Anda di halaman 1dari 22

Nama : Vicaya Citta Dhammo

NIM : 2032600039

UJIAN AKHIR SEMESTER UNIVERSITAS BUDI LUHUR


Pemeriksaan Akuntansi
TANGGAL : 17 Juli 2021
Deadline 29 Juli 2021 jam 23.00
Dosen : Dr. Agustina Mappadang, SE., MM., BKP,CT,WPPE

SOAL KASUS

Anda adalah seorang Auditor pada KAP Mulyono & Rekan yang ditugaskan oleh
manajer anda untuk melakukan pemahaman dan evaluasi atas pengendalian internal
sehubungan dengan audit atas laporan keuangan PT Sabrina per 31 Desember 2019.
Berikut ini adalah informasi yang didapatkan selama anda melaksanakan prosedur
pemahaman.
PT Sabrina merupakan perusahaan yang menjual berbagai produk secara kredit, yang
berdomisili di Jakarta. Anda sedang mendiskusikan sistem dengan Bapak Mark
(Direktur Keuangan) dan Ibu Novi (Manajer Pemrosesan Data) yang telah
menyediakan deskripsi naratif dan bagan alur (flowcharts) yang menggambarkan
kegiatan bagian penjualan dan A/R:
 Order penjualan diterima setiap hari dari pelanggan melalui pramuniaga yang
akan meneruskan order tersebut ke departemen penjualan. Staf departemen
penjualan menggunakan sistem dengan fasilitas ‘read-only’ untuk memastikan
ketersediaan stok dan kemudian menyiapkan slip order penjualan yang memuat
informasi:
a) Nama pelanggan, alamat, dan nomor akun/referensi (digunakan untuk
memperbarui buku besar penjualan).
b) Kode dan nama produk (digunakan untuk memperbarui data
persediaan).
c) Kuantitas dan harga jual.
d) Kode penjualan (digunakan untuk menganalisa
penjualan).
Slip order penjualan yang telah dilengkapi staf departemen penjualan akan
diteruskan ke departemen TI untuk diproses. Nomor pelanggan dan kode
produk diproses secara otomatis (computer-generated) di bawah pengawasan Ibu
Novi; yang memuat nomor cek (check digits) untuk setiap transaksi. Pelanggan baru
akan diberikan nomor pelanggan sesuai daftar yang dimiliki staf departemen
penjualan. (1)

 Staf departemen TI antara lain Ibu Novi (programmer dan analis sistem yang
handal), seorang asisten programmer (bertindak sebagai operator saat jam sibuk),
dan dua operator (keduanya sering menghadiri pelatihan programming di
universitas setempat). Perusahaan software terkemuka memasok software
komputer perusahaan, namun kemudian dimodifikasi oleh staf departemen TI
Nama : Vicaya Citta Dhammo
NIM : 2032600039

bersama-sama dengan perusahaan software tersebut dan pabrikan komputer,


sesuai hasil diskusi informal antara staf yang terlibat dalam pengembangan sistem.
Dokumentasi hasil diskusi yang memuat modifikasi software tersebut disimpan
oleh Ibu Novi. Hanya staf departemen TI yang diperbolehkan memasuki ruangan
komputer. (2)

 Saat menerima slip order penjualan, operator membuat total kuantitas dan
jumlah dokumen yang diinput ke lembar kendali. (3)

 Setiap hari operator memasukkan file catatan persediaan dan buku besar
penjualan ke sebuah disk khusus, dengan menginput detail transaksi dari slip
order penjualan ke komputer sehingga komputer akan memutakhirkan buku
besar penjualan dan catatan persediaan dalam disk. Output yang dicetak
antara lain:
(a) daftar pengiriman barang yang dijual,
(b) daftar tagihan penjualan (buku harian),
(c) slip tagihan penjualan (dua rangkap),
(d) catatan pengiriman barang yang dijual (dua rangkap),
(e) daftar catatan persediaan terakhir. Setiap akhir bulan, operator memasukkan
instruksi tambahan dan komputer akan mencetak daftar piutang pelanggan
yang menunjukkan nilai saldo dan untuk setiap pelanggan, slip tagihan yang
tidak jelas (open items) dan total slip tagihan tersebut. Penerimaan dari
pelanggan diinput secara terpisah. (4)

 Ibu Novi sangat sadar akan pentingnya keamanan dan setiap hari file hard
disk akan disimpan ke disk cadangan di perpustakaan data yang terletak di
samping ruang komputer. Ibu Novi menerapkan sistem kronologis (grandfather-
father-son system) untuk disk yang memuat label nama berurutan (header
and trailer label) dan diidentifikasi secara manual. Sabrina Tbk. tidak
mempunyai staf perpustakaan data khusus, namun staf departemen TI telah
diinstruksikan untuk menandatangani dan memasukkan tanggal dan waktu ke
dalam buku kontrol perpustakaan setiap file dipindahkan. (5)

