Anda di halaman 1dari 21

BAB 47

AUDIT SIKILUS PENDANAAN JANGKA PANJANG

Disusun Oleh:

Kelompok 7

1. Verina Christi (17013010125)


2. Marizka Distya Anastasia (17013010138)
3. Nadio Prakasila (17013010149)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

2020
A. Tentang Siklus Ini
Konsep Dasar Siklus Pendanaan

Aktivitas pendanaan mencakup transaksi dan peristiwa dimana kas diperoleh dari atau
dibayarkan kembali kepada kreditor (pembiayaan dengan hutang) atau pemilik (pembiayaan
dengan ekuitas). Siklus pendanaan ini berkaitan dengan transaksi mengenai penghimpunan
dana dari pihak lain, lease modal, menerbitkan obligasi atau menerbitkan saham preferen
maupun saham biasa yang dimaksudkan sebagai setoran modal melalui penjualan saham
maupun sebagai utang jangka panjang. Aktivitas pendanaan juga mencakup pembayaran
kembali utang jangka panjang yang telah jatuh tempo, mengakuisisi kembali saham (treasury
stock) serta pembayaran bunga dan dividen.

Siklus ini meliputi dua kelompok transaksi yaitu :

 Transaksi utang jangka panjang yang meliputi utang obligasi, hipotik, wesel, dan
pinjaman beserta pembayaran pokok dan bunganya.

 Transaksi ekuitas pemegang saham (modal) yang meliputi penerbitan dan penebusan
kembali saham preferen dan saham biasa serta transaksi pembelian kembali saham dan
pembayaran dividen.

Siklus pendanaan bersinggungan dengan siklus pengeluaran kas dimana hal ini
memiliki alasan yaitu karena pembayaran bunga obligasi dan dividen oleh perusahaan
biasanya dilaksanakan dalam bentuk uang ataupun sejenisnya.
Rekening yang terkait dalam siklus pendanaan yaitu :

Transaksi Utang Jangka Transaksi ekuitas


Panjang pemegang saham

Obligasi, hipotik, wesel Saham preferen


dan pinjaman jangka
panjang

Premi obligasi Saham biasa

Utang bunga Saham dibeli kembali

Biaya bunga Paid-in capital

Laba (rugi) dalam Laba ditahan


penghentian obligasi

Dividen

Utang dividen

Audit Utang Jangka Panjang

Utang jangka panjang bisa memiliki sejumlah fitur yang dapat mempengaruhi prosedur
audit yang digunakan misalnya, utang bisa dikonversi menjadi saham atau utang tersebut bisa
digabungkan dengan surat hak beli atau warrant, opsi maupun hak yang dapat ditukar dengan
saham. Akan tetapi pertimbangan auditor atas utang jangka panjang tidak berbeda dengan
akun-akun laporan keuangan lainnya sehingga auditor harus memastikan bahwa jumlah yang
tertera pada neraca untuk berbagai jenis utang jangka panjang tidak disalahsajikan secara
material.

Tujuan Audit Siklus Pendanaan


Tujuan audit siklus pendanan adalah untuk memperoleh bukti tentang masing-masing
asersi signifikan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo siklus pendanan. Tujuan audit
ditentukan berdasarkan atas beberapa pengendalian umum yang harus ada untuk kepentingan
asersi atas utang jangka panjang yang disampaikan dalam laporan keuangan yang dinyatakan
oleh manajemen. Tujuan audit siklus pendanaan yaitu sebagai berikut :

Kategori asersi Tujuan audit atas kelompok Tujuan audit saldo akun
transaksi

Keberadaan atau Beban bunga yg dicatat & Saldo hutang jangka panjang
keterjadian transaksi laporan laba rugi yg dicatat merupakan hutang
lainnya menyajikan pengaruh yg ada pada tanggal neraca.
hutang jangka panjang dan
Saldo ekuitas pemegang
peristiwa yang terjadi selama
saham merupakan hak
periode berjalan
pemilik yg ada pada tanggal
neraca.
Kelengkapan Semua transaksi beban bunga Saldo hutang jangka panjang
dan pendapatan lainnya yang merupakan semua hutang
berkaitan dengan hutang jangka kepada kreditor jangka
panjang yg terjadi selama panjang pada tanggal neraca.
periode berjalan telah dicatat.
Saldo ekuitas pemegang
saham merupakan klaim
pemilik atas aktiva entitas yg
melaporkan.
Hak dan kewajiban Semua saldo hutang jangka
panjang yg tercatat
merupakan kewajiban entitas
yg melaporkan

