Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH AKUNTANSI PERBANKAN

TUGAS 2

AKUNTANSI PASIVA

DISUSUN OLEH:

1. NABILLA ALDA HELLAU 17021046

2. DEWI FERTIKA SARI 17021023

3. DETA PRANSISKA 17021034

4. INDRIYANI PUJI ASTUTI 17021037

5. DIAJENG RUMITASARI 17021114

6. AYU WULAN SARI 17021006

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2019/2020


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan Industri Perbankan Nasional saat ini tumbuh begitu pesat, hal ini
tentu telah memicu persaingan bisnis perbankan di Indonesia. Untuk menghadapi
persaingan yang kompetitif ini, perbankan di Indonesia membangunsumber daya
manusia yang berkualitas. Salah satu aspek di bidang keuangan dan perbankan
adalah Akuntansi yang merupakan sumber informasi bagi pihak Stockholder yang
memiliki kedudukan yang strategi dalam bidang usaha. Untuk dapat melaksanakan
sistim akuntansi yang baik dan benar, tentu diperlukan buku panduan atau rujukan
yang dapat dijadikan sebagai pedoman.

Disadari sepenuhnya bahwa Industri Perbankan mempunyai peranan strategis


dalam pengembangan perekonomian nasional suatu Negara. Kelancaran serta
stabilitas transaksi permintaan dan penawaran, kelancaran mengalirnya modal
investasi dan modal kerja pada dunia usaha, peredaran uang dalam kehidupan
masyarakat, kepercayaan dunia usaha,sangat dipengaruhi oleh kinerja bank yang
beroperasi serta kebijaksanaan perbankan yang ditetapkan oleh pemerintah atau
lembaga otoritas.

Pesatnya perkembangan di sector perbankan dapat dilihat dari adanya berbagai


perbankan yang ditawarkan, kompleksitas transaksi yang terjadi didalam dan
besarnya tuntutan masyarakat akan transaksi bank, memicu dunia perbankan untuk
dapat meningkatkan kemampuannya dalam menjaga kepercayaan masyarakat.

Informasi keuangan bagi suatu bank sangat diperlukan dalam pengambilan


keputusan, oleh karena itu informasi keuangan yang (diruangkan dituliskan /
dituangkan) dalam laporan keuangan bank harus dapat memberikan gambaran yang
jelas dan benar bagi pengguna jasa bank atau pemakai. Untuk menghasilkan laporan
keunagan yang benar, tentu tidak lepas dari proses akuntansi secara keseluruhan.
1.2. Tujuan

1. Menjelaskan tentang aktiva


2. Untuk mengetahui pengertian kas, pinjaman/kredit, aktiva tetap, dan
inventaris
3. Agar lebih mengetahui tentang aktiva

1.3 Konsep dasar akuntansi, sifat dan keterbatasan laporan keuangan

1.3.1 Konsep-Konsep Dasar Akuntansi ( SAK )

1. Kesatuan akuntansi

Dalam akuntansi keuangan, perusahaan dianggap sebagai kesatuan ekonomi


yang terpisah dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan sumber-sumber
perusahaan. Adanya pemisahan ini merupakan faktor utama yang dijadikan
pertimbangan untuk membebankan pada kesatuan ekonomi tersebut.

2. Kesinambungan
Suatu entitas ekonomi diasumsikan akan terus melanjutkan usahanya dan
tidak akan dibubarkan, kecuali bila ada bukti sebaliknya. Asumsi ini
memberikan dukungan yang kuat untuk penyajian aktiva berdasarkan harga
perolehan nya dan bukan atas dasar nilai kontan aktiva tersebut atau nilai
yang dapat direalisasi pada saat dilikuidasi.

3. Periode akuntansi
Suatu gambaran yang lengkap dan tepat mengenai tingkat kesuksesan suatu
perusahaan hanya dapat diketahui pada saat perusahaan tersebut
menggantikan usahanya dan mencairkan seluruh hartanya menjadi kas, akan
tetapi banyak keputusan yang bertalian dengan perusahaan yang harus
diambil oleh pimpinan maupun pihak lainnya selama berlangsungnya
kegiatan perusahaan

4. Pengukuran dalam nilai uang


Akuntansi keuangan menggunakan uang sebagai denominator umum dalam
pengukuran aktiva dan kewajiban perusahaan beserta perubahannya.
Namun hal tersebut tidak berarti bahwa informasi non-moneter tidak
tercakup dalam sistem akuntansi perusahaan, informasi ini juga
diikutsertakan, tetapi informasi utama pada laporan keuangan diukur dalam
nilai uang agar memberikan dasar penafsiran yang universal bagi pembaca
laporan keuangan.

5. Harga pertukaran
Transaksi keuangan harus dicatat sebesar " Harga Pertukaran " yaitu jumlah
uang yang harus diterima atau dibayarkan untuk transaksi tersebut.
Akuntansi mengasumsikan bahwa harga yang disetujui pada saat terjadinya
suatu transaksi pertukaran ditentukan secara objektif oleh pihak-pihak yang
tersangkut serta didukung oleh bukti-bukti yang dapat diperiksa
kelayakannya oleh pihak yang bebas, dan karenanya merupakan dasar yang
paling tepat untuk pencatatan akuntansi.

6. Penetapan beban dan pendapatan


Penentuan laba periodik dan posisi keuangan dilakukan berdasarkan
Metode acrual yaitu dikaitkan dengan pengukuran aktiva dan kewajiban
serta perubahannya pada saat terjadinya, bukan hanya sekedar pencatatan
penerimaan dan pengeluaran uang. penentuan laba periodik , pada dasarnya
menyangkut dua masalah yaitu, pengakuan pendapatan selama periode dan
penentuan beban yang terjadi sehubungan dengan usaha untuk
menghasilkan pendapatan tersebut.