 Setelah menjalankan tugas harian, operator membandingkan total kontrol


pada slip tagihan penjualan dan daftar pengiriman barang dengan total lembar
kendali, dan melakukan perbaikan apabila terdapat ketidaksesuaian. Operator
membuat laporan pengecualian (exception report) untuk item yang tidak
sesuai tersebut. (Pengecualian yang biasa terjadi antara lain kode
persediaan dan nomor pelanggan yang tidak ada dalam daftar, pelampauan
pagu kredit pelanggan, pesanan melebihi nilai yang telah ditentukan
sebelumnya.) (6)

 Dokumen dan daftar yang didistribusikan antara lain:


a) Daftar pengiriman barang yang dijual dan catatan pengiriman ke
departemen pengiriman barang sebagai bagian yang berwenang untuk
Nama : Vicaya Citta Dhammo
NIM : 2032600039

mengirimkan barang, satu rangkap catatan pengiriman barang dikirimkan ke


pelanggan bersama barang dan rangkap lainnya disimpan di departemen
pengiriman barang.
b) Slip tagihan penjualan (rangkap kedua), daftar slip tagihan penjualan
dan order penjualan asli ke staf departemen penjualan yang
membandingkan order penjualan dengan daftar dan tagihan. Pelanggan
menerima satu rangkap tagihan.
c) Daftar saldo pelanggan bulanan dikirimkan ke departemen akuntansi
sebagai perbandingan dengan akun kontrol buku besar penjualan dalam
buku besar.
d) Daftar catatan persediaan harian dikirimkan ke departemen kontrol
persediaan yang akan digunakan sebagai dasar pemesanan persediaan.
(Setiap bulan staf gudang menghitung persediaan dan mengirimkan
rincian persediaan yang dimiliki perusahaan kepada departemen kontrol
persediaan untuk dibandingkan dengan daftar catatan persediaan akhir
bulan.) (7)

 Apabila staf departemen penjualan menemukan perbedaan antara order


penjualan dan daftar order penjualan, slip tagihan akan diperbaiki secara
manual (by hand) dan rangkap kedua akan dikirimkan kembali ke ruang
komputer untuk perbaikan di periode pemrosesan order berikutnya. Daftar
tagihan penjualan (memuat rincian tagihan individual pelanggan sesuai
order nomor pelanggan dan rangkuman alokasi kode penjualan individual) dan
rangkap kedua slip tagihan penjualan kemudian dikirimkan (daftar tagihan
penjualan telah diperbaiki dengan rapi secara manual) ke departemen
akuntansi. Dokumen tersebut digunakan untuk memutakhirkan akun kontrol
buku besar penjualan dalam buku besar dan membukukan akun penjualan
individual pelanggan.

Pertanyaan:
Sebagai Auditor anda diminta oleh manajer saudara untuk mengevaluasi
pengendalian internal PT Sabrina dalam rangka audit atas laporan keuangan per
31 Desember 2019. Terhadap informasi yang diperoleh tersebut, anda diminta
untuk:
1. mengidentifikasi kelemahan dan efektivitas pengendalian internal yang
relevan dengan audit.
2. Mengidentifikasi what can go wrong terhadap kelemahan yang teridentifikasi
tersebut.
3. Menyusun draf saran/rekomendasi yang relevan terkait dengan kelemahan
pengendalian internal yang teridentifikasi. Saran/rekomendasi hendaknya
disusun dalam suatu surat kepada manajemen.

Dalam menjawab maka silahkan berpatokan pada Standar Audit (SA) yang relevan.
Silahkan bisa search SA yang terkait.
Nama : Vicaya Citta Dhammo
NIM : 2032600039

Jawaban silahkan di ketik dan diberi nama : UAS_Auditing_Maksi_(nama


mahasiswa)
Email di agustina.mappadang@budiluhur.ac.id dan nama Subjek email sama dgn
nama file. Tidak boleh nama file berbeda yah agar mudah untuk search.

SELAMAT MENGERJAKAN
Jawaban:
1. Kelemahan dan Efektivitas pengendalian internal yang relevan dengan audit
Kelemahan PT. Sabrina:
a. Kelemahan pada PT Sabrina adalah tidak mempunyai staff atau karyawan yang
berada pada bagian perpustakaan data khusus. Karena dengan adanya staff atau
karyawan pada bagian perpustakaan ini juga akan dapat membantu dalam menjaga
keamanan file dan bagian lainnya yang terdapat pada bagian perpustakan ini.
b. Adanya rangkap Jabatan yang terjadi di perusahaan terkait
c. Tidak terdapat verifikasi dari pimpinan (supervisor) atas setiap transaksi yang terjadi
d. Revisi atas kesalahan dalam pencatatan dilakukan secara manual
e. Perusahaan kekurangan karyawan untuk memisahkan beberapa jobdesk
f. Tidak adanya pengganti atas karyawan khusus yang sedang menjalani program
pelatihan
g. Akan timbul banyak kecurangan yang terjadi karena kurangnya sumber daya
manusia pada PT. Sabrina

