masalah masuknya seorang atau lebih anggota baru

Pengunduran diri seorang anggota

Kematian seorang anggota atau lebih

Penyatuan dan perubahan bentuk badan usaha


3. Masuknya Sekutu Baru
a) Sekutu baru harus atas izin sekutu lama, melalui:
Pembelian sebagian kepemilikan dari sekutu atau lebih sekutu yang lama

Investasi dengan memberikan bonus dan atau good will kepada sekutu lama

Pembelian sebagian kepemilikan dari sekutu atau lebih sekutu yang lama

Firma Jo-Sus
Neraca
Per 1 Januari 2013
Kas Rp. 100.000.000
Persediaan Rp. 80.000.000
Perlengkapan Rp. 20.000.000 Modal Tn. Joko Rp. 150.000.000
Peralatan Rp. 100.000.000 Modal Tn. Susilo Rp. 150.000.000
Rp. 300.000.000 Rp.300.000.000

KASUS 1
1 April 2013, Aa Isur ingin masuk keanggotaan persekutuan dengan membeli bagian hak
penyertaan Tn. Joko dan Tn. Susilo dengan membayar sebesar Rp.75.000.000 secara tunai, dan
nama firma Kolour

Modal Tn. Joko Rp.37.500.000


Modal Tn. Susilo Rp.37.500.000
Modal Aa Isur Rp.75.000.000

Sebelum Aa Isur Masuk Setelah Aa Isur Masuk


Modal Tn. Joko Rp. 150.000.000 Rp. 112.500.000
Modal Tn. Susilo Rp. 150.000.000 Rp. 112.500.000
Modal Aa Isur - Rp. 75.000.000
Rp. 300.000.000 Rp. 300.000.000

Firma Kolour
Neraca
Per 1 Januari 2013
Kas Rp. 100.000.000
Persediaan Rp. 80.000.000 Modal Tn. Joko Rp. 112.500.000
Perlengkapan Rp. 20.000.000 Modal Tn. Susilo Rp. 112.500.000
Peralatan Rp. 100.000.000 Modal Aa Isur Rp. 75.000.000
Rp. 300.000.000 Rp. 300.000.000
KASUS 2
b) Investasi dengan memberikan bonus dan atau good will kepada sekutu lama
1 Mei 2013, Tn. Joko, Tn. Susilo dan Aa Isur merupakan pemilik firma KoLour dengan modal
dan pembagian laba rugi sebagai berikut:
Modal Pembagian
Modal Tn. Joko Rp. 112.500.000 45%
Modal Tn. Susilo Rp. 112.500.000 35%
Modal Aa Isur Rp. 75.000.000 20%
Rp. 300.000.000 100%

Pemberian Bonus
Bu Anzany ingin bergabung dan diterima oleh anggota anggota lama, dan menyerahkan modal
penyertaan sebesar Rp.80.000.000 dan memberikan Bonus sebesar Rp.5.000.000

Kas Rp.85.000.000
Modal Tn. Joko Rp.2.250.000
Modal Tn. Susilo Rp. 1.750.000
Modal Aa Isur Rp. 1.000.000
Modal Bu Anzany Rp. 80.000.000

Perhitungan Bonus
Tn.Joko= 45% * 5.000.000 = Rp. 2.250.000,00
Tn.Susilo= 35% * 5.000.000 = Rp. 1.750.000,00
Aa Isur= 20% * 5.000.000 = Rp. 1.000.000,00
Total = Rp. 5.000.000,00
Tn.Joko= 35% * 50.000.000 = Rp. 17.500.000,00
Tn.Susilo= 30% * 50.000.000 = Rp. 15.000.000,00
Aa Isur= 25% * 50.000.000 = Rp. 12.500.000,00
Bu Anzany= 10% * 50.000.000 = Rp. 5.000.000,00
Total = Rp. 50.000.000,00
30 Juni 2013, firmaKoLour-BU masing anggota melakukan pengambilan pribadi dari modal
penyertaan yang baru, masing masing sebesar Rp.1.000.000
Modal Tn. Joko Rp.1.000.000
Modal Tn. Susilo Rp.1.000.000
Modal Aa Isur Rp.1.000.000
Modal Bu Anzany Rp.1.000.000
Prive Tn. Joko Rp.1.000.000
Prive Tn. Susilo Rp.1.000.000
Prive Aa Isur Rp.1.000.000
Prive Bu Anzany Rp.1.000.000
1 Juli 2013, firma KoLour-BU mendapatkan pinjaman dari Bank Kong, sebesar
Rp.20.000.000
Kas Rp.20.000.000
Hutang Bank Kong Rp.20.000.000