1.3.2 Sifat Dan Keterbatasan Laporan Keuangan

Laporan keuangan bersifat Historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang
telah lewat.karenanya laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu-
satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.
Laporan keuangan keuangan bersifat umum, dan bukan dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan pihak tertentu saja. Proses penyusunan laporan keuangan
tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai pertimbangan.

Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material, demikian pula penerapan


prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu mungkin tidak dilaksanakan
jika hal ini tidak menimbulkan pengaruh yang material terhadap kelayakan laporan
keuangan. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidak
pastian, bila terdapat beberap kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai
penilaian suatu pos , maka lazimnya dipilih alternatif yang menghasilkan laba
bersih atau nialai aktiva yang paling kecil. Laporan keuangan lebih menekankan
pada makna ekonomis suatu peristiwa/transaksi dari pada wujud hukumnya (
formalitas ). Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis,
dan pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari
informasi yang dilaporkan.

Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan


variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar
perusahaan. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat
dikuantifikasikan umumnya diabaikan.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Giro, Tabungan dan Deposito

2.1.1 Pengertian Giro

Giro adalah simpanan pihak ketiga yang penarikan dana nya dapat dilakukan
sewaktu waktu dengan syarat menerbitkan cek dan bilyet giro. Cekadalah surat
perintah pembayran tanpa syarat dan bilyet giro adalah surat perintah
pemindahbukuan. Untuk penarikan tersebut, seperti nasabah pada umumnya,
pemegang giro akan mendapatkan buku cek/bilyet giro.

Giro adalah sumber dana yang termasuk jangka pendek bagi bank, mengapa?
karena penarikan giro sifatnya dapat dilakukan setiap saat. Jumlah simpanan giro
juga lebih dinamis atau berfluktuasi dari waktu ke waktu. Namun bagi nasabah
“pemegang giro” sifat penarikan giro dikatakan sangat membantu dalam
membiayai kegiatan nasabah secara efisien. Keuntungan lainnya adalah nasabah
bisa melakukan pembayaran suatu transaksi tanpa harus berisiko menggunakan
uang tunai dalam jumlah besar.

Pencatatan simpanan giro dilakukan dalam buku yang disebut buku giro atau
rekening giro, karena salodnya bersifat dinamis atau sering berubah-ubah,
maka rekening giro disebut rekening koran (current account). Bunga atas
simpanan giro yang diberikan kepada giran (penyimpan) disebut jasa giro. Jasa
giro juga dikenakan pajak penghasilan (PPh).

Pembukaan Rekening Giro

Pembukaan rekening giro dapat dilakukan oleh nasabah dengan mengisi formulir
pembukaan rekening yang telah disediakan oleh bank. Calon nasabah simpanan
giro bisa membuka rekening giro apabila memenuhi syarat dan ketentuan. Syarat
yang harus dimiliki calon nasabah yaitu sekurang-kurangnya sebagai berikut:

1. Calon nasabah tidak tercantum dalam Daftar Hitam Bank Indonesia (DHBI).
2. Memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP).
3. Persyaratan lain yang ditetapkan oleh bank.
4. Jumlah minimal setoran dan minimal saldo pengendapan.
5. Setelah persyaratan terpenuhi, maka nasabah dapat membuka simpanan giro
kemudian melakukan setoran pertama yang jumlah setoran minimalnnya
tergantung pada masing-masing bank.

Jenis-jenis pembukaan rekening giro:

1. Setoran Tunai
Setoran tunai, merupakan setoran yang dilakukan dengan menyerahkan
sejumlah uang kepada bank dan atau dengan menggunakan cek yang
diterbitkan oleh bank itu sendiri. Nasabah menyetorkan uang tunai sejumlah
tertentu kepada bank untuk menambah saldo rekening gironya.
2. Setoran Non-tunai
Setoran non-tunai yaitu setoran yang tidak dilakukan secara resmi kepada bank.
3. Pemindahbukuan antar rekening dalam cabang bank yang sama
Pemilik rekening giro menerima setoran dari pemindahan dana dari rekening
lain pada cabang bank yang sama. Rekening lain tersebut bias bersal dari
rekening giro atau rekening tabungan. Dengan adanya setoran dari rekening
lain, maka setoran tersebut akan menambah saldo rekening giro nasabah.
4. Pemindahbukuan dari bank yang sama tetapi berasal dari cabang lain.
Pemegang rekening giro mendapatkan kiriman dana dari cabang lain. Kiriman
dana tersebut melibatkan dua cabang, maka pencatatan yang dilakukan yaitu
terkait dengan Akun Rekening antar kantor (RAK) masing-masing cabang.
Akun rekening antar kantor dilakukan untuk mencatat ttransaksi antar bank
yang sama tapi pada kantor cabang yang berbeda.
5. Penerimaan transfer/kiriman uang dari bank lain
Bank menerima transferan uang dari bank lain yang masih dalam wilayah
kliring yang sama. Kiriman uang (transfer in) ini sebagai keuntungan pemegang
rekening giro. Dalam hal adanya transfer ini yang berasal dari bank lain, oleh
karena itu transaksi kirioman uang atau transfer ini dilakukan memalalui
mekanisme kliring, sehingga dilibatkan rekening giro pada bank Indonesia.
6. Setoran kliring oleh pemegang rekening giro
Nasabah menyetorkan cek atau bilyet giro yang diterbitkan oleh bank lain.
Setiap transaksi yang melibatkan bank lain baik dalam wilayah kliring maupun
diluar wilayah kliring, maka pencatatannya melalui akun “giro pada bank
Indonesia”. Hal ini karena setiap ada transaksi dengan bank lain, maka terdapat
perubahan saldo rekening bank di bank Indonesia. Perubahan tersebut
berpengaruh pada perubahan saldo pada akun giro pada bank Indonesia.
Tagihan warkat antar bank hanya dapat dilakukan melalui lembaga kliring atau
bank Indonesia.

