Daftar isi....................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................................5
BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................6
2.1 DEFINISI AKUNTANSI SDM......................................................................................6
2.2 Apa saja Prinsip-prinsip dasar Akuntansi SDM........................................................7
2.3 Apa itu Etika Akuntansi SDM (Intergritas,Kepercayaan,Transparansi).....................8
2.4 Bagaimana Penghitungan Biaya SDM......................................................................8
2.5 Alasan Pengembangan Akuntansi SDM.................................................................11
BAB 3 PENUTUP..................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................14
BAB 1
PENDAHULUAN
Proses yang terjadi dalam manajemen sumber daya manusia yangpertama adalah
perencanaan sumber daya manusia. Perencananaan sumberdaya manusia meliputi tiga
hal, yaitu perencanaan kuantitatif, perencanaankualitatif, dan perencanaan karir.
Perencanaan kuantitatif merupakanperencanaan mengenai jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan oleh organisasiuntuk dapat bekerja optimal, sementara perencanaan
kualitatif terkaitperencanaan kemampuan tenaga kerja dalam hal melakukan tuga
kerjanya,hal ini dapat didukung dengan training and development. Perencanaan karir
adalah proses untuk menentukan tujuan karir dan jalur untuk mencapaitujuan tersebut
dengan cara setiap individu mengevaluasi kemampuan danminatnya sendiri.
Beberapa faktor yang dapat dijadikan dasar dalam perencanaansumber daya manusia
adalah dengan memahami tujuan organisasi,kebutuhan tiap departemen dan gambaran
skill serta jumlah karyawan yangdibutuhkan. Hal ini juga dapat dipengaruhi oleh
tersedianya penawarantenaga kerja dan kondisi permintaaan. Namun dalam makalah ini
kamihanya mambahas tentang perencanaan sumber daya manusia, khususnyaadalah
perencanaan kuantitatif.
Dengan demikian, terdapat 2 (dua) hal yang perlu diperhatikan dalam akuntansi
sumber daya manusia, yaitu :
1. Sumber daya manusia sebagai asset atau aktiva, yang harus dicantumkan dalam
Neraca, dan
2. Bagian dari biaya sumber daya manusia yang dikaitkan dengan pendapatan
dalam satu periode akunatnsi (dimasukan dalam laporan Laba/Rugi.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam Pernyataan Standar Aakuntansi Keuangan
(PSAK 17, hal 120 mengdefinisikan bahwa Aktiva adalah sumber daya yang
dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana
manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.
Selanjutnya, disebutkan dalam PSAK tersebut bahwa Manfaat ekonomi masa
depan yang terwujud dalam aktiva adalah potensi dari aktiva tersebut untuk
memberikan sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung, arus kas dan
setara kas kepada perusahaan. Potensi tersebutdapat berbentuk sesuatu yang
produktif dan merupakan bagian dari aktivitas operasional perusahaan
Namun, hal ini ini masih sulit diterapkan, dengan alasan masih sulitnya
mengukur atau menilai aktiva sumber daya manusia sebab aktiva manusia bukan
aktiva yang bertahan lama dan sangat mungkin berpindah sehingga sulit untuk
melalukan proses evaluasi dengan menggunakan metode secara formal.
Etika profesi akuntansi adalah ilmu yang mempelajari perilaku baik dan buruknya
seorang akuntan. Aturan perilaku etika profesi akuntansi yang perlu kalian ketahui
dalam memenuhi tanggung jawab profesionalitasnya terangkum dalam kode etik Ikatan
Akuntansi Indonesia (IAI).
Kerahasiaan
Jabatan ini merupakan sebuah tanggung jawab besar. Sebagai seorang akuntan, maka
kalian dituntut untuk menjaga kerahasiaan informasi dalam internal perusahaan dan
tidak boleh membocorkan informasi yang hanya ditujukan bagi yang berkepentingan
itu pada banyak orang.
Menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh saat kalian melakukan tugas
profesional adalah kewajiban akuntan. Terkecuali bila ada hak atau kewajiban
profesional atau hukum yang mengharuskan kalian untuk mengungkapkannya.
Tanggung Jawab Profesi
Sebagai seorang akuntan, kalian harus punya tanggung jawab secara moral dan
profesional dalam semua pekerjaan yang dibebankan kepada kalian. Kepekaan moral
dalam sebuah tanggung jawab profesi, akan membuat kalian memiliki tingkat
kepercayaan tinggi berdasarkan hasil kerja kalian.
Saat bekerja, kalian memiliki tanggung jawab kepada pemakai jasa. Bersamaan dengan
itu pula, kalian juga bertanggungjawab untuk bekerja sama dengan sesama akuntan
demi mengembangkan profesi akuntan itu sendiri.
Objektivitas
Kualitas mahal dari seorang akuntan dalam memenuhi profesionalitasnya adalah
prinsip objektivitas. Memegang prinsip ini, kalian harus memiliki sifat adil dan jujur
secara intelektual, harus bebas dan tidak boleh punya prasangka yang buruk.
Yang tak kalah penting, prinsip objektivitas menuntun kalian untuk tidak berpihak pada
suatu kepentingan tertentu sehingga laporan keuangan yang kalian laporkan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Standar Teknis
Setiap pekerjaan dan tanggung jawab yang kalian lakukan harus memenuhi standar
teknis dan profesional yang relevan. Standar teknis profesi akuntansi ini sudah
ditentukan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dan semua anggota wajib mengetahui
dan mematuhinya.
Dengan mengikuti aturan dan standar teknis sesuai IAI, maka kalian semestinya tidak
dapat digugat seenak hati oleh auditor. Keuntungan lainnya adalah kalian bisa meraih
kepercayaan atas profesionalisme dalam menyelesaikan pekerjaan.
Kompetensi
Tiap kalian menekuni satu profesi, sudah pasti kalian akan dituntut memiliki
kompetensi lebih untuk memenuhi apa yang dibutuhkan. Tak terkecuali akuntan,
bilamana keahlian kalian sedang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan akuntansi,
maka butuh kehati-hatian yang tinggi.
Tak cuma mengandalkan skill yang tinggi, dalam prinsip kompetensi yang
mengedepankan sikap hati-hati berfungsi untuk menghindarkan kalian dari penipuan.
Hal itu karena setiap apa yang kalian laporkan memang dituntut kebenarannya.
Untuk itu, kalian juga harus memelihara pengetahuan dan keahlian profesional yang
dibutuhkan untuk menjamin klien, serta bertindak tekun dan cermat sesuai teknis dan
profesional yang berlaku sesuai yang diatur oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).
Kemandirian
Dalam profesi ini, kalian juga dituntut untuk mandiri dalam melaksanakan
pekerjaannya. Meskipun demikian, tak berarti kalian sama sekali dilarang melakukan
kerja sama tim. Hal ini lebih karena kalian harus punya sikap percaya diri terhadap
keahlian yang dimiliki.
Kepercayaan diri yang kalian punya dalam menyajikan laporan keuangan ini pada
akhirnya akan melahirkan sikap indepensi dan tidak memihak pada satu kepentingan
tertentu.
Sikap independensi ini pula yang nantinya akan kalian perlukan jika bercita-cita menjadi
auditor profesional di kemudian hari.
Integritas
Untuk membangun sebuah kepercayaan antara akuntan dan klien, kalian juga wajib
menjadi pribadi yang berintegritas. Sikap jujur dan sabar dalam berinteraksi dengan
sang klien adalah nilai tambah bagi reputasi kalian sebagai akuntan.
Dengan integritas tinggi, maka tingkat kepercayaan klien dan publik akan semakin
tinggi. Karena sikap sabar tersebut, kalian juga tidak boleh membedakan dan pilih kasih
antara klien yang satu dengan yang lain.
Dan meski harus sabar, kalian pun juga wajib bertindak tegas, lugas, dan konsisten jika
menemukan kesalahan dalam pengelolaan keuangan sehingga prinsip akuntansi yang
dimilikinya bisa diterapkan secara maksimal sesuai standar yang berlaku.
Kepentingan Publik
Dalam hal pelayanan kepada publik, kalian juga wajib bertindak profesional dengan
cara menghormati kepentingan publik. Publik dalam ranah akuntan meliputi klien
personal maupun perusahaan, pemerintah, pemberi kredit, dan pegawai.
