Disusun Oleh:
Disusun Oleh:
Putri Aulia (0502192124)
Nursakilah (0502191016)
Fitria Ratna lingga (0502193192)
Irma Dwimadhani
Fatya Nabila (0502192096)
AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberi kesehatan serta nikmat
lainnya yang tidak sanggup dihitung dengan alat secanggih apapun, seiring
shalawat dan salam kepada utusan-Nya baginda Muhammad S.A.W yang
membawa kita dari alam jahiliyah hingga kealam Islamiyah yang berpendidikan
seperti yang kita rasakan sekarang ini. Dengan perjuangan beliau dan para
sahabatnya kita bisa merasakan kehidupan yang layak seperti saat ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekhilafan, maka dengan hal itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sehingga ke
depan dapat menjadi koreksi untuk kemajuan dan lebih baik.
Maha suci Allah yang telah menetapkan tiada tulisan yang sempurna
kecuali kalam-Nya dan hadits Nabi.
Kata Pengantar...............................................................................................i
Daftar Isi.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan.............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Lima Pilar Standar Akuntansi Di Indonesia........................................3
B. Jenis SAK Yang Di jalankan Di Indoenesia........................................4
C. Proses Perumusan Standar Akuntansi..................................................7
D. Pengembangan Standar AKuntansi Syariah Di Indonesia...................7
E. Karkateristik Aktiva seacara Konvensional.........................................8
F. Penelusuran Konsep Aktiva dalam PSAK,IFRS,PSAK Syariah.........9
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................14
B. Saran...................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................16
A. LATAR BELAKANG
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang disusun oleh lembaga Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI) selalu mengacu pada teori-teori yang berlaku daan
memberikan tafsiran dan penalaran yang telah mendalam dalam hal praktek
terutama dalam pembuatan laporan keuangan dalam memperolah informasi yang
akurat sehubungan data ekonomi. Kemudian untuk Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) merupakan suatu buku petunjuk dari prosedur akuntansi yang
berisi peraturan tentang perlakuan, pencatatan, penyusunan dan penyajian laporan
keuangan yang disusun oleh lembaga IAI yang didasarkan pada kondisi yang
sedang berlangsung dan telah disepakati (konvensi) serta telah disahkan oleh
lembaga atau institut resmi.
Sebagai suatu pedoman, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
bukan merupakan suatu kemutlakan bagi setiap perusahasan dalam membuat
laporan keuangan. Namun paling tidak dapat memastikan bahwa penempatan
unsur-unsur atau elemen data ekonomi harus ditempatkan pada posisi yang tepat
agar semua data ekonomi dapat tersaji dengan baik, sehingga dapat memudahkan
bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam menginterpretasikan dan
megevaluasi suatu laporan keuangan guna mengambil keputusan ekonomi yang
baik bagi tiap-tiap pihak.
Melihat adanya Standar Akuntansi Keuangan (SAK) terjadi karena perubahan
lingkungan global yang semakin menyatukan hampir seluruh negara di dunia
dalam komunitas tunggal, yang dijembatani perkembangan teknologi komunikasi
dan informasi yang semakin murah, namun menuntut adanya transparansi di
segala bidang. Standar akuntansi keuangan yang berkualitas merupakan salah satu
prasarana penting untuk mewujudkan transparasi tersebut.
Standar akuntansi keuangan dapat diibaratkan sebagai sebuah cermin, di mana
cermin yang baik akan mampu menggambarkan kondisi praktis bisnis yang
sebenarnya. Oleh karena itu, pengembangan standar akuntansi keuangan yang baik, sangat
relevan dan mutlak diperlukan pada masa sekarang ini. Dalam perkembangannya, standar
akuntansi keuangan terus direvisi secara berkesinambungan, baik berupa berupa
penyempurnaan maupun penambahan standar baru sejak tahun 1994. Kemudian setelah
1 | i | Standar Akuntansi dan Aktiva Menurut Syariah
krisis keuangan global di tahun 90-an muncul, banyak perusahaan-perusahaan yang
bangkrut dan akhirnya gulung tikar terutama perusahaan-perusahaan yang memiliki
pinjaman di bank konvensional. Namun ada beberapa perusahaan yang mampu bertahan
dari dahsyatnya krisis ekonomi tersebut. Kebanyakan diantaranya adalah perusahaan yang
menggunakan prinsip syariah dalam kegiatan usahanya. Belajar kondisi tersebut, saat ini
banyak bermunculan perusahaan-perusahaan yang menjalankan bisnisnya dengan
menggunakan prinsip keuangan syariah baik secara menyeluruh ataupun sebagian saja.