Saldo ekuitas pemegang


saham merupakan klaim
pemilik atas aktiva entitas yg
melaporkan.
Penilaian atau alokasi Transaksi beban bunga dan Saldo hutang jangka panjang
pendapatan lainnya berkaitan dan ekuitas pemegang saham
dengan hutang jangka panjang telah dinilai dengan tepat
telah dinilai dengan tepat sesuai dengan GAAP.
sesuai GAAP.
Penyajian dan Transaksi hutang jangka Saldo hutang jangka panjang
pengungkapan panjang dan ekuitas pemegang dan ekuitas pemegang saham
saham telah diidentifikasi serta telah diidentifikasi dan
diklasifikasi dengan tepat diklasifikasikan dengan tepat
dalam laporan keuangan dalam laporan keuangan.

Semua syarat, ketentuan,


komitmen, dan provisi terkait
yang bersangkutan dengan
hutang jangka panjang telah
diungkap secara memadai.

Semua fakta berkenaan


dengan penerbitan saham
seperti nilai pari atau nilai
ditetapkan saham, saham yg
di otorisasi dan diterbitkan
serta jumlah saham yg
ditahan sebagai treasury
stock atau terikat opsi telah
diungkapkan.

Penyusunan Program Audit Siklus Pendanaan serta Penerapan Prosedur Audit


Penerbitan obligasi dan saham biasa biasanya merupakan sumber dana modal yang
utama. Siklus pendanaan berkaitan dengan siklus pengeluaran ketika kas dikeluarkan untuk
membayar bunga obligasi, penarikan obligasi, dividen tunai dan pembelian saham treasuri.

Beberapa pertimbangan perencanaan audit meliputi :

1. Materialitas

Arti penting dari utang jangka panjang dalam posisi keuangan berbagai perusahan
dapat saja berbeda-beda. Pada umumnya di perusahaan, perbandingan utang jangka
panjang terhadap total kewajiban dan ekuitas pemegang saham tidak material, tetapi pada
perusahaan-perusahaan seperti PLN, perusahaan gas dan air minum utang jangka panjang
bisa mencerminkan lebih dari 50% klaim atas total aktiva.

2. Risiko bawaan

Risiko salah saji dalam pelaksanaan dan pencatatan transaksi-transaksi siklus


keuangan biasanya rendah, dimana dalam kebanyakan perusahaan transaksi-transaksi
siklus ini jarang terjadi kecuali untuk pembayaran bunga dan dividen, yang kadang-
kadang ditangani oleh pihak luar. Disamping itu juga, transaksi-transaksi semacam ini
kebanyakan membutuhkan otorisasi dari dewan komisaris dan pejabat perusahaan terlibat
dalam pelaksanaannya.

3. Risiko prosedur analitis

Merupakan elemen risiko deteksi yang berupa kegagalan prosedur analitis dalam
mendeteksi kekeliruan material. Apabila auditor memahami aktifitas-aktifitas investasi
dan sifat bisnis klien, maka aktifitas-aktifitas pendanaan klien bisa diperkirakan.

4. Risiko pengendalian

Yaitu penerapan komponen-komponen pengendalian internal atas transaksi-transaksi


dan saldo-saldo pada siklus pendapatan dalam banyak hal serupa dengan apa yang
diterapkan untuk siklus investasi. Seperti dalam lingkungan pengendalian, tanggung
jawab atas transaksi biasanya dibebankan pada kepala departemen yang harus memiliki
integritas dan kompetensi untuk melakukan tugas-tugas tersebut. Sebagian besar transaksi
memerlukan otorisasi dari dewan komisaris dan dewan komitmen audit harus memonitor
dengan ketat aktivitas dan pengendalian dalam siklus ini.
5. Dokumen dan catatan

Sejumlah dokumen yang ada pada siklus pendanaan yaitu seperti sertifikat saham dan
sertifikat obligasi yang sudut pandangnya dilihat dari sudut pandang penerbit (issuer).
Selain itu, transaksi-transaksi pada siklus pendanaan menyangkut ayat-ayat dalam jurnal
umum, jurnal penerimaan & pengeluaran kas untuk aktifitas penerbitan dan penghentian
utang, sekuritas saham, pembayaran utang, pembayaran bunga serta pengumuman dan
pembayaran dividen.

6. Fungsi dan pengendalian yang berkaitan

Fungsi-fungsi siklus pendanaan dan aktivitas pengendalian yang berkaitan dengan


siklus pendanaan yaitu :

 Pemberian otorisasi atas obligasi dan modal saham oleh dewan komisaris berdasarkan
perencanaan strategic dan aktivitas investasi perusahaan.

