Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1

ISU-ISU KEPEMILIKAN KONSOLIDASI

OLEH;
RESTITUTA SURYANTI 1810020138
AGUSTINA BACILIA LETO 1810020156
DESI MARIA TEKLASIA NAWA 1810020147
KELOMPOK 9
KELAS VF

AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG
2020

1|isu kepemilikan konsolidasi


KATA PENGANTAR
Sebagai manusia yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, patutakankita
memanjatkan puji dan syukur kepada-Nya yang empunya kehidupan, karena atas berkat dan
rahmat-Nya kita diperkenankan untuk menyelesaikan tugas ini. Makalah yang berjudul “ isu-isu
kepemilikan konsolidasi” ini merupakan tugas kelmpok yang diberikan oleh ibu Yemima Eka
Christi Windya, SE, M.Acc, Ak sebagai dosen pemangku mata kuliah akuntansi keuangan
lanjutan 1.
Dalah makalah ini berisi materi pembahasan yang berkaitan dengan isu-isiu kepemilikan
konsolidasi itu sendiri, yang dimana hal-hal yang berkaitan dengan materi ini adalah saham
preferen anakperusahaan yang beredar, alur dan proses perubahan dalam kepemilikan induk
perusahaan, struktur kepemilikan kompleks dan dividen saham anak perusahaan, serta disertai
dengan contohnya masing- masing.
Pada akhir kata, kami sungguh menyadari bahwa ada kekurangan dalam makalah ini,
oleh karena itu kami sangat mengharapkan kerja sama dari ibu dan teman-teman pembaca untuk
memberi saran yang baik guna memperbaiki kesalahan kami. Kami juga berterima kasih kepada
ibu dosen yang membimbing kami dalam memnyusun makalah ini seta teman-teman sekelas
yang senantiasa saling mendukung. Sekian dan terima kasih.

7 September 2020

Penulis

2|isu kepemilikan konsolidasi


DAFTAR ISI

Cover....................................................................................................................... 1
.............................................................................................................................................

Kata pengantar......................................................................................................... 2
Daftar isi.................................................................................................................. 3
Bab 1: pendahuluan................................................................................................. 4
1. Latar belakang............................................................................................. 4
2. Pokok bahasan............................................................................................. 4
3. Tujuan.......................................................................................................... 4
Bab 2: pembahasan.................................................................................................. 5
2.1 Saham preferen anak perusahaan yang beredar........................................... 5
2.2 Perubahan dalam kepemilikan induk perusahaan pada anak perusahaan.... 12
2.3 Proses dan struktur kepemilikan komplek................................................... 12
2.4 Dividen saham anak perusahaan.................................................................. 18
Bab 3: penutup......................................................................................................... 21
3.1 Simpulan ..................................................................................................... 21
3.2 Saran............................................................................................................ 21
Daftar pustaka ..................................................................................................... 22

3|isu kepemilikan konsolidasi


BAB 1
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Isu memiliki arti harafiah. Menurut KBBI,isu berarti masalah yang dikedepankan(untuk
ditanggapi ataupun sebagainya). Dalam isu-isu konsolidasi sebelumnya, pembahasannya adalah
mengenai situasi struktur kepemilikan yang sederhana. Dalam praternya seprti yang kita ketehuhi
dan sering kita temui struktur kkepemilikan yang kompleks. Sebagia contohnya adalah, selain
memiliki saham biasa, anak perusahaan juga dapat memiliki saham preferen yang beredar dan
pada beberapa kasus induk perusahaan dapat mengakuisisi saham biasa maupun sahampreferen
anak perusahaan.
Pada kasus lain, satu atau beberapa anak perusahaan dapat mengakuisisi induk
perusahaan atau perusahaan lain yang memiliki hubungna istimewa. Tetapi disisi lain, klaim
kepemilikan induk perusahaan atas anak perusahaan dapat berubah melalui penjualan atau
pembelian saham anak perusahaan atau melalui transaksi saham anak perusahaan. Dalam
pembahasan kali ini, bertujuan untuk memberikan pemahaman mendasar atas beberapa masalah
atau isu-isu konsolidasi yang timbul dalam situasi kepemilikan kompleks yang sering ditemui
dalam pratiknya di lapangan saat ini.

