Disusun Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Allah SWT, karena telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya berupa kesehatan serta kesempatan sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah dari mata kuliah Akuntansi Koprasi dan UMKM mengenai
“Standar Akuntasi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilatas Publik” dengan lancar tanpa adanya
hambatan.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita tentang “Standar Akuntasi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilatas Publik”.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami
bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi
kami sendiri maupun orang yang membacanya.
PENULIS
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................2
A. Kesimpulan.......................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
4. Utuk mengetahui karakteristik SAK ETAP
2
BAB II
PEMBAHASAN
SAK yang dikonvergensikan dengan IFRS ini diterapkan pada entitas-entitas yang
memiliki fungsi fidusia (memegang kepentingan orang banyak) ataudisebut juga dengan
berakuntabilitas publik. Contoh entitas yang memiliki fungsifidusia adalah entitas perbankan,
BUMN, dan entitas yang menjual saham di pasar modal. Komponen utama dari SAK adalah
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang diadopsi dari International Accounting
3
Standard (IAS) dan International Financial Reporting Standard (IFRS), dan Intepretasi atas
Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diadopsi dari SIC (Standard Intepretation Committee)
dan IFRIC (International Financial Reporting Intepretation Committee). Hal ini berarti bahwa
IFRSs terdiri dari IAS, IFRS, SIC, dan IFRIC. Perbedaannya, IAS dibuat oleh International
Accounting Standards Committee (IASC) organisasi pendahulu IASB yang berdiri pada tahun
1973. IASC ini kemudian direstrukturisasi menjadi IASB pada tahun 1999.
4
B. Standar Akuntansi Keuangan Untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
ETAP)
SAK ETAP menggunakan acuan IFRS for Small Medium Enterprises(SME) yang lebih
sederhana antara lain:
b. Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan metode ekuitas.
d. Laporan keuangan sesuai SAK ETAP menyajikan informasi mengenai posisi keuangan,
5
kinerja, dan arus kas entitas yang berguna bagi pengguna luas.
6
Diharapkan dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil dan menengah dapat menyusun
laporan keuangannya sendiri dan dapat diaudit untuk mendapatkan opini audit. Informasi
keuangan yang sederhana tetapi memberikan informasi yang andal. SAK ETAP disusun dengan
mengadopsi IFRS for SME dengan modifikasi sesuai dengan kondisi di Indonesia
(Nugrohudi: MakalahETAP).
PSAK - IFRS based sulit diterapkan bagi perusahaan menengah kecil mengingat
penentuan fair value memerlukan biaya yang tidak murah. PSAK - IFRS rumit dalam
implementasinya seperti kasus PSAK 50 dan PSAK 55 meskipun sudah disahkan tahun 2006
namun implementasinya tertunda bahkan 2010 sudah keluar PSAK 50 (revisi). PSAK IFRS
menggunakan principle based sehingga membutuhkan banyak professional judgement. PSAK -
IFRS perlu dokumentasi dan IT yang kuat. SAK ETAP sebagai solusi untuk SME (ETAP)
(Nugrohudi; Makalah ETAP).
SAK ETAP dimaksudkan agar semua unit usaha menyusun laporan keuangan sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan. Setiap perusahaan memiliki prinsip going concern yakni
menginginkan usahanya terus berkembang. Untuk mengembangkan usaha perlu banyak upaya
yang harus dilakukan. Salah satu upaya itu adalah perlunya meyakinkan publik bahwa
usaha yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan. Dalam akuntansi wujud pertanggung
jawaban tersebut dilakukan dengan menyusun dan menyajikan laporan keuangan sesuai dengan
standar yang telah ditentukan. Penyajian laporan keuangan yang sesuai dengan standar, akan
membantu manajemen perusahaan untuk memperoleh berbagai kemudahan, misalnya: untuk
menentukan kebijakan perusahaan di masa yang datang: dapat memperoleh pinjaman dana dari
pihak ketiga, dan sebagainya.
Standar ETAP ini disusun cukup sederhana sehingga tidak akan menyulitkan bagi
penggunanya yang merupakan entitas tanpa akuntabilitas publik (ETAP) yang mayoritas adalah
perusahaan yang tergolong usaha kecil dan menengah. ETAP sebagaimana kepanjangan yang
telah diuraikan di atas. merupakan unit kegiatan yang melakukan aktifitas tetapi sahamnya tidak
dimiliki oleh masyarakat atau dengan kata lain unit usaha yang dimiliki oleh orang perorang atau
7
sekelompok orang, dimana kegiatan dan modalnya masih terbatas.
Jenis kegiatan seperti ini di Indonesia menempati angka sekitar 80%. Oleh sebab itu perlu adanya
perhatian khusus dari semua pihak yang berkepentingan dalam hal penyajian laporan keuangan
(Riska; 2012).
Dalam mencapai tujuannya, laporan keuangan SAK ETAP harus memiliki beberapa karakter.
1. Dapat Dipahami
Laporan keuangan harus dapat segera dipahami ketika dibaca oleh pengguna. Dalam hal
ini, pengguna adalah orang yang memiliki kemampuan dalam hal akuntansi.
2. Relevan
Informasi dalam laporan keuangan harus relevan dengan kebutuhan penggunanya, karena
akan digunakan untuk mengambil keputusan.
3. Keandalan
Laporan keuangan harus berkualitas andal, yakni bebas dari kesalahan material dan bias.
4. Lengkap
5. Dapat Dibandingkan
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Komponen utama dari SAK adalah Pernyataan Standar AkuntansiKeuangan (PSAK) yang
diadopsi dari International Accounting Standard (IAS)dan International Financial Reporting
Standard (IFRS), dan Intepretasi atasStandar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diadopsi dari
SIC (Standard Intepretation Committee) dan IFRIC (International Financial
ReportingIntepretation Committee). Hal ini berarti bahwa IFRSs terdiri dari IAS, IFRS, SIC, dan
IFRIC. Perbedaannya, IAS dibuat oleh International AccountingStandards Committee (IASC)
organisasi pendahulu IASB yang berdiri pada tahun 1973. IASC ini kemudian direstrukturisasi
menjadi IASB pada tahun 1999.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://finance.detik.com/solusiukm/d-6331455/sak-etap-adalah-pengertian-manfaat-dan-
contoh- penggunaan/amp
https://id.scribd.com/document/367817206/327278729-Makalah-Kelompok-2-Sak-Etap-docx
10