A. Kliring Manual
Kata Kliring sebenarnya berasal dari istilah asing, yaitu dalam bahasa
inggris yang berbunyi Clearing, dalam wikipedia menyebutkan kliring merupakan
salah satu istilah di dunia perbankan dan keuangan yang menunjukkan suatu
aktivitas yang berjalan sejak saat terjadinya kesepakatan untuk suatu transaksi
hingga selesainya pelaksanaan kesepakatan tersebut. Kliring sangat dibutuhkan
sebab kecepatan dalam dunia perdagangan jauh lebih cepat dari pada waktu yang
dibutuhkan untuk melengkapi pelaksanaan aset transaksi. Kliring melibatkan
manajemen dari paska perdagangan, pra penyelesaian eksposur kredit, untuk
memastikan bahwa transaksi dagang terselesaikan sesuai dengan aturan pasar,
walaupun pembeli maupun penjual menjadi tidak mampu melaksanakan
penyelesaian kesepakatannya. Yang termasuk dalam proses kliring antara lain
pelaporan / pemantauan, marjin risiko, netting transaksi dagang menjadi posisi
tunggal, penanganan perpajakan dan penanganan kegagalan.
Saat ini pengaturan mengenai sistem manual terdapat dalam Surat Edaran
Bank Indonesia No. 2/7/DASP tanggal 24 Februari 2000 perihal Penyelenggaraan
Kliring Lokal Secara Manual. Pada sistem Manual, pelaksanaan fungsi-fungsi
kliring seluruhnya dilakukan secara manual, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
B. Kliring Otomatis
kliring otomastis adalah terjadinya pertukaran data secara elektronik melalui
mesin pemrosesan dengan mesin dalam bentuk standar yang telah diformat
terlebih dahulu.
Selain itu pemrosesan elektronik juga melibatkan pengiriman media
penyimpanan data computer. Media ini merupakan media utama untuk transaksi
kliring otomatis atau ladzim dikenal dengan Automatic Clearing House (ACH).
Dalam pemrosesan data secara elektroik ini, mesin akan membaca Magnetic Ink
Character Recognition atau MICR pada setiap lembar cek nasabah.