Efektivitas Pengendalian Internal yang Relevan


Efektivitas pengendalian internal yang relevan dengan audit diukur menggunakan
Standar Akuntansi seksi 319 tentang Pertimbangan atas Pengendalian Internal

Pemahaman Pengendalian lnternal


Pengendalian intern yang digunakan dalam suatu entitas merupakan faktor yang
menentukan keandalan laporan keuangan yang dihasilkan oleh entitas.Oleh karena itu,
sebeIum auditor melaksanakan audit secara mendalam atas informasi yang tercantum
dalam laporan keuangan, standar pekerjaan lapangan kedua mengharuskan auditor
memahami pengendalian intern yang berlaku dalam entitas.
Nama : Vicaya Citta Dhammo
NIM : 2032600039

Standar Pekerjaan Lapangan Kedua


Standar pekerjaan lapangan kedua berbunyi sebagai berikut:
“Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan
audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan”.
Sebelum diuraikan secara mendalam maksud standar pekerjaan lapangan kedua ini,
akan diuraikan lebih dahulu konsep pengendalian intern sebagai objek yang harus di
pahami oleh auditor.

Definisi Pengendalian Intern


SA Seksi 319 pertimbangan atas pengendalian intern dalam audit laporan keuangan
paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dijalankan
oleh dewan komisaris, manajemen, dan personal Iain yang didesain untuk memberikan
keyakinan memadai tentang pencapaian 2 golongan tujuan berikut ini:
a. Keandalan pelaporan keuangan
Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
b. Efektivitas dan efisiensi operasi
Dari definisi pengendalian tersebut terdapat beberapa konsep dasar berikut ini:
Pengendalian intern merupakan proses. Artinya suatu rangkaian tindakan yang
bersifat pervasis dan menjadi bagian tidak terpisahkan, bukan hanya sebagai
tambahan, dari infrastruktur entitas. Pengendalian intern dijalankan oleh orang. Artinya
bukan hanya terdiri dari pedoman kebijakan dan formulir, namun dijalankan oleh orang
dari setiap jenjang organisasi, yang mencakup dewan komisaris, manajemen, dan
personal lain.
Pengendalian intern diharapkan mampu memberikan keyakinan memadai, bukan
keyakinan mutlak, bagi manajemen dan dewan komisaris entitas. Pengendalian intern
ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling berkaitan; peIaporan keuangan,
kepatuhan, dan operasi.

Tujuan Pengendalian Intern


Nama : Vicaya Citta Dhammo
NIM : 2032600039

Seperti yang telah disebutkan di atas, tujuan pengendalian intern adalah untuk
memberikan keyakinan memadai dalam pencapaian tiga golongan tujuan.
a. keandalan informasi keuangan,
b. kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku,
c. efektivitas dan efisiensi operasi.
Oleh karena itu tidak semua tujuan pengendalian intern tersebut relevan dengan audit
atas laporan keuangan, tanggung jawab auditor dalam mematuhi standar pekerjaan
lapangan kedua sebagaimana disajikan di atas, hanya dibatasi pada golongan tujuan
penama keandalan pelaporan keuangan.

Keterbatasan Pengendalian Intern Suatu Entitas


Keterbatasan bawaan yang melekat dalam setiap pengendalian intern sebagai
berikut: Kesalahan dalam penimbangan. Seringkali manajemen dan personal lain dapat
salah dalam mempertimbangkan keputusan bisnis yang diambil atau dalam
melaksanakan tugas rutin karena tidak memadainya informasi, keterbatasan waktu
atau tekanan lain.
KoIusi Tindakan bersama beberapa individu untuk tujuan kejahatan yang dapat
mengakibatkan bobolnya pengendalian intern yang dibangun untuk kekayaan entitas
dan tidak terungkapnya ketidak beresan atau tidak terdeteksi kecurangan oleh
pengendalian intern yang dirancang.
Pengabaian oleh manajemen. Manajemen dapat mengabaikan kebijakan atau
prosedur yang telah ditetapkan untuk tujuan yang tidak sah seperti keuntungan pribadi
manajer,penyajian kondisi keuangan yang berlebihan, atau kepatuhan semu.
Biaya lawan manfaat. Biaya yang diperlukan untuk mengoperasikan pengendalian
intern tidak boleh melebihi manfaat yang diharapkan dari pengendalian intern tersebut.

Siapa Yang Bertanggung Jawab Atas Pengendalian Intern Suatu Entitas?


Pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap pengendalian intern beserta perannya
Sebagai berikut:
Nama : Vicaya Citta Dhammo
NIM : 2032600039

a. Manajemen Bertanggung jawab untuk mengembangkan dan menyelenggarakan


secara efektif pengendalian intern organisasinya.
b. Direktur utama perusahaan bertanggung jawab untuk menciptakan atmosfer
pengendalian ditingkat puncak, agar kesadaran terhadap pentingnya pengendalian
menjadi tumbuh di seluruh organisasi.
c. Dewan komisaris dan komite audit. Bertanggung jawab untuk menentukan apakah
manajemen memenuhi tanggung jawab mereka dalam mengembangkan dan
menyelenggaran pengendalian intern.
d. Auditor intern. Bertanggung jawab untuk memeriksa dan mengevaluasi memadai
atau tidaknya pengendalian intern entitas dan membuat rekomendasi
peningkatannya.
e. Personal lain entitas. Peran dan tanggung jawab semua personal lain yang
menyediakan informasi atau menngunakan informasi yang dihasilkan oleh
pengendalian intern harus ditetapkan dan dikomunikasikan dengan baik.
f. Auditor independen Sebagai bagian dari prosedur auditnya terhadap laporan
keuangan, auditor dapat menemukan kelemahan pengendalian intern kIiennya,
sehingga ia dapat mengkomunikasikan temuan auditnya tersebut kepada
manajemen, komite audit, atau dewan komisaris.

Unsur Pengendalian Intern


SA Seksi 319 penimbangan atas pengendalian intern dalam audit laporan keuangan
paragraf 07 menyebutkan lima unsur pokok pengendalian intern adalah sebagai
berikut:

Lingkungan Pengendalian (Control Environment)


Lingkungan pengedalian menciptakan suasana pengendalian dalam suatu organisasi
dan mempengaruhi kesadaran personal organisasi tentang pengendalian. Berbagai
faktor yang membentuk lingkungan pengendalian dalam suatu entitas antara lain:
1. Integritas dan etika
2. Komitmen terhadap kompetensi
Nama : Vicaya Citta Dhammo
NIM : 2032600039

3. Dewan komisaris dan komite audit


4. Filosoli dan gaya operasi manajemen
5. Struktur organisasi

Penaksiran resiko
Penaksiran resiko manajemen harus mencakup pertimbangan khusus terhadap
risiko yang dapat timbul dari perubahan keadaan,seperti:
a. Bidang baru bisnis atau transaksi yang memerlukan prosedur akuntansi
yang belum pernah dikenal.
b. Perubahan standar akuntansi.
c. Hukum dan peraturan baru.
d. Perubahan yang berkaitan dengan revisi sistem dan teknologi baru yang digunakan
untuk pengolahan informasi.
e. Penumbuhan pesat entitas yang menuntut perubahan fungsi pengelolaan dan
pelaporan informasi dan personal yang terlibat di dalam fungsi tersebut.

Informasi dan Komunikasi


Sistem akuntansi diciptakan untuk mengidentifikasi, merakit, menggolongkan,
menganalisis, mencatat, dan melaporkan transaksi suatu entitas, serta
menelenggarakan pertanggungjawaban kekayaan dan utang entitas tersebut.

Aktivitas Pengendalian
Aktivitas Pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang dibuat memberikan
keyakinan bahwa petunjuk yang dibuat oleh manajemen dilaksanakan. Kebijakan dan
prosedur ini memberikan keyakinan bahwa tindakan yang diperukan telah dilaksanakan
untuk mengurangi risiko dalam pencapaian tujuan entitas.

Pengendalian Pengelolahan Informasi


Nama : Vicaya Citta Dhammo
NIM : 2032600039

Banyak perusahaan sekarang menggunakan komputer untuk pengolahan informasi


umumnya dan terutama informasi akuntansinya.
Pengendalian Umum (General Control)
Unsur pengendalian umum ini meliputi organisai pusat pengelolahan data,produsen
dan standar untuk perubahan program, pengembangan sistem dan pengoperasian
fasilitas pengolahan data.
Pengendalian Aplikasi (Application Control)
Pengendalian aplikasi mempunyai tujuan sebagai berikut:
a. Menjamin bahwa semua transaksi yang telah diotorisasi telah diproses sekali saja
secara lengkap.
b. Menjamin bahwa data transaksi lengkap dan teliti.
c. Menjamin bahwa pengelolahan data transaksi benar dan sesuai dengan keadaan.
d. Menjamin bahwa hasil pengelolahan data diman1aatkan untuk tujuan yang telah
ditetapkan.
e. Menjamin bahwa aplikasi dapat terus menerus berlungsi.

Pemantauan
Pemantauan adalah proses penilaian kualitas kinerja pengendalian intern
sepanjang waktu. Pemantauan dilaksanakan oleh personal yang semestinya
melakukan pekerjaan tersebut, baik pada tahap desain maupun pengoperasian
pengendalain.

Pemahaman Atas Pengendalian Intern dan Pengujian Pengendalian


Secara umum, auditor perlu memperoleh pemahaman tentang pengendalian intern
kliennya untuk perencanaan auditnya. Secara khusus, pemahaman auditor tentang
pengendalian intern yang berkaitan dengan suatu asersi adalah untuk digunakan dalam
kegiatan berikut ini:
a. Kemungkinan dapat atau tidaknya audit dilaksanakan.
b. Salah saji material yang potensial dapat terjadi.
c. Risiko deteksi.
Nama : Vicaya Citta Dhammo
NIM : 2032600039

d. Perancangan pengujian substantif.

