DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
DOSEN PENGAMPU :
H. ASPAHANI, S.E., M.M., AK.
Dalam penyusunan makalah ini penulis tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak, baik secara moril dan materil. Tiada gading yang tak retak, demikian pula
dengan makalah yang telah kami susun, baik dari segi isi maupun dari cara penyusunannya.
Sesungguhnya masih jauh dalam taraf kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
hendaknya membangun dengan senang hati kami terima demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami selaku penyusun dan umumnya
bagi para pembaca dan juga makalah ini dapat menjadi sebuah pelajaran untuk pembuatan
makalah-makalah berikutnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………... i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
2.1 Sumber Daya Manusia ................................................................................................. 3
2.1.1 Audit Sumber Daya Manusia ....................................................................................... 3
2.1.2 Ruang Lingkup Audit Sumber Daya Manusia ............................................................. 3
2.2 Audit Siklus Penggajian dan Personalia ...................................................................... 3
2.2.1 Siklus Penggajian dan Personalian .............................................................................. 3
2.2.2 Akun dan Transaksi dalam Siklus Penggajian dan Personalia ..................................... 4
2.2.3 Fungsi Bisnis dalam Siklus Penggajian dan Personalia serta Dokumen dan Catatan
Terkait ......................................................................................................................... 4
2.2.4 Klasifikasi, Akun, Fungsi-fungsi Bisnis, Dokumen dan Pencatatan Terkait untuk
Siklus Penggajian dan Personalia ................................................................................ 5
2.2.5 Catatan dan Dokumen dalam Siklus Penggajian dan Personalia.................................. 7
2.2.6 Metodelogi untuk Merancang Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif Atas
Transaksi ..................................................................................................................... 9
2.2.7 Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Transaksi, Pengendalian Kunci, Pengujian
Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi untuk Penggajian ................. 11
2.2.8 Metodelogi untuk Merancang Pengujian atas Rincian Saldo ..................................... 12
BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 16
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era modern, kekayaan dinilai dengan uang dan setiap transaksi aliran
kekayaan antar individu di dalam masyarakat diukur dengan satuan uang. Untuk
mendapatkan berbagai barang dan jasa yang diperlukan, masyarakat modern memerlukan
uang sebagai ukuran transaksi. Penggunaan uang telah menerobos ke semua aspek
kehidupan. Manusia modern memerlukan akuntansi sebagai komunikasi keuangan antar
individu di dalam masyarakat.
Pengetahuan auditing menjadikan orang kompeten untuk menilai kewajaran
pertanggungjaawaban keuangan, sehingga memungkinkan orang yang terjun dalam profesi
akuntan publik mampu menghasilkan jasa yang menjadikan masyarakat dapat memperoleh
informasi keuangan yang andal. Informasi keuangan yang andal bagi masyarakat penting
dalam menggambil keputusan pengalokasian sumber daya ekonomi secara efektif.
Dalam makalah ini siklus kegiatan perusahaan akan digunakan sebagai objek
pengujian pengedalian khususnya jasa penggajian atau personalia yang berhubungan
langsung dengan sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan faktor penting
perusahaan dalam menjalankan segala aktivitas perusahaan. Salah satu kewajiban
perusahaan adalah pemberian gaji sebagai balas jasa perusahaan. Pemberian jasa ini
merupakan proses yang dalam pelaksanaannya butuh suatu pengendalian yang memadai
agar tidak terjadi penyimpangan.
1
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk membuat pembaca termasuk kami dapat
memahami lebih jelas tentang “Sumber Daya Manusia dalam Audit Siklus Penggajian dan
Personalia”. Kemudian makalah ini juga dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen
mata kuliah Seminar Akuntansi. Selain itu, tujuan penulisan ini adalah :
1. Untuk memahami dan mempelajari terkait audit sumber daya manusia.
2. Untuk memahami dan mempelajari akun dan dokumen yang terkait dalam audit
siklus penggajian dan personalia.
3. Untuk memahami dan mempelajari klasifikasi, akun, fungsi-fungsi bisnis,
dokumen dan pencatatan terkait siklus penggajian dan personalia.
4. Untuk memahami dan mempelajari metodelogi untuk merancang pengujian
pengendalian dan pengujian subtantif atas transaksi.
5. Untuk memahami dan mempelajari tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi,
pengendalian kunci, pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi untuk penggajian?
