Anda di halaman 1dari 15

AKUNTANSI KOMITMEN DAN KONTIJENSI BANK

HUBUNGAN KANTOR PUSAT-CABANG DAN ANTAR


CABANG
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BANK DI KANTOR
CABANG

KELOMPOK 5
1. EMALIA FITRI (C1C018072)
2. NOVITA RIZKI SUSANTI (C1C018130)
A. Akuntansi Komitmen dan Kontijensi Bank
1. Komitmen
Adalah ikatan atau kontrak berupa janji yang tidak
dapat dibatalkan (irrevocable) secara sepihak, dan harus
dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati bersama
dipenuhi.
• Komitmen Tagihan
Adalah komitmen yang menimbulkan hak bagi pihak
bank untuk memperoleh seperti yang diperjanjikan dengan
pihak lain yang bertransaksi.
Komitmen yang tergolong tagihan misalnya :
1. Fasilitas Pinjaman yang Diterima dan Belum Digunakan

Pada saat terjadi komitmen :


Tgl Rekening Debit Kredit

Dr. RAR Fasilitas Pinjaman diterima dan belum Rp . . .

digunakan

Pada saat pinjaman diterima tersebut ditarik :


Tgl Rekening Debit Kredit
Cr. RAR Fasilitas Pinjaman Rp . . .

diterima dan belum digunakan


2. Pembelian Valuta Asing Berjangka
Adalah transaksi berjangka valuta asing (forward future) yang
masih outsanding pada saat tanggal laporan.
Tgl Rekening Debit Kredit

Dr. RAR Pembelian Valuta Asing Rp . . .


Berjangka yang Masih berjalan

3. Pembelian Valuta Asing Tunai


Pencatatan pada saat komitmen disepakati :
Tgl Rekening Debit Kredit

Dr. RAR Pembelian Valuta Asing Rp . . .


Tunai yang Masih berjalan

Pencatatan pada saat komitmen diselesaikan :


Tgl Rekening Debit Kredit
Cr. RAR Pembelian Valuta Asing Berjangka Rp . . .

yang Masih berjalan


• Komitmen Kewajiban
Adalah suatu janji yang akan menimbulkan kewajiban bagi pihak
bank dan tak dapat dibatalkan secara sepihak.
 Fasilitas Kredit yang Diberikan dan Belum Ditarik
Fasilitas kredit yang belum diberikan kepada nasabah dan belum
ditarik atau belum digunakan akan menimbukan kewajiban merealisasi bila
nasabah menariknya.
Pencatatan ketika komitmen terjadi :

Tgl Rekening Debit Kredit


Dr. RAR Fasilitas Kredit yang Rp . . .

diberikan dan belum digunakan


Setiap ada penarikan dicatat :

Tgl Rekening Debit Kredit


Cr. RAR Pembelian Valuta Asing Rp . . .
Tunai yang Masih berjalan
 Kewajiban Pembelian Kembali Aktiva yang Dijual dengan Syarat
Repo
Tgl Rekening Debit Kredit
Cr. RAR Kewajiban Pembelian Kembali Rp . . .
Aktiva yang Dijual dengan Syarat repo

 Surat kredit berdokumen dalam negeri (SKBDN) yang tak dapat


dibatalkan (irrevocable) dalam rangka perdagangan dalam negeri
 Akseptasi wesel berjangka atas dasar SKBDN berjangka ( usance
L/ C)
 Penjualan valuta asing berjangka
 Penjualan valuta asing tunai (spot) yang belum diselesaikan
2.Kontijensi Bank
adalah keadaan yang masih diliputi ketidak pastiaan mengenai
kemungkinan diperoleh nya laba atau rugi suatu bank, yang baru akan
terselesaikan dengan terjadi atau tidak terjadinya suatu peristiwa di masa
datang.
• Kontijensi Tagihan
 Bank garansi yang diterbitkan oleh bank lain
Adalah semua bentuk bank garansi atau jaminan yang diterima oleh bank yang
mengakibatkan tagihan kepada pihak bank penjamin bila pihak yang dijamin
melakukan ingkar janji atau wanprestasi di kemudian hari.
 Pembelian opsi valuta asing
Opsi adalah perjanjian yang memberikan hak pilihan kepada pembeli
opsi untuk menggunakan atau tidak menggunakan dalam kontak jual beli
valuta asing bila pada saat expiration date opsi itu memberikan keuntungan
maka pembeli opsi akan melakukan eksekusi, sebaliknya bila tidak
menguntungkan maka opsi tersebut tidak dilaksanakan.