Pemahaman atas Pengendalian Intern


Dalam memperoleh pemahaman atas pengendalian internal, auditor menggunakan 3
(tiga) macam prosedur audit berikut:
a. Mewawancarai karyawan perusahaan yang berkaitan dengan unsur pengendalian.
b. Melakukan inspeksi terhadap dokumen dan catatan.
c. Melakukan pengamatan atas kegiatan perusahaan.

Pemahaman atas Lingkungan Pengendalian


Informasi tentang lingkungan pengendalian umumnya dikumpulkan oleh auditor
dengan cara permintaan keterangan dari manajer yang bertanggung jawab atas unsur
pengendalian intern, inspeksi dokumen dan catatan, dan pengamatan atas kegiatan
perusahaan.

Pemahaman atas penaksiran Risiko


Auditor harus mengumpulkan informasi tentang bagaimana manajemen
mengidentifikasi risiko yang berkaitan dengan penyajian laporan keuangan secara
wajar dan kepedulian manajemen terhadap risiko tersebut, serta bagaimana
manajemen merancang aktivitas pengendalian untuk mengatasi risiko tersebut.

Pemahaman atas Informasi dan Komunikasi


Sistem informasi entitas sangat menentukan risiko salah saji dalam laporan
keuangan. Sistem akuntansi yang didesain dengan baik dan diimplementasikan dengan
baik akan menghasilkan informasi yang andal.

Pemahaman atas Aktivitas Pengendalian


Informasi tentang aktivitas pengendalian umumya diperoleh auditor bersamaan
dengan pengumpulan informasi mengenai lingkungan pengendalian dan aktivitas
pengendalian.
Nama : Vicaya Citta Dhammo
NIM : 2032600039

Pemahaman atas Pemantauan


Auditor harus memahami jenis aktivitas yang digunakan oleh klien untuk memantau
efektivitas pengendalian intern untuk menghasilkan laporan keuangan yang andal.

Pengujian Pengendalian
Pengujian Adanya Kepatuhan untuk menentukan apakah informasi mengenai
pengendalian yang dikumpulkan oleh auditor benar-benar ada, auditor melakukan dua
macam pengujian :
a. Pengujian transaksi dengan cara mengikuti pelaksanaan transaksi tertentu
b. Pengujian transaksi tenentu yang telah terjadi dan yang telah dicatat.
c. Pengujian Tingkat Kepatuhan

Dokumentasi lnformasi Tetang Pengendalian Intern Yang Berlaku


Ada 3 (tiga) cara yang biasanya digunakan oleh auditor untuk mendokumentasikan
informasi mengenai pengendalian intern yang berlaku dalam perusahaan:
a. Kuesioner pengendalian intern baku
Kuesioner merupakan cara yang banyak dipakai oleh auditor dalam
mendokumentasikan informasi pengendalian intern kliennya.
b. Uraian tenulis
Ini biasanya berisi identitas karyawan yang melaksanakan suatu fungsi dan uraian
terinci cara pelaksanaan fungsinya.
c. Bagan alur system (flow chart)
Cara ini suatu sistem yang digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol
tertentu.

Sumber lnformasi Untuk Memperoleh Gambaran Pengendalian Intern Yang


Berlaku
Nama : Vicaya Citta Dhammo
NIM : 2032600039

Sumber informasi yang digunakan oleh auditor dalam melakukan audit terhadap
pengendalian intern kliennya adalah:
a. Bagan organisasi dan deskripsi jabatan
b. Buku pedoman akun
c. Buku pedoman sistem akuntansi
d. Permintaan Keterangan kepada karyawan inti
e. Permintaan keterangan kepada karyawan pelaksana
Hasil Pemahaman Terhadap Pengendalian Intern
Hasil pemahaman auditor atas pengendalian intern dicantumkan dalam suatu
kertas kerja, yang berisi kelemahan dan kekuatan pengendalian intern klien pengaruh
kelemahan dan kekuatan pengendalian intern tersebut terhadap luas prosedur audit
yang akan dilaksanakan dan rekomendasi yang ditujukan kepada klien untuk
memperbaiki bagian-bagian yang lemah dalam pengendalian intern.

Audit Intern (Internal Auditing)


Untuk mencapai tujuan tersebut auditor intern melaksanakan kegiatan-kegiatan berikut
ini:
a. Pemeriksaan dan penilaian terhadap efektivitas pengendalian intern dan
mendorong penggunaan pengendalian intern yang efektif dengan biaya yang
minimum.
b. Menentukan sampai seberapa jauh pelaksanaan kebijakan manajemen puncak di
patuhi.
c. Menentukan sampai seberapa jauh kekayaan perusahaan dipertanggung jawabkan
dan dilindungi dari segala macam kerugian.
d. Menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian dalam
perusahaan.
e. Memberikan rekomendasi perbaikan kegiatan-kegiatan perusahaan.