6. Untuk memahami dan mempelajari metodelogi untuk merancang pengujian atas
rincian saldo.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sumber Daya Manusia
2.1.1 Audit Sumber Daya Manusia
Audit Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu aktivitas audit operasional
yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok yang independent untuk mengevaluasi atau
mengukur perusahaan dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan kriteria yang telah
ditentukan. Pemeriksaan kualitas SDM dilakukan secara menyeluruh dalam suatu
departemen, dalam arti mengevaluasi kegiatan SDM perusahaan dengan menitikberatkan
pada peningkatan atau perbaikan kinerja. Tujuan Audit SDM adalah mengendalikan kegiatan
organisasi melalui fungsi pemeriksaan dan penilaian terhadap permasalahan yang disoroti
dari dimensi SDM agar sasaran-sasaran fungsional maupun tujuan organisasi secara
keseluruhan dapat dipastikan tercapai.
3
mengakibatkan salah saji laba bersih yang material. Dalam audit yang umum, perbedaan
utama antara siklus penggajian dan personalia serta siklus lainnya meliputi:
1. Hanya ada satu kelas transaksi untuk penggajian, penggajian hanya memiliki satu
kelas karena penerimaan jasa dari karyawan dan pembayaran jasa melalui penggajian
biasanya terjadi dalam waktu yang singkat.
2. Transaksi pada umumnya jauh lebih signifikan daripada akun neraca terkait. Akun-
akun yang terkait dengan penggajian seperti penggajian akrual dan potongan pajak
biasanya bernilai kecil dibandingkan total transaksi selama tahun bersangkutan.
3. Pengendalian internal terhadap penggajian sudah efektif bagi hampir semua
perusahaan, bahkan perusahaan yang kecil sekalipun.
Tujuan keseluruhan dari audit siklus penggajian dan personalia adalah untuk
mengevaluasi apakah saldo akun yang terpengaruh oleh siklus tersebut telah dinyatakan
secara wajar sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
Akun dalam siklus penggajian dan personalia umunya dijelaskan dengan akun T,
yang menggambarkan cara informasi akuntansi mengalir melalui berbagai akun dalam siklus
penggajian dan personalia. Dalam sebagian besar sistem, akun gaji dan upah akrual hanya
digunakan pada akhir periode akuntansi. Selama periode berjalan, beban baru akan dicatat
apabila karyawan telah benar-benar dibayar dan bukan ketika biaya tenaga kerja terjadi.
Akrual untuk tenaga kerja dicatat dengan ayat jurnal penyesuaian pada akhir periode bagi
setiap biaya tenaga kerja yang dihasilkan tetapi belum dibayar.
2.2.3 Fungsi Bisnis dalam Siklus Penggajian dan Personalia serta Dokumen dan
Catatan Terkait
Siklus penggajian dan personalia melibatkan perolehan jasa dari karyawan yang
konsisten dengan tujuan perusahaan, dan akuntansi yang tepat untuk jasa tersebut. Transaksi
4
utama siklus ini adalah transaksi gaji dan upah. Transaksi ini mempengaruhi beberapa
rekening berikut:
2.2.4 Klasifikasi, Akun, Fungsi-fungsi Bisnis, Dokumen dan Pencatatan Terkait untuk
Siklus Penggajian dan Personalia
5
Kolom ketiga mengidentifikasi 4 (empat) fungsi bisnis dalam siklus penggajian dan
personalia yang umum serta mengilustrasikan hubungan antara fungsi bisnis, kelas transaksi,
akun-akun, dan dokumen serta catatan.
6
Jurnal atau daftar penggajian, biasanya laporan ini dibuat dari file transaksi
penggajian yang mencantumkan nama karyawan, tanggal, jumlah penggajian
kotor dan bersih, jumlah pemotongan, serta klasifikasi akun setiap transaksi.
File induk penggajian, merupakan file komputer yang digunakan untuk
mencatat transaksi penggajian bagi setiap karyawan dan mempertahankan
upah karyawan yang dibayar selama tahun tersebut hingga tanggal saat ini.
3. Pembayaran Penggajian
a. Pembayaran Gaji
Cek gaji ditulis lalu diserahkan kepada karyawan sebagai pertukaran atas jasa.
Jumlah cek merupakan pembayaran kotor dikurangi pajak dan pemotongan lain.
b. Rekonsiliasi rekening bank penggajian
Rekonsiliasi bank independen merupakan hal penting bagi akun kas termasuk
penggajian, untuk menemukan kesalahan dan kecurangan.