Penarikan

Penarikan merupakan transaksi penarikan atau pengambilan atas beban rekening


giro. Dari transaksi penarikan, maka saldo rekening giro nasabah akan berkurang.
Penarikan dibagi menjadi dua, yaitu penarikan tunai dan penarikan non-tunai.

1. Penarikan Tunai

Penarikan tunai rekening giro dapat dilakukan dengan menggunakan cek.


Artinya, penarikan dana secara tunai karena cek juga berfungsi sebagai alat
pembayaran. Dalam hal pemegang rekening giro ingin mencairkan dananya,
maka dia dapat menggunakan cek dan menyerahkan cek tersebut kepada bank
penerbit, yaitu bank yang menerbitkan cek. Penarikan cek yang dilakukan di
bank penerbit adalah house cheque. Dalam hal cek ditarik melalui bank yang
menrbitkan cek, maka bank harus membayarnya selama dananya tersedia, dan
bank dapat menolak pencairan cek tersebut dalam hal saldo dananya lebih
rendah disbanding jumlah penarikan sesuai jumlah nominal yang tertera dalam
cek. Dalam penarikan rekening giro secara tunai dengan menggunakan cek,
maka transaksi ini akan berpengaruh pada penurunan kas yang ada di bank.

2. Penarikan non-tunai

Penarikan non-tunai yaitu penarikan yang dilakukan dengan menyerahkan


bilyet giro, bukti transfer, dan penarika kliring. Penarikan non-tunai tidak
berpengaruh pada pengurangan kas dibank, akan tetapi hanya akan
mempengaruhi penurunan saldo pemilik rekening giro.
3. Penarikan Kliring

Penarikan kliring terjadi dalam hal penarikan cek dan atau bilyet giro dilakukan
di bank lain, bukan bank penerbit cek atau bank tertarik. Pada nasabah menarik
cek dan atau BG tidak kepada bank penerbit, tetapi melalui bank lain, maka
penagihannya dilakukan melalui lembaga klirimg (Bank Indonesia). Penarikan
cek atau BG yang dilakukan melalui bank lain akan berpengaruh pada akun
Giro pada Bank Indonesia.

4. Pemindahbukuan

Penarikan nontunai dapat dilakukan dengan cara pemindahbukuan dan atau


transfer ke bank lain. Pemindahanbukuan merupakan transaksi nontunai yang
dilakukan oleh nasabah untuk keuntungan nasabah lain yang mempunyai
rekening di bank yang sama. Pemindahbukuan dari Rek. Giro ke Rek. Tabungan
pada bank yang sama. Pemindahan dana ini merupakan penarikan dan dana dari
rekening giro dengan menggunakan cek atau Bilyet Giro, kemudian
dipindahkan (dikreditkan) ke rekening tabungan. Atas transaksi ini maka giro
nasabah akan berkurang dan Tabungan akan bertambah.

2.1.3 Pengertian tabungan

Pengertian Tabungan Menurut UU Perbankan No. 10 Tahun 1998 adalah simpanan


yang pada penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang telah
disepakati, namun tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau alat lainnya yang
dipersamakan dengan itu.

Tabungan (saving deposit) merupakan jenis simpanan yang sagat populer di lapisan
masyarakat Indonesia mulai dari masyarakat kota sampai pedesaan. Dalam
perkembangan zaman, masyarakat saat ini justru membutuhkan bank sebagai
tempat menyimpan uangnya. Hal ini disebabkan karena keamanan uangnya yang
dibutuhkan oleh masyarakat.

Simpanan Tabungan ialah salah satu bentuk simpanan yang diperlukan oleh
masyarakat untuk menyimpan uangnya, karena merupakan jenis simpanan yang
dapat dibuka dengan persyaratan yang sangat mudah dan sederhana.
Penjelasan Pembukaan tabungan :

1. Calon nasabah datang ke Bank dan menghubungi Customer Service

2. Customer Service melayani calon nasabah dengan memperhatikan

ketentuan sebagai berikut:

a. Memberikan penjelasan yang bersifat penting atau brosur-brosur yang ada


kepada calon nasabah yang bersangkutan mengenai ketentuan tentang
simpanan.
b. Setelah calon nasabah memahami dan menyatakan kesediaannya untuk
membuka rekening, selanjutnya Customer Service meminta tanda bukti
pengenal diri berupa KTP/SIM/Paspor asli beserta fotokopi
KTP/SIM/Paspor sebanyak 2 lembar.
c. Khusus untuk pembukaan rekening badan usaha/group/yayasan maka calon
nasabah harus menyertakan fotokopi akte pendirian badan usaha tersebut

3. Selanjutnya Customer Service menyiapkan formulir-formulir berupa:

a. Formulir aplikasi pembukaan rekening model CIF 01-A, APL-01 untuk diisi
dan ditandatangani oleh calon nasabah sesuai dengan identitas diri masing-
masing.

b. Formulir Data Nasabah memiliki fungsi untuk mengetahui data diri nasabah,
jenis rekening yang akan dibuka, fasilitas yang tersedia akan dipergunakan
atau tidak.

c. Kartu Contoh Tanda Tangan (KCTT).

d. Formulir tanda setoran untuk setoran awal (slip penyetoran).

e. Buku Tabungan.

4. Calon nasabah selanjutnya dipersilahkan untuk mengisi dan menandatangani


atau cap jempol formulir tersebut, pengisian formulir ini dapat dibantu oleh
Customer Service.

5. Setelah formulir tersebut diisi dan ditandatangani atau dicap jempol oleh calon
nasabah, selanjutnya Customer Service melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
a. Menginput data yang telah diisi oleh nasabah untuk mendapatkan nomor
rekening bagi calon nasabah yang bersangkutan.
b. Setelah mendapatkan nomor rekening, dicatat kembali pada kartu sub buku
besar

6. Customer Service melanjutkan formulir yang telah dipersiapkan sebelumnya


kepada pejabat bank yang berwenang untuk meminta persetujuan pembukaan
rekening dan meng “approve” data yang telah diinput oleh Customer Service
sebagai tanda persetujuan.

