Kelompok : 3 (Tiga)
Anggota :
K16-1
Persekutuan Budi dan Bani sedang berada dalam proses terminasi. Para sekutu tidak bersepakat pada
hampir setiap keputusan dan telah memutuskan untuk melikuidasi usaha yang ada, dimana masing-masing
sekutu membawa kliennya sendiri dari persekutuan tersebut. Budi menginginkan agar distribusi kas
dilakukan segera ketika kas telah tersedia, sedangkan Bani beranggapan bahwa tidak ada kas yang perlu
didistribusikan sampai seluruh aset dijual dan liabilitas diselesaikan. Anda diminta untuk membantu proses
terminasi dan likuidasi tersebut.
Kas Rp40.000.000
Total Rp250.000.000
Total Rp250.000.000
Bram menuntut agar pinjaman darinya dibayar sebelum kas didistribusikan kepada Adam. Adam merasa
bahwa kas yang tersedia harus dibayar kepadanya hingga akun modalnya berkurang menjadi Rp40.000.000
yang jumlahnya sama dengan Bram. Kemudian Adam akan membayar piutang pinjaman kepada
persekutuan dengan kas yang telah diterima. Anda diminta untuk menyatukan kedua argument tersebut.
Diminta: apa nasihat yang akan anda berikan dalam kasus ini? Jika ada perhitungan, maka jelaskan
dengan lengkap!
Jawab :
Menurut pendapat kami, dalam kasus ini sebaiknya pembagiannya harus dilakukan secara adil. Dengan
adanya laporan posisi keuangan yang telah disusun pada tanggal awal proses likuidasi tersebut maka dapat
disusun rencana distribusi kas untuk likuidasi tersebut dan pembagian dilakukan dengan sebenar-benarnya
berdasarkan ketentuan dan perjanjian yang berlaku dalam persekutuan. Dalam likuidasi sebaiknya
dilakukan dengan memprioritaskan kas dan asset lainnya untuk pembayaran utang usaha terlebih dahulu
baik itu utang usaha kepada kreditur maupun utang kepada Bram.
Pada kasus ini, Adam dan Bram dapat menyelesaikan perbedaan argument mereka yaitu bahwa sebelum
kas didistribusikan maka sebaiknya tetap mendahulukan untuk menyelesaikan kewajiban atau liabilitas
yang ada. Setelah realisasi asset selesai dan liabilitas sudah dibayarkan maka selanjutnya kas dapat
didistribusikan kepada masing-masing sekutu sesuai perjanjian.
Adapun Distribusi Kas yang dapat disusun adalah :
Konsep dasar rencana distribusi kas dari awal proses likuidasi adalah daya serap kerugian (loss absorption
power – LAP), yang berarti bahwa kerugian maksimum yang dapat terjadi dalam persekutuan sebelum
saldo akun modal sekutu dilunasi. Rumusnya : LAP = Saldo akun modal sekutu : bagian kerugian sekutu.
Dari rumus itu maka dapat dicari nilai LAP untuk Adam dan Bram sebagai berikut :
Adam
Saldo modal Adam : Rp. 80,000,000.00 dan 50% bagian dalam kerugianpersekutuan. LAP Adam adalah Rp.
80,000,000.00 : 0,50 = Rp. 160,000,000.00.
Ini berarti : kerugian atas pelepasan asset non kas atau dari biaya likuidasi tambahan sebesar Rp.
160,000,00.00 akan menghapuskan saldo kredit dalam akun modal Adam adalah Rp. 160,000,000.00 x 0,50
= Rp. 80,000,000.00.
Bram
Saldo modal Bram : Rp. 40,000,000.00 dan 50% bagian dalam kerugian persekutuan. LAP Bram adalah Rp.
40,000,000.00 : 0,50 = Rp. 80,000,000.00.
Ini berarti : kerugian atas pelepasan asset non kas atau dari biaya likuidasi tambahan sebesar Rp.
80,000,000.00 akan menghapuskan saldo kredit dalam akun modal Bram adalah Rp. 80,000,000.00 x 50% =
Rp. 40,000,000.00.
Hilda, Luna dan Wanti berupaya untuk membentuk sebuah persekutuan yang bergerak di bidang agen
perjalanan. Mereka telah menyepakati pembagian keuntungan dengan rasio 4:3:2, tetapi tidak dapat
mencapai kesepakatan mengenai ketentuan perjanjian persekutuan yang berkaitan dengan kemungkinan
likuidasi. Hilda merasa bahwa paling baik tidak membahas argument mengenai kemungkinan likuidasi saat
ini karena persekutuan akan mencapai keberhasilan sehingga tidak perlu berpikir negatif. Luna merasa
bahwa pada saat terjadi likuidasi, seluruh kerugian harus dibagi rata karena masing-masing sekutu bekerja
secara bersama-sama untuk keberhasilan atau kegagalan persekutuan. Wanti merasa bahwa seluruh
kerugian selama likuidasai harus didistribusikan dg rasio saldo modal pada awal likuidasi karena pada
waktu itu kerugian akan didistribusikan berdasarkan kemampuan modal untuk menanggung kerugian yang
ada. Anda diminta untuk membantu menyelesaikan perbedaan yang ada dan menyusun memo kepada
ketiga orang tersebut yang berisi hal-hal berikut:
a. Sebutkan prosedur untuk mengalokasikan kerugian di antara para sekutu yang dinyatakan dalam
KUHPer yang akan digunakan jika tidak terdapat ketentuan perjanjian persekutuan yang disepakati
terkait dengan likuidasi!
b. Buatlah analisis yang kritis terhadap sudut pandang masing-masing sekutu, dengan membahas pro dan
kontra dari masing-masing pendapat tersebut!
c. Sebutkan pilihan lain untuk mengalokasikan kemungkinan kerugian yangg belum disebutkan dalam
pendapat yang diajukan oleh ketiga orang tersebut. Buatlah analisis yang kritis terhadap pro dan kontra
dari alternative yang anda ajukan!