2. What can go wrong terhadap kelemahan yang teridentifikasi tersebut


Nama : Vicaya Citta Dhammo
NIM : 2032600039

Kelemahannya terdapat pada struktur jabatannya karena dalam struktur tersebut


terdapat 1 orang yang memiliki 2 jabatan oleh karena itu juga akan berdampak kepada
kualitas atau keadaan perusahaan jadi lebih baik manajer atau pemilik perusahaan
memperbaiki struktur jabatan tersebut.

Tindakan fraud akan sangat berpotensi terjadi pada PT. Sabrina


Melalui analisis SWOT

A. Pengertian Kecurangan (Fraud)

Secara harfiah Fraud didefinisikan sebagai kecurangan, namun pengertian ini


telah dikembangkan lebih lanjut sehingga mempunyai cakupan yang luas.
Black’s Law Dictionary Fraud menguraikan bahwa mencakup segala macam
yang dapat dipikirkan manusia, dan yang diupayakan oleh seseorang, untuk
mendapatkan keuntungan dari orang lain dengan saran yang salah atau
pemaksaan kebenaran, dan mencakup semua cara yang tidak terduga, penuh
siasat.
Berdasarkan defenisi dari The Institute of Internal Auditor (“IIA”), “An array of
irregularities and illegal acts characterized by intentional deception”: sekumpulan
tindakan yang tidak diizinkan dan melanggar hukum yang ditandai dengan adanya
unsur kecurangan yang disengaja.
Webster’s New World Dictionary mendefinisikannya sebagai suatu
Nama : Vicaya Citta Dhammo
NIM : 2032600039

pembohongan atau penipuan (deception) yang dilakukan demi kepentingan pribadi.


International Standards of Auditing seksi 240 – The Auditor’s Responsibility to
Consider Fraud in an Audit of Financial Statement paragraph 6 Fraud adalah “…
tindakan yang disengaja oleh anggota manajemen perusahaan, pihak yang
berperan dalam governance perusahaan, karyawan, atau pihak ketiga yang
melakukan pembohongan atau penipuan untuk memperoleh keuntungan yang tidak
adil atau illegal”.
Menurut Association of Certified Fraud Examiners (ACFE), Fraud adalah
perbuatan curang yang dilakukan dengan berbagai cara secara licik dan bersifat
menipu dan sering tidak disadari oleh korban yang dirugikan.
Unsur-unsur dalam kecurangan (Fraud), yaitu :

a. Terdapat tindakan yang melanggar/melawan hukum (illegal-acts).

b. Ditemukan salah saji dan kekeliruan dalam penyajian laporan


(mispresentation).

c. Dilakukan oleh individu atau kelompok dari dalam/atau luar organisasi.

d. Pihak yang dirugikan harus beraksi (acted) terhadap kekeliruan penyajian atau
pernyataan terhadap salah/kekeliruan penyajian (misrepresentation).
e. Terjadi pada waktu yang lalu atau saat ini (past or present).

B. Bentuk-Bentuk Kecurangan (Fraud)

a. Penyalahgunaan Aset Perusahaan (Asset Misappropriation)

Merupakan bentuk kecurangan dengan cara menggunakan atau


mengambil asset perusahaan untuk kepentingan pribadi.
b. Kecurangan Laporan Keuangan (Fraudulent Financial Statement)

Merupakan bentuk kecurangan dengan menyembunyikan informasi


keuangan, mengatur laporan keuangan dan mengubah laporan keuangan
dengan tujuan mengelabui pembaca laporan keuangan untuk kepentingan
Nama : Vicaya Citta Dhammo
NIM : 2032600039

pribadi atau perusahaan.


c. Korupsi (Corruption)

Korupsi adalah salah satu bentuk kecurangan dengan menyalahgunakan


kewenangan jabatan atau kekuasaan untuk kepentingan pribadi.
Bentuk-bentuk korupsi dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu

1. Benturan kepentingan (conflict of interest)

Benturan kepentingan (conflict of interest) terjadi saat seorang


pegawai, manajer, atau eksekutif memiliki kepentingan ekonomis
perorangan dalam transaksi yang bertentangan dengan kepentingan
pemberi kerjanya.

2. Pemberian Hadiah Yang Illegal (illegal gratuity)

Pemberian sesuatu yang mempunyai nilai kepada seseorang tanpa


disertai dengan niat untuk mempengaruhi keputusan bisnis tertentunya.
3. Pemerasan (economic extortion)

Pemerasan ini dilakukan oleh orang yang memiliki kewenangan untuk


memutuskan sesuatu.
Contoh kecurangan ini, pemasok bukannya menawarkan pembayaran
suap untuk mempengaruhi pengambilan keputusan si pembeli, namun
justru pegawai perusahaan pembelilah yang meminta pemasok untuk
membayar sejumlah tertentu pada dia agar membuat keputusan yang
menguntungkan si pemasok. Jika si pemasok menolak membayar, dia
akan menghadapi kerugian, seperti kehilangan kesempatan untuk
menjadi pemasok perusahaan tersebut.
4. Penyuapan (bribery)

Suap dapat didefinisikan sebagai penawaran, pemberian, atau


penerimaan segala sesuatu dengan niat untuk mempengaruhi aktivitas
pegawai. Sering dikenal juga dengan istilah commercial bribery yaitu
Nama : Vicaya Citta Dhammo
NIM : 2032600039

berkaitan dengan penerimaan uang di bawah meja sebagai imbalan atas


penggunaan pengaruhnya dalam pelaksanaan transaksi bisnis.