7. Pejabat bank menerima formulir-formulir dari Customer Service dan meneliti


kebenaran pengisiannya apabila sudah benar pejabat bank menandatangani
formulir tersebut serta mengembalikan pada Customer Service.

8. Customer Service menerima pengembalian formulir tersebut kemudian


menyerahkannya pada Teller.

9. Teller menerima dan melakukan kegiatan antara lain:

a. Menerima tanda setoran dari Customer Service.


b. Memanggil nasabah untuk menerima uang setoran awal dari nasabah.
c. Teller menghitung jumlah uang dan menyimpan uang tersebut dalam cash
box.
d. Mencatat transaksi tersebut kedalam computer serta memvalidasi slip
setoran dan mencetak pada buku tabungan serta menandatangani slip setoran
sebagai signer.
e. Meneruskan tanda setoran pada Customer Service.

10. Customer Service menandatangani semua lembar setoran pada kolom yang
tersedia kemudian mengembalikan lembar pertama dan kedua tanda setoran
kepada Teller.

11.Teller menyerahkan :

a. Lembar pertama tanda setoran.


b. Buku tabungan.
c. Kartu identitas (KTP/SIM).
d. Lembar kedua formulir.
e. Kartu ATM.
Penjelasan pembukaan rekening baru:

1. Siapkan uang tunai untuk biaya setoran awal pengisian saldo di rekening.

2. Siapkan KTP asli yang masih berlaku, fotocopy KTP nya (untuk jaga2 jangan 1
lembar saja).

3. Datang langsung ke kantor Bank.

4. Sesampainya di kantor, jika ragu tanyakan ke Satpam “Saya mau membuka


rekening yang baru” pasti nanti dijelaskan caranya.
Namun jika Gengsi / Malu bertanya, langsung saja ambil nomor antrian yang
buat CS (Customer Service), jangan salah ambil yang TELLER karena ini nomor
antrian untuk yang mau Setor dan Penarikan.

5. Prosedur memulai pembukaan rekening di bank sudah selesai, sekarang antrilah


dengan sabar sampai giliran kita ke Customer Service untuk mengisi Formulir
pendaftaran pembukaan rekening baru di Bank.

Penarikan tabungan

Sarana Dalam Penarikan Tabungan:


1. Buku tabungan.
2. Slip Penarikan ATM.
3. Sarana lainnya yang meliputi: formulir tramsfer, i- banking, m-banking.

2.1.4 Deposito

Deposito (Time Deposito) merupakan salah tempat bagi nasabah untuk melakukan
transaksi dalam bentuk surat-surat berharga. Pemilik deposito disebut deposan.
Kepada setiap deposan akan diberikan imbalan bunga atas depositonya. Bagi bank,
bunga yang diberikan kepada para deposan, merupakan bunga yang tertinggi. Jika
dibandingkan dengan simpanan giro atau tabungan. Sehingga deposito oleh
sebagian bank adalah sebagai dana modal.

Keuntungan bank dengan menghimpun dana lewat deposito adalah uang yang
tersimpan bisa lebih lama, mengingat deposito memiliki jangka waktu yang relative
panjang dan frekuensi penarikan juga jaraang. Dengan demikian bank dapat dengan
leluasa untuk menggunakan kredit dana tersebut.
Pengertian Deposito menurut UU No.10 tahun 1998 adalah “Simpanan yang
tpenyimpan bank. Jika dana tersebut ditarik oleh nasabah sebelum jatuh tempo
maka akan dikenakan penalty rate, yang besarnya tergantung dari bank yang
bersangkutan”.

Prosedur Pembukaan Rekening Deposito

Pembukaan deposito mempunyai dua pengertian dikaitkan dengan penerapan


sistem aplikasinya, yaitu pembukaan rekening deposito nasabah dan penyetoran
dana deposito atau booking transaksi yang dilakukan secara terutut. Langkah
pertama adalah nasabah mengajukan permohonan membuka rekening yang di catat
oleh bank sehingga nasabah tersebut mempunyai nomor rekening deposito. Setelah
mempunyai nomor rekening di bank, nasabah dapat menyetorkan dananya
(Booking transaksi) dengan jangka waktu penyimpanan sesuai dengan
permohonannya.

Syarat-syarat pembukaan deposito ;

a. Jumlah minimal untuk nominal yang di depositokan Rp 1 Juta (US$ 5000) atau
dengan kebijasanaan setiap bank.
b. Besarnya bunga yang diberikan.
c. Cara pembayaran bunga.
d. Cara pencairan deposito.
e. Perpanjangan deposito secara otomatis/Automatic Roll-Over (ARO).

Alur Proses Penarikan Deposito Tunai

Melalui petugas luar nasabah, nasabah menyerahkan bilyet deposito dan


menandatangani slip penarikan yang telah disiapkan oleh PDL
1. PDL memberikan tanda terima peminjaman bilyet kepada nasabah. Bilyet
beserta slip penarikan dibawa ke kasir di kantor untuk dilakukan verifikasi.
2. Kasir memberikan PDL untuk membawakan uang kepada nasabah apabila
penarikan sampai dengan Rp. 1.000.000,-.
3. Apabila jumlah tarikan diatas Rp. 1.000.000,- maka kasir langsung
membawakan uang kepada nasabah.
4. Proses diatas memerlukan waktu selama 1 hari.
Melalui kantor bank

1. Nasabah datang ke kantor bank dengan membawa bilyet.


2. CS mengontrol bilyet yang telah jatuh tempo dan memberikan penjelasan
kepada nasabah serta melengkapi segala persyaratan administrasi setelah
lengkap diserahkan kepada kasir.
3. Kasir memvalidasi dan mendebet saldo deposito serta langsung menyerahkan
kepada nasabah.
4. Proses diatas memerlukan waktu maximal 20 menit.