 Pendapatan bunga dalam penyelesaian


Bank akan membukukan pendapatan bunga dalam rekening normal
dalam accrual basis maupun cash basis kalau aktiva tersebut masuk dalam
kolektibilitas lancar. Dengan demikian kalau aktiva yang mendatangkan
pendapatan bunga itu tergolong lancar maka tidak akan timbul rekening
administratif .
• Kontijensi Kewajiban
 Garansi yang diberikan
Tgl Rekening Debit Kredit
Cr. RAR Garansi yang Rp . . .
diberikan dan belum jatuh
tempo

 Surat kredit berdokumen dalam negeri (SKBDN) yang dapat


dibatalkan (revocable L/C) dalam rangka perdagangan dalam negeri

 Penjualan opsi valuta asing


B. Hubungan Kantor Pusat – Cabang dan Antar
Cabang
1. Unit Banking System dan Branch Banking System
2. Karekteristik Kantor Cabang
• Kantor cabang berdiri karena didirikan kantor pusat sehingga akan
dibiayai oleh kantor pusat.
• Kantor canag memiliki kewenangan untuk bertransaksi dengan
pihak ketiga.
• Dalam hal membelanjai aktivitas cabang, kantor cabang dapat
mendanai dari sumber dana yang dimiliki kantor cabang.
• Kantor cabang memiliki kewenangan untuk menganalisis
permintaan kredit, memutuskan pemberian kredit,
menyelenggarakan adm kredit sampai kembalinya kredit, serta hal
yang menyangkut penyelamatan kredit di tingkat cabang.
• Kantor cabang dapat mengelola uang tunai daari hasil
penghimpunan dana maupun dari pelunasan kredit serta
melakukan transaksi pembayaran a/n inisiatif kantor cabang.
3. Penyelenggaraan Akuntansi
Contoh transaksi :
Kantor pusat di Jakarta telah mentransfer dana Rp 500.000.000,- ke
kantor cabang Semarang.
Pencatatan di kantor cabang Semarang :

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


Dr. Kas 500.000.000,-
Cr. RAK Kantor Pusat 500.000.000,-

Pencatatan di kantor pusat :


Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
Dr. RAK Kantor Cabang 500.000.000,-
Cr. Kas 500.000.000,-

Dari transaksi tersebut, kantor cabang menggunakan dana dari kantor


pusat tersebut untuk membeli kendaraan secara tunai sebesar Rp
150.000.000,-. Maka pencatatn transaksi hanya terjadi di kantor cabang :

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


Dr. Kendaraan 150.000.000,-
Cr. Kas 150.000.000,-
4. Hubungan Antar Kantor Cabang
Contoh transaksi antar kantor cabang :
Tanggal 25 Juni 2017 Bank Mandiri Cabang Semarang mentransfer dana
sebesar Rp 100.000.000,- ke cabang Bandung atas beban nasabah Sdr. Amir.
Transfer tersebut untuk keuntungan nasabah Giro Sdr. Lukman di Bank Mandiri
Bandung.
Jurnal di Bank Mandiri Semarang :
Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
Dr. Giro Amir 100.000.000,-
Cr. RAK Kantor Pusat 100.000.000,-

Junal diBank Mandiri Bandung :


Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
Dr. RAK Kantor Pusat 100.000.000,-
Cr. Giro Lukman 100.000.000,-

Jurnal di Bank Mandiri Kantor Pusat Jakarta :


Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
Dr. RAK Cabang Semarang 100.000.000,
-
Cr. RAK Cabang Bandung 100.000.000,
-
Bila Bank menganut sistem desentralisasi, maka setiap transaksi
antar cabang akan dibukukan langsung oleh kantor cabang sebagai berikut
:
Jurnal di Bank Mandiri Semarang :

Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


Dr. Giro Amir 100.000.000,-
Cr. RAK Cabang Bandung 100.000.000,-

Jurnal dibank Mandiri Bandung :


Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
Dr. RAK Cabang Semarang 100.000.000,-
Cr. Giro Lukman 100.000.000,-
C. Penyusunan Laporan Keuangan Bank di Kantor
Cabang

Proses penyusunan laporan keuangan kantor cabang


didahului oleh pernjurnalan terhadap transaksi, kemudian
dengan dasar jurnal dapat dibuat buku besar untuk
masing-masing rekening. Saldo akhir pada buku besar
digunakan untuk menyusun neraca saldo. Dengan neraca
saldo inilah bank dapat membuat laporan keuangan cabang
bank, dengan memperhatikan penyesuaian pada pos-pos
tertentu.
Sekian!!

Thank You

Anda mungkin juga menyukai