Menurut Albrecht, dan Zimbelman (2009:10), berdasarkan pihak yang menjadi


korban, Fraud dikelompokkan menjadi :
1. Fraud yang mengakibatkan perusahaan atau organisasi menjadi korban.

a) Penggelapan oleh karyawan – pelaku Fraud merupakan anggota atau


karyawan dari perusahaan atau organisasi. Dalam Fraud jenis ini, pelaku
mengambil aset perusahaan baik secara langsung maupun tidak
langsung.
b) Fraud yang melibatkan pemasok – pelaku Fraud adalah pemasok dari
suatu perusahaan atau organisasi. Fraud ini dapat dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu yang dilakukan sendiri dan Fraud yang melibatkan pihak
lain. Pada Fraud yang melibatkan pihak lain, biasanya pelaku bekerja
sama dengan bagian pembelian suatu perusahaan.
c) Fraud yang melibatkan pelanggan – pelaku Fraud adalah pelanggan dari
suatu perusahaan atau organisasi. Pelanggan yang melakukan
kecurangan biasanya tidak membayar untuk barang yang dibeli, atau
menipu perusahaan atau organisasi untuk memberikan mereka (pelaku)
barang yang tidak seharusnya mereka miliki.
2. Fraud yang dilakukan oleh manajemen – korban dari Fraud jenis ini adalah
pemegang saham dan pemberi pinjaman dari suatu organisasi atau
perusahaan.
3. Penipuan investasi dan penipuan pelanggan lainnya – korban dalam Fraud
jenis ini adalah pihak – pihak yang kurang berhati – hati atau kurang
pengetahuan. Para pelaku Fraud jenis ini umumnya menjual investasi palsu
ke korban.
4. Kecurangan lain–korban dari Fraud jenis ini tidak memiliki batasan golongan.

C. Bidang yang Berisiko Tinggi Terkena Fraud


Nama : Vicaya Citta Dhammo
NIM : 2032600039

a. Purchasing and Payroll

Fraud ini biasanya dilakukan dengan cara :

a) Kickback atau suap diberikan kepada pihak yang mengurus pembelian


sebagai imbalan atas diberikannya kontrak kepada supplier.
b) Invoice palus yang dibuat sendiri oleh pihak yang mengurus pembelian
kemudian ditagihkan ke perusahaan untuk dibayar.
c) Manipulasi data supplier.

b. Sales and Inventory (Penjualan dan Inventarisasi)

Fraud dalam bidang ini misalnya :

a) Pencurian inventory baik yang sedang disimpan maupun yang sedang


dalam pengiriman.
b) Transaksi penjualan dengan sengaja tidak dicatat atau dikurangi
pencatatannya dan uang yang diterima atas penjualan tersebut masuk
kae kantong pribadi.
c) Mengurang atau menghapuskan jumlah utang konsumen atas barang
yang sudah dijual secara kredit.
d) Mencatat transaksi penjualan palsu untuk mendapatkan komisi atau
bonus terkait dengan penjualan.
e) Memberikan diskon ber lebihan kepada konsumen

c. Cash and Check (Kas dan Cek)

Kas merupakan asset yang paling sensitive terhadap Fraud karena kas
terlihat secara fisik dan relative mudah dipindah tangankan dibandingkan
asset perusahaan yang lainnya. Sedangkan Fraud atas cek biasanya terjadi
ketika terdapat kelemahan dalam proses rekonsiliasi bank.
d. Physical Security

Kelemahan physical security dapat menimbulkan asset misa propriation.

e. Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan Kerahasiaan Informasi Fraud ini


Nama : Vicaya Citta Dhammo
NIM : 2032600039

biasanya berupa pembajakan dan pencurian informasi penting milik


perusahaan.
f. Information Technology (Teknologi Informasi)

Fraud ini meliputi :

a) Hacking

b) Mailbombing (Bom email)

c) Spamming (Spam)

d) Domain name hijacking (Pembajakan nama domain)

e) Server takeovers (Pengambilalihan server)

D. Faktor-faktor Pendorong Adanya Fraud (Kecurangan)

Bologna dan Lindquist dalam Fraud Auditing and Forensic Accounting (New
York: John Wiley & Sons, 1995) menyatakan : "Sejumlah orang jujur untuk setiap
saat, sejumlah orang tidak jujur setiap saat, sebagian besar orang jujur setiap saat,
dan sejumlah orang jujur hampir setiap saat". Berdasarkan pendapat diatas dapat
dibuat suatu generalisasi tentang perilaku manusia secara umum, yaitu :
a. Sejumlah orang jujur untuk setiap saat (Some people are honest all the time),
b. Sejumlah orang tidak jujur untuk setiap saat (some people are dishonest all
the time),
c. Sebagian besar orang jujur untuk setiap saat (most people are honest all the
time),
d. dan sejumlah orang jujur hampir setiap saat (and some people are honest
most of the time).
e. Meskipun terdapat banyak cara untuk melakukan kecurangan, secara umum
terdapat tiga unsur penting yang menyebabkan seseorang melakukan
kecurangan, yaitu :