II. POKOK BAHASAN


2.1 Saham preferen anak perusahaan yang beredar dan syarat untuk perusahaan bisa
memiliki saham preferen dan syarat suatu perusahaan mengeluarkan saham preferen.
2.2 Alur dan proses perubahan dalam kepemilikan induk perusahaan.
2.3 Struktur kepemilikan kompleks
2.4 Dividen saham anak perusahaan.

III. Tujuan
3.1 Untuk mengetahui Saham preferen anak perusahaan yang beredar dan syarat untuk
perusahaan bisa memiliki saham preferen dan syarat suatu perusahaan mengeluarkan
saham preferen.
3.2 Untuk mengetahui Alur dan proses perubahan dalam kepemilikan induk perusahaan.
3.3 Untuk mengetahui Struktur kepemilikan kompleks
3.4 Untuk mengetahui Dividen saham anak perusahaan

4|isu kepemilikan konsolidasi


BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 SAHAM PREFEREN ANAK PERUSAHAAN YANG BEREDAR DAN SYARAT
UNTUK PERUSAHAAN MEMILIKI SAHAM PREFEREN DAN SYARAT
PERUSAHAAN MENGELUARKAN SAHAM PREFEREN
Banyak perusahaan yang memiliki lebih dari satu jenis saham yang beredar. Setiap jenis
efek biasanya mempunyai fungsi tertentu dan setiap jenis juga mempunyai hak-hak dan fitur-
fitur berbeda. Karena pemegang saham preferen mempunyai klaim atas aset bersih anak
perusahaan, harus ada perhatian khusus mengenai bagaimana menyajikan klaim tersebut dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasi. Pemegang saham preferen umumnya mempunyai hak
lebih dulu dari pemegang saham biasa dalam hal dividend an distribusiaset pada saat likuidasi.
Pemegang saham preferen biasanya tidak mempunyai hak untuk memilih, sehingga
kepemilikannya dalam saham preferen umumnya tidak menyebabkan timbulnya pengendalian,
beberapun jumlah saham yang dimiliki. Dalam praktik banyak ditemukan fitu-fitur yang berbeda
dari saham preferen. Sebagai contoh, sebagian besar saham preferen adalah kumilatif, sebagian
lagi berpartisipasi dan banyak yang dapat ditarik bukan seharga nominalnya.
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi, jumlah ekuitas pemegang
saham anak perusahaan yang menjadi hak pemegang saham preferen harus ditentukan terlebih
dahulu sebelum melakukan eliminasi kepemilikian saham biasa. Jika induk perusahaan memiliki
sebagian saham preferen anak perusahaan maka bagiannya atas saham preferen tersebut harus
dieliminasi. Bagian saham preferen anak perusahaan dialokasikan ke kepemilikan
nonpengendali.
Contoh soal.

 PT induk memebeli 80% saham biasa PT anak pada tanggal 31 des 2019, pada nilai
bukunya sebesar 240 juta dan mencatat investasinya dengan metode ekuitas dasar.
 PT induk memeperoleh laba dari operasi terpisah sebesar 140 juta di tahun 2020 dan
umumkan dividen sebesar 60 juta.
 PT anak melporkan laba bersih sebssar 50 juta ditahun 2020 dan umumkan divi den
saham biasa sebesar 30 juta.
 Pada 1 jan 2020, PT anak menerbitkan 12% saham preferen dengan nominal 100 juta .
PT induk tidak membeli saham tersebut.
Alokasi laba bersih PT anak
Laba bersih PT Anak, 2001 :
Dikurangi : dividen preferen (Rp.100 juta x 0,12) Rp.50.000.000 (12.000.000)
Laba PT Anak yang menjadi hak pemegang saham biasa Bagian proporsional PT Induk
Rp.38.000.000 X 0,80
Pendapatan PT Induk dari PT Anak Rp.30.400.000
5|isu kepemilikan konsolidasi
Laba yang dialokasikan ke kepemilikan nonpengendali untuk tahun 2001 adalah total
dividen preferen PT Anak dan bagian 20% pemegang saham biasa nonpengendali PT Anak
sebesar Rp.38 juta dan sisa laba setelah dikurangi dividen preferen.
Dividen preferen PT Anak
Laba yang dialokasikan ke pemegang saham biasa
nonpengendali PT Anak
(Rp.38 juta x 0,2) Rp.12.000.000

