Anda di halaman 1dari 20

MANAJEMEN PRODUKTIVITAS

DAN EFISIENSI

Aqmarina Inarah
01031482124012
Manajemen Produktivitas

Produktivitas adalah keluaran (output) produk atau jasa per setiap


masukan (input) sumber daya yang digunakan dalam suatu proses
produksi. Produktivitas dapat dinyatakan dalam ukuran fisik
(physical productivity) dan ukuran finansial (financial productivity)
apabila kepentingan tersebut adalah keuntungan.

Tujuan dari manajemen produktivitas adalah efektif dan efisiensi,


yaitu memberdayakan sumberdaya seminimal mungkin untuk
mendapatkan hasil yang maksimal.
Peningkatan produktivitas dapat dilihat dalam tiga bentuk :
a. Jumlah keluaran (output) dalam mencapai tujuan meningkat
dengan menggunakan sumber daya (input) yang sama.
b. Jumlah keluaran (output) dalam mencapai tujuan sama atau
meningkat dicapai dengan menggunakan sumber daya (input)
yang lebih sedikit.
c. Jumlah keluaran (output) dalam mencapai tujuan yang jauh
lebih besar diperoleh dengan pertambahan sumber daya (input)
yang relatif lebih kecil.
Faktor Yang
Mempengaruhi
Produktivitas
Faktor Eksternal

Misalnya, peraturan pemerintah,


persaingan dari perusahaan lain,
permintaan dan konsumen. Hal itu semua
di luar kontrol perusahaan. Dalam
beberapa kasus, faktor luar dapat begitu
kuat sehingga membuat tidak berartinya
langkah manajemen dalam meningkatkan
Faktor Internal
a. Tenaga kerja Misalnya, seleksi dan penempatan, pelatihan,
rancangan pekerjaan, struktur organisasi, penyeliaan, penghargaan
sasaran (Management by Objective/MBO), dan serikat pekerja.
b. Proses Proses terdiri dari pemilihan proses, otomatisasi, aliran
proses, dan tata letak.
c. Produk Proses terdiri dari riset dan pengembangan, keragaman
produk, dan perekayasaan nilai.
d. Kapasitas dan persediaan Misalnya, pembelian bahan, persediaan,
dan perencanaan kapasitas.
e. Mutu Mutu sangat berhubungan dengan pernyempurnaan kualitas.
Metode Perhitungan
Pengukuran Produktivitas Persial

Pengukuran prodktivitas parsial adalah produktivitas dari satu input


tunggal biasanya diukur dengan menghitung rasio output terhadap
input.
Rasio produktivitas = output/input
Karena hanya produksitivitas dari satu input yang sedang diukur,
maka ukuran itu disebut pengukuran produktivitas parsial. Jika
output dan input diukur dalam kuantitas fisik, maka kita
memperoleh ukuran produksitivitas operasional (operational
productivity measure). Jika output dan input dinyatakan dalam
dolar, maka kita memperoleh ukuran produktivitas keuangan
(financial productivity measure).
Contoh P e n g u k u r a n
Produktivitas Persial
Sebagai contoh, misalkan pada tahun 2005, Kankul
Company memproduksi 120.000 mesin untuk AC
window kecil dan menggunakan 40.000 jam tenaga
kerja. Rasio produktivitas tenaga kerja adalah 3 mesin
per jam (120.000/40.000). ini adalah ukuran operasional
karena unit-unit dinyatakan dalam bentuk fisik. Jika
harga jual untuk setiap mesin adalah $50 dan biaya
tenaga kerja adalah $12 per jam, maka output dan input
apat dinyatakan dalam dolar. Rasio produktivitas tenaga
kerja, yang dinyatakan dalam bentuk keuangan, adalah
$12,50 dari pendapatan per dolar biaya tenaga kerja
P e n g u k u r a n P r o d u k t i v i t a s To t a l

Produktivitas Total (Total Factor Productivity) merupakan metode


pengukuran produktivitas dari semua faktor (Input) yang digunakan untuk
menghasilkan Keluaran (Output). Pengukuran produktivitas untuk semua
input sekaligus disebut pengukuran total produktivitas. Pada praktiknya,
mungkin tidak perlu mengukur efek semua input. Pengukuran total
produktivitas dapat didefinisikan sebagai pemusatan perhatian pada
sejumlah terbatas input, yang dalam total menunjukkan kesuksesan
organisasi. Dalam kasus lain, pengukuran total produktivitas mensyaratkan
pengembangan suatu pendekatan pengukuran multifactor. Suatu pendekatan
multifaktor yang umum dipakai dalam literature produktivitas (tapi jarang
ditemukan dalam praktik) adalah penggunaan agregasi (kumpulan) indeks-
indeks produktivitas.
P e n g u k u r a n P r o d u k t i v i t a s To t a l