2.2 JURNAL

Berikut contoh jurnal giro, tabungan, dan deposito

GIRO
a. Contoh perhitungan bunga giro untuk Tuan Hermawan, nasabah Bank Omega
cabang Jakarta, dapat diilustrasikan.
BANK OMEGA
Cabang Jakarta
Rekening Koran
Per 30 November 19xx
Nomor rekening : 01820008912
Nama : Hermawan Suku Bunga : 12%pa
Alamat : Jl. Duta II/1
Jakarta Selatan

Tgl Mutasi Debet Kredit Saldo


1/11 Setor tunai Rp. 100.000.000 Rp.100.000.000
6/11 Setor Kliring Rp. 10.000.000 Rp.110.000.000
8/11 Tarik tunai Rp. 15.000.000 Rp. 95.000.000
11/11 Setor Transfer Rp. 5.000.000 Rp.100.000.000
15/11 Tarik Kliring Rp 4.000.000 Rp. 96.000.000
20/11 TrikTransfer Rp. 2.000.000 Rp. 94.000.000
30/11 Bunga Giro Rp. 973.666 Rp. 94.973.666
Keterangan
Pimpinan Cabang

SE & O

Perhitungan bunga giro bila diterapkan saldo terendah bulan november 19xx :
Bunga tahunan 12%
Bunga bulanan 1,00%
Perhitungan bunga : 1,00% X Rp. 94.000.000= Rp. 940.000

Bila perhitungan bunga giro diterapkan berdasarkan lamanya pengendapan dana :


Tanggal Saldo Lamanya Bunga

1-6 Rp. 100.000.000 5 hari Rp. 166.667


6-8 Rp. 110.000.000 2 hari Rp. 73.333
8-11 Rp. 95.000.000 3 hari Rp. 95.000
11-15 Rp. 100.000.000 4 hari Rp. 133.333
15-20 Rp. 96.000.000 6 hari Rp. 192.000
20-30 Rp. 46.000.000 10 hari Rp. 313.333
Rp. 973.666

Bila perhitungan bunga dilakukan berdasarkan saldo rata-rata setiap bulannya,


maka diperoleh perhitungan sebagai berikut :
Saldo rata-rata perbulan.......................................... Rp. 99.160.000
Bunga Sebulan........................................................... Rp. 991.000
Metode mana yang akan diterapkan oleh Bank Omega dapat diputuskan sendiri
berdasarlan pengalaman bank. Hal yang akan mempengaruhi perhitungan bunga ini
adalah fluktuasi dasri saldo rekening giro. Dalam hal ini harus diketahui perilaku
pergerakan saldo giro, baik menurun maupun meningkat, setiap bulannya sebagai
dasar pemilihan metode perhitungan bunga.
b. Cara Perhitungan Bunga Deposito Berjangka Dengan Simple Interest adalah sbb:
Bunga = Nominal x tingkat bunga x hari bunga
365
Contoh :
Seorang nasabah membuka Deposito Berjangka 1 bulan dengan jumlah nominal
Rp. 4.000.000,- . Tingkat suku bunga yang berlaku untuk jangka waktu
penyimpanan tersebut adalah 20 %. Berdasarkan tingkat suku bunga tersebut maka
perhitungan bunga yang akan diterima nasabah adalah sebagai berikut :
Bunga = Rp. 4.000.000 x 0.2 x 30 hari
365
= Rp. 65.753,42
Berbeda dengan deposito berjangka biasa, bunga sertifikat deposito dibayar di
muka dengan cara diskonto.

Pada saat membeli sertifikat deposito bernilai Rp. 5.000.000,- maka tidak perlu
membayar Rp. 5.000.000,- tersebut tetapi lebih kecil dari Rp. 5000.000,- setelah
dipotong bunga tertentu. Pada saat sertifikat deposito jatuh tempo, bank akan
membayar sebesar Rp. 5.000.000,-
Rumus perhitungan nilai uang harus dibayar atas suatu sertifikat deposito dengan
rumus true discount sbb:
P= Pokok x 365
Rate x hari + 365

P = Nilai yang harus dibayar.


Pokok = nilai nominal sertifikat deposito.
Rate = suku bunga sertifikat deposito dalam persen per tahun.
Hari = Jumlah hari sebenarnya dari jangka waktu sertifikat.

Contoh :
Sertifikat Deposito bernominal Rp. 5.000.000,- dengan jangka waktu 31 hari dan
suku bunga 19% per tahun.
Nilai yang dibayar = Rp. 5.000.000 x 365
19% x 31 + 365
= Rp. 4.290.596,40

Diskonto (Bunga) = Rp. 5.000.000 – Rp. 4.290.596,40


= Rp. 79.403,60

c. Deni calon nasabah Bank Jabar membuka rekening giro pada cabang Cirebon
dengan setoran tunai sebagai setoran awal sebesar Rp 300.000.000 dan biaya
administrasi untuk buku cek sebesar Rp 50.000
Jurnal:

Kas (D) Rp 300.050.000


Rekening Giro – Deni (K) Rp 300.000.000
Barang Cetakan – Buku Cek (K) Rp 50.000

d. Deni menyerahkan cek giro Bank BCA sebesar Rp 50.000.000 untuk disetorkan
pada rekening gironya di Bank Jabar
Jurnal:
1. Pada Bank Jabar saat penyetoran warkat cek
Bank Indonesia – Giro BCA(D) Rp 50.000.000
Warkat Kliring (K) Rp 50.000.000
Saat Kliring Berhasil
Warkat Kliring (D) Rp 50.000.000
Rekening Giro – Deni (K) Rp 50.000.000

2. Pada Bank BCA


Rekening Giro – Deni (D) Rp 50.000.000
Bank Indonesia – Giro Jabar (K) Rp 50.000.000
e. Deni menerima transfer dari Lina nasabah Bank Mandiri sebesar Rp 5.000.000
Jurnal:
1. Pada Bank Jabar
Bank Lain (Mandiri) – Giro (D) Rp 5.000.000
Rekening Giro – Deni (K) Rp 5.000.000