 Penerbitan obligasi dan modal saham yang dilakukan sesuai otorisasi oleh dewan
komisaris dan peraturan hukum yang berlaku, yang hasil penerbitannya segera
disetorkan ke bank secara utuh serta sertifikat obligasi dan saham tersebut harus di
amankan secara fisik.

 Pembayaran bunga obligasi dan dividen tunai sesuai dengan otorisasi dewan
komisaris dan manajemen.

 Pelunasan dan pembelian kembali obligasi dan modal saham yang dilakukan sesuai
dengan otorisasi dewan komisaris serta saham yang dibeli kembali harus diamankan
secara fisik.

 Pencatatan atas transaksi pembelanjaan secara baik dan benar mengenai jumlahnya,
penggolongannya dan periode akuntansinya yang sesuai dengan otorisasi dan
dokumen pendukung .

Prosedur Analitis yang digunakan untuk mengaudit siklus pendanaan yaitu :

1. Rasio arus kas bebas


Arus kas bebas yang negative menunjukkan kebutuhan akan dan mendekati jumlah
dari pembiayaan yang diharapkan guna mencegah kekeringan kas atau investasi.

2. Rasio utang berbunga terhadap total asset

Memberikan kelayakan atas proporsi ekuitas entitas yang dapat dibandingkan dengan
pengalaman tahun sebelumnya atau data industry.

3. Rasio ekuitas pemegang saham terhadap total asset

Memberikan kelayakan atas proporsi ekuitas entitas yang dapat dibandingkan dengan
pengalaman tahun sebelumnya atau data industry.

4. Rasio membandingkan pengembalian atas asset dengan biaya incremental utang

Jika sebuah perusahaan mampu menghasilkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi
atas asset dibanding biaya incremental utangnya, maka ini merupakan tanda bahwa entitas
dapat menggunakan pembiayaan dengan utang untuk memperluas asset dan laba entitas
tersebut.

5. Rasio pengembalian atas ekuitas saham biasa

Memberikan pengujian kelayakan atau ekuitas pemegang saham dengan adanya


struktur laba dan pembiayaan perusahaan.

6. Rasio arus kas dari operasi terhadap dividen dan utang lancer

suatu pengujian atas kemampuan entitas untuk memenuhi kewajiban keuangannya


yang apabila rasio kurang dari 1,0 menunjukkan adanya masalah likuiditas yang
potensial.

7. Rasio beberapa kali bunga dihasilkan

Pengujian atas kemampuan entitas untuk menghasilkan laba untuk menutup biaya
pelunasan utang yang apabila rasio kurang dari 1,0 menunjukkan bahwa laba entitas tidak
mencukupi untuk menutupi biaya pendanaan.

8. Rasio beban bunga terhadap utang bunga

Suatu pengujian kelayakan atas beban bunga yang dicatat yang harus mendekati biaya
modal utang rata-rata entitas.
Pengujian Substantif atas Saldo Hutang Jangka Panjang

Pada umumnya perusahaan hanya memiliki sedikit transaksi berkaitan dengan utang
jangka panjang, tetapi jumlah per transaksi seringkali sangat signifikan. Transaksi utang
jangka panjang jarang memiliki masalah dengan pisah batas akhir tahun. Oleh karena itu,
pengujian substantif atas saldo utang jangka panjang bisa dilakukan sebelum ataupun sesudah
tanggal neraca. Pengujian atas biaya yang berkaitan biasanya dilakukan bersamaan dengan
pengujian atas saldo utang.

Penentuan Risiko Deteksi

Risiko deteksi untuk semua asersi yang berkaitan dengan saldo rekening biasanya
ditetapkan rendah karena sifat dan volume transaksi utang jangka panjang relatif jarang,
kecuali untuk asersi kelengkapan dan penilaian atas pengalokasian. Namun auditor harus
tetap skeptis terhadap kemungkinan terjadinya utang yang tidak dicatat, karena setiap
penilaian risiko pengendalian yang relevan, tingkat risiko deteksi yang tepat dapat ditentukan
untuk setiap asersi signifikan yang berkaitan dengan saldo hutang jangka panjang.

Berikut tabel pengujian substantif atas saldo hutang jangka panjang :

Kategori Pengujian Substantif


Prosedur-prosedur 1. Dapatkan pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha klien
awal untuk menentukan :
a. Signifikansi berbagai sumber pembelanjaan (utang dan
ekuitas) bagi perusahaan klien
b. Pemicu-pemicu ekonomi kunci yang berpengaruh terhadap
kebutuhan perusahaan akan pendanaan dan kemampuan
untuk melunasi kewajiban utang maupun ekuitas
c. Standar industri mengenai seberapa jauh industri
menggunakan pembelanjaan utang dan ekuitas serta dampak
utang terjadap laba bersih.