Firma Kolour-Bu
Neraca
Per 1 Juli 2013
Kas Rp. 255.000.000 Hutang Bank Kong Rp. 20.000.000
Persediaan Rp. 80.000.000
Perlengkapan Rp. 20.000.000 Modal Tn. Joko Rp. 132.250.000
Peralatan Rp. 100.000.000 Modal Tn. Susilo Rp. 129.250.000
Modal Aa Isur Rp. 88.500.000
Modal Bu Anzany Rp. 85.000.000
Rp. 455.000.000 Rp. 455.000.000

c) Masuknya Sekutu Baru


1. Pemberian Good Will
Good will adalah Aktiva Tetap Tak Berwujud yang paling tidak berwujud, dalam artian
good will termasuk yang paling sulit diukur apalagi untuk dihitung. Good will masuk kedalam
kolompok Aktiva Tetap.
Firma Kolour BU
Neraca
Per 1 Mei 2013
Kas Rp. 185.000.000 Modal Tn.Joko Rp. 114.750.000
Persediaan Rp. 80.000.000 Modal Tn. Susilo Rp. 114.250.000
Perlengkapan Rp. 20.000.000 Modal Aa Isur Rp. 76.000.000
Peralatan Rp. 100.000.000 Modal Bu AnjanyRp. 80.000.000
Rp. 385.000.000 Rp 385.000.000

1 Juni 2013, firma KoLour-BU mendapatkan laba sebesar Rp.50.000.000, atas kesepakatan
bersama pembagian laba sebagai berikut: Tn. Joko 35%, Tn. Susilo 30%, Aa Isur 25% dan bu
Anzany 10%, dan disepakati juga bahwa laba dijadikan tambahan modal untuk masing masing
anggota.
Laba Rugi Rp.50.000.000
Modal Tn. Joko Rp. 17.500.000
Modal Tn. Susilo Rp. 15.000.000
Modal Aa Isur Rp. 12.500.000
Modal Bu Anzany Rp. 5.000.000
Perhitungan Laba
Tak Berwujud (Intangible Asset). Good will dihitung dengan memperhatikan nilai lebih dari
jumlah harta perusahaan yang sebenarnya. Hal ini dikarenakan perusahaan telah berjalan dengan
baik, organisasi intern yang baik, kepemimpinan yang baik atau letaknya strategis.
Timbulnya GoodWill
A. Membeli perusahaan dengan harga yang lebih tinggi dari nilai harta perusahaan sebenarnya
B. Masuknya Anggota baru

KASUS 3
1. Membeli perusahaan dengan harga yang lebih tinggi dari nilai harta perusahaan
sebenarnya

Pemilik Firma KoLour-Bu dijual kepada Deffdaz, pada tanggal 1 Agustus 2013, sebesar
Rp.190.000.000, neraca tergambar dibawah ini:

Firma Kolour-Bu
Neraca
Per 31 Juli 2013
Persediaan Rp. 80.000.000 Hutang Bank
Perlengkapan Rp. 20.000.000
Kong Rp. 20.000.000
Peralatan Rp. 100.000.000
Modal Tn.
Joko Rp. 60.250.000
Modal Tn.
Rp. 200.000.000 Susilo Rp. 51.250.000
Modal Aa
Isur Rp. 38.500.00
0
Modal Bu
Anzany Rp. 30.000.00
0
Rp.
200.000.000
Jawab :
Persediaan Rp. 80.000.000
Perlengkapan Rp. 20.000.000
Peralatan Rp.100.000.000
Goodwill. Rp. 10.000.000
Hutang Bank Kong Rp. 20.000.000
Kas. Rp.190.000.000
KASUS 4
1. Masuknya anggota baru
Zipora ingin bergabung dengan perusahaan Deffdaz, dengan memasukkan hartanya berbentuk
uang tunai sebesar Rp.6.500.000 dan juga menyetujui untuk memberikan hak good will sebesar
Rp.1.000.000

