Jeffry 16.G1.0009
Ronaldo Probo Y 16.G1.0089
Ayu Archani S 16.G1.0166
Ester S 16.G1.0167
Ngestupodo 16.G1.0
UU no 36 tahun 2008 tentang pajak penghasilan
PMK 250 tahun 2008 tentang biaya jabatan
PMK 101 tahun 2016 tentang PTKP (penghasilan tidak kena
pajak)
PER-16 tahun 2016 tentang pedoman teknis PPH pasal 21
PMK-154 tahun 2009 tentang beasiswa
PP-68 tahun 2009 tentang pesangon
Pajak Penghasilan yang dikenakan sehubungan dengan
pekerjaan, jasa dan kegiatan yang dilakukan oleh Wajib Pajak
orang pribadi dalam negeri
Pemotong PPh Pasal 21 adalah pihak Pemberi Kerja atau pihak
pemberi jasa diantaranya :
Badan (PT,CV,Firma, dan lainnya)
Bentuk Usaha Tetap (BUT)
Yayasan, Lembaga, Kepanitiaan, Organisasi, Asosiasi
Penyelenggara Kegiatan
Bendaharawan Pemerintah
Dana Pensiun
Orang pribadi dengan status sebagai subjek pajak dalam negeri
yang menerima atau memperoleh penghasilan dengan nama
dan dalam bentuk apapun, sebagai imbalan sehubungan dengan
pekerjaan diantaranya :
Pegawai Tetap
Pegawai Tidak Tetap / tenaga kerja lepas
Bukan Pegawai
Peserta Kegiatan
Penerima Pesangon
Penghasilan yang bersifat teratur
Penghasilan yang tidak teratur
Penghasilan yang diterima pensiunan secara teratur
Penghasilan berupa uang pesangon, uang manfaat pensiun, tunjangan
hari tua
Upah harian, mingguan, satuan, borongan, atau bulanan
Imbalan bukan pegawai
Imbalan kepada peserta kegiatan
Penghasilan berupa honorarium atau imbalan yang bersifat tidak teratur
kepada dewan komisaris atau dewan pengawas yang tidak sebagai
pegawai tetap pada perusahaan yang sama
Pembayaran manfaat / santunan asuransi
Penerimaan dalam bentuk natura / kenikmatan dalam bentuk
apapun
Iuran pensiun yang dibayarkan ke dana pensiun
Zakat yang diterima oleh pribadi yang berhak atau badan
lembaga amil zakat
Beasiswa
PPh pasal 21 adalah pajak yang dikenakan atas segala penghasilan. Pengenaan
dilakukan dengan cara pemotongan pajak penghasilan melalui pemotongan
pajak PPh pasal 21. Sebagai pihak yang dipotong dari PPh pasal 21, maka
pihak yang memperoleh penghasilan tersebut berhak mendapatkan bukti
potong dari yang memotong. Beberapa kategori yang dikenakan PPh 21
seperti: pegawai, bukan pegawai, penerima pensiun maupun pesangon,
anggota dewan komisaris, mantan pekerja dan peserta kegiatan.
Penghasilan yang dikenai pemotongan PPh Pasal 21 adalah:
02 Rp 4.500.000
untuk Wajib Pajak yang kawin
03 54.000.000
untuk istri yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami.
04 Rp 4.500.000
tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda dalam garis
keturunan lurus serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling
banyak 3 rang untuk setiap keluarga.
INSERT
LOGO
5%
1
• Wajib Pajak dengan penghasilan
tahunan sampai dengan Rp50.000.000
15%
2
• Wajib Pajak dengan penghasilan
tahunan di atas Rp50.000.000,-
sampai dengan Rp250.000.000
3
25%
4 • Wajib Pajak dengan penghasilan
tahunan di atas Rp250.000.000,-
sampai dengan Rp500.000.000
30%
• Wajib Pajak dengan penghasilan
tahunan di atas Rp500.000.000
IINFO :
Untuk Wajib Pajak yang tidak memiliki NPWP,
dikenai tarif 20% lebih tinggi dari mereka yang
memiliki NPWP.
PPh ditanggung pemerintah adalah PPh yang terutang oleh Wajib Pajak, yang
pembayarannya dilakukan oleh pemerintah bukan Wajib Pajak, sehingga
Wajib Pajak tidak perlu membayar pajak.
PPh ditanggung pemerintah terdiri atas :
1. PPh yang terutang atas penghasilan yang diterima oleh karyawan asing
yang bekerja pada kontraktor, konsultan, dan pemasok utama atas
penghasilan yang diterima atau diperoleh karena pekerjaan yang
dilakukan dalam rangka pelaksanaan proyek pemerintah yang dibiayai
dengan hibah
2. PPh atas penghasilan pekerja pada kategori usaha tertentu
PPh bersifat final, artinya bahwa seluruh pajak yang telah dipotong/dipungut oleh pihak
pemotong/pemungut dianggap final (telah selesai) tanpa harus menunggu perhitungan dari
pihak fiskus, atau dapat dikatakan bahwa pajak yang telah dipotong atau dibayar dianggap
telah selesai perhitungannya walaupun surat ketetapan pajak belum ada.
Penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 yang bersifat final :
1. Penghasilan berupa uang pesangon dan uang tebusan pensiun, serta tunjangan hari tua
2. Penghasilan berupa honorarium
3. Honorarium atau komisi
• PPh Pasal 21 yang dipotong oleh pemotong pajak :
Penyelesaian
Click here to download this powerpoint template : Human Computers Network Free Powerpoint Template
For more : Powerpoint Backgrounds
Gaji sebulan Rp 20.000.000
Penghasilan bruto sebulan Rp 20.000.000
Pengurang :
1. Biaya jabatan (5% x Rp20.000.000
=Rp1.000.000, maks diperbolehkan) Rp 500.000
2. Iuran pensiun Penghasilan neto Rp 200.000 Rp 700.000
sebulan Rp 19.300.000
Penghasilan neto setahun (12 x Rp19.300.000) Rp231.600.000
PTKP:
- Untuk WP sendiri Rp24.300.000 Rp
- Tambahan karena menikah 2.025.000 Rp
- Tambahan 3 orang tanggungan Penghasilan kena 6.075.000 Rp 32.400.000
pajak Rp199.200.000
PPh Pasal 21 terutang setahun : 5% x
Rp50.000.000 Rp 2.500.000
15% x Rp149.200.000 Rp22.380.000
Rp24.880.000
Penyelesaian
Click here to download this powerpoint template : Human Computers Network Free Powerpoint Template
For more : Powerpoint Backgrounds
Penghasilan sebulan (26 x Rp100.000) Rp 2.600.000
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja (1% x 2.600.000) Rp 26.000
Premi Jaminan Kematian (0,3% x Rp2.600.000) Rp 7.800
Penghasilan bruto Rp 2.633.800
Pengurang :
Biaya jabatan (5% x Rp2.633.800) Rp 131.000
Iuran pensiun Rp 15.000
Iuran Jaminan Hari Tua (2% x Rp2.600.000) Rp 52.000 Rp 198.690
Penghasilan neto sebulan Rp 2.435.110
Penyelesaian
Click here to download this powerpoint template : Human Computers Network Free Powerpoint Template
For more : Powerpoint Backgrounds
Gaji setahun (12 x Rp2.500.000) Bonus Rp30.000.000 Rp
Penghasilan neto setahun Pengurang : 5.000.000
Biaya jabatan (5% x Rp35.000.000) Rp35.000.000
Iuran pensiun setahun (12 x Rp60.000) Penghasilan neto
setahun Rp1.750.000
PTKP : WP sendiri Rp 720.000 Rp 2.470.000
Penghasilan Kena Pajak Rp32.530.000
PPh Pasal 21 terutang (5% x Rp8.230.000) Rp24.300.000 Rp
PPh Ps. 21 atas gaji setahun (12 x Rp2.500.000) Pengurang : 8.230.000
1. Biaya jabatan (5% x Rp30.000.000) Rp 411.500
2.Iuran pensiun setahun (12 x Rp60.000) Penghasilan neto Rp30.000.000
setahun
PTKP: untuk WP sendiri Rp1.500.000 Rp
Penghasilan kena pajak 720.000 Rp 2.220.000
PPh Ps. 21 terutang (5% x Rp3.480.000) PPh Pasal 21 Rp27.780.000
atas bonus adalah : Rp24.300.000
Rp 3.480.000
Rp174.000
Rp237.500
G. Agus Saparudin (belum menikah) adalah pegawai di PT Nusantara Mandiri di
Jakarta. Sejak 1 Juni 2013 dipindahtugaskan ke kantor cabang di Bandung dan
pada 1 Oktober 2013 dipindahtugaskan lagi ke kantor cabang di Garut. Gaji Agus
Saparudin sebesar Rp3.500.000 dan pembayaran iuran pensiun dibayar sendiri
sebulan sejumlah Rp100.000. selama bekerja di PT Nusantara Mandiri, Agus
hanya menerima penghasilan berupa gaji saja.
Maka PPh Pasal 21 adalah :
Penyelesaian
Click here to download this powerpoint template : Human Computers Network Free Powerpoint Template
For more : Powerpoint Backgrounds
Gaji sebulan (5 x Rp3.500.000) Rp17.500.000
Pengurang :
Biaya jabatan (5% x Rp17.500.000) Rp875.000
Iuran pensiun (5 x Rp100.000) Rp500.000 Rp 1.375.000
Penghasilan neto sebulan Rp16.125.000
Penyelesaian
Click here to download this powerpoint template : Human Computers Network Free Powerpoint Template
For more : Powerpoint Backgrounds
Gaji sebulan Rp2.500.000
Beras (50 x Rp10.000) Gula (10 x Rp 500.000
Rp8.000) Penghasilan bruto sebulan Rp 80.000
Pengurang : Rp3.080.000
Biaya jabatan (5% x Rp3.080.000)
Penghasilan neto sebulan Rp 154.000
Rp2.926.000
Penyelesaian
Click here to download this powerpoint template : Human Computers Network Free Powerpoint Template
For more : Powerpoint Backgrounds
Gaji dan Tunjangan sebulan Pengurang : Rp 5.500.000
Penyelesaian
Upah bulan Juli 2013 : 20 x Rp160.000 Rp 3.200.000
Upah/penghasilan neto disetahunkan (12 x
Rp3.200.000) Rp38.400.000
PTKP :
- Untuk diri Wajib Pajak Rp24.300.000 Rp
- Tambahan WP Menikah 2.050.000
- Tambahan tanggungan Rp 2.050.000 Rp28.350.000
Penghasilan Kena Pajak Rp10.050.000
PPh Ps.21 terutang setahun (5% x Rp10.050.000) Rp502.500
PPh Ps.21 dipotong bulan Juli 2013 (Rp502.500 12) Rp 41.875
KODE
NO NAMA FORMULIR KETERANGAN
FORMULIR
1 1721 Dibuat setiap bulan yang bersangkutan. Kecuali bulan
SPT Masa PPh Pasal 21 dan/atau Desember, pada kolom-kolom tertentu diisi dengan jumlah
Pasal 26 akumulasi selama setahun
2 1721-II Daftar bukti pemotongan PPh Pasal 21 Wajib disampaikan pada Masa Pajak Desember
dan/atau Pasal 26 untuk Pegawai Tetap
dan Penerima Pensiun Berkala