Anda di halaman 1dari 5

1.

Kelemahannya antara lain :

 Membutuhkan ruang untuk penyimpanan data yang besar dan prosesnya juga
lama

 Apabila ada keperluan mendadak yang membutuhkan data perusahaan akan


sulit didapatkan,sebab hanya orang tertentu yang dapat mengakses data
perusahaan dan hanya staf departemen TI yang bisa memodifikasi software
perusahaan

 Apabila staf departemen penjualan menemukan perbedaan antara order


penjualan dan daftar order penjualan, slip tagihan akan diperbaiki secara
manual (by hand) dan rangkap kedua akan dikirimkan kembali ke ruang
komputer untuk perbaikan di periode pemrosesan order berikutnya. Hal ini
membuat dua kali kerja karena diperbaiki secara manual dulu tidak langsung
di komputer

Efektivitas atau keunggulannya :

 Ibu Hera sangat sadar akan pentingnya keamanan dan setiap hari file hard disk
akan disimpan ke disk cadangan di perpustakaan data yang terletak di samping
ruang komputer.

Adapun aktivitas yang menunjukan identifikasi pengendalian intern antara lain :

a) Identifikasi pengendalian umum

Ibu Hera sangat sadar akan pentingnya keamanan dan setiap hari file hard disk
akan disimpan ke disk cadangan di perpustakaan data yang terletak di samping
ruang komputer. Ibu Hera menerapkan sistem kronologis (grandfather-father-son
system) untuk disk yang memuat label nama berurutan (header and trailer label)
dan diidentifikasi secara manual. BARAJA Tbk. tidak mempunyai staf
perpustakaan data khusus, namun staf departemen TI telah diinstruksikan untuk
menandatangani dan memasukkan tanggal dan waktu ke dalam buku kontrol
perpustakaan setiap file dipindahkan.

b) Identifikasi pengendalian aplikasi proses

Apabila staf departemen penjualan menemukan perbedaan antara order penjualan


dan daftar order penjualan, slip tagihan akan diperbaiki secara manual (by hand)
dan rangkap kedua akan dikirimkan kembali ke ruang komputer untuk perbaikan
di periode pemrosesan order berikutnya. Daftar tagihan penjualan (memuat
rincian tagihan individual pelanggan sesuai order nomor pelanggan dan
rangkuman alokasi kode penjualan individual) dan rangkap kedua slip tagihan
penjualan kemudian dikirimkan (daftar tagihan penjualan telah diperbaiki dengan
rapi secara manual) ke departemen akuntansi. Dokumen tersebut digunakan untuk
memutakhirkan akun kontrol buku besar penjualan dalam buku besar dan
membukukan akun penjualan individual pelanggan.

c) Identifikasi pengendalian aplikasi input

Setiap hari operator memasukkan file catatan persediaan dan buku besar
penjualan ke sebuah disk khusus, dengan menginput detail transaksi dari slip
order penjualan ke komputer sehingga komputer akan memutakhirkan buku besar
penjualan dan catatan persediaan dalam disk. Output yang dicetak antara lain:

(a) daftar pengiriman barang yang dijual,


(b) daftar tagihan penjualan (buku harian),
(c) slip tagihan penjualan (dua rangkap),
(d) catatan pengiriman barang yang dijual (dua rangkap),
(e) daftar catatan persediaan terakhir

d) Identifikasi pengendalian aplikasi output

Setelah menjalankan tugas harian, operator membandingkan total kontrol pada


slip tagihan penjualan dan daftar pengiriman barang dengan total lembar kendali,
dan melakukan perbaikan apabila terdapat ketidaksesuaian. Operator membuat
laporan pengecualian (exception report) untuk item yang tidak sesuai tersebut.
(Pengecualian yang biasa terjadi antara lain kode persediaan dan nomor
pelanggan yang tidak ada dalam daftar, pelampauan pagu kredit pelanggan,
pesanan melebihi nilai yang telah ditentukan sebelumnya).

2. Mengidentifikasi what can go wrong terhadap kelemahan tersebut ?

Telah dijelaskan diatas bahwa hanya staf departemen saja yang hanya boleh
memasuki ruang komputer. Dan disanah juag telah dijelaskan bahwa yang melakukan
urusan komputer perusahaan hanya ibu hera selaku programmer dan analisis sistem
dan bisa saja hal ini akan menimbulkan bentuk kecurangan. Kemudian hanya
terdapat dua operator yang melakukan pengoperasian atau penginputan data pada PT.
Balaraja, sehingga kemungkinan dapat terjadi penyelah gunaan tanggung jawab dan
sebagainya.