Kas Rp.6.500.000
Good will Rp.1.000.000
Modal Zipora Rp.6.500.000
Modal Deffdaz Rp.1.000.000
2. Pengunduran Diri Sekutu Lama
Pembubaran persekutuan dapat terjadi, dikarenakan pengunduran diri seorang anggota atau lebih,
hal ini dapat diselesaikan sebagai berikut:
a) Bagian penyertaan anggota yang mengundurkan diri dijual kepada anggota lama atau kepada
anggota baru
Pembayaran melampaui dari saldo modalnya
Pembayaran lebih rendah dari saldo modalnya
b) Bagian penyertaan anggota yang mengundurkan diri dapat dikembalikan dalam bentuk uang
tunai atau harta kekayaan lainnya sesuai dengan perhitungan bagian penyertaannya.

Kasus 5
1. Pembayaran melampaui dari saldo modalnya
Zipora, Brenda dan Ehsan dengan nama Fa.ZiBEH saldo modal penyertaan masing masing
Rp.400.000, dengan perjanjian pembagian keuntungan : 50% : 35% : 15%. Tanggal 1 April 2013,
Ehsan mengundurkan diri, dan diterima dengan baik oleh Zipora dan Brenda, dan sepakat akan
diberikan bonus sebesar Rp.34.000
Jawab :
Modal Ehsan.Rp.400.000
Modal Zipora.Rp.20.000
Modal Brenda.Rp.14.000
Kas....Rp.434.000
Misalkan Zipora, Brenda tidak ingin saldo modalnya dikurangi, tapi sepaka tuntuk memberikan
good will kepada perusahaan yang masih berjalan

Jawab :
Good will Rp.34.000
Modal Ehsan Rp.34.000
Modal Ehsan Rp.434.000
Kas Rp.434.000
2. Adanya Kematian seorang sekutu
Kematian seorang anggota persekutuan berarti membubarkan persekutuan. Aktiva dan hutang-
hutang persekutuan harus dinilai kembali dan bagian hak penyertaan dari anggota yang
meninggal harus ditentukan hingga saat kematiannya. Para anggota dapat melakukan
penyelesaian atas bagian penyertaan modal yang mati sebagai berikut:
a. Dengan pembayaran dari harta persekutuan
b. Dengan pembayaran oleh salah seorang anggota yang ada yang bersedia untuk membeli bagian
penyertaan
c. Dengan Pembayaran dari hasil asuransi persekutuan

3. Penyatuan dan Peleburan ke Perseroan


Para sekutu dapat memutuskan untuk meleburkan diri dalam bentuk perseroan, jika telah
disetujui maka perseroan akan bertindak untuk mengambil alih kekayaan bersih persekutuan
yang ditukar dengan saham-sahamnya. Apabila buku persekutuan tetap dipertahankan, maka
pencatatannya sebagai berikut:
a. Perubahan nilai aktiva, hutang dan bagian penyertaan masing anggota sebelumnya kepada
bentuk perseroaan
b. Perubahan didalam bentuk pemilikan

Apabila membuka buku-buku baru maka pencatatannya sebagai berikut:


a. Pemindahan aktiva dan hutang kedalam perseroaan
b. Penerimaan saham-saham sebagai pembayaran terhadap kekayaan bersih yang dipindahkan
c. Pembagian saham kepada para anggota pemilik