7.600.000
Pendapatan kepemilikan nonpengendali Rp.19.600.000
Ayat jurnal eliminasi:

Pendapatan dari Anak Perusahaan Dividen diumumkan-saham 30.400.000


biasa Investasi pada saham biasa PT Anak 24.000.00
(mengeliminasi pendapatan dari anak perusahaan) 0
6.400.00
0

Pendapatan untuk kepemilikan nonpengendali Dividen diumumkan-saham 19.600.000


preferen Dividen diumumkan-saham biasa Kepemilikan non 12.000.00
pengendali 0
(mengeliminasi lab ke kepemilikan nonpengendali) 6.000.00
0
1.600.00
0

Saham biasa-PT Anak Saldo laba- 200.000.000


1 januari 100.000.000
Investasi pada sham biasa PT Anak Kepemilikan 240.000.000
nonpengendali 60.000.00
0

Saham preferen-PT Anak Kepemilikan nonpengendali 100.000.000


100.000.000

6|isu kepemilikan konsolidasi


Kadang-kadang, induk perusahaan juga memiliki saham preferen anak perusahaan selain
dari investasinya pada saham biasa anak perusahaan. Karena saham preferen yang dimiliki oleh
induk perusahaan berada di dalam entitas konsolidasi, maka saham preferen tersebut harus
dieliminasi pada saat penyusunan laporan keuangan konsolidasi. Begitu pula dengan pendapatan
dari saham preferen yang dicatat oelh induk perusahaan harus dieliminasi. Karena PT. induk
tidak memilikisaham preferen PT.anak, seluruh dividen preferen tersebut diklasifikasikan
sebagai bagian dari kepemilikan nonpengendali.
Contoh saham preferen PT. anak yang dimiliki oleh PT. induk

 PT. induk membeli 60% saham preferen anak perusahaan yang mempunyai nilai nominal
100 juta, 12% dengan harga 60 juta yang diterbitkan tanggl 1 jan 2020. Selama tahun
2020 diumumkan dividen 12 juta untuk saham preferen. PT. induk mengakui pendapatan
saham preferen 7,2 juta( 12 juta X 0,60) atas investasi pada saham preferen dan sisanya
4,8 juta (12 juta X 0,40) dibayarkan pada pemegang saham preferen lain.
 Dalam konsolidasi, total laba yang dialokasikan ke pemilikan minoritas termasuk bagian
dividen preferen yang dibayarkan untuk saham yang tidak dimiliki PT. induk.

Kepemilikan nonpengendali atas dividen preferen


(Rp.12.000.000 x 0,40) Rp.4.800.000
Laba yang dialokasikan ke pemegang saham biasa
minoritas (Rp.38.000.000 x 0,20) 7.600.000
Pendapatan kepemilikan nonpengendali Rp.12.400.000

Ayat jurnal eliminasi:

Pendapatan dari Anak Perusahaan Dividen 30.400.000


diumumkan-saham biasa Investasi 24.000.000
pada saham biasa PT Anak 6.400.000
(mengeliminasi pendapatan dari anak
perusahaan)
Pendapatan dividen-saham preferen 7.200.000
Dividen diumumkan –saham preferen 7.200.000

7|isu kepemilikan konsolidasi


Pendapatan untuk kepemilikan nonpengendali 12.400.000
Dividen diumumkan-saham preferen 4.800.000
Dividen diumumkan-saham biasa 6.000.000
Kepemilikan non pengendali 1.600.000
(mengeliminasi lab ke kepemilikan
nonpengendali)
Saham biasa-PT Anak 200.000.000
Saldo laba-1 januari 100.000.000
Investasi pada sham biasa PT 240.000.000
Anak Kepemilikan nonpengendali 60.000.000
Saham preferen-PT Anak 100.000.000
Investasi pada saham preferen PT Anak 60.000.000
9

