Anda di halaman 1dari 6

Analisis Trend Dan Analisis Presentase Per Komponen

 Analisis Trend
Analisis Trend atau tendensi merupakan analisis laporan keuangan yang biasnya dinyatakan
dalam prosentase terntu. Dalam analisis trend perbandingan analisis dapat dilakukan dengan
menggunakan analisis horizontal dan dinamis. Data yang digunakan adalah data tahunan atau periode
yang digunakan biasanya hanya dua atau tiga periode saja. Hal ini disebabka kerena jika lebih dari
tiga periode, Akan mengalami kesulitan untuk mrnganalisisnya lebih cepat.
Jika data yang digunakan lebih dari dua atau tiga periode, metode yang digunakan adalah angka
indeks. Dengan menggunakan angka indeks akan dapat diketahui kecenderungan atau trend atau arah
dari posisi keuangan, apakah meningkat, menurun, atau tetap. Hasil analisis trend biasanya dihitung
dalam prosentase. meningkat, menurun, atau tetap. Hasil analisis trend biasanya dihitung dalam
prosentase.
Namun analisis trend laporan keuangan dilakukan untuk melihat trend perkembangan perusahaan
selama beberapa periode. Baik itu dalam posisi keuangan maupun kinerja manajemen dan
perusahaan. Lazimnya hal ini dilakukan dan keputusan strategis yang diambil dari hasil analisis,
cukup berpengaruh terhadap investasi dan pengembangan bisnis secara jagka panjang.
Beberapa tekik bisa dikombinasikan dengan teknik analisis trend, seperti hslnya teknik analisis
rasio keuangan. Untuk melihat tendensi kenaikan atau penurunan atas rasio kauangan, juga bisa
dilakukan dengan analisis trend. Contohnya apabila ingin melihat perusahaan dalam menjaga
kecukupan rasio kas dalam beberapa periode, maka rasio kas dari periode yang diperbandingkan
dilakukan analisis trend. Dan hal ini bisa di sajikan dalam gambaran statistik berupa linear untuk
mempermudah dalam melakukan analisis dan hasil yang didapatkan.
Dalam analisis trend harus ditentukan tahun dasar sebagai perbandingan. Kemudian dicarikan
angka indeksnya. Rumus untuk mencari angka indeks adalah sebagai berikut :

Nilai tahun pada saat ini


Trend =
Nilai tahun dasar X 100%

Untuk dapat menghitung trend dinyatakan dalam persentase diperlukan tahun dasar pengukuran
atas tahun dasarnya. Biasanya data atau laporan keuangan dari tahun yang paling awal dalam deretan
laporan keuangan yang dianalisa tersebut dianggap sebagai tahun dasar. Tiap pos yang terdapat dalam
lapora keuangan yang dipilih sebagai tahun dasar diberikan angka indeks 100%, sedangkan untuk
pos-pos yang sama dari periode-periode yang dianalisis dihubungkan dengan pos yang sama dalam
laporan keuangan tahun dasar dengan cara membagi jumlah rupiah tiap pos-pos dalam periode yang
sama dalam laporan keuangan.
Bentuk atau kolom dalam laporan keuangan yang dianalisis dapat digamberkan sebagai berikut ;

31 Desember Trend dalam presentase

Pos-pos Th 1 (Rp) Th 2 (Rp) Th 3 (Rp) Th 1 (%) Th (%) Th (%)

A B C D E F

Keterangan:
1. Nominal pos tahun ke 1 ( dalam rupiah)
2. Nominal pos tahun ke 2 ( dalam rupiah)
3. Nominal pos tahun ke 3 ( dalam rupiah)
4. Tahun dasar dengan angka indeks 100%
5. Meghitung angka indeks dengan membandingkan pada jumlah nominal tahun dasar.
6. Meghitung angka indeks dengan membandingkan pada jumlah nominal tahun dasar.
 Pertimbangan dan formula analisis trend laporan keuangan
Agara kita dapat memberikan analisis trend laporan keuangan yang baik, terdapat dilakukan
dengan beberapa kondisi yang harus diperhatikan:
1. Konsistensi dalam penerapan metode akuntansi terhadap penyusunan laporan keuangan.
Laporan keuangan yang diperbandingkan mempunyai metode yang sama secara konsisten,
akan memberikan analisis yang lebih baik.
2. Perlunya memperhatikan kenaikan harga, dimana kenaikan harga yang signifikan juga akan
mempengaruhi analisis yang akan dilakukan.

 Analisis Presentase Perkomponen (analisis common size)


Analisis prosentase perkomponen (common size) merupakan teknik analisis laporan keuangan
dengan menganalisis komponen-komponen yang ada dalam laporan keuangan, baik yang ada dalam
neraca maupun dalam laporan laba rugi. Hasil analisis dibuatkan dalam bentuk prosentase. Artinya
mengubah jumlah rupiah dalam laporan keuangan menjadi prosentase.
Analisis ini dilakukan dengan membandingkan setiap perubahan dalam pos-pos dengan total
aktiva atau total passiva arau total penjualan. Dengan demikian, akan terlihat suatu kenaikkan atau
penurunan apakah yang terjadi berarti atau memiliki makna tertentu.
Analisis common size merupakan metode analisis yang menyajikan laporan keuangan dalam
bentuk persentasi. Persentasi itu biasa dikaitkan dengan suatu jumlah yang dinilai penting misalnya
asset untuk neraca, penjualan untuk laba rugi. Dalam laporan persentase per komponen (common size
statement) semua komponen atau pos dihitung prosentasenya dari jumlah totalnya, tetapi untuk lebih
meningkatkan atau menaikkan mutu atau kwalitas data maka masing-masing pos atau komponen
tersebut tidak hanya dihitung prosentase dari jumlah totalnya tetapi juga dihitung juga dihitung
prosentase masing-masing komponen terhadap sub totalnya.20 Analisis common size disusun dengan
jalan menghitung tiap-tiap rekening dalam laporan laba rugi dan neraca menjadi proporsi dari total
penjualan (untuk laporan laba rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca). Cara semacam ini
memudahkan pembacaan data-data keuangan untuk beberapa periode (untuk mencari trend-trend
tertentu)
Cara menghitung analisis common size adalah sebagai berikut:

Pos-pos aktiva
a. Persentase terhadap total aktiva = X 100%
Total pasiva

b. presentase terhadap total pasiva = Pos-pos pasiva X 100%


Total pasiva

c. Persentase terhadap total laba rugi = Pos-pos laba rugi


X 100%
Penjualan bersih

Dalam laporan persentase per komponen (common size) semua komponen atau pos dihitung
prosentasenya dari jumlah totalnya, tetapi untuk lebih meningkatkan atau menaikkan mutu kwalitas
data maka masing-masing pos atau komponen tersebut tidak hanya prosentase dari jumlah totalnya
tetapi juga dihitung prosentase dari masing-masing komponen terhadap sub totalnya, misalnya
komponen aktiva lancar dihubungkan atau ditentukan prosentasenya terhadap jumlah aktiva lancar,
komponen hutang lancar terhadap hutang lancar dan sebagainya. Laporan dengan cara ini juga
menunjukkan distribusi dari pada hutang dan modal, jadi menujukkan sumber-sumber dari mana dana
yang diinvestasikan pada aktiva tersebut. Studi tentang ini akan menunjukkan sumber mana yang
merupakan sumber pokok pembelanjaan perusahaan
Pada neraca setiap pos aktiva dinyatakan sebagai persentase dari total aktiva, sedangkan setiap
pos dari kewajiban dan ekuitas dinyatakan sebagai persentase dari total kewajiban dan ekuitas.
Perubahan yang terjadi tidak diketahui baik atau buruknya tanpa melihat proporsi dari setiap pos
terhadap total yang dijadikan sebagai angka dasar perhitungan persentase.
Analisis common-size ialah analisis yang disusun dengan menghitung tiap-tiap rekening dalam
laporan laba-rugi dan neraca menjadi proporsi dari total penjualan (untuk laporan laba-rugi) atau dari
total aktiva (untuk neraca).
Laporan keuangan dalam persentase per-komponen (Common-size statement) menyatakan
masing-masing posnya dalam satuan persen atas dasar total kelompoknya, cara penyusunan laporan
keuangan ini disebut teknik analisis common-size dan termasuk metode analisis vertikal.
Suatu neraca yang disusun dalam persentase per-komponen (Common-size statement) dapat
memberikan informasi sebagai berikut: 
1. Komposisi investasi (aktiva) suatu perusahaan dapat memberikan gambaran tentang posisi relatif
aktiva lancar terhadap aktiva tak lancar. 
2. Struktur modal (komposisi pasiva), yang dapat memberikan gambaran mengenai posisi relatif
utang perusahaan terhadap modal sendiri.
Apabila Neraca dalam persentase per-komponen disusun secara komparatif (misalnya dua tahun
berturut-turut), dapat memberikan informasi mengenai perubahan komposisi, baik komposisi
investasi maupun struktur modal.
Laporan laba-rugi yang disusun dalam persentase per-komponen (Common-size percentage)
dapat menggambarkan distribusi/alokasi setiap Rp 1,00 penjualan kepada masing-masing elemen
biaya dan laba. Apabila disusun secara komparatif, dapat menggambarkan perubahan distribusi
tersebut.
PT. BAGAS PERKASA JAYA
Neraca Komparatif dalam Persentase Per-Komponen
Per 31 Desember 2009 dan 2010
(Dalam Ribuan Rupiah)

31 Desember Common-Size (%)


NERACA
2009 2010 2009 2010

AKTIVA

Aktiva Lancar

   Kas  Rp  1.300  Rp  1.200 9,29 7,50

   Piutang Dagang  Rp  1.200  Rp  1.000 8,57 6,25

   Persediaan  Rp  2.200  Rp  2.600 15,71 16,25

   Total Aktiva Lancar  Rp  4.700  Rp  4.800 33,57 30,00

Aktiva Tetap

   Tanah  Rp  2.300  Rp  3.700 16,43 23,13

   Gedung  Rp  4.000  Rp  4.000 28,57 25,00

   Mesin  Rp  4.000  Rp  5.000 28,57 31,25

 Rp(1.500
   Akumulasi Depresiasi  Rp(1.000) ) (7,14) (9,38)

   Total Aktiva Tetap  Rp  9.300  Rp11.200 66,43 70,00

Total Aktiva  Rp14.000  Rp16.000 100% 100%

PASIVA (UTANG & MODAL)

Utang Lancar  Rp  2.500  Rp  2.200 17,86 13,75

Utang Jangka Panjang  Rp  4.500  Rp  6.000 32,14 37,50

Modal  Rp  7.000  Rp  7.800 50,00 48,75

Total Utang & Modal  Rp14.000  Rp16.000 100% 100%


Cara perhitungan persentase per-komponen adalah: Pos-pos di dalam neraca dikategorikan menjadi
dua, yaitu aktiva dan pasiva. Masing-masing kategori ini (total aktiva dan total pasiva) dinyatakan
sebesar 100%, sedangkan masing-masing pos yang termasuk pada masing-masing kategori
dinyatakan dalam persentase atas dasar total aktiva atau pasiva (kategori).

% Kas = (Saldo Kas/Total Aktiva) x 100% = (Rp 1.300/Rp 14.000) x 100% = 9,92%
⇒ Yang lainnya dihitung dengan cara yang sama.

Dari neraca yang disusun dalam persentase per-komponen tersebut, tampak bahwa selama dua tahun,
telah terjadi perubahan pada komposisi, baik aktiva (misalnya kas, persediaan) maupun pasiva
(misalnya utang jangka panjang).
PT. BAGAS PERKASA JAYA
Laporan Laba-Rugi Komparatif dalam Persentase Per-Komponen
Per 31 Desember 2009 dan 2010
(Dalam Ribuan Rupiah)

Tahun Common-Size (%)


LABA-RUGI
2009 2010 2009 2010

Penghasilan  Rp  150.000  Rp  200.000 100% 100%

Harga Pokok Penjualan  Rp  (50.000)  Rp (60.000) (33,33) (30,00)

Laba Kotor  Rp  100.000  Rp  140.000 66,67 70,00

Biaya Pemasaran  Rp  (25.000)  Rp (34.000) (16,67) (17,00)

Biaya Administrasi  Rp  (20.000)  Rp (28.000) (13,33) (14,00)

Biaya Bunga  Rp  (10.000)  Rp (14.000) (6,67) (7,00)

Laba Sebelum Pajak  Rp    45.000  Rp    64.000 30,00 32,00

Pajak (15%)  Rp    (6.750)  Rp   (9.600) (4,50) (4,80)

Laba Bersih  Rp    38.250  Rp    54.400 25,50 27,20

Cara perhitungan persentase per-komponen adalah: Pos-pos dalam perhitungan laba-rugi yang
dinyatakan dalam persentase per-komponen atas dasar total penghasilan (total penghasilan dinyatakan
sebesar 100%).

% Harga Pokok Penjualan = (Saldo Harga Pokok Penjualan/Total Penghasilan) x 100%


                                      = Rp 60.000/Rp 200.000 x 100%
                                      = 30%
 
⇒ Yang lainnya dihitung dengan cara yang sama.

Dari perhitungan laba-rugi, tampak bahwa distribusi setiap Rp 1,00 penjualan kepada harga pokok
penjualan misalnya mengalami penurunan, meskipun distribusi untuk biaya lainnya (pemasaran,
administrasi, dan bunga), secara total mengalami kenaikan.

Anda mungkin juga menyukai