2. Lakukan prosedur-prosedur awal ats saldo-saldo dan catatan


utang jangka panjang yang akan di uji pada tahap berikutnya
a. Telusuri saldo awal utang jangka panjang ke kertas kerja
tahun lalu
b. Review aktifitas dalam semua rekening utang jangka
panjang dan rekening laba-rugi yang bersangkutan dan
selidiki ayat-ayat jurnal yang nampak tidak biasa jumlah
maupun sumbernya
c. Dapatkan daftar utang jangka panjang dari klien dan
pastikan bahwa data dalam daftar sesuai dengan catatan
akuntansinya dengan cara :
 Periksa kebenaran penjumlahan menurun dan mendatar
dalm daftar dan rekonsiliasi jumlah-jumlah tersebut
dengan buku besar pembantu utang jangka panjang dan
saldo direkening control
 Periksa kesesuaian unsur-unsur dalam daftar dengan ayat
jurnal di buku pembantu dan rekening control di buku
besar.
Prosedur Analitis 3. Lakukan prosedur analitis
a. Hitung rasio-rasio ; ROA, aliran kas bebas, utang berbunga
terhadap total aktiva dsb.
b. Analisis rasio-rasio dan hubungannya dengan prakiraan
berdasarkan pengalaman masa lalu, anggaran, industry, atau
data lainnya

Pengujian detil 4. Lakukan pencocokan ayat jurnal dalam rekening utang jangka
transaksi panjang dan rekening laba-rugi yang bersangkutan.
Pengujian detil 5. Review otorisasi dan perjanjian utang jangka panjang
saldo 6. Konfirmasi utang jangka panjang dengan kreditur atau wali
amanat (bond trustees)
7. Lakukan perhitungan kembali biaya bunga.

Penyajian dan 8. Bandingkan penyajian di laporan dengan PABU


pengungkapan a. Tentukan bahwa saldo-saldo utang jangka panjang telah di
identifikasi dan dikelompokkan dengan tepat dalam laporan
keuangan
b. Tentukan ketepatan pengungkapan yang berkaitan dengan
semua persyaratan, perjanjian, komitmen dan ketentuan
penghentian yang berkaitan dengan utang jangka panjang.

Membandingkan Penyajian dengan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum

Agar laporan keuangan menjadi lebih informatif maka perubahan pada setiap rekening
ekuitas pemegang saham harus diungkapkan. Pengungkapan tersebut dapat dilakukan pada
batang tubuh laporan utama dengan memberikan catatan di dalamnya atau disajikan ke dalam
laporan terpisah. Pengungkapan yang berkaitan dengan bagian ekuitas ini meliputi ketentuan
opsi saham, dividen yang tertunggak, nilai pari saham atau nilai yang ditetapkan, preferensi
dalam pembagian dividen dan likuiditas.

Auditor mendapatkan bukti tentang asersi penyajian dan pengungkapan melalui


pengujian-pengujian diatas dan dari review atas notulen rapat dan pencocokan ke rekening-
rekening ekuitas pemegang saham. Dalam mereview notulen rapat, auditor harus
memperhatikan apakah ada saham yang telah dicadangkan untuk opsi saham atau ketentuan
serupa, komitmen penerbitan saham yang akan datang dalam rangka pembelian atau merger
dengan perusahaan lain, pembatasan pembayaran dividen atau persyaratan minimum modal
kerja. Bukti yang relevan bisa juga diperoleh melalui diskusi dan komunikasi dengan
penasehat hukum klien.

Pengujian Substantif Atas Ekuitas Pemegang Saham (Modal)

Pengujian saldo ekuitas pemegang saham dapat dilakukan sebelum atau sesudah tanggal
neraca. Dalam pengauditan saldo-saldo ini, untuk asersi-asersi penilaian atau pengalokasian
san penyajian serta pengungkapan perlu dipisahkan antara modal saham disetor dengan laba
ditahan.

