MANUSIA
“Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi dan
pengendalian Intern”
(Dosen Pengampu Ibu Junita Putri Rajana HRP,SE, M.Si, Ak)
Disusun Oleh:
Kelompok 5
1. Ayu Permata Sari (0502192064)
2. Yusrina Rsia Siregar (0502192063)
3. Roffi Dede Ananda (0502193160)
4. Roslinda (0502193267)
5. Irma Dwi Madhani (0502192100)
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Siklus Penggajian dan Manajemen Sumber Daya Manusia ............ 4
B. HRM/ Payroll Cycle Information System ........................................................... 5
C. Aktivitas Siklus Penggajian ................................................................................ 11
D. Pilihan Outsourcing : Biro Layanan Penggajian dan Organisasi Pemberi Kerja
Profesional ........................................................................................................ 23
E. Tujuan Pengendalian, Ancaman dan Prosedur ................................................... 24
F. Keputusan-keputusan penting, Kebutuhan Informasi dan Model Data .............. 24
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap perusahaan baik perusahan dagang maupun perusahaan jasa seperti rumah
sakit membutuhkan informasi akuntansi yang relevan, tepat waktu, lengkap, dan mudah
dipahami oleh pengguna internal (manajemen) maupun eksternal (investor, kreditur,
pemerintah) perusahaan dalam mengendalikan perusahaannya. Untuk mendapatkan
informasi akuntansi tersebut, perusahaan dituntut untuk membuat sistem yang dapat
mengatur alur informasi akuntansi yang dibutuhkan.
Sistem informasi akuntansi merupakan salah satu sistem dari sistem informasi yang
banyak digunakan oleh perusahaan. Sistem informasi akuntansi adalah sistem informasi
yang mengubah data akuntansi menjadi informasi yang berguna dalam penentuan
keputusan oleh manajemen perusahaan, mulai dari pengumpulan, pencatatan,
penyimpanan, dan pemrosesan data hingga menjadi informasi yang kemudian
didistribusikan kepada para pengguna informasi tersebut. Bodnar dan Hopwood
mengungkapkan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan sumber daya,
seperti manusia dan peralatan, yang diatur sedemikian rupa untuk mengolah data
menjadi suatu informasi. Tujuan dari sistem informasi akuntansi adalah untuk
menyediakan informasi akuntansi kepada pengguna internal maupun pengguna
eksternal perusahaan, mendukung kegiatan operasional, dan mendukung pengambilan
keputusan manajemen.
Sistem informasi akuntansi terdapat lima subsistem informasi akuntansi, yaitu
sistem pendapatan, sistem pengeluaran, sistem produksi, sistem manajemen sumber
daya, dan sistem keuangan. Sistem pendapatan merupakan subsistem informasi
akuntansi yang berhubungan dengan penjualan barang atau jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan kepada konsumen dan mendapatkan pembayaran dari mereka serta
menjabarkan bagaimana sistem pendapatan dan pengakuan pendapatan dapat dicatat
dan diakui serta diinterpretasikan kemudian dilaporkan. Sedangkan menurut Romney
dan Steinbeart “Manajemen Sumber Daya Manusia atau Siklus Penggajian merupakan
1
seperangkat aktivitas bisnis yang berulang dan kegiatan pemrosesan data saling
terhubung berkaitan dengan pengelolaan tenaga kerja secara efektif.”
Gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan
yang mempunyai jenjang jabatan manajer. Umumnya gaji dibayarkan secara tetap
perbulan. Tujuan utama yang dapat dicapai oleh sebuah perusahaan melalui kebijakan
dari siklus penggajian yang tepat adalah untuk menjamin bahwa perusahaan itu mampu
menarik, mempertahankan dan memotivasi karyawan yang berkualitas tinggi. Adanya
kebijakan dan prosedur yang tepat dan baik, reputasi perusahaan sebagai majikan akan
terangkat dan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi akan terpikat melamar kerja
ke perusahaan itu.
Proses bisnis telah mengalami perkembangan dari masa ke masa. Perkembangan itu
memicu peningkatan permintaan sumberdaya manusia oleh suatu perusahaan.
Akibatnya, tingkat kompleksitas manajemen sumber daya manusia di suatu perusahaan
pun semakin meningkat.
Sistem paling krusial dalam aktivitas ini adalah terkait penggajian. Aktivitas
penggajian terdiri dari tiga tahap, yaitu melakukan update master data, menyiapkan
penggajian serta mengeluarkan gaji. Proses dalam penggajian sangat rentan terhadap
ancaman, akibatnya diperlukan pengendalian yang kuat dalam sistem ini. Berbagai
macam pengendalian dibutuhkan untuk melindungi sistem ini. Pengendalian tersebut
dipengaruhi oleh jenis ancamannya dan kondisi perusahaan sendiri. Untuk itu
pembahasan pada Makalah ini adalah Mengenai Siklus Penggajian dan Manajemen
Sumber Daya Manusia.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, maka Rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud denganSiklus Penggajian dan Manajemen Sumber Daya
Manusia ?