Dalam kasus diatas ibu hera selaku progammer dan analisi menerapkan sistem
kronologis (grandfather-father-son system) untuk disk yang memuat label nama
berurutan (header and trailer label) dan diidentifikasi secara manual. Serta
terdapat beberapa kelamahan dan kelebihan dalam menerapan sistem kronologi
(grandfather-father-son system), kelamahan nya diantara nya adalah terdapat
sedikit nya ruang penyimpanan yang tidak terlalu besar sehingga dapat
memperlambat proses penyimpnan input data di PT BALARAJA . Kemudian,
Apabila ada keperluan mendadak yang membutuhkan data perusahaan akan sulit
didapatkan,sebab hanya orang tertentu yang dapat mengakses data perusahaan
dan hanya staf departemen TI yang bisa memodifikasi software perusahaan.
Sehingga hal ini dapat bisa saja merugikan perusahaan, Jikalau softwer
perusahaan rusak dan tidak ada yang bisa memperbaikinya. Lalu, ditemukannya
ketidakefektifakn dalam penemuan penjualan menemukan perbedaan antara order
penjualan dan daftar order penjualan, slip tagihan akan diperbaiki secara manual
(by hand) dan rangkap kedua akan dikirimkan kembali ke ruang komputer untuk
perbaikan di periode pemrosesan order berikutnya. Daftar tagihan penjualan
(memuat rincian tagihan individual pelanggan sesuai order nomor pelanggan dan
rangkuman alokasi kode penjualan individual) dan rangkap kedua slip tagihan
penjualan kemudian dikirimkan (daftar tagihan penjualan telah diperbaiki dengan
rapi secara manual) ke departemen akuntansi. Dokumen tersebut digunakan untuk
memutakhirkan akun kontrol buku besar penjualan dalam buku besar dan
membukukan akun penjualan individual pelanggan. Dalam hal dapat terlihat jelas
bahwa karyawan atau staf dapat melakukan pekerjaan berulang atau bisa disebut
kerja dua kali dalam hal penginputan dan pembaharuan sistem pada perusahaan.
Disinih juga terdapat kelebihan atau keunggulan diantara nya adalah ibu hera
sangat sadar akan pentingnya keamanan dan setiap hari file hardisk akan di
simpan ke disk cadangan diperpustakan yang terletak di samping ruang komputer,
sehingga dalam hal ini perusahaan tidak perlu khawatir akan kehilangnya file file
perusahaan.
3. Resiko Salah Saji Material

Risiko salah saji yang material merupakan kombinasi dari risiko bawaan (inherent
risk) dan risiko pengendalian (control risk). Oleh karena itu, proses penilaian
(assessment process) meliputi keduanya.

A. Mengenai risiko bawaan, auditor menentukan potensi salah saji yang berkenaan
dengan asersi yang mana. Ia kemudian menilai seberapa besarnya kemungkinan
terjadinya risiko ini, dan taksiran atau ancer-ancer jumlahnya.
b. Mengenai risiko pengendalian, auditor menentukan apakah ada pengendalian
intern yang relevan untuk mencegah dan menekan (mitigate) assessed risk dan
dampaknya terhadap asersi terkait.

Dalam langkah ini auditor melaksanakan prosedur penilaian risiko :

1.   Apakah transaksi penjualan dicatat dengan benar ? (completeness)


Terdapat kesalahan salah saji material dalam penjualan dan pergudangan
2.   Apakah saldo persediaan di-adjust untuk barang yang lambat perputarannya ?
(slow-moving) dan usang (obsolete) ? (valuation)
Tidak adanya persediaan di-adjust untuk barang yang lambat perputarannya
3.   Apakah saldo utang sudah meliputi semua kewajiban pada akhir periode ?
(completeness)
Ada beberapa kesalahan salah saji material pada saldo utang
4.   Apakah transaksi dicatat dalam periode yang benar ? (cut-off)
Transaksi yang dicatat sudah pada periode yang benar
5.   Apakah jumlah yang benar disajikan dan diungkapkan dalam laporan
keuangan ? (accuracy)
Terdapat salah saji material dalam laporan keuangan

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal pada PT Baraja masih


kurang afektif.

Asersi pada transaksi atau akun yang relevan :


1. Semua aset dalam laporan keuangan benar – benar ada (exist);
2. Semua transaksi penjualan telah dicatat dalam periode terjadinya;
3. Persediaan dicantumkan dengan nilai yang tepat;
4. Utang merupakan kewajiban entitas;
5. Semua transaksi yang dicatat, terjadi dalam periode berjalan;
6. Semua jumlah (amounts) disajikan dengan tepat (properly presented) dan
diungkapkan (dengan penjelasan yang memadai) dalam laporan keuangan.

Asersi - asersi ini disingkat dengan satu kata bahasa inggris seperti :
 Completeness (sesuatu itu lengkap)
 

 Existence (eksistensi, atau sesuatu itu ada)


  

 Occurrence (sesuatu itu terjadi)


 Accuracy (sesuatu itu akurat, atau secara matematis benar)
 Valuation (sesuatu itu dinilai sesuai dengan kaidah kerangka pelaporan keuangan
yang berlaku).
4. Prosedur Audit untuk Menurunkan Resiko Salah Saji Material

Auditor diharapkan dapat berkomunikasi dengan pihak manajemen perusahaan


setelah salah-saji ditemukan, yang manapun typenya. Makin cepat komunikasi
dilakukan makin bagus, karena sangat mungkin manajemen membutuhkan waktu
yang cukup panjang untuk memenuhi permintaan auditor. Selanjutnya auditor
meminta pihak manajemen melakukan koreksi atau meminta bukti
transaksi/data/informasi tambahan. Perusahaan di sisi lainnya, diharapkan mampu
(terutama sekali “mau”) menggunakan pertimbangan kualitatif dalam menilai suatu
salah-saji—disamping kuantitatif

Anda mungkin juga menyukai