Beberapa hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan ayat jurnal tersebut di atas
adalah:
1) Bagian PT. induk sebesar 605atas saham preferen PT. anak dieliminasi terhadap akun
investasi saham. Sisa saham preferen dimasukan kedalam kepemilikan nonpengendali
2) Pendapatan dividen PT. induk dari investasinya disaham preferen PT. anak dieliminasi
terhadap bagiannya atas dividen diumumkan PT. anak
3) Laba yang dialokasikan ke pemilikan nonpengendali termasuk laba PT. anak yang
menjadi hak pemegang saham selain PT. induk. Begitu pula, total kepemilikan minoritas
termasuk ekuitas pemegang saham PT. anak yang menjadi hak pemegang saham selain
PT. induk
Saham preferen anak perusahaan dengan fitur khusus.
Pada saat saham preferen anak perusahaan yang beredar dikonsolidasi, provisi dari
perjanjian saham preferen harus ditelaah untuk menentukan bagian ekuitas pemegang saham
anak perusahaan yang harhus dialokasikan ke hak saham preferen. Provisi dividen kumulatif
memberikan tingkatan perlindungan tertentu unutk pemegang saham perlindungan tertentu
unutk pemegang saham preferen dengan mengharuskan perusahaan untuk membayar dividen
saham preferen periode sekarang dan dividen periode sebelumnya yang belum dibayar sebelum
perusahaan dapat membagikan dividen untuk pemegang saham biasa. Jika anak perusahaan
mempunyai saham preferen yang beredar, laba sejumlah dividen preferen tahun berjalan harus
dialokasikan ke hak saham preferen dalam konsolidasi, baikada pengumuman pembagian

8|isu kepemilikan konsolidasi


dividen maupun tidak. Jika terdapat dividen belum dibagikan atas saham preferen kumulatif anak
perusahaan, harus ada pengakuan dalam konsolidasi atas klaim pemegang saham preferen
dengan mengalokasikan saldo laba sejumlah dividen yang belum dibayrkan tersebut ke hak
saham preferen. Tidak diperlukan prosedur konsolidasi khusus sehubungan dengan dividen yang
belum dibayarkan atas saham preferen non- kumulatif anak perusahaan. Fitur partisipasi saham
preferen memungkinkan pemegang saha, preferen untuk menerima pembagian laba yang lebih
besar dari tarif dividen dasar saham preferen. Walaupun beberapa saham preferen walaupun fitur
partisipasi, terdapat berbagai jenis perjanjian pertisipasi. Setelah tingkatan partisipasi ditentukan
bagian laba dari aset bersih anak perusahaan yang sesuai dialkasikan ke hak saham preferen
dalam laporan keuangan konsoidasi.
Banyak saham preferen yang dapat ditarik, ketika harga penerikannya sering lebih tinggi
dari nilai nominalnya. Jumlah yang dibayarkan untuk menarik saham preferen anak perusahaan
yang dapat ditarik berdasarkan perjanjian saham preferen dipandang sebagai klaim pemegang
saham preferen atas aset bersih anak perusahaan dan ekuitas pemegang saham anak perusahaan
sejumlah tersebut dialokasikan ke hak saham preferen dalam penyusunan neraca konsolidasi.
Contoh soalnya:

 PT. anak menerbitkan 12% saham preferen dengan nilai nominal 100 juta pada tanggal 1
januari 2019 dan saham tersebut mempunyai fitur kumulatif, non-partisipasi dan dapat
ditarik pada harga 105. Tidak ada dividen yang diumumkan untuk saham preferen selama
tahun 2019. Pada tanggal 31 des 2019, PT.induk membeli 80%saham biasa PT. anak
seharga 240 juta dan pada tanggal 1 januari 2020, PT. induk membeli 60% saham
preferen PT. anak seharga 61 juta.

Saham Rp.100.000.000
Preferen 200.000.000
Saham Biasa 100.000.000
Saldo Laba
Total Ekuitas Pemegang Saham Rp.400.000.000
Jumlah yag dialokasikan ke pemegang preferen dalam penyusna neraca konsolidasi pada
tanggal 1 jan 2020 dihitung sebagai berikut.