2. Bagimana aktivitas bisnis dan evaluasinya?
2
C. Tujuan Penulisan
Tujuan pembahasan dari Pembuatan Makalah ini sebagai berikut :
1. Mengidentifkasi aktivitas bisnis utama dan pemrosesan informasi dalam
manajemen sumber daya manusia dan siklus penggajian
2. Mengidentifikasi major threat dalam aktivitas penggajian dan mengevaluasi
kecukupan pengendalian internal dalam suatu bisnis.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1
Romney, Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart. Sistem Informasi Akuntansi. (Jakarta: Salemba
Empat:2015), hal.99. .
4
Romney dan Steinbeart menyatakan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia atau
Siklus Penggajian merupakan seperangkat aktivitas bisnis yang berulang dan kegiatan
pemrosesan data saling terhubung berkaitan dengan pengelolaan tenaga kerja secara
efektif. Sedangkan menurut Primatika Sistem informasi akuntansi penggajian adalah
gabungan antara sekumpulan manusia dan sumber-sumber modal dalam suatu
organisasi yang bertanggungjawab atas tersedianya informasi keuangan dalam bidang
pembayaran gaji, dimana informasi yang diperlukan tersebut bersal dari pengumpulan
dan pengolahan data-data transaksi yang terjadi.
5
bulanan mingguan daripada setiap hari. Dengan demikian, gaji merupakan salah satu
aplikasi yang terus diproses dalam modus batch.2
Berbagai macam fungsi terlibat dalam menunjang sistem akuntansi penggajian di
perusahaan. Menurut Primatika fungsi-fungsi yang terkait dalam penggajian adalah:
a. Fungsi Kepegawaian
Fungsi ini bertanggungjawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi calon
karyawan baru, membuat surat keputusan tarif gaji dan upah karyawan,
memutuskan penempatan karyawan baru, menaikkan pangkat dan golongan gaji,
mutasi karyawan, dan pemberhentian karyawan. Dalam struktur organisasi,
fungsi kepegawaian berada ditangan bagian kepegawaian, dibawah departemen
personalia dan umum.
b. Fungsi Pencatat Waktu
Fungsi ini bertanggungjawab untuk menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi
semua karyawan perusahaan. Sistem pengendalian intern yang baik
mensyaratkan fungsi pencatatan waktu hadir karyawan tidak boleh dilaksanakan
oleh fungsi operasi atau oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah. Dalam
struktur organisasi fungsi pencatatan waktu berada ditangan pencatatan waktu,
dibawah departemen personalia umum.
c. Fungsi Pembuat Daftar Gaji dan Upah
Fungsi ini bertanggungjawab untuk membuat daftar gaji dan upah yang berisi
penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai potongan yang menjadi beban
bagi setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji dan upah. Daftar
gaji dan upah diserahkan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah kepada fungsi
akuntansi guna pembuatan bukti kas keluar yang dipakai sebagai dasar untuk
pembayaran gaji dan upah kepada karyawan. Dalam struktur organisasi, fungsi
pembuat daftar gaji dan upah berada ditangan bagian gaji dan upah, dibawah
departemen personalia dan umum.
2
Ibid, hal. 104
6
d. Fungsi Akuntansi
Dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan, fungsi akuntansi
bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungan
dengan pembayaran gaji dan upah karyawan.
e. Fungsi Keuangan
Fungsi ini bertanggng jawab guna mengisi cek guna pembayaran gaji dan upah
dan menguangkan cek ke bank. Uang tunai tersebut kemudian dimasukkan ke
dalam amplop gaji dan upah setiap karyawan, untuk selanjutnya dibagikan
kepada karyawan.
Departement SDM, menurut Romney, memberikan informasi mengenai
pengangkatan tenaga kerja, pemberhentian, dan perubahan tingkat gaji karena adanya
kenaikan dan promosi. Cek adalah output utama sistem pengajian. Para pegawai
menerima cek gaji terpisah sebagai kompensasi atas layanan yang mereka berikan. Cek
gaji di kirim ke bank untuk mentransfer dana dari rekening regular perusahaan ke
rekening penggajian. Para pegawai adalah asset organisasi yang paling berharga.
Pengetahuan dan keahlian mereka mempengaruhi kualitas barang dan jasa yang di
berikan ke para pelanggan. Moral dan sikap pegawai dapat secara signifikan
mempengaruhi kinerja keuangan organisasi.