Kasus 6
Berikut ini adalah Neraca Fa.KoLourBu : dan diadakan peleburan atau perubahan bentuk
menjadi Perseroan dengan nama PT Bukan Kolour-Bu.
Firma Kolour-Bu
Neraca
Per 31 Juli 2013
Kas Rp. 255.000.000 Hutang Bank Kong Rp. 20.000.000
Persediaan Rp. 80.000.000 Modal Tn. Joko Rp. 132.250.000
Perlengkapan Rp. 20.000.000 Modal Tn. Susilo Rp. 129.250.000
Peralatan Rp. 100.000.000 Modal Aa Isur Rp. 88.500.000
Rp. 455.000.000 Modal Bu Anzany Rp. 85.000.000
Rp. 455.000.000
1. Persediaan dinilai kembali menjadi Rp.100.000.000
2. Perlengkapan dinilai kembali menjadi Rp.10.000.000
3. Keuntungan atau kerugian akibat penilaian kembali, maka akan dibagi sama terhadap modal
masing-masing anggota

Diminta:
1.Buatlah Jurnal dan Neraca Perseroaan

Jawab:
Jurnal Penyesuaian Rekening modal dan penilaian kembali
Persediaan Rp.20.000.000
Perlengkapan Rp.10.000.000
Penyesuaian Modal Rp.10.000.000

Jurnal Pembagian keuntungan / kerugian atas penilaian kembali


Penyesuaian Modal Rp.10.000.000
Modal Tn. Joko Rp.2.500.000
Modal Tn. Susilo Rp.2.500.000
Modal Aa Isur Rp.2.500.000
Modal Bu Anzany Rp.2.500.000

Jurnal Pengeluaran saham-saham


Modal Tn.Joko Rp.134.750.000
Modal Tn.Susilo Rp.131.750.000
Modal Aa Isur Rp. 91.000.000
Modal Bu Anzany Rp. 87.500.000
Modal Saham Rp.445.000.000

PT Bukan Kolour-Bu
Neraca
Kas Rp. 255.000.000 Hutang Bank Kong Rp. 20.000.000
Persediaan Rp. 100.000.000
Perlengkapan Rp. 10.000.000 Modal Saham Rp. 445.000.000
Peralatan Rp. 100.000.000
Rp. 465.000.000 Rp. 465.000.000

LATIHAN
1. 1 Januari 2013, Nona Wilu dan Jeng Sumping, membuka usaha Jahit Menjahit dengan dengan
nama Firma Wilujeng Sumping, modal penyertaan sebagai berikut:
a. Nona Wilu (Kas Rp.10.000.000; Persediaan Benang Rp.4.000.000 dan Mesin Singer 3 unit @
Rp. 2.000.000)
b. Jeng Sumping (Kas Rp.10.000.000; Perlengkapan Jahit Rp.1.000.000; Mesin 2 unit @ Rp
2.000.000) Keduanya sepakat apabila terjadi keuntungan dihitung seperti: Bunga sebesar 6% dari
modal terakhir dan sisanya dihitung Nona Wilu 60% dan Jeng Sumping 40% (keuntungan
ditambahkan ke modal penyertaan)
5 Januari 2013,Fa. Wilujeng Sumping, membeli mesin 5 unit @ Rp. 2.000.000 secara kredit dari
Bank Bung 31Januari 2013, Fa. Wilujeng Sumping, Mendapat keuntungan dari hasil menjahit
Rp.5.000.000

Diminta:
1. Buat Jurnal yang diperlukan dan buat Neraca per 31 Januari 2013
2. Fa. Wilujeng Sumping akan melebur menjadi PT. Sumping Heula dengan ketentuan, dibuat
penilaian kembali atas hartanya.
a. Persediaan benang menyusut 10%
b. Perlengkapan semuanya habis terpakai
c. Mesin Jahit setelah dinilai kembali menjadi bertambah nilainya sebesar 20%
3. Buatlah Jurnal yang diperlukan dan buatlah Neraca Perseroan setelah penilaian kembali