2. Pada Bank Mandiri


Rekening Giro – Lina (D) Rp 5.000.000
Bank Lain (Jabar) – Giro (K) Rp 5.000.000

f. Deni menarik selembar cek untuk dibayarkan secara tunai oleh Bank Jabar
sebesar Rp 25.000.000
Jurnal:
Rekening Giro – Deni (D) Rp 25.000.000
Kas (K) Rp 25.000.000

g. Deni menerbitkan cek sebesar Rp 5.000.000 diberikan kepada temannya Endah


seorang nasabah Bank Sahabat
Jurnal :
1. Pada Bank Jabar
Rekening Giro – Deni (D) Rp 5.000.000
Bank Indonesia – Giro Sahabat (K) Rp 5.000.000

2. Pada Bank Sahabat


Bank Indonesia – Giro Jabar (D) Rp 5.000.000
Rekening Giro – Endah (K) Rp 5.000.000

h. Deni memerintahkan Bank Jabar untuk mendebetkan rekening gironya sebesar


Rp 5.000.000 untuk dipindahbukukan ke dalam rekening Sita pada Bank Jabar
cabang Kuningan
Jurnal:
1. Pada Bank Jabar Cirebon
Rekening Giro – Deni (D) Rp 5.000.000
RAK – Cabang Kuningan (K) Rp 5.000.000

2. Pada Bank Jabar Kuningan


RAK – Cabang Cirebon (D) Rp 5.000.000
Rekening Giro – Sita (K) Rp 5.000.000

i. Deni memperoleh jasa giro sebesar Rp 300.000 pada bulan maret


Jurnal :
Beban Bunga – Giro (D) Rp 300.000
Rekening Giro – Deni (K) Rp 300.000

TABUNGAN

1. Ratna pada tanggal 4 mei 2010 membuka tabungan di Bank Mandiri cabang
Cirebon dengan setoran awal Rp 1.000.000 tunai
Jurnal:

Kas (D) Rp 1.000.000


Tabungan – Ratna (K) Rp 1.000.000

2. Pada tanggal 7 mei 2010 Ratna menyetor ke rekening tabungannya dengan


selembar cek Rp 5.000.000 dari Tia nasabah Bank Mandiri cabang Cirebon
Jurnal:
Rekening Giro – Tia (D) Rp 5.000.000
Tabungan – Ratna (K) Rp 5.000.000

3. Pada tanggal 8 mei 2010, Ratna mendapat transfer dari Deni melalui Bank
Mandiri cabang Surabaya sebesar Rp 10.000.000
Jurnal :
RAK – Cabang Surabaya (D) Rp 10.000.000
Tabungan – Ratna (K) Rp 10.000.000
4. Ratna melakukan setoran dari Bank Mandiri cabang Kuningan sebesar Rp
1.000.000
Jurnal :
RAK – Cabang Kuningan (D) Rp 1.000.000
Tabungan – Ratna (K) Rp 1.000.000

e. Ratna menarik dana tabungannya secara tunai di Bank Mandiri Cirebon sebesar
Rp 500.000
Jurnal :
Tabungan – Ratna (D) Rp 500.000
Kas (K) Rp 500.000

f. Ratna menarik dananya melalui ATM sebesar Rp 300.000


Jurnal :
Tabungan – Ratna (D) Rp 300.000
Kas ATM (K) Rp 300.000

g. Ratna menarik rekening tabungannya di Bank Mandiri cabang Kuningan


sebesar Rp 2.000.000 tunai
Jurnal :
1. Pencatatan Pada Cabang Kuningan
RAK – Cabang Cirebon (D) Rp 2.000.000
Kas (K) Rp 2.000.000

2. Pencatatan Pada Cabang Cirebon


Tabungan – Ratna (D) Rp 2.000.000
RAK – Cabang Kuningan (K) Rp 2.000.000

h. Ratna mendapatkan bunga tabungan sebesar Rp 50.000 pada bulan mei 2010
Jurnal:
Biaya Bunga Tabungan (D) Rp 50.000
Tabungan – Ratna (K) Rp 50.000

i. Ratna pada bulan desember 2010 mengambil seluruh dananya sebesar Rp


5.000.000 dan sekaligus menutup rekening tabungannya
Jurnal :
Tabungan – Ratna (D) Rp 5.000.000
Kas (K) Rp 5.000.000

TABUNGAN KARTU SMART

a. Nila membuka rekening Tabungan Kartu Smart secara tunai dengan setoran
awal Rp 1.000.000 dan beban kartu sebesar Rp 15.000
Jurnal :
Kas (D) Rp 1.015.000
Tabungan – Nila (K) Rp 1.000.000
Persediaan Kartu Tabungan (K) Rp 15.000

b. Nila berbelanja dipusat perbelanjaan yang menerima kartu smart dari bank
bersangkutan sebesar Rp 300.000
Jurnal :
Tabungan – Nila (D) Rp 300.000
Giro Merchant (K) Rp 300.000

PENGOPERASIAN TABUNGAN SMART SECARA OFF-LINE


Pembukaan dan Penyetoran
a. Nila membuka rekening Tabungan Kartu Smart secara tunai dengan setoran
awal Rp 1.000.000 dan beban kartu sebesar Rp 15.000
Jurnal :

Kas (D) Rp 1.015.000


Tabungan – Nila (K) Rp 1.000.000
Persediaan Kartu Tabungan (K) Rp 15.000
b. Transaksi download kedalam chips
Nila melakukan proses download kedalam chips sebesar Rp 400.000
Jurnal :
Tabungan – Nila (D) Rp 400.000
Tabungan Kartu Chips (K) Rp 400.000

c. Penggunaan Kartu Smart pada merchant


Nila berbelanja disalah satu pusat perbelanjaan yang menerima kartu smart dari
bank bersangkutan sebesar Rp 300.000
Jurnal :
Tabungan Kartu Chips (D) Rp 300.000
Giro Merchant (K) Rp 300.000