Memproduksi suatu produk melibatkan sejumlah input kritikal seperti


tenaga kerja, bahan baku, modal, dan energi. Pengukuran profil
menyediakan serangkaian seri atau vector yang memisahkan dan
membedakan pengukuran-pengukuran operasional parsial. Profil-
profil dapat dibandingkan setiap waktu untuk menyedikan informasi
mengenai perubahan produktivitas. Untuk menggambarkan
pendekatan profil, kita akan menggunakan hanya dua input: tenaga
kerja dan bahan baku.
Pengukuran Produktifitas yan Berkaitan
dengan-Laba
Keterkaitan perubahan produktivitas dengan laba dijelaskan oleh
peraturan berikut :
Untuk periode saat ini (periode lancar), hitung biaya input yang akan
digunakan jika perubahan produktivitas tidak ada dan bandingkan biaya ini
dengan biaya input yang actual digunakan. Perbedaan dalam biaya ini
merupakan jumlah di mana laba berubah karena perubahan produktivitas.
Untuk menerapkan peraturan keterkaitan ini, input yang akan digunakan
pada periode lancer jika perubahan produktivitas tidak ada harus dihitung.
Untuk itu, PQ adalah kuantitas input dari produktivitas-netral. Untuk
menentukan kuantitas input partikular dari produktivitas-netral, bagilah
output periode-lancar dengan rasio produktivitas input periode-dasar:
PQ = Output Lancar : Rasio produktivitas periode-dasar
Kuantitas produktivitas netral untuk setiap input dihitung sebagai berikut:
PQ (tenaga kerja) = 150.000 : 3 = 50.000 jam
PQ (bahan baku) = 150.000 : 0,10 = 1.500.000 pon

Biaya tenaga kerja: PQ x P = 50.000 x $12 = $ 600.000


Biaya bahan baku: PQ x P = 1.500.000 x $3 = 4.500.000
Total biaya PQ $ 5.100.000

Biaya tenaga kerja: AQ x P = 37.500 x $12 = $ 450.000


Biaya bahan baku: AQ x P = 1.700.000 x $3 = 5.100.000
Total biaya saat ini $5.550.000

Akhirnya, efek produktivitas terhadap laba dihitung dengan mengurangkan total biaya lancer dari
total biaya PQ.
Efek keterkaitan-laba = Total biaya PQ – Total biaya saat ini
= $5.100.000 - $5.550.000
= $450.000 laba menurun
Efisiensi Produktif

Produktivitas berkenaan dengan kegiatan


memproduksi output dengan efisien dan
secara khusus merujuk ke relasi antara
output dan input yang digunakan untuk
memproduksi output. Biasanya, kombinasi
berbeda atau campuran input dapat
digunakan untuk menghasilkan tingkat
output tertentu.
Total efisiensi produksi adalah suatu titik di mana
dua kondisi dipenuhi :

untuk setiap campuran input yang akan berdasarkan campuran input yang
memproduksi output tertentu, tidak memenuhi kondisi pertama, campuran
diperlukan input berlebih dari yang yang biayanya paling sedikitlah yang
dibutuhkan untuk menghasilkan output dipilih. Kondisi ini dipicu oleh relasi
tersebut. Kondisi ini sebagai efisiensi harga input relatif karenanya dirujuk
teknis. Memandang aktivitas-aktivitas sebagai efisiensi pertukaran input.
sebagai input, kondisi pertama Harga input menentukan proporsi relatif
mensyaratkan dihapuskannya aktivitas- yang harus digunakan untuk setiap
aktivitas yang tidak menambah nilai input. Penyimpangan dari proporsi tetap
dan bahwa aktivitas-aktivitas yang ini akan menghasilkan inefesiensi
menambah nilai dapat dilakukan pertukaran input.
dengan kuantitas minimal yang
Langkah-langkah Peningkatan Produktivitas
Tahapan peningkatan produktivitas yang komprehensif dan terintegrasi :
1. Analisa situasi. Langkah awal manajemen produktivitas harus mampu menganalisa
situasi sebelum mengambil keputusan ataupun mengambil tindakan yang akan
ditetapkan. Contoh : Pada sebuah RS, kunjungan pasien menurun drastis dari
biasanya, maka tidak perlu menambah tenaga kerja / perawat baru.
2. Merancang program peningkatan produktivitas. Untuk peningkatan produktivitas
maka dibutuhkan pula dasar program dengan rancangan yang tepat, efektif dan
efisien. Contoh : Untuk menambah kunjungan pasien rawat jalan disebuah RS,
maka bisa dilakukan langkah-langkah promosi, baik dilakukan melalui media
iklan, maupun bisa langsung melaksanakan program pemeriksaan gula darah
gratis, khitanan gratis dan lain sebagainya.
3. Menciptakan kesadaran akan produktivitas. Kesadaran dari semua pihak yang
terlibat dalam sebuah perusahaan / lembaga, merupakan kunci penting untuk
peningkatan produktivitas seperti yang diharapkan. Contoh : Karyawan
mematikan alat-alat listrik yang tidak sedang digunakan, untuk menghemat
energi dengan tujuan menghemat pengeluaran biaya.
4. Menerapkan Program Untuk meningkatkan produktivitas program sudah disusun
dan diputuskan, maka harus diimplementasikan dalam pelaksanaannya untuk
mencapai tujuan akhir. Contoh : Program peningkatan keterampilan SDM
dengan cara mengadakan berbagai pelatihan seperti teknik infus bayi dan lain
sebagainya, dengan tujuan untuk peningkatan produktivitas.
5. Mengevaluasi program dan memberikan umpan balik Untuk menilai hasil akhir
maka perlu dilakukan evaluasi program dengan memberikan umpan balik.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai