STANDAR AKUNTANSI
(Dosen Pengampu : Ali Fikri Hasibuan, S.E., M.Si)
Disusun Oleh:
Kelompok 9
Febriani Larasati (7161142011)
FAKULTAS EKONOMI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami
berbagai macam nikmat, sehingga sehingga kami bisa menyelesaikan tugas Teori
Akuntansi dalam makalah ini yang berjudul “Standar Akuntansi” dengan tepat
waktu.
Ucapan terima kasih kami hanturkan kepada Bapak Ali Fikri Hasibuan,
S.E., M.Si selaku Dosen dan teman-teman yang banyak membantu dalam
penyusunan tugas ini. Kami menyadari di dalam penyusunan Tugas Makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki,
baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal penyusunannya.
Oleh karena itu kami meminta maaf atas ketidak sempurnaannya dan juga
memohon kritik dan saran kepada kami agar bisa lebih baik lagi dalam membuat
Tugas Makalah ini dan semoga tugas ini bisa memberikan manfaat untuk diri
kami sendiri, teman-teman, dan orang lain.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Sumber Standar Akuntansi
3
praktiknya berbeda dari yang ditentukan oleh standar. Ada empat alasan yang
menjelaskan hal tersebut, antara lain:
4
d) FASB Concepts Statement
e) Buku-buku teks
f) Artikel-artikel para ahli tentang Akuntansi
Dalam fase ini manajemen dianggap memeiliki peranan yang besar dalam
merumuskan standar akuntansi. Peranan ini muncul sebagai akibat dari
bertambahnya investor (pemilik perusahaan) dan peranannya yang besar dalam
5
perkembangan perusahaan setelah tahun 1900. Pemisahan fungsi antara pemilik
dan manajemen menimbulkan kekuasaan besar di tangan manajemen dalam
mengontrol perusahaan sekaligus menyajikan laporan keuangan sehingga standar
akuntansi yang muncul banyak berasal dari manajemen.
Jika situasi manajemen mempengaruhi penyusunan standar akuntansi, terjadi
keadaan sebagai berikut ( Belkaoui 1985).
a. Banyak teknik/ standar akuntansi lemah dari segi teoritis, metode
pemecahan masalah akuntansi adalah pragmatis bukan didasarkan pada
teori.
b. Fokus perhatian manajemen adalah hanya keinginan untuk menentukan
Lba kena Pajak dan upaya mengurangi baban pajak.
c. Teori akuntansi yang dianut selalu dilatarbelakangi oleh konsep smooth
earnings (penetapan laba yang disesuaikan dengan keinginan kepentingan
penyusunan laporan keuangan).
d. Masalah-masalah rumit selalu dihindarkan dan muncullah pemecahan
masalah yang dimudahkan (expediency).
e. Beberapa perusahaan yang berbeda menerapkan teknik yang berlainan
untuk satu masalah yang sama.
6
3. Fase Politisasi (1973-Sekarang)
Kelemahan yang terdapat pada fase peranan manajemen dan fase profesi
menimbulkan kecenderungan pada metode yang lebih condong deduktif dan
politisasi (keikiutsertaan pemerintah) dalam penyusunan standar akuntansi.
Standar akuntansi dianggap mempengaruhi masyarakat sehingga dapat dijadikan
dasar untuk masuknya unsur politik dalam perumusan standar akuntansi. Pada
fase ini FASB lahir yang merupakan peleburan dari unsur praktisi, bisnis,
akademi, dan lembaga formal.
Adapun pihak yang ikut serta dalam menyusun standar akuntansi di Amerika
adalah:
7
mungkin berbeda antara satu kantor dengan kantor lain. Mereka banyak
mengeluarkan dana untuk kepentingan riset dan pengembangan profesi akuntansi
secara keseluruhan.
Adapun nama-nama dari 8 kantor akuntan besar tersebut adalah :
1) Arthur Andersen & Co
2) Arthur Young & Co
3) Coopers & Lybrand
4) Ernst & Whinney
5) Deloitte, Haskins & Sells
6) Peat Marwick, Mitchell & Co
7) Touche Ross & Co
8
symposium, penelitian, dan lain-lain secara periodic untuk membahas bidang
akuntansi.
Beberapa upaya AAA dalam pengembangan standar akuntansi maupun
kerangka teoritisnya adalah sebagai berikut.
1) Pada tahun 1936 AAA menerbitkan hasil penelitian tentang A Tentative
Statement of Accounting Principle Underlying Corporate Financial
Statement. Penerbitan ini telah direvisi pada tahun 1941, 1948, 1950,
1954, 1957, dan 1964.
2) Pada tahun 1940 melalui buah karya WA Paton dan AC Littleton yang
bekerja di bawah naungan AAA telah menerbitkan: An Introducing to
Corporate Accounting standards.
3) Pada tahun 1964 melalui buah karya Louis Golberg, AAA menerbitkan
An Inquiry Into The nature of Accounting.
4) Pada tahun 1966 AAA menerbitkan A Stetement of Basic Accounting
Theory.
5) Pada tahun 1977 AAA menerbitkan A Statement on Accoounting
Theory and theory Acceptance.
Pada mulanya, pendekatan AAA dalam merumuskan teori akuntansi adalah
induktif dan akhirnya secara perlahan-lahan berpindah mengikuti pola deduktif
setelah revisi buku Accounting and Reporting Standards for Corporate Financial
Statement pada tahun 1957. Anggota AAA yang umumnya adalah professor dan
peneliti senior yang memiliki pengetahuan yang luas di bidangnya merupakan
mata air dan sumber inspirasi standar akuntansi. Mereka melakukan penelitian
dan penerbitan melalui majalah – majalah bulletin, dan jurnal – jurnal akuntansi
terkenal seperti Accounting Review. Pengaruh dari tulisan-tulisan tersebut tentu
meiliki peranan penting dalam formulasi standar akuntansi.
d. Organisasi / Badan Lain.
Sebenarnya kalau kita kaji lebih banyak lagi badan atau organisasi yang
mempunyai peranan langsung atau tidak langsung terhadap perumusan standar
akuntansi. Dibawah ini kita sebutkan beberapa, yaitu sebagai berikut.
1) “The national Association of Accountant” yang sekarang sudah
berganti nama menjadi The Institute of Management Acountant (IMA)
merupakan organisasi profesi yang menggabungkan para akuntan
manajemen di USA. Organisasi ini menerbitkan majalah bulanan yang
memuat artikel-artikel tentang akuntansi yang bernama management
Accounting.
2) The Cost Accounting Standard Board ( CASB )
3) The Financial Execute Institute (FEI)
4) International Accounting standard Commite (IASC)
9
5) Badan-badan /organisasi di luar negeri lainnya.
International Accounting Sdtandard Committee ( IASC ) sekarang
bernama IFRS ( International Financial Reporting Standard ). Secara international
profesi akuntan memiliki organisasi yang disebut dengan International Federation
of accountant. IFAC ini memiliki badab khusus yang mengeluarkan standar
akuntansi yang disebut dengan IASC atau international Accounting Standard
Committee. IASC dikuasai pemikiran eropa dan bermarkas di London dan
biasanya dalam beberapa hal, IASC ini selalu menjadi pesaing FASB USA.
e. Pemakai Laporan Keuangan.
Laporan keuangan yang disusun menurut standar akuntansi dibaca dan
dipergunakan oleh pihak-pihak yang menggunakanya. Mereka ini dapat
dikelompokan sebagai berikut.
1) Pemakai langsung yang termasuk dalam kelompok ini adalah :
a) Pemilik perusahaan.
b) Kreditor.
c) Pemasok (supplier ).
d) Manajemen.
e) Fiskus ( Pajak)
f) Pegawai/karyawan perusahaan.
g) Langganan
2) Pemakai tidak langsung yang ttermasuk kelompok ini :
a) Konsultan dan analisis laporan keuangan
b) Bursa efek
c) Penasihat hukum
d) Badan pemerintah terkait
e) Penerbitan –penerbitan/majalah/ bulletin/ jurnal keuangan.
f) Perusahaan konsultan/ pusat-pusat data bisnis
g) Asosiasi pengusaha/kadin
h) Serikat pekerja
i) Para pesaing
j) Masyarakat umum
Kedua kelompok pemakai pemakai ini memiliki kepentingan yang berbeda
dan bahakan sering bertentangan. Kelompok pemakai ini apabila bersedia
mengungkapkan responnya terhadap suatu laporan keuangan maka akan muncul
bahan-bahan penting dalam pembahasan dan analisis terhadap standar akuntansi
yang berlaku atau yang belum diatur sehingga standar akuntansi yang berlaku
akan dapat terus menerus uo to date sesuai dengan keinginan sebagian besar para
pemakainya. Kedua kelompok ini mempunyai adil dalam perumusan standar
akuntansi.
10
2.5 Sejarah Perkembangan Standar Akuntansi Di Indonesia
Belanda datang ke Indonesia kurang lebih akhir abad ke-16 dengan tujuan
untuk berdagang. Kemudian mereka membentuk perserikatan Maskapai Belanda
yang dikenal dengan nama Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) yang
didirikan pada tahun 1602. VOC membuka cabangnya di Batavia pada tahun 1619
dan akhir abad ke-18 VOC mengalami kemunduran dan akhirnya dibubarkan pada
31 Desember 1799. Dalam kurun waktu itu, VOC memperoleh hak monopoli
perdagangan rempah-rempah di Indonesia, dan sejak saat itu Belanda telah
melakukan pencatatan atas mutasi transaksi keuangannya.
11
Sehubungan dengan itu, Ans Saribanon (1980) mengemukakan bahwa
menurut Stible dan Stroomberg, bukti autentik mengenai catatan pembukuan di
Indonesia paling tidak sudah ada menjelang pertengahan abad ke-17. Hal itu
ditunjukan dengan adanya sebuah instruksi Gubernur Jenderal VOC pada tahun
1642 yang mengharuskan dilakukan pengurusan pembukuan atas penerimaan
uang, pinjaman-pinjaman, dan jumlah uang yang diperlukan untuk pengeluaran
(eksploitasi) garnisun-garnisun dan galangan kapal yang ada di Batavia dan
Surabaya.
Setelah VOC bubar pada tahun 1799, kekuasaannya diambil alih oleh
Kerajaan Belanda. Zaman penjajahan Belanda dimulai tahun 1800-1942 yang
catatan pembukuannya menekankan pada mekanisme debet dan kredit yang antara
lain dijumpai pada pembukuan Amphioen Socyteit (bergerak dalam usaha
peredaran morfin) di Batavia. Pada abad ke-19 banyak perusahaan Belanda yang
didirikan atau membuka cabang di Indonesia. Catatan pembukuannya merupakan
modifikasi sitem Venesia-Italia, dan tidak dijumpai adanya pemikiran konseptual
untuk mengembangkan sistem pencatatan tersebut karena kondisinya sangat
menekankan pada prakti-praktik dagang yang semata-mata untuk kepentingan
perusahaan Belanda.
12
menjadi Komite Standar Akuntansi Keuangan (Komite SAK), kemudian pada
kongres VIII, tanggal 23-24 September 1998 di Jakarta, Komite SAK diubah
menjadi Dewan Standar Akuntansi Keuangan untuk masa bakti 1998-2000 dan
diberikan otonomi untuk menyusun dan mengesahkan PSAK.
Pada 1984, komite PAI membuat sebuah revisi standar akuntansi dengan
cara lebih mendasar jika dibandingkan PAI 1973 dan mengkodifikasikan ke dalam
sebuah buku berjudul “Prinsip Akuntansi Indonesia 1984”. Prinsip tersebut
memiliki tujuan untuk membuat suatu kesesuaian terhadap ketentuan akuntansi
yang dapat diterapkan di dalam dunia bisnis. Pada 1994, IAI telah melakukan
berbagai langkah harmonisasi menggunakan standar akuntansi internasional di
dalam proses pengembangan standar akuntansi dan melakukan revisi total pada
PAI 1984 dan sejak itu mengeluarkan serial standar keuangan yang diberi nama
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterbitken sejak 1 Oktober 1994.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) ditetapkan sebagai standar akuntansi yang
baku di Indoneisa. Perkembangan standar akuntansi ketiga ini ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan dunia usaha dan profesi akuntansi dalam rangka mengikuti
dan mengantisipasi perkembangan internasional. Banyak standar yang
dikeluarkan itu sesuai atau sama dengan standar akuntansi internasional yang
dikeluarkan oleh IASC.
Sekarang ini ada dua PSAK yang dikeluarkan oleh 2 Dewan Standar
Akuntansi Keuangan, yaitu:
1. PSAK Konvensional
2. PSAK Syariah
13
KDPPLK Syariah, 5 PSAK revisi, dan 6 PSAK baru. Saat ini terdapat 2
KDPPLK, 7 ISAK dan 62 PSAK.
Sejak tahun 1994 hingga 2004, ada perubahan Kiblat dari US GAAP ke
IFRS, hal ini ditunjukkan Sejak tahun 1994, telah menjadi kebijakan dari Komite
Standar Akuntansi Keuangan untuk menggunakan International Accounting
Standards sebagai dasar untuk membangun standar akuntansi keuangan Indonesia.
Dan pada tahun 1995, IAI melakukan revisi besar untuk menerapkan standar-
standar akuntansi baru, yang kebanyakan konsisten dengan IAS. Beberapa standar
diadopsi dari US GAAP dan lainnya dibuat sendiri.
1) Pada akhir 2010 diharapkan seluruh IFRS sudah diadopsi dalam PSAK.
14
2) Tahun 2011 merupakan tahun penyiapan seluruh infrastruktur pendukung
untuk implementasi PSAK yang sudah mengadopsi seluruh IFRS.
3) Tahun 2012 merupakan tahun implementasi dimana PSAK yang berbasis
IFRS wajib diterapkan oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki
akuntabilitas publik. Namun IFRS tidak wajib diterapkan oleh perusahaan-
perusahaan lokal yang tidak memiliki akuntabilitas publik. Pengembangan
PSAK untuk UKM dan kebutuhan spesifik nasional didahulukan.
Secara garis besar ada empat hal pokok yang diatur dalam standar
akuntansi sebagai berikut :
15
Laba/Rugi) atau berupa penjelasan (notes) yang menyertai laporan
keuangan.
Full Adoption, pada tingkat ini suatu negara mengadopsi seluruh IFRS dan
menterjemahkan word by word.
Adapted, mengadopsi seluruh IFRS tetapi disesuaikan dengan kondisi di
suatu negara.
Piecemeal, suatu negara hanya mengadopsi sebagian nomor IFRS, yaitu
nomor standar atau paragraf tertentu.
Referenced, standar yang diterapkan hanya mengacu pada IFRS tertentu
dengan bahasa dan paragraf yang disusun sendiri oleh badan pembuat
standar.
Not adoption at all, suatu negara sama sekali tidak mengadopsi IFRS.
16
Dalam penerapan kedua strategi tsb harus mempertimbangkan lima hal:
Konvergensi standar dan proses konvergensi itu sendiri. Hal ini perlu
dipertimbangkan karena DSAK belum memutuskan kapan melakukan
konvergensi.
Ketersediaan dana untuk penerjemahan standar.
Ketersediaan sumber daya manusia.
Ketentuan perundang-undangan di Indonesia.
Sosialisasi standar dan peluang moral hazards dalam penyusunan laporan
keuangan
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
Belkaoui, Ahmed Riahi, 2006. Teori Akuntansi, Buku 1, Edisi kelima, Salemba
Empat, Jakarta.
Harahap, Sofyan Syafri. 2009. Teori Akuntansi, Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada
https://asil4dworld.wordpress.com/2009/05/28/perubahan-standar-akuntansi-di-
indonesia-sampai-dengan-tahun-2008/
http://criticalperspectivesonaccounting.com/wp-content/uploads/2014/06/paper-
cpa-069.pdf
http://yopipazzo.blogspot.com/2014/05/standar-akuntansi-keuangan-dan.html
19