PENARIKAN TUNAI MELALUI ATM


a. Tarik tunai dengan Chips
Nila menarik uang tunai melalui ATM dari chips sebesar Rp 50.000
Jurnal :
Tabungan Kartu Chips (D) Rp 50.000
Kas ATM (K) Rp 50.000

b. Tarik tunai dengan Magnetic Stripe (MS)


Nila menarik uang tunai melalui ATM sebesar Rp 50.000
Jurnal :
Tabungan – Nila (D) Rp 50.000
Kas ATM (K) Rp 50.000
DEPOSITO
a. Mita melakukan setoran tunai untuk pembukaan rekening deposito berjangka 6
bulan sebesar Rp 20.000.000
Jurnal :
Kas (D) Rp 20.000.000
Deposito 6 Bulan – Mita (K) Rp 20.000.000
b. Perhitungan Bunga Deposito
Bank akan memberikan bunga 12% dengan perhitungan (Rp 20.000.000 x 12%)
per 12 bulan maka bunga yang akan diterima adalah Rp 200.000 perbulan
Jurnal :
Biaya Bunga Deposito (D) Rp 200.000
Bunga yang masih harus dibayar (K) Rp 200.000

c. Pencairan Deposito yang belum jatuh waktu


Mita mempunyai deposito Rp 50.000.000 bunga 19% untuk jangka waktu 1 tahun,
ternyata hendak dicairkan setelah bulan ke 3, maka Mita akan dikenakan penalty
Rp 625.000
Jurnal :
Deposito – Mita (D) Rp 50.000.000
Pendapatan Operasional Lain-Lain (K) Rp 625.000
Kas (K) Rp 49.375.000

TRAVELLER’S CHEQUES
a. Desi nasabah Bank BCA Cirebon hendak membeli Traveller’s Cheques atas
beban rekening gironya sebanyak 20 lembar @100.000
Jurnal :
Giro – Desi (D) Rp 2.000.000
TC – Rupiah (K) Rp 2.000.000

b. Desi mencairkan TC pada Bank BCA cabang Kuningan sebanyak 3lembar


secara tunai
Jurnal :
1. Pada Cabang Kuningan
RAK – Cabang Cirebon (D) Rp 300.000
Kas (K) Rp 300.000
2. Pada Cabang Cirebon
TC – Rupiah (D) Rp 300.000
RAK – Cabang Kuningan (K) Rp 300.000

c. Penjualan TC oleh Agen –> Bank akan memberikan potongan yang


dibebankan kepada biaya komisi
Jurnal :
Kas (D) Rp 3.000.000
Biaya Komisi (K) Rp 60.000
TC – Rupiah (K) Rp 2.940.000

DANA SETORAN NAIK HAJI


a. Ny. Early menyetorkan dana ongkos haji sebesar Rp 15.000.000 tunai di Bank
Muamalat. Setoran tersebut ditujukan untuk keuntungan rekening giro CV padang
arafah sebagai pengelola haji
Jurnal :
Kas (D) Rp 15.000.000
Dana Setoran Naik Haji (K) Rp 15.000.000

Giro Setoran Naik Haji (D) Rp 15.000.000


Giro – CV Arafah (K) Rp 15.000.000

b. Ny. Endang membuka rekening tabunga haji di Bank BNI Syariah sebesar Rp
500.000
Jurnal:
Kas (D) Rp 500.000
Tabungan Naik Haji – Ny. Endang (K) Rp 500.000

c.Ny. Endang yang telah memiliki tabungan naik haji sebesar Rp 30.000.000
mencairkan dan menyetor dana tersebut kepada CV Padang Masyar pengelola
perjalanan haji
Jurnal :
Tabungan Naik Haji – Ny. Endang (D) Rp 30.000.000
Giro – CV Padang Masyar (K) Rp 30.000.000

REKENING TITIPAN – PAYMENT POINT


a. Bank Bukopin menerima sebundel rekening tagihan listrik PLN bernilai Rp
30.000.000 untuk tagihan pelanggan periode September 20xx
Jurnal :
Rek. Adm – Rupiah (D) Rp 30.000.000
Warkat Rek. PLN yang diterima (K) Rp 30.000.000

b. Pada akhir hari jumlah pembayaran pelanggan PLN yang diterima mencapai
jumlah sebesar Rp 5.000.000 diterima secara tunai
Jurnal :
Rek. Adm – Rupiah (D) Rp 5.000.000
Warkat Rek. PLN diterima (K) Rp 5.000.000

Kas (D) Rp 5.000.000


Giro – Rekening PLN (K) Rp 5.000.000

SBPU (SURAT BERHARGA PASAR UANG)

1. Penerbitan

Nasabah Bank Omega membuat surat pengakuan hutang Rp 80.000.000 beserta


bunga Rp 20.000.000, atau secara keseluruhan sebesar Rp 100.000.000 dengan
suku bunga 14% setahun jangka waktu 6bulan. Kemudian pada hari yang sama
dijual oleh Bank Omega BI mendapat diskonto 13,5% setahun.

a. Bank Omega

Surat Berharga (D) Rp 100.000.000


Debitur (K) Rp 80.000.000
Pendapatan Bunga Deb yang diterima dimuka (K) Rp 20.000.000
2. Penjualan

SBPU dijual ke BI diskonto 13,5%/tahun


Bank Indonesia – Giro (D) Rp 93.250.000
Diskonto SBPU yang belun diamortisasi (D) Rp 6.750.000

Surat Berharga – SBPU (K) Rp 100.000.000


((13,5%x100Juta) : 12bulan) x Jangka waktu 6bulan)