Tiga fungsi dasar yang di berikan oleh SIA dalam siklus manajemen
SDM/pengajian:
1. Pemrosesan data transaksi mengenai aktivasi pegawai
2. Penjagaan asset organisasi, dan
3. Penyediaan informasi untuk pengambilan keputusan.
Untuk secara efektif memanfaatkan karyawan organisasi, Sistem MSDM/
penggajian harus mengumpulkan dan menyimpan informasi yang dibutuhkan manajer
untuk menjawab jenis pertanyaan berikut:
1. Berapa banyak karyawan yang dibutuhkan organisasi untuk mencapai rencana
strategis?
2. Karyawan yang memiliki keahlian khusus?
3. Keterampilan yang dalam pasokan pendek? Keterampilan yang dalam kelebihan
pasokan?
7
4. Seberapa efektif program pelatihan saat ini dalam menjaga dan meningkatkan
tingkat keterampilan karyawan?
5. Apakah kinerja secara keseluruhan meningkatkan atau menurun?
6. Apakah masalah ini dengan omset, keterlambatan, atau ketidakhadiran?
Gambar 1 Bagian ERP yang Mendukung Manajemen Sumber Daya Manusia dan
Penggajian
8
untuk menyimpan solusi untuk masalah-masalah tertentu dalam database bersama juga
memungkinkan karyawan untuk belajar dari rekan-rekan geografis yang telah memiliki
pengalaman sebelumnya yang menangani masalah tertentu.
9
data
7.2 Pemeriksaan teratur atas seluruh
perubahan terhadap data penggajian
induk
Memvalidasi data 8. Data waktu dan 8.1 Otomatisasi data sumber untuk
dan waktu dan kehadiran yang tidak tangkapan data
kehadiran akurat 8.2 Autentikasi biometri
8.3 Pemisahan tugas (Rekonsiliasi kartu
jam kerja terhadap kartu waktu)
8.4 Pemeriksaan pengawasan
(Supervisory)
Menyiapkan 9. Kesalahan-kesalahan 9.1 Pengendalian integritas pengolahan
Penggajian dalam memproses data: total batch, melkukan cross-
penggajian footing atas daftar penggajian,
penggunaan sebuah akun kliring
penggajian, dan pengecekan saldo
nol
9.2 Memeriksa pengawasan atas daftar
penggajian dan laporan lainnya
9.3 Menerbitkan laporan pendapatan
kepada para pegawai
9.4 Pemeriksaan atas panduan IRS untuk
memastikan klasifikasi yang layak
pada para pekerja baik pegawai atau
kontruktor independen
Mengeluarkan 10. Pencurian atau 10.1 Pembatasan akses fisik terhadap cek
Penggajian distribusi yang penggajian kosong dan dan mesin
curang atas slip gaji tanda tangan cek
10.2 Pembatasan akses terhadap sistem
EFT
10.3 Penomoran sebelumnya dan
Akuntansi secara periodic untuk
seluruh cek penggajian dan
pemeriksaan seluruh transaksi setoran
langsung EFT
10.4 Mewajibkan dokumentasi pendukung
yang layak untuk seluruh cek
penggajian
10.5 Penggunaan akun pengecekan
terpisah untuk penggajian, dikelola
10
sebagai sebuah dana tetap
10.6 Pemisahan tugas (kasir versus
petugas penggajian, distribusi cek dari
perekrutan atau pemecatan,
rekonsiliasi independen atas akun
pengecekan penggajian)
10.7 Pembatasan akses terhadap database
induk penggajian
10.8 Verfikasi indentitas seluruh pegawai
yang menerima cek penggajian
10.9 Menyetorkan ulang cek penggajian
yang tidak diakui dan menyelidiki
penyebabnya
Membayar Pajak 11. Kegagalan untuk 11.1Konfigurasi sistem untuk melakukan
gaji dan melakukan pembayaran yang diminta
pengurangan pembayaran yang menggunakan instruksi terkini dari
lain-lain diminta IRS (Publikasi Surat Edaran E)
12. Pembayaran yang 12.1Sama dengan 11.1
tidak tepat waktu 13.1Pengendalian Integritas pemrosesan
13. Pembayaran yang 13.2 Memeriksa pengawasan atas
tidak tepat laporan
13.3 Pemeriksaan pegawai atas laporan
Pendapatan
11
Aktivitas Siklus Penggajian
1. Memperbarui File Induk Penggajian
Aktivitas pertama dalam siklus MSDM/penggajian melibatkan pembaruan
File Induk penggajian yang mencerminkan berbagai jenis perubahan yang
diajukan secara intenal seperti perekrutan baru, pemberhentian, perubahan dalam
tingkat bayaran, atau perubahan dalam gaji tertahan yang ditetapkan.3
Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa terdapat lima sumber utama input
pada sistem penggajian yaitu departemen MSDM, pegawai, berbagai
departemen, badan pemerintah, dan perusahaan asuransi serta perusahaan lain.
Departemen MSDM memberikan informasi mengenai perekrutan,
pemberhentian, dan perubahan tingkat pembayaran (kenaikan gaji dan promosi
jabatan). Para pegawai mengajukan perubahan terkait potongan yang mereka
tentukan secara bebas. Departemen-departemen memberikan data mengenai jam
kerja aktual para pegawai. Para petugas pemerintahan memberikan tingkat pajak
3
Krismiaji. Sistem Informasi Akuntansi, ed. Keempat, (Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, Yogyakarta:2015),
hal. 109.
12
dan instruksi untuk memenuhi ketentuan peraturan. Begitu pula dengan
perusahaan asuransi serta organisasi lain yang memberikan instruksinya agar
menghitung dan membayarkan berbagai potongan gaju untuk pembayaran pajak.
Sejumlah cek merupakan output utama sistem penggajian. Para pegawai
menerima cek gaji individu sebagai kompensasi atas jasa mereka. Cek
penggajian dikirim ke bank dengan tujuan untuk mentransfer dana dari rekening
umum perusahaan ke rekening penggajian perusahaan. Sejumlah cek juga
diberikan ke agen-agen pemerintah, perusahaan asuransi, dan organisasi lain
untuk memenuhi kewajiban perusahaan.
a. Proses
Departemen MSDM bertanggung jawab memperbarui database
penggajian untuk perubahan yang diajukan secara internal terkait
ketenagakerjaan, sedangkan departemen penggajian memperbarui informasi
mengenai tarif pajak dan potongan penggajian lainnya ketika ia menerima
pemberitahuan perubahan dari berbagai unit pemerintahan dan perusahaan
asuransi. Meskipun penggajian diproses dalam batch mode, departemen
MSDM memiliki akses online untuk memperbarui master database
penggajian sehingga seluruh perubahan penggajian dimasukkan secara tepat
waktu dan ditunjukkan dalam periode pembayaran berikutnya dengan benar.
Catatan-catatan atas pegawai yang keluar atau dipecat sebaiknya segera
dihapus karena beberapa laporan pajak akhir tahun.
b. Ancaman dan pengendalian
Perubahan yang tidak terotorisasi atas master data penggajian dapat
mengakibatkan peningkatan biaya pembayaran kepada pegawai yang tidak
dibenarkan. Pemisahan tugas secara tepat merupakan prosedur pengendalian
utama untuk menghadapi ancaman tersebut. Hanya departemen MSDM yang
diperbolehkan memperbarui master file penggajian untuk perekrutan,
pemecatan, kenaikan gaji, dan promosi. Para pegawai departemen MSDM
sebaiknya tidak secara langsung ikut serta dalam pemrosesan penggajian
atau pendistribusian cek gaji. Pemisahan tugas ini mencegah seseorang yang
memiliki akses terhadap cek gaji untuk menciptakan pegawai fiktif atau
13
mengubah tingkat bayaran dan kemudian mengambil cek palsu tersebut.
Selain itu, perubahan terhadap master file penggajian tersebut harus
diperiksa dan disetujui oleh seseorang, yaitu selain pihak yang
merekomendasikan perubahan tersebut. Untuk memfasilitasi pemeriksaan
ini, sistem harus dikonfigurasikan agar menghasilkan seluruh laporan yang
mencantumkan keseluruhan perubahan yang berhubungan dengan
penggajian, kemudian mengirimkan laporan untuk pemeriksaan ke masing-
masing supervisor departemen yang dapat terpengaruh dengan perubahan
tersebut.
Pengendalian akses sistem penggajian juga penting. Sistem tersebut
seharusnya diatur untuk membandingkan ID pengguna dan kata sandi
dengan sebuah matriks pengendalian akses yang menjelaskan tindakan apa
yang diperbolehkan untuk dijalankan setiap pegawai dan menginformasikan
file apa yang diperbolehkan untuk diakses setiap pegawai.
Ancaman lainnya adalah ketidakakuratan dalam meperbarui master
data penggajian sehingga dapat menghasilkan kesalahan dalam pembayaran
pegawai dan denda karena tidak membayarkan jumlah yang benar atas pajak
penggajian kepada pemerintah. Untuk mengatasi ancaman ini, pengendalian
integritas pemrosesan secara tepat sebaiknya diterapkan ke seluruh transaksi
perubahan penggajian. Selain itu, memiliki laporan pemeriksaan manajer
departemen atas seluruh perubahan terhadap pegawai di departemennya
memberikan sebuah cara yang tepat waktu untuk mendeteksi kesalahan.