Jawab :
a. Pada KHUPer bab 8 bagian 2 pasal 1639 menyatakan : Bila pada waktu perseroandibentuk tidak dibuat
perjanjian-perjanjian tertentu mengenai cara mengurus perseroan itu, maka wajib diindahkan aturan-
aturan berikut:
1) Para peserta dianggap telah memberi kuasa satu sama lain untuk mengurusperseroan itu. Apa
yang dibuat oleh masing-masing peserta sekalipun tanpa izin dari peserta lain, mengikat
mereka, tanpa mengurangi hak mereka atau salah seorang dari mereka untuk melawan
perbuatan tersebut selama perbuatan itu belum ditutup.
2) Setiap peserta boleh menggunakan barang-barang kepunyaan perseroan asal untuk keperluan
biasa dan tidak dengan cara yang bertentangan dengan kepentingan perseroan atau dengan cara
sedemikian rupa, sehingga para peserta lain mendapat halangan untuk menggunakannya
berdasarkan haknya.
3) Setiap peserta berhak mewajibkan para rekannya untuk ikut memikul biaya-biaya yang perlu
untuk pemeliharaan. barang-barang kekayaan perseroan.
4) Tanpa izin peserta lain, tidak seorang peserta pun boleh mengadakan pembaruanpembaruan
pada barang tak bergerak kepunyaan perseorangan dengan alasan bahwa pembaruan-
pembaruan itu bermanfaat bagi perseroan. Jadi dalam pembagian modal likuiditasnya dapat
dilakukan dengan cara pembagiannya sesuai dengan modal yang disetorkan diawak karena
paling baik dan memiliki kesetaraan dalam pembagian kas pembubarannya.
b. Analisis terhadap sudut pandang masing-masing sekutu :
Menurut sudut pandang hilda, dia merasa bahwa paling baik tidak membahas argumen mengenai
kemungkinan likuidasi saat ini karena persekutuan akan mencapai keberhasilan sehingga tidak
perlu berpikir negatif. Sehingga pernyataan tsb menimbulkan pro dan kontra dimana Hilda
mersikukuh sebaiknya mreka tdk membahas mengenai likuidasi pada saat ini, karena dengan
membahas hal yang belum terjadi akan membuat ketakutan bagi mereka dalam upaya membentu
persekutuan yang bergerak di bidang agen perjalanan.Tapi di sisi lain Hilda akan di anggap
menghindar jika likuidasi itu benar terjadi
Menurut sudut pandang Luna dia merasa bahwa pada saat terjadi likuidasi, seluruh kerugian harus
dibagi rata karena masing-masing sekutu bekerja secara bersama-sama untuk keberhasilan atau
kegagalan. Dari pernyataan tsb menimbulkan pro dan kontra dimana memang pernyataan dari
Luna benar jika terjadi likuidasi kegagalan akan menjadi tanggung jawab smua sekutu, namun
kembali lagi pada awal pembagian keuntungan dari ketiga sekutu tersebut, dimana akan tidak adil
bagi sekutu yang mendapatkan keuntungan yg paling sedikit namun harus menanggung kerugian
yang sama dengan yg memperoleh keuntungan lebih banyak.
Menurut sudut pandang Wanti, dia merasa bahwa seluruh kerugian selama likuidasi harus
didistribusikan dengan rasio saldo modal pada awal likuidasi karena pada waktu itu kerugian yang
ada. Sehingga dari pernyataan tersebut menimbulkan pro dan kontra dimana yang dikatakan Wanti
memang benar, karena dialah yang rasio keuntungannya paling kecil, dimana keuntungan yang
Wanti peroleh juga lebih sedikit dari kedua temannya, sehingga Wanti tidak setuju jika terjadi
likuidasi dia juga harus menanggung kerugian yang sama.
c. Nasihat kami yaitu sebaiknya distribusi kas pada likuidasi disusun sesuai dengan prosedur berikut : 1.
Rekening-rekening pembukuan harus disesuaikan dan ditutup. Laba dan rugi bersih selama periode
terakhir diperhitungkan ke rekening modal masing-masing, sesudah itu persekutuan siap untuk
dilikuidasi. 2. Pada proses pengubahan aktiva menjadi uang tunai, apabila ada perbedaan antara nilai
buku dan nilai realisasi yang menunjukkan keuntungan atau kerugian harus dibagi diantara anggota
sesuai dengan perbandingan pembagian laba (rugi). Saldo modal selanjutnya dipakai sebagai dasar
penyelesaian. 3. Apabila dijumpai keadaan dimana salah seorang anggota mempunyai saldo debit di
dalam rekening modalnya, di lain pihak ia mempunyai piutang kepada persekutuan, maka piutang
kepada persekutuan itu dipakai untuk menutup saldo debit rekening modal yang disamping itu pada
prinsipnya apabila seorang anggota mengalami defisit maka anggota yang lain berkewajiban untuk
menutupnya terlebih dahulu. 4. Apabila uang tunai sudah tersedia untuk dibagi, maka pertama-tama
harus dibayarkan terlebih dahulu kepada para kreditur extern, baru sesudah itu dibayarkan saldo- saldo
modal masing-masing anggota.