Penentuan Risiko Deteksi

Risiko deteksi pada ekuitas terkadang ditetapkan rendah karena transaksi pada ekuitas
terjaid tidak rutin pada perusahaan klien, maka risiko deteksi dapat ditetapkan moderat atau
tinggi jika hanya ada transaksi nonrutin yang melibatkan penerbitan saham dalam akuisisi,
sekuritas konvertibel atau opsi saham.
Berikut tabel pengujian substantif atas ekuitas pemegang saham :

Kategori Pengujian Substantif


Prosedur-prosedur 1. Dapatkan pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha dan
awal tentukanlah :
a. Signifikansi berbagai sumber pendanaan (utang dan
ekuitas)
b. Pemicu-pemicu ekonomi kunci yang berpengaruh atas
kebutuhan perusahaan akan pendanaan serta kemampuan
untuk mendapatkan ekuitas modal dan pembayaran
dividen.
c. Standar industry yang menunjukkan seberapa besar
industri menggunakan pembelanjaan modal.

2.Lakukan prosedur awal atas saldo ekuitas pemegang saham


serta catatan- catatan yang akan di uji lebih lanjut.
a. Telusuri saldo awal rekening-rekening ekuitas pemegang
saham ke kertas kerja tahun lalu.
b. Review aktifitas dalam rekening-rekening ekuitas
pemegang saham dan selidiki ayat-ayat jurnal yang
nampak tidak biasa, baik dalam jumlah maupun
sumbernya.
c. Dapatkan daftar-daftar perubahan dalam saldo-saldo
ekuitas pemegang saham yang dibuat klien dan pastikan
bahwa daftar-daftar tersebut akurat dan sesuai dengan
catatan akuntansi yang menjadi dasar pembuatannya
dengan cara : lakukan penjumlahan menurun dan
mendatar atas daftar-daftar rekonsiliasi jumlah-jumlah
tersebut dengan saldo-saldo di buku pembantu dan di
buku besar, kemudian ujilah kecocokan antara unsur-
unsur dalam daftar dengan pendebetan / pengkreditan di
buku besar pembantu dan di rekening buku besar.

Prosedur Analitis 3. Lakukan prosedur analitis yaitu :


a. Hitunglah rasio-rasio ROE, dividend payout ratio, EPS
dsb.
b. Bandingkan rasio-rasio tersebut dengan prakiraan auditor
berdasarkan pengalaman masa lalu, anggaran, industry
dan data lainnya.

Pengujian detil 4. Cocokkan semua pendebetan dan pengkreditan ke rekening


Transaksi modal saham disetor dengan dokumen pendukungnya.
5. Cocokkan semua pendebetan dan pengkreditan ke rekening
laba ditahan dengan dokumen pendukungnya.

Pengujian detil saldo 6.Review pasal-pasal dalam anggaran dasar perusahaan


7.Review otorisasi dan termin-termin penerbitan saham.
8.Konfirmasi saham beredaran dengan registrar dan transfer
agent
9.Inspeksi buku sertifikat saham
10.Inspeksi saham-saham yang dibeli kembali

Penyajian dan 11.Bandingkan penyajian di laporan dengan PABU.


pengungkapan a. Tentukan bahwa saldo rekening ekuitas pemegang saham
telah di identifikasi dan dikelompokkan dengan tepat
dalam laporan keuangan
b. Tentukan ketepatan pengungkapan yang menyangkut
semua perubahan dalam rekening-rekening ekuitas
pemegang saham selama periode yang diaudit, nilai
nominal, preferensi dividen dan likuidasi, ketentuan opsi
saham, konversi, serta saham treasury.

Membandingkan Penyajian di Laporan dengan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum

Agar laporan keuangan informatif, maka perubahan pada setiap rekening ekuitas
pemegang saham harus diungkapkan. Pengungkapan tersebut bisa dilakukan pada batang
tubuh laporan utama dengan memberi catatan di dalamnya atau disajikan dalam laporan
terpisah.

Pengungkapan yang berkaitan dengan bagian ekuitas ini meliputi ketentuan opsi saham,
utang dividen, nilai nominal saham, preferensi dalam pembagian dividen dan likuidasi.
Auditor mendapatkan bukti tentang asersi penyajian dan pengungkapan melalui pengujian-
pengujian diatas dan dari review atas notulen rapat dan pencocokan ke rekening-rekening
ekuitas pemegang saham. Dalam mereview notulen rapat, auditor harus memperhatikan
apakah ada saham yang telah dicadangkan untuk opsi saham atau ketentuan serupa serta
bagaimana komitmen penerbitan saham yang akan datang dalam rangka pembelian atau
merger dengan perusahaan lain, pembatasan pembayaran dividen atau persyaratan minimum
modal kerja. Bukti yang relevan juga bisa diperoleh melalui diskusi dan komitmen dengan
penasihat hukum klien.
B. Bakrie Telecom
Esia adalah merek layanan operator yang dikeluarkan oleh PT. Bakrie Telecom Tbk,
operator telekomunikasi yang berbasis teknologi CDMA 2000 1x dengan layanan Limited
mobility, maksudnya adalah layanan mobilitas jaringan tanpa kabel yang dibatasi dalam satu
kode area.