14
3. Memvalidasi Data Waktu dan Kehadiran
Langkah ketiga dalam siklus penggajian adalah memvalidasi setiap data
waktu dan kehadiran pegawai.
a. Proses
Data waktu dan kehadiran pegawai dikumpulkan secara berbeda
bergantung pada status bayaran pegawai. Bagi para pegawai yang dibayar
berdasarkan jam, banyak perusahaan mengunakan kartu waktu (time card)
untuk mencatat waktu kedatangan dan keberangkatan pegawai setiap
harinya. Para pegawai yang mendapatkan gaji tetap sering mencatat
pekerjaan tenaga kerja mereka dengan kartu waktu. Bahkan, para supervisor
mereka secara informal mengawasi kehadiran mereka dalam pekerjaan.
Perusahaan manufaktur juga menggunakan kartu jam kerja untuk
mencatat data secara mendetail mengenai bagaimana para pegawai
menggunakan waktu mereka. Data pada tiket waktu tersebut digunakan
untuk mengalokasikan biaya tenaga kerja di antara berbagai departemen,
pusat biaya, dan pekerjaan produksi. Para profesional di organisasi jasa
seperti KAP, kantor hukum, dan kantor konsultan dengan cara yang sama
melacak waktu yang mereka habiskan untuk melakukan berbagai tugas dan
bagi klien yang mana saja, mereka mencatat data-data tersebut dalam
lembar waktu (time sheet). Para pemberi kerja/atasan menggunakan lembar
waktu tersebut untuk menentukan biaya dan menagihkan kepada para klien
atas jasa yang telah diberikan perusahaan secara akurat.
Staf penjualan biasanya dibayar berdasarkan pada komisi murni atau
gaji ditambah komisi. Pembayaran ini memerlukan kecermatan staf untuk
mencatat jumlah penjualan mereka. Selain itu, beberapa staf penjualan juga
diberi bonus bayaran untuk target yang terlampaui. Penggunaan insentif,
komisi, dan bonus memerlukan penghubungan sistem penggajian dan sistem
informasi atas penjualan dan siklus lainnya guna mengumpulkan data yang
digunakan untuk menghitung bonus. Selain itu, skema bonus/insentif harus
didesain dengan tujuan realistis yang dapat dicapai, sehingga dapat diukur
secara objektif. Tujuan tersebut harus sama dengan tujuan korporasi dan
15
para manajer mengawasi untuk memastikan bahwa tujuan tersebut akan
terus sesuai.
b. Ancaman dan pengendalian
Ancaman utama terhadap aktivitas penggajian adalah data waktu dan
kehadiran yang tidak akurat. Ketidakakuratan dalam catatan waktu dan
kehadiran dapat mengakibatkan biaya tenaga kerja yang meningkat dan
laporan biaya tenaga kerja yang salah. Ketidakakuratan dapat menurunkan
semangat kerja pegawai atau mengakibatkan gaji jasa tenaga kerja yang
tidak terbayarkan.
Otomatisasi data sumber dapat mengurangi risiko kesalahan yang
tidak diinginkan dalam pengumpulan data waktu dan kehadiran. Contohnya
adalah seperti alat pembaca tanda pengenal dapat digunakan untuk
mengumpulkan data waktu kerja bagi para pegawai produksi dan secara
otomatis menyimpan data ke sistem pemrosesan penggajian. Dengan
menggunakan teknologi untuk menangkap data waktu dan kehadiran juga
dapat meningkatkan produktivitas dan memotong biaya.
Teknologi informasi (TI) juga dapat mempengaruhi risiko
ketidakakuratan yang disengaja untuk data waktu dan kehadiran. Contohnya
adalah penggunaan teknik autentikasi biometri seperti pemindai tangan yang
digunakan di perusahaan untuk memverifikasi identitas pegawai yang
masuk dan keluar kerja. Hal ini bertujuan untuk mencegah pegawai yang
meninggalkan pekerjaan lebih dini serta mencegah adanya rekan kerja yang
salah mencatat kehadiran orang tersebut di tempat kerja. Pemisahan tugas
juga penting. Data kartu waktu yang digunakan untuk menghitung
penggajian, harus direkonsiliasi terhadap kartu jam kerja yang digunakan
untuk tujuan penentuan biaya dan manajerial, semuanya dilakukan oleh
seseorang yang tidak terlibat dalam pembuatan data tersebut. Waktu total
yang dihabiskan untuk seluruh tugas seharusnya tidak melebihi waktu
kehadiran yang tertera pada kartu waktu seorang pegawai. Sedangkan,
seluruh waktu yang dihabiskan di tempat kerja harus dipertimbangkan
dalam kartu jam kerja.
16
Selain itu, meminta para supervisor departemen untuk memeriksa dan
menyetujui kartu waktu dan kartu jam kerja memberikan sebuah
pengendalian detektif pada keakuratan data waktu dan kehadiran.