Namun di dalam dunia ekonomi, prinsip syariah adalah metode yang baru dan banyak
orang yang mengenalnya, begitu juga di bidang akuntansi. Sehingga diperlukan sebuah
standar yang dapat menyelaraskan pelaporan keuangan untuk perusahaan yang bergerak
dengan menggunakan prinsip syariah. Seperti standar akuntansi keuangan konvensional,
standar akuntansi keuangan syariah disusun oleh suatu lembaga resmi (Standard Setting
Body) dalam SAK Syariah ini dibuat oleh The Accounting and Auditing Organization for
Islamic Financial Institution (AAOIFI) yang berbasis di Dubai. Standar akuntansi ini
dipakai dan diadopsi oleh banyak negaranegara yang menerapkan prinsip ekonomi islam.
Di Indonesia sendiri, permasalahan standarisasi laporan keuangan syariah ditangani
oleh Dewan Standar Akuntansi Syariah (DSAK) yang berada di bawah naungan Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI). DSAK dibentuk di Jakarta pada kongres ke-8 IAI pada tahun
1998. Saat ini, Standar Akuntansi Keuangan Syariah di Indonesia menggunakan PSAK
101 (2014). SAK Syariah tersebut menggantikan SAK Syariah yang disahkan tahun 2002
dan menyempurnakan SAK tahun 2007 dan 2011.
Dasar pembuatan SAK Syariah ini bersumber pada Al-Quran Surat AlBaqarah ayat
282-283. Ayat tersebut menjabarkan prinsip pencatatan laporan keuangan yang
menggunakan konsep kejujuran, keadilan dan kebenaran. Pembuatan SAK Syariah ini
mengikuti perkembangan ekonomi islam di dunia. Perkembangan tersebut menciptakan
lingkungan ekonomi dan pasar baru yang berbasis syariah.
PEMBAHASA
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan uaraian pada bab-bab sebelumnya maka daat
disimpulan sebagai berikut:
a. Peranan standar akuntansi syariah dalam pengelolaan transaksi keuangan pada BNI
Syariah KCP. Mikro Pamenang diantaranya menunjang pembangunan ekonomi
karena berdasarkan prinsip bagi hasil, yang saling menguntungkan, memberikan laba
yang wajar sehingga tidak berlebihan dalam mengambil laba dan memberikan
kontribusi yang positif pada masyarakat dalam upaya peningkatan peranan pengusaha
muslim salah satunya pada kegiatan UMKM.
b. Kesesuain pengelolaan transaksi keuangan pada BNI Syariah KCP.
Mikro Pamenangdengan PSAK 101 dapat dilihat dari menyajikan laporan
keuangan diantaranya laporan neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan
perubahan ekuitas,laporan perubahan dana investasi terikat, laporan sumber dan
penggunaan dana zaakat, infak dan shadaqah dan laporan sumber dan penggunaan
dana qardul hasan.Berdasarkan penyajian pengelolaan keuangan tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa pengelolaan transaksi keuangan di BNI Syariah Bangko sudah
sesuai dengan PSAK PSAK 101.
B. Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diajukan berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan yaitu sebagai berikut:
1. Lembaga keuangan syariah akan mengalami hambatan jika mengacu secara mentah
kepada lembaga keuangan seperti perbankan. Oleh karena itu untuk mengukur
kinerjakeuangan syariah digunakan kriteria yang digunakan oleh seluruh lembaga
berbasis Syariah.
2. Standar akuntansi yang digunakan Bank berbasisi Syariah dalam menyusun
laporankeuangan diharapkan menghasilkan informasi akuntansi yang efektif pada saat
manajemen mengambil keputusan. Informasi dari laporan keuangan tidak hanya
Fikri, M. A., Inapty, B. A., & Martiningsih, S. P. (2015). Pengaruh penerapan standar akuntansi
pemerintahan, kompetensi aparatur dan peran audit internal terhadap kualitas informasi
laporan keuangan dengan sistem pengendalian intern sebagai variabel moderating (Studi
Lamonisi, S. (2016). Analisis penerapan standar akuntansi berbasis akrual pada Pemerintah
Kota Tomohon. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 4(1).