Pengguna esia bisa melakukan semua panggilan, mulai panggilan lokal, interlokal
maupun internasional. PT. Bakrie Telecom Tbk sebelumnya dikenal dengan nama PT
Ratelindo, yang didirikan pada bulan Agustus 1993, sebagai anak perusahaan PT. Bakrie &
Brothers Tbk yang bergerak dalam bidang telekomunikasi di DKI Jakarta, Banten dan Jawa
Barat berbasis Extended Time Division Multiple Access (ETDMA). Pada bulan September
2003, PT Ratelindo berubah nama menjadi PT. Bakrie Telecom Tbk, yang kemudian
bermigrasi ke CDMA2000-1x, dan memulai meluncurkan produk Esia.Pada awalnya jaringan
Esia hanya dapat dinikmati di Jakarta, Banten dan Jawa Barat, namun sampai akhir 2007
telah menjangkau 26 kota di seluruh Indonesia dan terus  berkembang  ke kota-kota lainnya.

Produk Dan Layanan Esia

 Kartu Perdana esia

Layanan esia bisa diperoleh dengan membeli kartu perdana esia (RUIM card) ataupun
nomor (inject) esia yang dipasangkan dengan handset tipe CDMA yang memiliki
frekuensi 800 MHZ. Kartu perdana esia dijual dipasaran dengan harga Rp. 50.000,-
dengan isi talktime senilai Rp. 20.000,- atau sebanding dengan 7,5 jam durasi bicara (ke
sesama esia). Telepon genggam esia dibantu oleh perusahaan ponsel China HUAWEI.

 Layanan esia

Layanan esia dibagi menjadi 2 (dua), yaitu Prabayar & Pascabayar. Tersedia pula
berbagai fitur tambahan seperti GoGo yang memungkinkan pelanggan mempergunakan
kartu esia di luar wilayah kotanya, serta layanan value-added services (VAS) seperti ring
back tone, DV8.88 music portal dan akses internet.
 esia Prabayar

esia Prabayar adalah layanan yang menggunakan sistem pembayaran di awal melalui
pengisian talktime diawal. Pilihan pengisian bisa menggunakan voucher isi ulang maupun
pengisian elektronik. Pilihan voucher mulai dari Rp 1.000 dan kelipatannya seperti Rp
5.000 Rp. 10.000, Rp. 25.000, Rp 50.000, dan Rp. 100.000.

 esia Pascabayar

esia Pascabayar adalah layanan yang menggunakan sistem pembayaran di akhir


penggunaan. Layanan ini mengharuskan pengguna untuk melakukan pendaftaran terlebih
dulu sebagai pelanggan pascabayar, dengan mengisi formulir dan membayar biaya
abonemen bulanan.

Akuisisi PT Bakrie Telecom terhadap PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia

PT Bakrie Telecom Tbk dan PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia


mengumumkan penandatanganan penjualan bersyarat atas perjanjian jual beli yang telah
berlangsung Selasa 13 Maret 2012.Perjanjian tersebut melibatkan Bakrie Telecom serta
Sampoerna Strategic dan Polaris, yang bertindak sebagai pemegang saham Sampoerna
Telekomunikasi Indonesia.

Dari perjanjian tersebut, Bakrie Telecom memperoleh 35 persen saham Sampoerna


Telekomunikasi Indonesia, dan dalam tiga tahun ke depan akan menjadi pemegang saham
mayoritas. Sebagai imbalannya, Sampoerna Strategic akan menjadi pemegang saham Bakrie
Telecom.

Penutupan layanan dan pemindahan ke smartfren

Pada akhir tahun 2015, Bakrie Telecom mengumumkan bahwa penghentian layanan


esia di beberapa kota telah dilakukan secara bertahap, terhitung mulai pada tanggal 1
Januari 2016. Sebelumnya, pada tahun 2015, esia resmi menghentikan layanan akses data,
maka pada tahun2016, esia juga resmi menghentikan layanan dasar, yaitu voice dan SMS.
Pelanggan di beberapa kota sudah benar-benar tidak bisa menggunakan nomor esia mereka.
Bakrie Telecom sendiri memang mengalami masa sulit dalam beberapa tahun
terakhir.Menurunnya pasar CDMA membuat salah satu unit bisnis Bakrie ini mengalami
kerugian dan penurunan kinerja drastis. Pada tahun 2014, Bakrie Telecom bekerja sama
dengan PT Smartfren Telecom Tbk (smartfren) untuk menuju layanan 4G.