Pemeriksaan supervisor tersebut sangat penting, terutama bagi para pegawai
telecommute. Analisis atas log-log sistem dapat memberikan jaminan bahwa
para pegawai telecommute benar-benar kerja sesuai dengan jumlah waktu
yang dibayarkan kepada mereka dan bahwa mereka tidak menjalankan
sebuah kepentingan pribadi di sisi yang lain menggunakan aset yang
disediakan perusahaan.
4. Pemrosesan Penggajian
Pemrosesan penggajian merupakan langkah keempat dalam siklus
penggajian. Pemrosesan penggajian dapat digambarkan dalam bagan berikut:
17
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan pengeditan
data dan pensortiran berdasarkan nomor pegawai. Jika dalam sebuah organisasi
terbagi atas divisi-divisi, perlu dilakukan penggabungan data terlebih dahulu.
Perusahaan menghitung, dalam langkah pertama ini, jumlah gaji bersih yang
diterima pegawai. Gaji bersih tersebut terdiri dari gaji pokok ditambah insentif-
insentif atau bonus dikurangi semua potongan gaji, seperti pajak, pembayaran
asuransi, dan sebagainya. Perhitungan gaji bersih pegawai ini dilakukan untuk
memperbarui master data penggajian. Seluruh setiap gaji kotor karyawan,
potongan gaji dan pembayaran bersih dimasukkan dalam register penggajian
dalam format multi-kolom. Sebagai data pendukung, apabila diperlukan,
perusahaan juga bisa membuat register potongan gaji yang berisi rincian dari
potongan gaji secara sukarela. Kemudian, perusahaan membuat laporan
pendapatan (earning statement) yang berisi daftar jumlah gaji pokok, potongan
gaji dan gaji bersih untuk periode berjalan. Laporan ini disertakan dalam
membuat cek pembayaran gaji karyawan. 4
Sewaktu transaksi penggajian diproses, sistem juga senantiasa
mengalokasikan biaya gaji ke akun buku besar terkait dengan cara memberikan
tanda check pada kode di catatan job-time ticket. Sistem ini menjaga semua total
alokasi sampai semua catatan gaji pegawai diproses. Total tersebut kemudian
digunakan pada daftar gaji, sebagai dasar dari jurnal umum yang kemudian
diposting ke buku besar setelah semua cek pembayaran telah dicetak. Berikut
adalah laporan-laporan yang bisa dihasilkan dari sistem penggajian.
Nama Laporan Isi Tujuan
Daftar Pendapatan Kumulatif gaji kotor, gaji Digunakan untuk laporan
Kumulatif bersih dan potongan informasi pegawai dan
terhadap setiap pegawai penggajian tahunan
year-to-date
Persediaan tenaga Daftar pegawai berdasarkan Digunakan dalam
Kerja departemen Persiapan laporan terkait
4
Azhar Susanto. Sistem Informasi Akuntansi: Struktur-PengendalianResiko-Pengembangan, ed. Pertama, Cetakan
Pertama, (Lingga Jaya, Bandung: 2013), hal. 190
18
tenaga kerja untuk
diberikan ke petugas
Pemerintahan
Laporan Daftar tiap posisi yang Digunakan dalam
Pengendalian posisi diotorisasi, kualifikasi perencanaan kebutuhan
pekerjaan, gaji yang tenaga kerja masa depan.
dianggarkan dan status
posisi (terisi atau lowong)
Laporan persediaan Daftar pegawai dan Berguna dalam
kemampuan kemampuan terkini perencanaan kebutuhan
tenaga kerja masa depan
dan program pelatihan.
Formulir 941 Pengembalian pajak federal Diajukan secara kuartalan
kuartalan pemberi kerja untuk merekonsiliasi
(menunjukkan seluruh upah pembayaran bulanan
yang bergantung pada pajak dengan kewajiban pajak
dan jumlah potongan untuk total untuk kuartal
pajak penghasilan dan tersebut.
FICA)
Formulir W-2 Laporan upah dan potongan Dikirim ke setiap pegawai
untuk setiap pegawai untuk digunakan dalam
penyiapan pengembalian
pajak individu, jatuh
tempo pada 31 Januari.
Formulir W-3 Rangkuman dari seluruh Dikirim ke Pemerintah
formulir W-2 pusat bersama dengan
salinan dari seluruh
formulir W-2, jatuh tempo
pada 28 Januari.
Formulir 1099-Misc Laporan pendapatan yang Dikirim ke penerima
dibayarkan ke kontraktor pendapatan untuk
Independen. digunakan dalam
pengajuan pengembalian
pajaknya, jatuh tempo
pada 31 Januari.
Berbagai laporan Data pada kepatuhan atas Untuk
lain untuk badan berbagai ketetapan mendokumentasikan
Pemerintah peraturan, laporan pajak kepatuhan dengan regulasi
Negara bagian dari daerah. yang berlaku.
Dan sebagainya.
19
Sistem penggajian ini cukup rumit, terutama dalam hal perpajakannya.