4. Penyiapan SPT Pajak Penggajian dan Pembayaran Pajak
Sebagian besar sistem penggajian yang terkomputerisasi menyiapkan SPT Pajak
penggajian dengan menggunakan informasi tentang transaksi penggajian dan file
induk. Untuk mencegah salah saji, harus memverifikasi output secara independen.
a. Formulir W2
Formulir yang dikirim ke setiap karyawan dan mengikhtisarkan penghasilan
karyawan selama tahun kalender, termasuk pembayaran kotor, pemotongan PPh.
b. SPT pajak penghasilan
Formulir yang diserahkan ke unit pemerintah lokal, negara bagian, dan federal
untuk menunjukkan pembayaran pajak yang dipotong dan pajak perusahaan.
7
c. Pencatatan waktu (timekeeping) dan persiapan penggajian
Merupakan hal yang penting dalam audit penggajian karena mempengaruhi secara
langsung beban penggajian dalam setiap periode. Untuk mencegah salah saji
dalam tepat aktivitas berikut diperlukan pengendalian yang memadai :
Penyiapan kartu waktu oleh karyawan
Pengikhtisaran dan penghitungan pembayaran kotor, pengurangan dan
pembayaran bersih
Penyiapan cek gaji Penyiapan catatan gaji
d. Kartu waktu (time card)
Adalah dokumen yang mengidentifikasi waktu per jam karyawan mulai dan
berhenti bekerja setiap hari serta jumlah jam kerja karyawa. Kartu waktu ini dapat
berupa formulir kertas atau electronic, dan dapat disiapkan secara otomatis.
e. Tiket waktu pekerjaan (Time tickect)
Tiket waktu pekerjan adalah formulir yang menunjukkan pekerjaan mana
yang dikerjakan karyawan selama periode waktu tertentu. Formulir ini hanya
digunakan oleh seorang karyawan yang melakukan pekerjaan berbeda.
f. File transaksi penggajian
File yang dibuat oleh komputer ini mencantumkan semua transaksi penggajian
yang diproses oleh sistem akuntansi selama satu periode, seperti satu hari, satu
minggu, satu bulan, satu tahun. File tersebut berisi seperti nama karyawan, dan
nomer identifikasi, tanggal, pembayaran kotor dan bersih, berbagai jumlah
pemotongan pajak dan klasifikasi akun atau klasifikasi.
g. Jurnal atau data penggajian
Laporan ini dibuat dari file transaksi penggajian, mencantumkan nama karyawan,
jumlah penggajian kotor dan bersih, jumlsh pemotongan, serta klasifikasi akun
atau klasifikasi transaksi. Transaksi yang sama dimasukkan kedalam jurnal dan
diposting secara simultan kebuku besar umum dan ke file besar induk penggajian.
h. File induk penggajian (payroll master file)
Adalah file komputer yang digunakan untuk mencatat transaksi penggajian bagi
setiap karyawan dan mempertahankan total upah karyawan yang dibayar. Catatan
setiap karyawan mencantumkan pembayaran kotor selama setiap periode
penggajian, pengurangan dari pembayaran kotor, pembayaran bersih, nomer cek,
dan tanggal. File induk ini diperbaharui dari file transaksi peggajian.
8
i. Cek gaji.
Cek gaji ditulis untuk selanjutnya diserahkan kepada karyawan sebagai pertukaran
atas jasa yang dilakasanakannya. Jumlah cek tersebut merupakan pembayaran
kotor dikurangi pajak dan potongan lainnya. Cek itu disimpan sebagai bagian dari
fungsi penyiapan penggajian, tetapi tanda tangan yang diotorisasi telah membuat
cek tersebut sebagai aktiva. Setelah cek gaji dicairkan oleh karyawan, cek yang
dibatalkan lalu dikembalikan ke perusahaan dari bank.
j. Rekonsiliasi rekening bank penggajian
Rekonsiliasi bank independen merupakan hal yang penting bagi semua akun kas,
termasuk penggajian, untuk menemukan kesalahan dan kecurangan.
k. Formulir W2
Formulir yang dikirim ke setiap karyawan yang mengikhtisarkan penghasilan
karyawan selama tahun kalender, termasuk pembayaran kotor, pemotongan
pajak penghasilan, dan pemotongan jaminan sosial.
l. SPT pajak penghasilan
Formulir yang diserahkan ke unit pemerintah lokal, negara bagian, dan federal
untuk menunjukkan pembayaran pajak yang dipotong dan pajak perusahaan.
a. Pemisahan tugas yang memadai, merupakan hal yang penting untuk mencegah
pembayaran berlebih dan pembayaran kepada karyawan yang tidak ada atau fiktif.
b. Otorisasi yang tepat, dalam hal ini hanya departemen SDM yang boleh mengotorisasi
untuk menambah dan menghapus karyawan dari daftar penggajian. Jumlah jam kerja
setiap karyawan, terutama lembur, harus diotorisasi oleh bagian personalia.
c. Dokumen dan Catatan yang memadai, untuk dokumen dan catatan yang memadai
tergantung pada sifat sistem penggajian. Kartu waktu dan catatan diperlukan untuk
karyawan per jam atau paruh-waktu. Karyawan yang dibayar berdasarkan sistem
intensif, memerlukan catatan yang berbeda.
d. Pengendalian Fisik Terhadap Aktiva dan Catatan, dalam hal ini cek harus
ditandatangani oleh karyawan, dan penggajian harus didistribusikan oleh seseorang
yang independen dari fungsi penggajian dan pencatatan waktu. Setiap cek yang tidak
diklaim atau dicairkan harus dikembalikan untuk disetor ulang.
e. Pengecekan yang Independen atas Kinerja, perhitungan penggajian harus diverifikasi
secara independen, termasuk perbandingan total batch dengan laporan ikhtisar.
Anggota manajemen atau karyawan lain yang bertanggung jawab harus mereview
output penggajian untuk melihat setiap salah saji.
f. Penyiapan Formulir Pajak Penggajian, sebagai pemahaman atas pengendalian
internal, auditor harus mereview setidaknya salah satu formulir pajak penggajian.
g. Pengujian atas Karyawan yang Tidak Ada, dalam hal ini mengeluarkan cek gaji
kepada individu yang tidak bekerja lagi untuk perusahaan sering kali diakibatkan
masih dibayarnya cek karyawan padahal dia sudah berhenti.
h. Pengujian atas Kecurangan Waktu
Kecurangan waktu terjadi apabila seorang karyawan melaporkan waktu yang lebih
banyak dari yang sebenarnya dikerjakan. Karena kurangnya bukti yang tersedia,
biasanya sulit bagi auditor untuk mengungkapkan kecurangan waktu.
10
2.2.7 Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Transaksi, Pengendalian Kunci, Pengujian
Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi untuk Penggajian
11
2.2.8 Metodelogi untuk Merancang Pengujian atas Rincian Saldo
Auditor akan mengikuti metodelogi untuk merancang pengujian atas rincian saldo
setelah menyelesaikan penilaian risiko pengendalian dan melaksanakan pengujian
pengendalian serta pengujian substantif atas transaksi serta menilai kemungkinan salah saji
akun laporan keuangan dalam siklus penggajian dan personalia.
Tahapan metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo untuk kewajiban
penggajian adalah sebagai berikut :
12
5. Merancang dan melaksanakan pengujian atas rincian saldo untuk akun kewajiban dan
beban (Tahap III).
Terdapat 2 (dua) tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang utama dalam menguji
kewajiban penggajian adalah :
Akrual dalam neraca saldo telah dinyatakan pada jumlah yang benar.
Transaksi dalam siklus penggajian dan personalia dicatat pada periode yang benar.
Perhatian utama dalam kedua tujuan itu adalah untuk memastikan bahwa tidak ada
kurang saji atau akrual yang dihilangkan. Berikut ini adalah beberapa akun kewajiban yang
utama dalam siklus penggajian dan personalia:
1. Jumlah Potongan dari Gaji Karyawan
Pajak penggajian yang dipotong tetapi belum dibayar kepada pemerintah dapat diuji
dengan membandingkan saldo dengan jurnal penggajian, formulir pajak penggajian
yang dibuat pada periode selanjutnya, dan pengeluaran kas periode selanjutnya.
2. Gaji dan Upah Akrual
Gaji dan upah akrual terjadi setiap kali karyawan belum menerima upah yang telah
menjadi haknya selama beberapa hari atau jam terakhir hingga periode selanjutnya.
Pisah batas dan keakuratan yang benar untuk gaji dan upah akrual tergantung pada
kebijakan perusahaan yang harus diikuti secara konsisten dari tahun ke tahun.
3. Komisi Akrual
Konsep yang sama yang digunakan dalam memverifikasi gaji dan upah akrual juga
dapat diterapkan pada komisi akrual, meskipun akrual ini umumnya lebih sulit
diverifikasi karena perusahaan seringkali memiliki beberapa jenis perjanjian yang
berbeda dengan wiraniaga dan karyawan dengan komisi lainnya.
4. Bonus Akrual
Pada banyak perusahaan, bonus akhir tahun yang belum dibayar kepada para pejabat
dan karyawan merupakan pos yang sangat besar sehingga kelalaian untuk
mencatatnya akan menimbulkan salah saji yang material.