2. Venny Lope dan Rina Perez telah menjalankan usahanya dengan berhasil didalam beberapa
tahun. Dalam pembagian laba rugi ditentukan perbandingan 55% dan 45%
Eyang Sobur terhitung tanggal 1 Juli 2012 telah diterima menjadi sekutu baru dengan jumlah
investasi Rp.12.000.000 dengan syarat bahwa harta perusahaan perlu diadakan perubahan yaitu:
1. Nilai persediaan barang dagang terlalu tinggi Rp.1.800.000
2. Terdapat sejumlah Rp.1.200.000 piutang yang lupa dibukukan
Neraca Venny Lope dan Rina Perez, sebagai berikut:
Venny Lope, dan Rina Perez
Balance Sheet, Per 30 Juli 2012

Cash 4.200.0
00 Accounts 8.460.000
Payable

Account 13.200.00 Venny L., 27.840.000


Receivable 0 Capital

Less Allowance 720.00 12.480.000


for Bad Debts 0 Rina P.,Capital 20.790.000

Merchandise 16.800.000
Inventory
Office Supplie 810.000

Store Equipment 5.400.00


0

Less Accum 1.800.00 3.600.000


Depre 0

Building 18.000.00
0

Less Accum 3.000.00 15.000.000


Depre 0

Land 4.200.000

57.090.000 57.090.000

Diminta:

Buat Jurnal dengan perbaikan Pembukuan dan buat Neraca


BAB III
LIKUIDASI PERSEKUTUAN

A. Pengertian Likuidasi Persekutuan


Likuidasi adalah suatu keadaan dimana baik persekutuan maupun usaha perusahaannya
dibubarkan semua.
Proses pembubaran usaha ini meliputi dua tahap, yaitu:
1. Proses mngubah harta kekayaan yang ada menjadi uang tunai (cash), yang disebut proses
realisasi.
2. Proses pembayaran kembali hutang-hutang kepada para kreditor dan pembayaran kembali sisa
modal kepada para anggota, yang disebut juga proses likuidasi.

B. Prosedur dalam Likuidasi


1. Rekening rekening pembukuan harus di sesuaikan dan di tutup. Laba dan rugi bersih selama
periode terakhir diperhitungkan ke rekening modal masing-masing, sesudah itu dikatakan
persekutuan siap untuk dilikuidasi.
2. Pada proses pengubahan aktiva menjadi uang tunai (cash), apabila ada perbedaan antara nilai
buku dan nilai realisasi yang menunjukan keuntungan atau kerugian harus dibagi diantara
anggota sesuai dengan perbandingan pembagian laba (rugi). Saldo modal selanjutnya dipakai
sebagai dasar penyelesaian.
3. Apabila dijumpai keadaan dimana salah seorang anggota mempunyai saldo debit di dalam
rekening modalnya, di lain pihak ia mempunyai piutang kepada persekutuan, maka piutang
kepada persekutuan itu dipakai untuk menutup saldo debit rekening modal yang bersangkutan.
Disamping itu pada prinsipnya apabila seorang anggota mengalami defisit maka anggota yang
lain berkewajiban untuk menutupnya terlebih dahulu.
4. Apabila uang tunai sudah tersedia untuk dibagi, maka pertama-tama harus dibayarkan terlebih
dahulu kepada kreditur extern; baru sesudah itu dibayarkan saldo-saldo modal masing-masing
anggota.

C. Contoh Kasus
Persekutuan Tuan A, B, C dan D dinyatakan akan dilikuidasi. Pembagian laba (rugi) di dalam
persekutuan diatur dengan perbandingan sebagai berikut : 30%, 30%, 20%, 20%. Neraca 1 Mei
1980 yang disusun sesaat sebelum likuidasi menunjukan saldo saldo
AKTIVA HUTANG DAN MODAL

Kas Rp 10.000,00 Hutang Dagang..............Rp 75.000,00


Aktiva Lain-lain.Rp 180.000,00 Hutang Kepada Tuan B Rp 6.000,00
Hutang Kepada Tuan D Rp 5.000,00
Modal, ARp 42.000,00
Modal, BRp 31.500,00
Modal, CRp 20.500,00
Modal, DRp 10.000,00
____________
Total Aktiva...Rp 190.000,00 Total Modal + Hutang...Rp 190.000,00