Nilai Nominal Saham Preferen PT Anak Rp.100.000.000


Premi harga penarikan 5.000.000
Dividen tertunggak (tidak diumumkan) tahun 20x0 12.000.000
Total hak Saham preferen, 1 Januari 20x1 Rp.117.000.000

9|isu kepemilikan konsolidasi


Jumlah yang dialokasikan antara PT induk dan pemegang saham nonpengendali
denganperhitungan sebagai berikut:

Bagian PT Induk atas hak saham preferen


(Rp.117.000.000 x 0,60) Rp.72.200.000
Bagian pemegang saham nonpengendali atas hak saham
preferen(Rp.117.000.000 x 0,40) 46.800.000
Total hak Saham preferen, 1 januari 20x1 Rp.117.000.000

Karena hak saham preferen lebih besar dari nilai nominal saham preferen sebesar 117
juta bagian saldo laba PT anak yang menjadi hak pemegang saham biasa dikurangi oleh jumlah
tersebut. Karena itu total klaim aset bersih pemegang saham PT anak sebagai berikut

Saham Biasa Rp.200.000.000


Saldo Laba (Rp.100.000.000 – Rp.17.000.000) 83.000.000

Total hak Saham preferen, 1 Januari 20x1 Rp.283.000.000


Hak saham biasa PT. Anak ; dialokasikan di antara PT induk dan pemegang
nonpengendali dengan perhitungan sebagai berikut

Bagian PT Induk atas hak saham biasa (Rp.283.000.000 x


0,80) Rp.226.400.000
Bagian pemegang saham nonpengendali atas hak saham
biasa (Rp.283.000.000 x 0,20) 56.600.000
Total hak Saham biasa, 1 januari 20x1 Rp.283.000.000

Ayat jurnal eliminasi:

10 | i s u k e p e m i l i k a n k o n s o l i d a s i
Saham Biasa – PT Anak 200.000.000
Saldo Laba 83.000.000
Diferensial 13.600.000
Investasi pada saham biasa PT 240.000.000
Anak Kepemilikan nonpengendali 56.600.000
(mengeliminasi invesatasi saham biasa)
Rp.83.000.000 = Rp.100 juta – Rp.17 juta
Rp.13,6 juta = Rp.240 juta – Rp.283 juta x 0,80)
Rp.56.600.000 = Rp.283.000.000 x 0,2
Saham preferen -PT Anak 100.0000
Saldo laba-1 januari 17.000.000
Investasi pada saham preferen PT Anak 61.000.000
Tambahan modal disetor 9.200.000
Kepemilikan nonpengendali 46.800.000
(mengeliminasi invesatasi sahampreferen)
Rp.17.000.000 = Rp.117 juta – Rp.100 juta
Rp.9,2 juta = (Rp.117 jutax0,6) – Rp.61 juta
Rp.46.800.000 = Rp.117.000.000 x 0,4

Total kepemilikan nonpengendali pada tanggal 1 January 2020 terdiri atas kepemilikan
saham preferen dan saham biasa sebagia berikut

Kepemilikan saham preferen (RP.117.000.000 x Rp.46.800.000


0,40) Kepemilikan saham biasa (Rp.283.000.000 x 56.600.000
0,20)
Total kepemilikan nonpengendali, 1 januari 20x1 Rp.103.400.000

Selisih antara biaya perolehan investasi PT induk atas saham preferen PT anak dan klaim
mendasar atas aset bersih PT anak dihitung sebagai berikut

11 | i s u k e p e m i l i k a n k o n s o l i d a s i
Klaim atas aset bersih (RP.117.000.000 x 0,60) Rp.70.200.000
Biaya perolehan investasi saham preferen (61.000.000)
Selisih Rp.9.200.000

2.2 PERUBAHAN PADA KEPEMILIKAN INDUK PERUSAHAAN


Sebelumnya, kepemilikan induk perusahan dianggap selalu tetap anatr waktu, tetapi dalam
kenyataannya tingkat kepemilikan sering berubah-ubah. Perubahan dalam tingkat kepemilikan
dapat diakibatkan oelh tindakan induk perusahaan atau anak perusahaan. Induk perusahaan dapat
mengubah rasio kepemilikannya dengan membeli atau menjual saham anak perusahaan melalui
transaksi dengan perusahaan yang tidak berafiliasi. Anak perusahaan dapat menyebabkan
presentase kepemilikan anak perusahaan berubah dengan menjual tambahan saham atau membeli
kembali dari pihak yang tidak berafiliasi atau dengan melakukan transaksi saham dengan induk
perusahaan( jika anak perusahan tidak dimiliki penuh).