5. Pembayaran Cuti Liburan, Cuti Sakit, atau Tunjangan Akrual Lainnya
Akrual dari kewajiban – kewajiban tersebut yang relatif konsisten dengan tahun
sebelumnya merupakan pertimbangan yang paling penting ketika mengevaluasi
kewajaran jumlahnya. Kebijakan perusahaan untuk mencatat kewajiban harus
ditentukan pertama kali.
13
6. Pajak Penggajian Akrual
Pajak penggajian, seperti FICA dan pajak pengangguran negara bagian serta federal
dapat diverifikasi dengan memeriksa jumlah formulir pajak yang disiapkan pada
periode selanjutnya untuk menentukan jumlah yang sudah harus dicatat sebagai
kewajiban pada tanggal neraca.
7. Pengujian atas Rincian Saldo untuk Akun Beban
Disini pos yang paling penting adalah gaji dan bonus pejabat, gaji kantor, gaji dan
komisi penjualan, serta tenaga kerja manufaktur langsung. Auditor hanya perlu
melakukan pengujian tambahan yang relatif sedikit terhadap akun – akun laporan laba
rugi pada sebagian besar audit selain prosedur analitis, pengujian pengendalian,
pengujian substantif atas transaksi, dan pengujian atas akun kewajiban. Pengujian
tambahan yang ekstensif hanya akan diperlukan apabila auditor mengungkapkan
defisiensi yang signifikan atau kelemahan yang material dalam pengendalian internal.
8. Kompensasi Pejabat
Auditor harus memverifikasi apakah total kompensasi pejabat merupakan jumlah
yang diotorisasi oleh dewan direksi, karena gaji dan bonusnya harus dimasukkan
dalam laporan 10-K SEC dan SPT pajak penghasilan federal. Verifikasi kompensasi
pejabat juga dijamin karena beberapa individu mungkin saja mampu membayar
dirinya sendiri lebih besar dari jumlah yang diotorisasi.
9. Komisi
Beban komisi total dapat diverifikasi dengan mengalikan tingkat komisi untuk setiap
jenis penjualan dengan jumlah penjualan dalam kategori tersebut. Jika informasi
yang diinginkan tidak tersedia, perlu untuk menguji pembayaran komisi tahunan atau
bulanan untuk tenaga penjualan terpilih dan menelusuri total pembayaran komisi.
10. Beban Pajak Penggajian
Beban pajak penggajian untuk tahun berjalan dapat diuji dengan merekonsiliasi total
penggajian di setiap formulir pajak penggajian dengan total penggajian untuk seluruh
tahun. Total pajak penggajian kemudian dapat dihitung ulang dengan mengalikan
tingkat yang sesuai dengan penggajian yang dikenakan pajak.
11. Total Penggajian
Pengujian yang berhubungan erat dengan pengujian pajak penggajian adalah
rekonsiliasi total beban penggajian dalam buku besar umum dengan SPT pajak
penggajian dan formulir W-2. Tujuan dari pengujian tersebut adalah untuk
14
menentukan apakah transaksi penggajian dibebankan ke akun non penggajian atau
sama sekali tidak dicatat dalam jurnal penggajian.
12. Tenaga Kerja Kontrak
Untuk mengurangi biaya penggajian, banyak organisasi melakukan kontrak dengan
organisasi luar untuk menyediakan staf. Biaya yang dibayarkan ke organisasi luar
diuji dengan membandingkan jumlah dengan kesepakatan kontrak yang
ditandatangani antara perusahaan dan perusahaan jasa luar.
13. Tujuan Penyajian dan Pengungkapan
Pengungkapan yang diperlukan untuk transaksi siklus penggajian dan personalia
tidaklah mendalam, akan tetapi, beberapa transaksi yang kompleksi seperti opsi saham
dan rencana kompensasi pejabat eksekutif lainnya mungkin memerlukan
pengungkapan catatan kaki. Auditor dapat menggabungkan prosedur audit yang
berhubungan dengan keempat tujuan penyajian dan pengungkapan dengan pengujian
atas rincian saldo untuk akun kewajiban dan beban.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Audit Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu aktivitas audit operasional
yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok yang independent untuk mengevaluasi atau
mengukur perusahaan dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan kriteria yang telah
ditentukan.
Tahapan metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo untuk kewajiban
penggajian adalah sebagai berikut :
16
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin. A, Randal J. Elder, Mark S.Beasley. 2008. Auditing dan Jasa Assurance
Edisi 12-Jilid 2.Erlangga. Jakarta
17