Dibawah ini diberikan beberapa kemungkinan di dalam pelaksanaan realisasi pengubahan aktiva
lain menjadi uang tunai dan proses likuidasi selanjutnya :
1. Realisasi aktiva lain sebesar Rp 140.000,00. Kerugian dalam realisasi aktiva lain-lain di
bebankan kepada rekening modal masing masing anggota dengan jumlah yang masih cukup di
tutup oleh saldo modal.
2. Realisasi aktiva lain lain sebesar Rp 120.000,00. Pembebasan kerugian melampaui saldo
rekening modal beberapa anggota sehingga harus ditutup dengan saldo piutangnya kepada
persekutuan.

Contoh No. 1
Nilai buku aktiva lain-lain....................................................... Rp 180.000,00
Dijual (direalisasikan) menjadi kas......................................... Rp 140.000,00
Rugi dalam realisasi......................................... Rp 40.000,00

Kerugian tersebut dibagi diantara anggota masing-masing A, B, C dan D dengan perbandingan :


30%, 30%, 20% dan 20%.
Pembebanan kerugian direalisasi kepada rekening modal masing-masing adalah sebesar:
A = 30% x Rp 40.000,00 = Rp 12.000,00
B = 30% x Rp 40.000,00 = Rp 12.000,00
C = 20% x Rp 40.000,00 = Rp 8.000,00
D = 20% x Rp 40.000,00 = Rp 8.000,00
Pembebanan kerugian tersebut masih cukup ditutup dengan saldo modal dari masing-masing
anggota. Dengan demikian ikhtisar laporan likuidasinya adalah sebagai berikut (table 1.1)

PERSEKUTUAN A, B, C, D
Ikhtisar Laporan Likuidasi

Modal dan Pembagian Laba


Hutan Hutan Hutan
Aktiva (Rugi)
g g g
Kas Lain - Modal Modal Modal Modal
Dagan Kepad Kepad
Lain A B C D
g aB aD
30% 30% 20% 20%
Saldo 10.00 180.00 75.00 6.00 5.00 42.00 31.50 20.50 10.00
sebelum 0 0 0 0 0 0 0 0 0
likuidasi
a) Hasil 140.00 - - - - -
penjualan 0 180.00 12.000 12.000 8.000 8.000
aktiva dan 0
- - -
pembagia
n laba
(rugi)
150.00 75.00 6.00 5.00 30.00 19.50 12.50 2.00
-
b) Pembayar 0 0 0 0 0 0 0 0
an kepada - - - - - -
kreditor - - -
75.000 75.000
c) Pembayar 75.00 6.00 5.00 30.00 19.50 12.50 2.00
- -
an kepada 0 0 0 0 0 0 0
para - - - - - - -
anggota 75.000 - -
6.000 5.000 30.000 19.500 12.500 2.000

Adapun ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat penjualan aktiva lain-lain dan pembebanan
rugi penjualan kepada masing-masing anggota serta proses likuidasinya adalah sebagai berikut:
a) Kas ................................................ Rp 140.000,00
Modal, A........................................ Rp 12.000,00
Modal, B........................................ Rp 12.000,00
Modal, C........................................ Rp 8.000,00
Modal, D........................................ Rp 8.000,00
Aktiva lain lain ............................................ Rp 180.000,00
b) Hutang Dagang.............................. Rp 75.000,00
Kas................................................................... Rp 75.000,00

c) Hutang kepada B........................... Rp 6.000,00


Hutang kepada D........................... Rp 5.000,00
Modal, A........................................ Rp 30.000,00
Modal, B........................................ Rp 19.500,00
Modal, C........................................ Rp 12.500,00
Modal, D........................................ Rp 2.000,00
Kas................................................................. Rp 75.000,00

