Anda di halaman 1dari 4

Nama : Aisyah

Nim : 2001302001
Kelas : 3A
Matakuliah : Akuntansi Perbankan

Membuat Resume Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI)

Peraturan akuntansi perbankan tidak lah jauh berbeda dengan penyusunan akuntansi pada
umumnya. Penyusunan laporan keuangan perbankan mengacu pada Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) Indonesia. 

Namun karena tidak semua PSAK relevan terhadap penyusunan laporan keuangan perbankan,
maka dibutuhkan pedoman khusus yang mengatur penyusunannya. Pedoman Perbankan
Indonesia (PAPI) adalah acuan bagi bank umum ataupun bank syariah dalam penyusunan
struktur akuntansinya.

 Pedoman Perbankan Indonesia (PAPI)

Peyusunan pedoman dalam mengatur akuntansi industri perbankan di Indonesia


dilatar belakangi oleh kompleksitas transaksi yang terjadi di dalamnya, dan besarnya
tuntutan masyarakat akan transparansi bank dalam menjalankan tugasnya. 
Hal memicu perbankan untuk meningkatkan kemampuannya dalam rangka menjaga
kepercayaan masyarakat. Penyempurnaan PAPI dilakukan untuk mengikuti standar
akuntansi terkini dan berbagai regulasi sektor perbankan Indonesia.
Revisi PAPI tahun 2008 mengatur mengenai perlakuan dan pencatatan
atas surat berharga, kredit, penurunan nilai, transaksi derivatif dan transaksi ekspor
impor, perlakuan dan pencatatan atas ekuitas, aset tetap, laporan pendapatan dan beban,
laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan dan Ilustrasi
laporan keuangan.
PAPI 2008 sendiri dimuat dalam dua buku pedoman. Buku 1 (satu) dan Buku (dua).
Laporan Keuangan Perbankan diperlukan untuk menyediakan informasi mengenai
posisi keuangan dan perubahan keuangan serta kinerja yang dapat dijadikan acuan dalam
pengambilan keputusan.
Dengan adanya standarisasi penyusunan informasi-informasi penting tersebut
menjadi lebih mudah dipahami, relevan, dapat diandalkan dan dapat diperbandingkan.
PAPI sendiri sifatnya sebagai acuan atau alustrasi dan tidak mengikat.  Transaksi
yang di atur dalam PAPI adalah transaksi umum yang terjadi pada setiap bank yang ada
di Indonesia. 
 Tujuan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI)

Setelah kita mengetahui tentang aturan dan pedoman yang penting dalam menyusun
akuntansi perbankan di Indonesia, selanjutnya kita akan bersama-sama membahas
tentang tujuan dari Pedoman Perbankan Indonesia (PAPI) itu sendiri :

1. Menyusun Laporan Keuangan Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Investasi


dan Kredit
Dalam akuntansi perbankan atau akuntansi pada umumnya penyusunan laporan
keuangan dilakukan untuk memberikan informasi kepada pemangku kepentingan
dalam mengambil keputusan keuangan, yang pada industri perbankan sendiri
keputusan tersebut berupa pemberian kredit atau investasi.Informasi relevan
tersebut haruslah mudah dipahami oleh pelaku bisnis dan ekonomi, maupun pihak
lain yang berkepentingan didalamnya. Adapun pemangku kepentingan laporan
keuangan perbankan antara lain: deposan, penyimpan uang dibank dalam bentuk
deposito kreditur, yang memberikan kredit pemegang saham otoritas pengawasan,
dalam hal ini adalah Otoritas Jasa Keuangan Indonesia Bank Indonesia,
sebagai chief perbankan di Indonesia ,Selain itu penyusunan laporan keuangan
bank juga memiliki fungsi penting lainnya yang akan dijelaskan pada penjelasan
berikut.

2. Penilaian Prospek Arus Kas


Laporan keuangan perbankan penting bagi para pemangku kepentingan dalam
memperkirakan jumlah, waktu, dan kepastian penerimaan kas bank yang
bersangkutan di masa depan. Kas bank digunakan untuk membayar kewajibannya
yang jatuh tempo seperti pembayaran deviden, pembiayaan operasional, dan
reinvestasi operasi bank. Persepsi pemangku kepentingan terhadap kemampuan
bank melunasi kewajibannya akan mempengaruhi harga pasar modal bank yang
bersangkutan.Persepsi subjek pemangku kepentingan tersebut umumnya didasari
dari harapan atas pengembalian modal yang mereka tanamkan dan tingkat resiko
yang harus mereka tanggung.

3. Informasi Terhadap Sumber Daya Ekonomi Bank


Salah satu kewajiban bank adalah menyajikan sumber informasi terhadap sumber
daya ekonomi yang dimilikinya seperti, kewajiban bank untuk mengalihkan
sumber daya tersebut kepada entitas lain atau pemilik saham, serta kemungkinan
terjadinya transaksi atau peristiwa yang dapat mempengaruhi perubahan sumber
daya tersebut.
4. Keseragaman
Tujuan umum kedua adanya menciptakan standarisasi atau keseragaman dalam
penyusunan akuntasi perbankan dan penyusunan laporan keuangannya, yang
memudahkan dilakukannya perbandingan kinerja yang dilihat dari laporan
keuangan masing-masing bank.

5. Sebagai Acuan Minimum


Papi sendiri tidak bersifat mengikat namun ada hal-hal umum yang harus
dilakukan pleh industri perbankan Indonesia dalam menyusun laporan keuangan
dan akuntansinya. PAPI sendiri tidak memberikan halangan atau batasan apabila
bank yang bersangkutan menambahkan informasi tambahan yang relavan sesuai
dengan posisi dan kondisi bank yang bersangkutan.

 Ruang Lingkup PAPI

PAPI sendiri berlaku sebagai acuan bagi semua bank umum konvensional. Untuk bank
konvensional syariah, maka bank tersebut dalam penyusunan akuntansi dan laporan
keuangannya mengacu pada Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia.
Untuk hal-hal yang tidak diatur dalam Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia.
Maka, bank syariah perlu mangacu pada pedoman yang diatur dalam PAPI.

 Acuan Penyusunan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI)

Penyusunan PAPI sendiri mengacu pada hukum dan aturan akuntansi aktual yang
berlaku pada umumnya yang dievaluasi secara periodik tergantung dari kebijakan serta
aturan yang berlaku. Penentuan acuan PAPI di dasari oleh lima hal berikut.

1. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (KDPPLK), Pernyataan


Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (ISAK)
2. Ketentuan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia
3. Internat onal Account ng Standard (IAS)/Internat onal Financial Reporting Standards
(IFRS)
4. Peraturan perundang-undangan yang relevan dengan laporan keuangan
5. Praktik-praktik akuntansi yang berlaku umum, kesepakatan antar negara dan standar
akuntansi negara lain.
 Prinsip Akuntansi Perbankan Indonesia

Semua hal yang berhubungan dengan transaki dan akuntansi bank di Indonesia
haruslah mengikuti aturan akuntansi secara umum yang berlaku di Indonesia. Hanya saja
dalam dunia perbankan yang secara spesifik berurusan dengan uang harus memperhatikan
aturan dari bank indonesia.
PAPI sendiri dalam hal ini membantu untuk memilah dan menekankan poin penting
yang harus dilakukan oleh bank dalam menyusun akuntansi dan laporan keuangannya.
Laporan keuangan perbankan haruslah dibuat dalam bahasa Indonesia. Namun
apabila laporan keuangan disusun dalam bahasa selain bahasa indonesia, maka laporan
tersebut harus memuat informasi dan waktu yang sama. Selain itu penerbitannya juga
harus berbarengan denga laporan keuangan dengan bahasa Indonesia.
Setiap jenis laporan akuntansi perbankan yang dibuat haruslah dinyatakan dalam
bentuk mata uang rupiah. Apabila transaksi terjadi dalam mata uang lain maka bank yang
bersangkutan harus mengubahnya kedalam bentuk rupiah sesuai dengan nilai tukar kurs
yang diterbitkan oleh bank Indonesia.
Perhitungan keuntungan dan kerugian dalam periode akuntansi yang masih berjalan
dari transaksi mata uang selain rupiah juga harus dihitung dengan kurs Bank Indonesia.

 Kebijakan Akuntansi Perbankan

Akuntansi perbankan harus memperhatikan unsur kehati-hatian dalam penulisan


akuntansinya yang sudah di atur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Indonesia (PSAK).
Informasi laporan keuangan yang disampaikan haruslah relevan dan bermanfaat bagi
penggunanya. Adapun Penyajiannya haruslah memperhatikan poin-poin berikut.
Laporan keuangan harus menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan,
perubahan ekuitas, dan arus kas disertai pengungkapan yang diharuskan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
Aset disajikan berdasarkan karakteristiknya menurut urutan likuiditas, sedangkan
kewajiban disajikan menurut urutan jatuh temponya
Saldo transaksi sehubungan dengan kegiatan operasi normal bank, disajikan dan
diungkapkan secara terpisah antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan Istimewa.
Hubungan Istimewa yang dimaksud sudah di atur oleh Bank Indonesia.
Laporan laba rugi menggambarkan pendapatan dan beban menurut karakteristiknya
yang dikelompokkan secara berjenjang (multiple step) dari kegiatan utama bank dan
kegiatan lainnya
Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis dengan urutan
penyajian sesuai komponen utamanya yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan
Dalam catatan atas laporan keuangan tidak diperkenankan menggunakan kata
“sebagian besar” untuk menggambarkan bagian dari suatu jumlah tetapi harus dinyatakan
dalam jumlah nominal atau persentase.

Anda mungkin juga menyukai