Jumlah gaji yang salah selain akan mempengaruhi jumlah yang salah yang
dibayarkan, keterlambatan pembayaran gaji, juga akan mempengaruhi jumlah
pajak yang dibayarakan. Dampaknya beberapa sanksi pun mungkin akan
diberikan pada perusahaan. Untuk itu, perusahaan haruslah menyusun sistem
pengendalian yang baik atas penggajian ini. Usaha pengendalian yang dapat
memitigasi kesalalahan sistem penggajian adalah:
a. Dengan melakukan pemrosesan batch pada sistem penggajian, perusahaan
pun harus mencocokkan hasil perhitungan saat entri data dengan total yang
dapat dibandingkan yang dihitung dari setiap tahap pemrosesan.
b. Melakukan cross-footing daftar gaji dengan cara mencocokkan total jumlah
gaji bersih dengan total jumlah gaji kotor dikurangi total potongan gaji
c. Akun kliring penggajian. Mekanisme akun kliring penggajian dilakukan
dengan melakukan zero-balance check. Pertama, saat gaji dibayarkan maka
jurnal yang dibuat adalah dengan mendebet akun beban gaji pada kas dan
liabilitas. Sedangkan pada proses akuntansi biaya, perusahaan juga
melakukan penjurnalan dengan mendebit biaya-biaya tenaga kerja dan
mengkredit akun gaji. Sehingga jumlah kedua akun gaji itu harusnya saling
menghapuskan bila tidak terjadi kekeliruan.
d. Pengawasan oleh supervisor sebagai pengendalian detektif.
e. Mengklasifikasikan dengan benar apakah seseorang merupakan pegawai atau
bukan pegawai
5. Pembayaran Gaji
Aktivitas Kelima adalah Pembayaran Gaji, Kebanyakan pegawai dibayar
dengan cek atau transfer langsung ke rekening bank mereka. Tidak seperti
pembayaran dengan kas, kedua metode diatas menyediakan sarana untuk
mendokumentasikan jumlah upah yang dibayarkan.
a. Proses
Setelah cek gaji disiapkan, bagian utang memeriksa kembali dan
mensetujui pencatatan penggajian. Slip gaji lalu disiapkan untuk mengotorisasi
20
pentransferan dana dari rekening perusahaan ke rekening pegawai. Slip gaji
dipakai untuk memperbarui jurnal umum
Setelah memeriksa kembali pencatatan penggajian dan pencairan slip
gaji, bagian kasir menyiapakn dan menandatangani sebuah cek (atau
mengajukan transaksi electronic funds transfer (EFT)) untuk mentransfer dana
kepada rekening bagian penggajian. Apabila perusahaan masih menggunakan
cek dalam bentuk kertas maka kasir memeriksa kembali, menandatangani dan
membagikan slip gaji pegawai. Daftar dari slip gaji yang belum dicairkan akan
dikirim ke departemen audit internal untuk diselidiki lebih lanjut.
Transfer langsung adalah salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi
dan mengurangi biaya dari pemrosesan gaji. Pegawai yang dibayar dengan
transfer langsung umumnya akan mendapat duplikat dari slip gaji yang
mencantumkan berapa jumlah yang ditransfer. Sistem pembayaran harus
memiliki sekumpulan file pentransferan gaji, masing-masing untuk setiap bank
yang digunakan untuk transfer gaji. Setiap catatan memuat nama pegawai,
nomor jaminan sosial, nomor rekening bank, dan jumlah bersih yang
dibayarkan. Data-data tersebut dikirim secara elektronik menggunakan
electronic data interchange (EDI) ke masing-masing bank yang terlibat. Dana
kemudian secara elektronik di transfer dari rekening bank pemberi kerja ke
rekening pegawai. Transfer langsung akan mengeliminasi kebutuhan tanda
tangan kasir untuk masing-masing slip gaji. Tetapi kasir tetap harus
mengotorisasi pengeluaran dana dari akun pemeriksaan perusahaan.
Transfer langsung akan membantu perusahaan dalam menghemat dengan
cara menghilangkan biaya pembelian, pemrosesan dan pembagian slip gaji. Hal
ini juga mengurangi biaya bank dan biaya pengiriman. Akibatnya sekarang
kebanyakan perusahaan menawarkan kepada pegawainya pilihan untuk transfer
langsung dan mengarahkan mereka untuk memilih jenis pembayaran ini.
b. Ancaman Dan Pengendalian
Kontrol yang berhubungan dengan pengajian secara tunai, dapat
mengurangi ancaman adanya pencurian slip gaji atau dikeluarkannya slip gaji
untuk pegawai fiktif, misalnya dengan cara:
21
1. Akses ke slip gaji kosong dan ke mesin pemeriksa tanda tangan seharusnya
dibatasi. Selain itu, kemampuan untuk mengotorisasi transaksi EFT harus
dibatasi dan dikontrol melalui otentikasi multifaktor yang kuat.