2.3 STRUKTUR KEPEMILIKAN KOMPLEKS


Standar yang berlaku mengharuskan penyusunan laporan keuangan konsolidasi jika satu
perusahaan mempunyai pengendalian langsung atau tidak lamgsung atau tidak langsung atas
perusahaan lain. Pembahasan sampai titik ini hanya berfokus pada hubungan induk dan anak
perusahaan yang sederhana dan langsung. Akan tetapi, banyak perusahaan yang mempunyai
skema organisasi yang jauh lebih kompleks.

 Kepemilikan langsung
Induk perusahaa mempunyai kepemilikan pengendali pada setiap anak perusahaan
PERUSAHAAN

PERUSAHAAN PERUSAHAAN

 B
Kepemilikan bertingkat C

Induk perusahan hanya mempunyai pengendalian tidak langsung atas perusahaan yang
dikendalikan oleh anak perusahaan

PERUSAHAAN
12 | i s u k e p e m i l i k a n k o n s o l i d a s i
A
PERUSAHAAN

PERUSAHAAN

 Kepemilikan timbal balik


Induk perusahaan memiliki mayoritas saham biasa anak perusahan dan anak perusahaan
memiliki sebagian saham biasa induk perusahaan. Jika kepemilikan timbale balik tidak
diperhitungkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi, maka sebagian dari jumlah
yang dilaporkan akan dinyatakan terlalu tinggi.

PERUSAHAAN

PERUSAHAAN

PERUSAHAAN
Contoh : C

 PT induk membeli 80% saham biasa PT anakk pada tanggal 31 des 2019, pada nilai
bukunya 240 juta

13 | i s u k e p e m i l i k a n k o n s o l i d a s i
 PT anak membeli 90% saham biasa PT undana papda tanggal 1 januari 2020, pada nilai
bukunya 162juta. Pada tanggal akuisisi, PT undana mempunyai saham biasa 100 juta dan
saldo laba 80 juta.
 Selama tahun 2020, PT undana melaporkan laba bersih sebesar 10 juta dan umumkan
dividen sebesar 8 juta. PT anak melaporkan laba operasi terpisah 50 juta dan umumkan
dividedn 30 juta.
Penjelasan jawaban ;

31 des INDU
2019 K

80%

ANA KNP
K

20
%

KNP
UNDA
1 JANUARI NA
2020

10 %

14 | i s u k e p e m i l i k a n k o n s o l i d a s i
PT PT PT Kepemilikan
Induk Anak undana non
pengendali
Laba 140.000. 50.000.0 10.000.0
operasi 000 00 00
Laba dari
:
PT 9.000.00 1.000.000
Undana 0
PT Anak 47.200.0 11.800.00
00 0
Laba 187.200. 59.000.0 10.000.0 12.800.00
bersih 000 00 00 0
Laba Operasi
PT Induk 140.000.00
0
PT Anak 50.000.000
PT undana 10.000.000
Total laba terpisah 200.000.00
0
Kepemilikan nonpengendali
pada
PT Bahtera (10.000.000 x 1.000.000
0,10)
PT Anak (59.000.000 x 0,20) 11.800.000
Total kepemilikan (12.800.000
nonpengendali )
Laba bersih konsolidasi 187.200.000

15 | i s u k e p e m i l i k a n k o n s o l i d a s i
Jurnal eliminasi:

Pendapatan dari PT undana 9.000.000


dividen diumumkan

Investasi pada saham PT undana

Mengeliminasi pendapatan shm PT undana


Pendapatan untuk kepemilikan nonpeng 1.000.000
dividen diumumkan
kepemilikan nonpengendali
Mengeliminasi lab ke kepemilikan
nonpengendali PT undana
Saham biasa-PT undana 100.000.000
Saldo laba, 1 januari 80.000.000
Investasi pada saham biasa PT undana

Kepemilkan nonpengendali

Mengeliminasi investasi pada saham biasa


PT undana

jurnal eliminasi:

Pendapatan dari PT Anak 47.200.000


dividen diumumkan 24.000.000

16 | i s u k e p e m i l i k a n k o n s o l i d a s i
Investasi pada saham PT Anak 23.200.000
Mengeliminasi pendapatan shm PT
Anak
Pendapatan untuk kepemilikan 11.800.000
nonpeng
dividen diumumkan 6.000.000
kepemilikan nonpengendali 5.800.000
Mengeliminasi lab ke kepemilikan
nonpengendali PT Anak
Saham biasa-PT Anak 200.000.000
Saldo laba, 1 januari 100.000.000
Investasi pada saham biasa PT 240.000.000
Anak
Kepemilkan nonpengendali 60.000.000
Mengeliminasi investasi pada saham
biasa
PT Anak

PT PT PT Kep
Induk Anak UNDANA emilikan
non
pengend
ali
Laba 140.000.0 50.000.00 10.000.00
operasi 00 0 0
Laba (5.000.000) (10.000.000) (3.000.000)
belumdirealisasi
Laba

17 | i s u k e p e m i l i k a n k o n s o l i d a s i
operasi 135.000.000 40.000.000 7.000.000
direalisasi
Laba dari :
PT undana PT 6.300.000 700.000
Anak 37.040.000 9.260.000
Laba bersih 172.040.000 6.300.000 7.000.000 12.800.000

2.4 DIVIDEN SAHAM ANAK PERUSAHAAN


Utang dividen anak perusahaan dalam bentuk saham anak perusahaan memerlukan
sedikit perubahan dalam ayat jurnal eliminasi yang digunakan dalam menyusun laporan
keuangan konsolidasi. Karena dividen saham diterbitkan secara proporsional untuk semua
pemegang saham biasa kepemilikan relative dari pemegang saham pengndali dan nonpengandali
tetap tidak berubah. Nilai tercatat investasi pada pembukuan induk perusahaan juga tidak
terpengaruh oleh dividen saham. Di lain pihak, akun ekuitas pemegang saham dari anak
perusahaan mengalami perubhana, walaupun total ekuitas pemegang saham tidak berubah.
Dividen saham mencerminkam kapitalisasi permanen dari saldo laba, sehingga saldo laba
menjadi berkurang dan saham biasa, dan mungkin juga tambahan modal disetor bertambah.
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi unutk periodde pengumuman dividen saham
oleh anak perusahaan, pengumumna dividen saham hahruas dieliminasi bersama-sama dengan
peningkatan tambahan modal disetor. Pemgumuman saham dividen tidak muncul dalam laporan
saldo laba konsolidasi karena hanya dividen induk perusahaan yang dianggap sebagai dividen
entitas konsolidasi. Ditahun –tahun berikutnya, saldo akun ekuitas pemegang saham anak
perusahaan dieliminasi dengan cara yang biasa. Perhatikan dividen saham tidak mengubah total
ekuitas pemegang saham, yang terjadi hanya perubahan dalam saldo masing-masing akun
didalam ekuitas pemegang saham. Oleh Karena itu,, saldo penuh dari semua akun ekuitas
pemegang saham anak perusahaan harus dieliminasi dalam konsolidasi, sebagaimana prosedur
yang biasa, walaupun telah terjadi pergeseran jumlah dari satu akun ke akun lainnya.
Contoh :

 PT anak mengumumkan 25% dividen saham untuk tahun 2001 atas saham biasa senilai
200 juta dan memutuskan untuk mengapitalisasi nilai nominal dari saham tersebut. PT
anak mencatat dividen saham tersebut dengan ayat jurnal berikut:

18 | i s u k e p e m i l i k a n k o n s o l i d a s i
Dividen saham diumumkan 50.000
Saham biasa .000 50.000
Mencatat 25% dividen saham biasa .000
Rp.200.000.000 x 0,25
 Pada saat penyusunan laporan keuangan konsolidasi pada akhir tahun 2001, ayat jurnal
eliminasi yang biasa dimasukkan kedalam kertas kerja. Jika anak perusahaan telah
mengumumkan dividen saham, ayat jurnal untuk mengeliminasi akun investasi dan saldi
ekuitas pemegang saham anak perusahaan pada awal periode akan menjadi:

Saham biasa-PT Anak 250.000.0


00
Saldo laba-1 januari 100.000.0
00
Investasi pada saham PT 240.000.00
Anak 0
Kepemilikan nonpengendali 60.000.000
Dividen saham diumumkan 50.000.000
Mengeliminasi saldo investasi awal
Rp.250 juta = Rp.200 juta + Rp.50 juta
Rp.50 juta = Rp.200 juta x 0,25
Pengaruh terhadap periode –periode berikutnya:

 Pada akhir tahun 2020, pengumman dividen saham telah ditutup dan menjadi akun saldo
laba anak perusahaan, serta tidak muncul secara terpisah dalam laporan keuangan pada
periode-periode berikutnya. Dividen saham mengkibatkan saldo saham biasa lebih tinggi
50 juta dan saldo laba lebih rendah 50 juta pada pembukuan anak perusahaan
dibandingkan jika tidak ada dividen saham.
 Ayat jurnal eliminasi investasi dalam kertas kerja konsolidasi harus mencerminkan
perubahan saldo tersebut

Saham biasa-PT Anak Saldo 200.000.000


laba-1 januari 120.000.000
Investasi pada saham PT Anak 256.000.000
Kepemilikan nonpengendali 64.000.000

19 | i s u k e p e m i l i k a n k o n s o l i d a s i
Mengeliminasi saldo investasi awal
Jika PT. anak mengumumkan dividen saham pada tahun 2020, maka jurnal
eliminasinya sebagai berikut:

Saham biasa-PT 250.000.000


Anak Saldo laba-1 januari 70.000.000
Investasi pada saham PT Anak 256.000.000
Kepemilikan nonpengendali 64.000.000

Mengeliminasi saldo investasi awal

20 | i s u k e p e m i l i k a n k o n s o l i d a s i
BAB 3
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
1. Pembahasan mengenai isu-isu kepemilikan konsolidasi ini merupakan pembahasan yang
mendasar mengenai struktur kepemilikan yang lebih komplek dan sering ditemui dalam
kehidupan nyata.
2. Banyak perusahaan memiliki beberapa atau lebih dari satu saham yang beredar. Beberapa
saham yang beredar ini memiliki jenis-jenis atau juga hak dan fitu-fitur yang berbeda.
Salah satunya saham preferen. Karena pemegang saham preferen mempunyai klaim atas
hak bersih anak perusahaan, makanya perlu adanya perlakuan khusus dalm hal
pencatatannya. Hak ini yang disebut dengan adanya jurnal pemisah atau jurnal eliminasi.
3. Struktur kepemilikan komplek terdiri dari tiga konsep yaitu konsep struktur langsung,
bertingkat dan limbal balik serta kepemilikan yang memiliki fitur-fitur khusus
4. Utang dividen anak perusahaan dalam bentuk saham anak perusahaan memerlukan
sedikit perubahan dalam ayat jurnal eliminasi yang digunakan dalam menyusun laporan
keuangan konsolidasi. Karena dividen saham diterbitkan secara proporsional untuk
semua pemegang saham biasa kepemilikan relative dari pemegang saham pengndali dan
nonpengandali tetap tidak berubah. Nilai tercatat investasi pada pembukuan induk
perusahaan juga tidak terpengaruh oleh dividen saham. Di lain pihak, akun ekuitas
pemegang saham dari anak perusahaan mengalami perubhana, walaupun total ekuitas
pemegang saham tidak berubah. Dividen saham mencerminkam kapitalisasi permanen
dari saldo laba, sehingga saldo laba menjadi berkurang dan saham biasa, dan mungkin
juga tambahan modal disetor bertambah.

3.2 Saran
1. Bagi perusahaan yang merupakan perusahaan konsolidasi harus melihat posisi atau
hubungan antara perusahaan induk,perusahaan anak dan kelompok pengendali dan
nonpengendali mengenai saham biasa dan saham preferen serta pembagian dividen dan
tata cara melaporkannya dalam laporan keuangan kosolidasi.

21 | i s u k e p e m i l i k a n k o n s o l i d a s i
DAFTAR PUSTAKA
Baker,Ricard E,Valdean C. Lembke, Thomas E. King. 2005. Advanced financial accounting
editin 6: bab 9 isu-isu kepemilikan konsolidasi. The McGraw-hill companies, inc

22 | i s u k e p e m i l i k a n k o n s o l i d a s i

Anda mungkin juga menyukai