Dalam kesepakatannya, Bakrie Telecom menyerahkan frekuensinya selebar 5MHz


kepada smartfren. Dengan kata lain, Bakrie Telecom tak lagi menjadi operator seluler atau
penyelenggara telekomunikasi, melainkan penyedia jasa. Maka itu, pelanggan Esia akan tetap
terlayani menggunakan jaringan smartfren. Penanganan teknis pemindahan dengan pelanggan
dilakukan dengan cara menghimbau pelanggan untuk menatar (upgrade) nomor esia yang
lama ke nomor smartfren. Dengan melakukan penataran pelanggan akan mendapatkan
layanan yang setara dengan pelanggan smartfren yaitu kecepatan akses internet hingga 14,4
Mbps (esia up to 3,1 Mbps) bahkan memperoleh layanan seluler 4G/LTE. Pelanggan yang
mendapatkan nomor baru smartfren tidak akan kehilangan nomor esia yang lama karena
panggilan tetap diterima di nomor terbaru meskipun menggunakan nomor lama pelanggan.
Pembaruan pun dapat dilakukan di gerai esia atau smartfren.

Lonceng kematian Esia sebenarnya sudah berbunyi sejak 2015, saat mereka menutup
layanan internet Max-D berbasis EVDO. Setelah layanan internet ditutup, pengguna hanya
dapat menikmati layanan SMS dan telepon saja. Kemudian, pada bulan Januari 2016, Esia
mengumumkan penutupan layanan di kota-kota selain Jakarta dan Bandung. Pelanggan di
kota-kota tersebut diminta untuk mengalihkan nomornya ke Smartfren, atau menggunakan
pulsa dan nomor yang saat ini digunakan ke layanan VoIP milik esia, EsiaTalk. Janjinya,
EsiaTalk menawarkan tarif obrolan murah ke nomor telepon dalam dan luar negeri, juga
gratis bicara ke sesama pengguna EsiaTalk atau nomor esia lain. Pelanggan di Bandung dan
Jakarta, atau pelanggan yang memutuskan untuk menggunakan layanan EsiaTalk, pun bukan
berarti bisa bernapas lega. Karena frekuensi milik esia sudah disewakan pada Smartfren,
gangguan layanan pun mulai sering dialami oleh pengguna. Ujung-ujungnya, sejak Maret
2016, layanan Esia mulai mati secara bertahap bahkan di Jakarta dan Bandung.

Hasil analisis kebangkrutan yang dilakukan pada PT.Bakrie Telecom Tbk tahun 2009-
2012 menyatakan bahwa perusahaan mengalami penurunan kinerja yang signifikan. Hal ini
diperkuat dengan hasil analisis kebangkrutan metode Altman Z-score yang menunjukkan
keadaan bangkrut atau adanya masalah keuangan yang serius pada tahun 2012. Hasil analisis
kebangkrutan yang dilakukan pada PT.Bakrie Telecom Tbk tahun 2009-2012 menyatakan
bahwa perusahaan mengalami ancaman kebangkrutan dari tahun 2009-2012. Hal ini
diperkuat dengan analisis kebangkrutan metode Springate yang menunjukkan keadaan
bangkrut dari tahun 2009-2012. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan hasil
prediksi kebangkrutan antara metode Altman Z-score dan Springate.dikarenakan adanya
perbedaan penggunaan rasio keuangan dan kriteria kebangkrutan antara Altman Z-score dan
Springate.

Bagi Bursa Efek Indonesia, diharapkan agar penelitian ini dapat dijadikan suatu masukan
untuk pengambilan keputusan perusahaan yang listingdan delisting. Bagi calon investor,
diharapkan agar memperhatikan kinerja dan kesehatan perusahaan yang akan digunakan
untuk berinvestasi. Hal ini bertujuan agar investasi yang ditanamkan oleh investor dapat
memberikan keuntungan. Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan agar menggunakan metode-
metode analisis kebangkrutan lainnya sebagai pembanding dalam memprediksi
kebangkrutan.
Contoh Kasus