Selain yang disebutkan, investor, manajemen bisnis, dan berbagai pihak yang
bergantung pada integritas dan keahlian kalian sebagai akuntan akan memelihara
berlangsungnya fungsi bisnis dengan baik.
Etika profesi akuntansi sangat perlu diperhatikan agar kalian terhindar dari hal yang tak
diinginkan. Semisal suatu kesalahan kecil dalam pelaporan keuangan akibatnya bisa
sefatal hilangnya kepercayaan dan timbulnya kecurigaan manipulasi terhadap
perusahaan dan citra profesi kalian.
Mengatasi masalah penilaian aktiva tak berwujud. Pada umumnya aktiva tak
berwujud dari suatu perusahaan seperti goodwill, hak paten, lisensi, riset dan
pengembangan, modal manusia dan lain-lain tidaklah tercakup dalam nilai
bersih nilai buku perusahaan. Biaya-biaya dimasukkan ke dalam rekening laba
rugi sebagai biaya pada saat mereka terjadi. Kunci indikator kinerja untuk
beberapa bidang dalam akuntansi sumberdaya manusia kini dikenali, akan tetapi
mereka ada tanpa praktek akuntansi yang berlaku umum untuk menaksir nilai
keuangan dari aktiva-aktiva; meskipun nilai terhadap kemampuan sangat tinggi
serta dibentuk dengan baik, dan tingginya motivasi kekuatan pekerja adalah
“nol” di dalam laporan keuangan.
Meredistribusi tanggung jawab sosial diantara sektor publik dan sektor swasta.
Pada tahun-tahun terkhir ini, kita telah melihat suatu kecenderungan antar
perusahaan atau organisasi untuk semakin banyak mengambil alih tanggung
jawab social dari sektor public. Jaringan industri lokal dan internasional,
pemimpin perserikatan dan lain-lain mengatakan bahwa perusahaan dan
organisasi harus dilihat sebagai suatu bagian integral dari masyarakat, dan oleh
karena itu menerima bagian dari tanggung jawab mereka.
3.1 Kesimpulan
Definisi Akuntansi SDM Akuntansi sumber daya manusia diartikan sebagai akuntansi
untukmanusiasebagai suatu sumber dari organisasi (Tunggal,1995).Akuntansi sumber
daya manusia adalah proses pengidentifikasian dan pengukuran data mengenai
sumber daya manusiadan pengkomunikasian sumber daya ini terhadap pihak-pihak
yang berkepentingan (Harahap,2008).
Berdasarkan definisi aktiva diatas, sumber daya manusia mestinya menjadi bagian dari
aktiva, sebab sumber daya manusia diperoleh dengan pengorbanan yang cukup besar,
mempunyai masa manfaat jangka panjang dan dapat memberi kontribusi (sumbangan
secara langsung) terhadap nilai maupun kinerja perusahaan.Faktor yang mendukung
kondisi ini adalah ketika sebuah perusahaan akanmelakukan merger atau adanya
perubahan kepemilikan, pasti factor sumber daya manusia menjadi pertimbangan
utama.Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan makin mengakui keberadaan
manusia sebagai aktiva yang pengakuan akan aktiva sumber daya manusia ini dalam
bentuk diadakan pengkapitalisasian dari biaya-biaya sumber daya manusia yang telah
dikeluarkan oleh perusahaan yang pada metode akuntansi konvensional dijadikan biaya
pada periode berjalan.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Hariyanto. (2013). PENERAPAN AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA
DALAM LAPORAN KEUANGAN. Halaman 5-10
Anggarani Dwi. (2008). Akuntansi Sumber Daya Manusia Sebuah Penilaian tentang
Asset dan Modal Manusia. Jurnal MANAJEMEN, AKUNTANSI DAN BISNIS.
Volume 6, nomor 1. Halaman 361
Ayu Wahyu Wulan R. Didied Poernawan A. SE., MBA., Ak. (2015). Analisis Penerapan
Akuntansi Sumber Daya Manusia Terhadap Perbandingan Kinerja Laporan Keuangan
Pada Pt. Bprs Mitra. Halaman 9-10