Diskonto SBPU tersebut akan dialokasikan setiap bulannya kedalam biaya dengan
jurnal :
Biaya Diskonto SBPU (D) Rp 1.125.000
Diskonto SBPU yang belum diamortisasi (K) Rp 1.125.000
(6.750.000 : 6bulan)

3. Pelunasan
Setelah jatuh tempo SBPU dilunasi oleh Bank Omega dan nasabah yang
menerbitkan surat hutang

b. Bank Omega

Surat Berharga – SBPU (D) Rp 100.000.000


Kas/Giro Nasabah (D) Rp 100.000.000
Surat Berharga (K) Rp 100.000.000
BI – Giro (K) Rp 100.000.000

PINJAMAN YANG DITERIMA (YDT)


1. Pinjaman Dari Bank Lain
Bank Jabar memutuskan untuk meminjam dana dari Bank DKI sebesar
Rp 3 Milyar dengan jangka waktu 5tahun. Suku bunga yang dikenakan oleh Bank
DKI adalah 15%pa dan dana yang diterima oleh Bank Jabar akan disimpan dalam
bentuk Giro pada Bank DKI
Jurnal:

Bank Lain – Giro (D) Rp 3.000.000.000


Pinjaman Yang Diterima (K) Rp 3.000.000.000
Pembayaran Bunga Pinjaman akan dikurangi langsung dari Giro Bank Jabar di
Bank DKI senilai bunga yang harus dibayar
Jurnal:
Biaya Bunga (Pinjaman Bank) (D) Rp 45.000.000
Bank Lain – Giro Lainnya (K) Rp 45.000.000

2.Pinjaman dari luar negeri kepada bank penerima, namun harus melalui
Pemerintah.– Pinjaman “Two Step Loan”
Bank Jabar mendapat pinjaman melalui pemerintah RI dari Bank of Japan sebesar
Rp 12 Milyar
Jurnal:
Bank Indonesia – Giro (D) Rp 12.000.000.000
Pinjaman Yang Diterima – TSL (K) Rp 12.000.000.000

3. Transaksi Obligasi
Bank Jabar menerbitkan 100lembar obligasi dengan @Rp1.000.000, Suku bunga
12% pa.
Jurnal:
Kas (D) Rp 100.000.000
Hutang Obligasi (K) Rp 100.000.000

Setiap tanggal jatuh bunga tiap bulan, Bank Jabar harus menyisihkan bunga
sebesar 1% atau 1 juta dan ditempatkan pada rekening titipan sampai pemegang
obligasi menjual kembali kepada bank
Jurnal:

Biaya Bunga Obligasi (D) Rp 1.000.000


Hutang Bunga Obligasi (K) Rp 1.000.000

Bila Tn Denis pemegang obligasi yang juga nasabah Bank Jabar pusat hendak
menairkan 10 lembar obligasinya setelah melewati tanggal jatuh bunga, maka
Jurnal:
Hutang Bunga Obligasi (D) Rp 1.000.000
Hutang Obligasi (D) Rp 10.000.000
Giro – Tn Dennis (K) Rp 11.000.000

4. Pinjaman untuk Pembiayaan Bersama


Bank Jabar ingin membiayai sebuah proyek sebesar Rp 300 M, untuk memenuhi
kebutuhan dana ini telah bersedia dua Bank Lain untuk membantu pembiayaan
tersebut yaitu Bank BNI dan Bank BCA dengan bank masing-masing memberikan
sumbangan modal Rp 100M
Jurnal:
Bank BCA – Giro (D) Rp 100.000.000.000
Bank BNI – Giro (D) Rp 100.000.000.000
Pinjaman Yang Diterima – Pembiayaan Bersama (K) Rp 200.000.000.000
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Informasi keuangan bagi suatu bank sangat diperlukan dalam pengambilan


keputusan, oleh karena itu informasi keuangan yang (diruangkan, dituliskan dan
dituangkan) dalam laporan keuangan bank harus dapat memberikan gambaran yang
jelas dan benar bagi pengguna jasa bank atau pemakai. Untuk menghasilkan laporan
keunagan yang benar, tentu tidak lepas dari proses akuntansi secara keseluruhan.

Giro adalah sumber dana yang termasuk jangka pendek bagi bank, mengapa?
karena penarikan giro sifatnya dapat dilakukan setiap saat. Jumlah simpanan giro
juga lebih dinamis atau berfluktuasi dari waktu ke waktu. Tabungan (saving
deposit) merupakan jenis simpanan yang sagat populer di lapisan masyarakat
Indonesia mulai dari masyarakat kota sampai pedesaan. Deposito (Time Deposito)
merupakan salah tempat bagi nasabah untuk melakukan transaksi dalam bentuk
surat-surat berharga.

Saran

Dengan tersusunnya makalah ini penulis menghimbau kepada para mahasiswa/i dan
pembaca untuk lebih mengetahui seberapa besar manfaat yang didapat tentang
Akuntansi Aktiva berupa Rekening Giro, Tabungan, dan Deposito dan juga dengan
adanya makalah ini diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan bagaimana
mengenai kekurangan dan kelebihannya masing masing.

Kami sebagai penulis sangat menyadari bahwa didalam makalah ini masih banyak
kekurangannya, oleh karena itu kami mohon maaf. Dan kami sangat berharap atas
kritikan dan saran yang bersifat membangun. Semoga makalah ini bermanfaat
untuk kita semua dan khususnya bagi kami sebagai penulis.
DAFTAR PUSTAKA

https://nikenferandita.wordpress.com/2016/02/27/sistem-operasional-pembukaan-
rekening-baru-oleh-customer-servise/

http://sucihidayathy.blogspot.com/2015/04/bab-1-pendahuluan-a.html

https://www.cermati.com/artikel/pengertian-deposito-ciri-khas-dan-cara-
perhitungan-bunganya

https://www.finansialmu.com/pengertian-deposito/

Anda mungkin juga menyukai