Perusahaan Malang Indah Genteng Rajawali merupakan perusahaan yang sudah berdiri sejak
lama dan bisa survive berkembang dalam persaingan industri dengan bidang usaha produksi
pembuatan batako, genteng paving stone di Kota Malang. Kelancaran proses distribusi
perusahaan terganggu oleh kerusakan kendaraan dan mesin yang umur ekonomisnya telah
habis. Berdasarkan kondisi tersebut perusahaan merencanakan untuk melakukan pengadaan
aset tetap berupa kendaraan dan mesin dengan jenis truk colt diesel FE 73 dan mesin cetak
paving hydrolis dengan alternatif pendanaan eksternal yaitu memilih antara dengan cara
leasing atau dengan menggunakan hutang jangka panjang. 2. Pemilihan alternatif pendanaan
yang paling menguntungkan bagi perusahaan Malang Indah Genteng Rajawali perlu
dievaluasi dengan cara menggunakan metode NPV yang akan membandingkan total present
value hutang jangka panjang dengan total present value leasing. Alternatif yang akan diambil
yaitu alternatif dengan total arus kas keluar yang rendah. Berdasarkan informasi yang
diperoleh, pengadaan kendaraan berupa 2 buah unit truk colt diesel FE 73 dan 1 unit mesin
cetak paving hydrolis membutuhkan biaya sebanyak Rp. 436.000.000,00 untuk kendaraan
dan Rp. 170.000.000,00 pada mesin. Berdasarkan informasi yang telah diperoleh dan
dianalisa menghasilkan perhitungan dengan hasil pengadaan aset berupa kendaraan truk dan
mesin akan lebih efisien menggunaka alternatif leasing untuk pengadaan kendaraan dan
hutang jangka panjang untuk mesin. Total cash outflow pengadaan kendaraan hutang jangka
panjang sebesar Rp. 424.073.130,9 sedangkan total arus kas keluar leasing sebesar Rp.
429.231.258,0 pemilihan alternatif leasing untuk pengadaan kendaraan akan menghasilkan
penghematan sebesar Rp. 5.158.127,1 Total cash outflow pengadaan mesin hutang jangka
panjang sebesar Rp. 169.224.091,5, sedangkan untuk leasing menghasilkan Rp.
167.520.775,3 pemilihan alternatif hutang jangka panjang pada pengadaan mesin dapat
menghemat sebesar Rp. 1.703.316,2

Penyelesaian

Perusahaan Malang Indah Genteng Rajawali sebaiknya meremajakan kendaraan bagian


penjualan karena terdapat kendaraan berupa truk yang telah habis umur ekonomisnya.
Pengadaan truk baru ditujukan demi kelancaran proses distribusi dari perusahaan. Pendanaan
eksternal seperti hutang jangka panjang ataupun leasing sangat diperlukan perusahaan untuk
pengadaan aset tetap berupa truk dan mesin. Bedasarkan analisa terhadap kedua alternatif
pendanaan tersebut sebaiknya perusahaan Malang Indah Genteng Rajawali memili alternatif
leasing untuk pengadaan aktiva tetap kendaraan dan perusahaan juga memilik hutang jangka
panjang untuk pengadaan aktiva tepa mesin.

Pemilihan bank maupun perusahaan leasing harus diperhatikan karena perubahan penawaran
seperti besarnya bunga dan sistem pengenaan bunga sangat berpengaruh pada hasil analisis
total Present Value Cah Outflow. Besarnya bunga dan depresiasi pada hutang jangka panjang
sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya nilai Present Value cash outflow, berbeda halnya
dengan pendanaan leasing hanya bunga yang mempengaruhi besar kecilnya present value
cash outflow. Jadi alangkah baiknya Perusahaan Malang Indah Genteng Rajawali mencermati
dan memilih alternatif pendanaan yang lebih menguntungkam dan memiliki Present Value
cash outflow terkecil.
Daftar Pustaka

http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/1080/1263

https://www.academia.edu/29252720/_MAKALAH_AUDIT_SIKLUS_PENDANAAN_disusun_untuk_m
emenuhi_mata_kuliah_Pengauditan_II_PROGRAM_STUDI_NON_REGULER_EKSTENSI_JURUSAN_AK
UNTANSI_FAKULTAS_EKONOMI_UNIVERSITAS_LAMBUNG_MANGKURAT_NOVEMBER_2014

http://kikimaylan.blogspot.com/2017/04/audit-audit-terhadap-siklus-pendanaan.html

http://dedysuarjaya.blogspot.com/2010/09/pengauditan-siklus-pendanaan.html

https://www.slideshare.net/ghiedewantara/makalah-pengauditan-siklus-pendanaan

https://slideplayer.info/slide/15360324/

http://raraonsay.blogspot.com/2017/11/makalah-tentang-kebangkrutan-pt-bakrie.html

Anda mungkin juga menyukai