Contoh No. 2
Misalnya realisasi aktiva lain-lain berjumlah Rp 120.000,00 sehingga mengalami kerugian dalam
realisasi sebesar Rp 60.000,00. Pembebanan realisasi aktiva lain-lain kepada masing-masing
anggota mengakibatkan saldo modal Tuan D tidak cukup untuk menutup kerugian yang menjadi
tanggungannya. Akan tetapi karena Tuan D mempunyai piutang kepada persekutuan maka selisih
kerugian yang tersisa harus ditutup dengan sebagian piutang yang bersangkutan sebelum Tuan D
menerima kembali pembayaran atas hak-haknya didalam persekutuan. Dengan kata lain Tuan D
tidak akan menerima kembali pembayaran sepenuhnya atas haknya yang berupa piutang kepada
persekutuan. Keadaan ini merupakan perwujudan dari tanggung jawab yang tidak terbatas
(unlimitied liability) pada jumlah modal yang ditanamkan dalam perusahaan yang berbentuk
persekutuan.
Nilai buku aktiva lain-lain....................................................... Rp 180.000,00
Dijual (direalisasikan) menjadi kas......................................... Rp 120.000,00
Rugi dalam realisasi......................................... Rp 60.000,00
Pembebanan kerugian direalisasi kepada rekening modal masing-masing adalah sebesar:
A = 30% x Rp 60.000,00 = Rp 18.000,00
B = 30% x Rp 60.000,00 = Rp 18.000,00
C = 20% x Rp 60.000,00 = Rp 12.000,00
D = 20% x Rp 60.000,00 = Rp 12.000,00

Adapun jurnal yang diperlukan untuk mencatat berlangsungnya proses likuidasi tersebut adalah :
a) Kas ................................................ Rp 120.000,00
Modal, A........................................ Rp 18.000,00
Modal, B........................................ Rp 18.000,00
Modal, C........................................ Rp 12.000,00
Modal, D........................................ Rp 12.000,00
Aktiva lain lain ............................................ Rp 180.000,00
b) Hutang Dagang.............................. Rp 75.000,00
Kas................................................................... Rp 75.000,00

c) Hutang kepada D........................... Rp 2.000,00


Modal, D....................................................... Rp 2.000,00

d) Hutang kepada B........................... Rp 6.000,00


Hutang kepada D........................... Rp 3.000,00
Modal, A........................................ Rp 24.000,00
Modal, B........................................ Rp 13.500,00
Modal, C........................................ Rp 8.500,00
Kas................................................................. Rp 55.000,00

Didalam likuidasi ini Tuan D hanya akan memperoleh kembali pembayaran atas haknya di dalam
persekutuan sebesar Rp 3.000,00 seperti yang tertera dalam Laporan Likuidasi Berikut ini: (table
1.2)

PERSEKUTUAN A, B, C, D
Ikhtisar Laporan Likuidasi
Hutan Hutan Modal dan Pembagian Laba
Hutan
Aktiva g g (Rugi)
g
Kas Lain- Kepad Kepad Modal Modal Modal Modal
Dagan
lain a a A B C D
g
B D 30% 30% 20% 20%
Saldo 10.00 180.00 75.00 6.00 5.00 42.00 31.50 20.50 10.00
sebelum 0 0 0 0 0 0 0 0 0
likuidasi
a) Penj. 120.00 - - - - -
Aktiva 0 180.00 18.000 18.000 12.500 12.000
lain-lain 0
dan - - -
pembagia
n rugi
realisasi
130.00 75.00 6.00 5.00 24.00 13.50 8.50 -
-
b) Pembayar 0 0 0 0 0 0 0 2.000
an - -
kepada 75.000 - 75.000 - - - - - -
kreditur
55.000 6.00 5.00 24.00 13.50 8.50 -
- -
c) Penutupa 0 0 0 0 0 2.000
n deficit - - 2.00
modal D 2.000 0
dengan
- - - - - -
saldo
piutangny
a
55.00 6.00 3.00 24.00 13.50 8.50
- - -
d) Pembayar 0 0 0 0 0 0
an kepada - - - - - -
para 55.000 - - 6.000 3.000 24.00 13.50 8.500
anggota 0 0

Anda mungkin juga menyukai