2. Semua slip gaji harus secara diurutkan dengan diberi nomor dan setiap
periode dihitung kembali. Apabila penggajian dilakukan via transfer
langsung, maka semua transaksi EFT harus diperiksa kembali.
3. Kasir hanya menandatangani slip gaji apabila didukung oleh adanya dokumen
yang memadai (pendaftaran gaji dan voucher pencairan gaji)
Sebagai salah satu bentuk kontrol, slip gaji sebaiknya tidak dikeluarkan
atas nama rekening regular perusahaan, tetapi menggunakan rekening
penggajian yang terpisah. Hal ini akan mempermudah dalam melakukan
rekonsiliasi gaji dan mendeteksi pemalsuan slip gaji. Selain itu, pemisahan tugas
juga merupakan salah satu kontrol yg penting. Bagian utang (account payable)
memiliki tanggung jawab untuk mencatat penggajian dan kasir bertugas untuk
membagikan slip gaji.
Penggunaan otentikansi multifaktor dan kontrol lainnya untuk membatasi
akses ke database penggajian akan mengurangi resiko dibuatnya slip gaji palsu
untuk pegawai fiktif. Selain itu, pegawai yang bertanggung jawab untuk
membagikan slip gaji harus dapat mengidentifikasi secara pasti orang yang
menerima slip gaji sesuai dengan nama yang tercantum di slip gaji. Slip gaji
yang tidak dicairkan harus dikembalikan ke kantor bendahara agar segera
dilakukan pengembalian deposit.
22
mendapatkan waktu libur ekstra atau asuransi kesehatan tambahan. Rencana-
rencana ini kadang disebut sebagai rencana konpensasi gaya kafetaria karena
mereka menawarkan sebuah menu pilihan. Banyak perusahaan menawarkan dan
memberikan kontribusi atas pilihan rencana tabungan hari tua.
5
Mardi. Sistem Informasi Akuntansi, Cetakan Kedua, (Ghalia Indonesia, Bogor:2014),hal. 199
23
2. Cakupan manfaat yang lebih luas: jasa outsourcing seperti Professional
Employer Organization mengumpulkan biaya administrasi manfaat semua
klien mereka. Karena itu mereka memudahkan perusahaan kecil untuk
menawarkan cakupan manfaat yang sama dengan yang disediakan oleh
perusahaan besar.
3. Membebaskan dari sumber daya komputer: jasa outsourcing dapat
menghilangkan satu atau lebih aplikasi sistem informasi akuntansi (sistem
penggajian dan manajemen manfaat). Bebasnya perusahaan atas kebutuhan
komputer dapat dipakai untuk meningkatkan layanan di area lainnya.
6
TMBooks. Sistem Informasi Akuntansi: Konsep dan Penerapan, ed. Kesatu, (ANDI, Yogyakarta: 2015), hal. 198.
24
1. Kebutuhan pegawai dimasa mendatang
2. Kinerja pegawai
3. Moral pegawai
4. Efisien dan efektivitas pemrosesan penggajian
25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem yang terkait dalam manajemen sumber daya manusia terbagi menjadi dua
subsitem, yaitu sistem dasar SDM dan sistem penggajian. Sistem pada manajemen
sumber daya manusia mencatat dan memproses data tentang aktivitas yang terkait
dengan karyawan, seperti rekruitmen, pelatihan, evaluasi dan pemecatan karyawan.
Sedangkan sistem penggajian merupakan sebuah sistem yang mencatat dan memproses
data yang dapat digunakan untuk membayar jasa yang telah dilakukan karyawan.
Sistem dalam ranah ini didesain untuk bisa memenuhi ketentuan dari pemerintah
terkait ketenagakerjaan yaitu tentang pembayaran pajak yang tepat dan praktik
perlakuan karyawan dengan baik. Selain itu, sistem ini dirancang untuk mencegah
terjadinya kecurangan, seperti pembayaran gaji pada pegawai fiktif, maupun kesalahan,
seperti kelebihan atau kekurangan pembayaran gaji. Potensi tersebut bisa diminimalkan
dengan berbagai cara pengendalian, terutama terkait pengendalian akses, pengendalian
organisasi dan pengendalian dokumentasi. Namun, karena besarnya biaya yang
mungkin dikeluarkan untuk sistem penggajian ini, perusahaan pun bisa memilih
melakukan outsourcing pekerja yang dinilai bisa mengurangi biaya.
B. Saran
Makalah ini, diharapkan dapat menambah Wawasan, Pengetahuan, pengalaman
serta kontribusi atau tambahan bagi para Pembaca. Serta Pembaca mampu
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
26
DAFTAR PUSTAKA
27