Anda di halaman 1dari 5

Nama : Diah Rai Wardhani

NIM : 042452646
Prodi : S1 Akuntansi

Tugas Tutorial 2
Auditing II (EKSI4310)

Jawaban No 1

Beberapa contoh perusahaan yang melakukan kecurangan pelaporan keuangan


(fraudulent financial reporting) dalam pendapatan antara lain yaitu:
1) Underwriter Financial Group (UFG)
Perusahaan ini melaporkan pendapatan yang tidak terjadi untuk
membuat perusahaan yang mengalami kerugian terlihat seperti
menghasilkan laba. Perusahaan melebihsajikan ( overstate) pendapatan
dan mengurangsajikan (understate) beban sehingga perusahaan bisa
mencatat laba.
2) Donnkenny
Donnkenny adalah perusahaan retail pakaian. Perusahaan ini membuat
faktur penjualan (sales invoices) dan pendapatan palsu untuk memenuhi
laba yang ditargetkan. CEO perusahaan yaitu Richard Rubin telah
mendapatkan hukuman pengadilan.
3) California Micro Devices
Perusahaan ini menyuruh karyawan untuk mencatat penjualan produk
yang tidak dikirimkan dan tidak diproduksi untuk melebihsajikan
pendapatan. Auditor forensik melaporkan bahwa hampir separuh dari
pendapatan perusahaan pada tahun 1994 sejumlah $38 miliar adalah
palsu.
4) Home Theater Product
Perusahaan ini membuat pelanggan fiktif dan mencatat transaksi
penjualan fiktif agar perusahaan memperlihatkan laba, padahal
sesungguhnya perusahaan mengalami kerugian.
5) FNN
Perusahaan ini merekayasa perusahaan yang dikendalikan agar
penjualannya meningkat sehingga laba yang dilaporkan dalam laporan
laba rugi menjadi lebih tinggi.

Referensi:
Sumiyana, dkk. (2021). Auditing II. Penerbit Universitas Terbuka. Hal 4.9.

1
Jawaban No 2

Uji substantif untuk asersi utang dilakukan dengan menekankan pada asersi
kelengkapan (completeness) karena ada risiko bahwa manajemen akan
melakukan kurang saji utang (understatement) untuk melaporkan posisi
keuangan yang lebih baik. Sebelum merancang dan melakukan uji substantif
atas asersi utang usaha, auditor menentukan risiko deteksi untuk siklus
pembelian yang terkait dengan asersi keberadaan dan keterjadian (EO),
kelengkapan (C), hak dan kewajiban (RO), penilaian dan alokasi (VA), serta
penyajian dan pengungkapan (PD).

Tahap-tahap uji substantif untuk asersi utang usaha adalah sebagai berikut.
1) Prosedur awal
Prosedur awal dilaksanakan untuk memperoleh pemahaman tentang
bisnis dan industri klien dan dilakukan dengan melaksanakan prosedur
awal saldo dan catatan utang usaha yang akan diuji lebih lanjut. Saldo
awal kertas kerja tahun sebelumnya ditelusuri dengan software audit
untuk mencari data yang tidak lazim.
2) Prosedur analitis
Prosedur analitis dilakukan untuk mengembangkan espektasi utang
usaha, menghitung rasio perputaran utang usaha dan utang usaha
terhadap total utang lancar. Rasio tersebut dianalisis dan dibandingkan
dengan tahun sebelumnya dan data industri. Saldo biaya dibandingkan
dengan tahun sebelumnya untuk mencari indikasi kurang saji utang
usaha.
3) Uji detail transaksi
Uji detail transaksi untuk asersi utang usaha meliputi penelusuran utang
usaha ke dokumentasi pendukung, yang meliputi penelusuran transaksi
pembelian kredit ke faktur pemasok dan penelusuran transaksi
pembayaran utang ke pengeluaran kas; uji pisah batas; dan pencarian
utang yang tidak tercatat.
4) Uji detail saldo
Uji detail saldo akun utang usaha dilakukan dengan melakukan
konfirmasi utang usaha ke pemasok utama (bersifat opsional) dan
merekonsiliasi utang yang tidak dikonfirmasi ke laporan bulanan dari
pemasok.
5) Uji detail pengungkapan

2
Uji detail pengungkapan dilakukan dengan membandingkan penyajian
laporan dengan standar akuntansi dan memastikan bahwa utang usaha
diklasifikasikan dalam utang lancar.

Referensi:
Sumiyana, dkk. (2021). Auditing II. Penerbit Universitas Terbuka. Hal 5.51-
5.63.

Jawaban No 3

3
Berikut ini adalah penjelasan dari diagram alir sistem transaksi produksi pada
gambar di atas. Fungsi dalam siklus produksi dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu inisiasi (memulai) produksi, menghasilkan (pengolahan) sediaan dan
pencatatan transaksi manufaktur dan sediaan.
1) Inisiasi (memulai) produksi
Inisasi produksi meliputi perencanaan dan pengawasan produksi.
Pemesanan produksi dibuat oleh departemen perencanaan produksi
berdasarkan pesanan pelanggan atau dari ramalan penjualan.
2) Menghasilkan (pengolahan) sediaan
Pengolahan sediaan meliputi pengeluaran bahan baku, produksi barang
dalam kegiatan produksi, transfer pekerjaan yang sudah selesai ke
barang jadi (finished goods), dan melindungi sediaan. Gudang akan
mengeluarkan bahan baku sesuai dengan permintaan bahan baku.
Tranfer barang ke departemen selanjutnya diotorisasi dengan move
ticket.
3) Pencatatan transaksi manufaktur dan sediaan
Proses pencatatan meliputi penentuan dan pencatatan kos produksi,
seperti pencatatan bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead ke
barang dalam proses, serta mempertahankan kebenaran saldo sediaan.

Berikut ini adalah penjelasan dari dokumen, catatan, dan file komputer yang
digunakan dalam diagram alir sistem produksi di atas.
1) Pemesanan produksi, adalah formulir yang menunjukkan jumlah dan
jenis barang yang diproduksi, yang terkait dengan penesanan pekerjaan
atau proses yang berlanjut.
2) Laporan kebutuhan bahan baku, adalah daftar bahan baku dan bahan
penolong yang dibutuhkan dalam pemesanan produksi.
3) Slip pengeluaran bahan baku, adalah otorisasi tertulis dari departemen
produksi kepada bagian gudang untuk mengeluarkan bahan baku untuk
proses produksi.
4) Move ticket, adalah dokumen yang mengotorisasi pergerakan fisik
bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi.
5) Time ticket, adalah catatan waktu yang dibutuhkan pekerja dalam
mengerjakan pekerjaan tertentu.
6) Laporan produksi harian, adalah laporan yang berisi informasi mengenai
bahan baku dan tenaga kerja yang digunakan pada hari itu.

4
7) Laporan produksi selesai, adalah laporan yang berisi informasi
mengenai pekerjaan yang telah selesai pada suatu pemesanan produksi.
8) File induk kos standar, adalah file komputer yang berisi data kos
standar.
9) File induk bahan baku, adalah file komputer yang berisi data jumlah
bahan baku di tangan dan kos bahan baku.
10) File induk barang dalam proses, adalah file komputer yang berisi data
jumlah barang dalam proses di tangan dan kos barang dalam proses.
11) File induk barang jadi, adalah file komputer yang berisi data barang jadi
di tangan dan kos barang jadi.

Referensi:
Sumiyana, dkk. (2021). Auditing II. Penerbit Universitas Terbuka. Hal 6.12-
6.23.

Anda mungkin juga menyukai