(1) adanya tekanan (perceived pressure),


Nama : Vicaya Citta Dhammo
NIM : 2032600039

(2) adanya kesempatan (perceived opportunity), dan

(3) berbagai cara untuk merasionalisasi agar kecurangan dapat diterima


(some way to rationalize the Fraud as acceptable).

Ketiga unsur tersebut disebut juga dengan segitiga Fraud (triangle Fraud).

Faktor lain yang menjadi pendorong seseorang melakukan Fraud (kecurangan),


yaitu:

1) Kegagalan Disiplin untuk Pelaku Penipuan

2) Kurangnya Akses Informasi

3) Ketidaktahuan , Apatis , dan Ketidakmampuan

4) Kurangnya Trail Audit.

E. Segitiga Fraud (Triangle Fraud)

Gambar : Segitiga Fraud (Triangle Fraud)


Triangle Fraud atau Segitiga Fraud (kecurangan) :

 Opportunity (Peluang), biasanya muncul sebagai akibat lemahnya


pengendalian internal di organisasi tersebut.
 Pressure (Motivasi), pada seseorang atau individu akan membuat mereka
mencari kesempatan melakukan Fraud. Beberapa contoh pressure dapat
timbul karena masalah keuangan pribadi, sifat-sifat buruk seperti berjudi,
Nama : Vicaya Citta Dhammo
NIM : 2032600039

narkoba, berhutang berlebihan dan tenggat waktu serta target kerja yang
tidak realistis.
 Rationalization (Rasionalisasi), terjadi karena seseorang mencari
pembenaran atas aktifitasnya yang mengandung Fraud. Pada umumnya
para pelaku meyakini atau merasa bahwa tindakannya bukan merupakan
suatu kecurangan tetapi adalah suatu yang memang merupakan haknya.
Tidak jarang pelaku merasa telah berjasa karena telah berbuat banyak untuk
organisasi. Dalam beberapa kasus lainnya terdapat pula kondisi dimana
pelaku tergoda untuk melakukan Fraud karena merasa rekan kerjanya juga
melakukan hal yang sama dan tidak menerima sanksi atas tindakan
tersebut.

3. Menyusun draf saran/rekomendasi yang relevan terkait dengan kelemahan


pengendalian internal yang teridentifikasi. Saran/rekomendasi hendaknya
disusun dalam suatu surat kepada manajemen
Saran/rekomendasi hendaknya disusun dalam suatu surat kepada manajemen.

MANAGEMENT LETTER

Jakarta, 18 Juli 2021

No.: KAK /ML-14/VIII/2021

Hal: Temuan Pengendalian Intern

Yth. Pengurus

PT. Sabrina

Dengan hormat,

Sebagai bagian dari audit kami atas evaluasi pengendalian internal PT. Sabrina.
Kami telah mereview pengendalian internal PT. Sabrina dan mencatat adanya
Nama : Vicaya Citta Dhammo
NIM : 2032600039

kelemahan, yang menurut pendapat kami perlu mendapat perhatian dari manajemen,
sebagai berikut :

Manajemen perusahaan telah menggunakan sistem untuk semua transaksi,


namun ada hal yang perlu mendapat perhatian, yaitu kurangnya verifikasi terhadap
pimpinan atas transaksi yang terjadi, perusahaan kekurangan sumber daya pekerja,
dan masih terdapat revisi transaksi yang dilakukan secara manual.

Risiko :

Kekurangan sumber daya pekerja dan sistem transaksi yang telah di revisi
secara manual berpotensi menyulitkan dalam mengidentifikasi apakah penerimaan
ataupun pengeluaran yang terjadi telah dibukukan berdasarkan kejadiannya
(kronologis) serta menjadi celah potensi kecurangan. Disamping itu juga berpotensi
untuk menyulitkan dalam identifikasi apabila ada voucher yang hilang atau tidak
tercatat.

Rekomendasi :

Kami menyarankan kepada manajemen PT. Sabrina untuk melakukan verifikasi


oleh pimpinan (supervisor) atas transaksi yang terjadi, melakukan rekrutmen terhadap
karyawan untuk menempati posisi yang kekurangan sumber daya manusia dan
melakukan sistem komputerisasi menyeluruh terhadap setiap transaksi yang terjadi.

Atas perhatian dan kerjasama yang baik selama ini, kami ucapkan terimakasih.

Hormat kami,

Vicaya Citta Dhammo


Nama : Vicaya Citta Dhammo
NIM : 2032600039

SARAN FLOWCHART PENJUALAN

Anda mungkin juga menyukai