Anda di halaman 1dari 4

NAMA : SINGGIH JASA WIYOGO

NIM : 5170111019

KLAS : A

1. Dalam rangka memahami PI auditor harus mengetahui dokumen dan cacatan akauntansi yang
digunakan dalam suatu siklus. Salah 2 diantaranya adalah Master file persediaan (BB, BDP dan
Produk jadi) dan Catatan Akuntansi Biaya. Coba deskripsikan dokumen tersebut.

Dokumen persediaan bahan baku meliputi :

 Formulir Permintaan Pembelian 


Formulir yang digunakan apabila akan memesan atau membeli barang ketika persediaan barang
yang bersangkutan sudah mencapai titik minimum atau sudah habis. Surat Permintaan
Pembelian Barang dibuat oleh Bagian Gudang atau bagian lain yang memerlukan barang.
 Order Pembelian
 dokumen yang dibuat oleh para pembeli, untuk menunjukan barang apa saja yang ingin dipesan
dan dibeli dari pihak penjual.
 Laporan Penerimaan barang 
dokumen yang berisi informasi tentang rincian barang yang diterima, yang mencakup tanggal
diterima, nama pengirim, nama pemasok dan nomor order pembelian.
 Kartu Persediaan Bahan Baku
kartu yang digunakan untuk mencatat perubahan-perubahan persediaan dari setia jenis bahan
yang dimiliki perusahaan.

Dokumen barang dalam proses meliputi :

 Memperlihatkan biaya yang terjadi dalam pembuatan barang yang masih belum selesai pada
tanggal neraca. Persediaan barang dalam proses biasanya mencakup ketiga unsur biaya – bahan
baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.
 biaya bahan baku adalah seluruh biaya untuk memperoleh sampai dengan bahan siap untuk
digunakan yang meliputi harga bahan, ongkos angkut, penyimpanan dan lain–lain.
 Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang berhubungan langsung dengan proses produksi
baik barang/jasa
 overhead pabrik. Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi yang tidak masuk dalam biaya
bahan baku maupun biaya tenaga kerja langsung.

Dokumen produk jadi meliputi :

 Deskripsi Prosedur
Prosedur ini merupakan salah satu prosedur dalam sistem akuntansi produksi. Dalam prosedur
ini dicatat harga pokok produk jadi yang didebitkan ke dalam rekening persediaan produk jadi
dan dikreditkan ke dalam rekening barang dalam proses.

 Dokumen
Dokumen yang digunakan dalam prosedur pencatatan produk jadi adalah :

1. Laporan produk selesai : digunakan oleh bagian gudang untuk mencatat tambahan kuantitas
produk jadi dalam kartu gudang.
2. Bukti Memorial : digunakan untuk mencatat tambahan kuantitas dan harga pokok
persediaan produk jadi dalam kartu persediaandan digunakan sebagai dokumen sumber dalam
mencatat transaksi selesainya produk jadi dalam jurnal umum.

 Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan dalam prosedur pencatatan barang jadi :
1. Kartu gudang
2. Kartu persediaan
3. Jurnal umum

 . Bagan Alir Dokumen Prosedur Pencatatan Produk Jadi


Tambahan produk jadi yang dikirim oleh fungsi produksi ke fungsi gudang dicatat oleh bagian
gudang di dalam kartu gudang berdasarkan laporan produk selesai yang diterima oleh bagian
gudang dari bagian produksi. Harga pokok produk jadi yang ditransfer dari bagian produksi ke
bagian gudang dicatat oleh Bagian Kartu Persediaan dan Bagian Jurnal.
Pencatatan harga pokok produk jadi dilakukan oleh bagian Kartu Persediaan berdasarkan
laporan produk selesai yang diterima oleh bagian kartu persediaan dari bagian produksi.

2. Mengapa Pengauditan Siklus persediaan dan penggudangan kompleks (sulit) dan memakan
waktu yang tdk sedikit?

Jawab : karena auditor apabila mengerjakan Audit terhadap persediaan, terutama pengujian
saldo persediaan akhir tahun, sering kali merupakan bagian yang paling kompleks Persediaan
sering kali merupakan akun terbesar pada neraca
Persediaan sering kali berada pada lokasi yang berbeda, yang membuat pengendalian dan
perhitungan fisik menjadi sulit dan ada factor lain Penilaian persediaan juga menjadi sulit
apabila estimasi keuasangan persediaan merupakan hal yang penting dan apabila biaya
manufaktur harus dialokasikan ke persediaan. Dan ini jelas memerlukan waktu yang lama bagi
auditor.
3. Apa yang dimaksud Observasi fisik persediaan. Jelaskan tujuan khusus audit rinci saldo akun
persediaan apa yang akan dibuktikan dan buatlah rancangan pengujian rinci saldo akun
persediaan untuk membuktikan tujuan khusus tersebut ?

Jawab :

- Observasi penghitungan fisik merupakan prosedur pemeriksaan umum. Keikutsertaan


auditor pemeriksa dalam penghitungan fisik dan observasinya akan memberikan kepuasan
dalam menilai metode penghitungan fisik yang dilakukan dan ketaatan perusahaan atas
penyajian kuantitas serta kondisi fisik persediaan.

- Tujuan khusus audit rinci saldo Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo untuk memastikan
saldo suatu akun yaitu memverfikasi rincian yang mendukung saldo akun dan bukan
memverifikasi saldo akun itu sendiri. ,Tujuan audit ini serupa dengan tujuan audit yang
berkaitan dengan transaksi. Tujuan audit ini diterapkan pada saldo akun (seperti piutang
usaha dan persediaan) dan hampir selalu diterapkan pada saldo akhir dalam akun-akun
neraca.

1. Mengidentifikasi risiko bisnis klien yang berhubungan dengan piutang usaha


(tahap I)
(tahap I) Pengujian piutang usaha didasarkan pada prosedur penetapan risiko oleh auditor
yang memberi pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha klien. Sebagai bagian dari usaha
mendapatkan pemahaman tersebut, auditor mempelajari bidang usaha klien dan lingkungan
eksternal dan mengevaluasi tujuan manajemen serta proses bisnis untuk mengidentifikasi
risiko bisnis klien yang serta proses bisnis untuk mengidentifikasi risiko bisnis klien yang
signifikan yang dapat mempengaruhi laporan keuangan, termasuk piutang usaha.

- Metapkan kesalahan penyajia Metapkan kesalahan penyajian bisa n bisa ditoleransi dan
risiko bawaan ditoleransi dan risiko bawaanAuditor pertama-tama menetapkan
pertimbangan materialitas pendahuluan untuk keseluruhan laporan keuangan, dan
kemudian mengalokasikan jumlah pertimbangan pendahulua tersebut ke setiap akun neraca
yang signifikan. Pengalokasian inilah yang disebut sebagai menetapkan kesalahan pengajian
bisa ditoleransi. Auditor menetapkan risiko bawaan untuk setiap tujuan audit untuk suatu
akun seperti halnya piutang usaha, dengan mempertimbangkan risiko bisnis klien dan sifta
klien serta bidang usahanya.

- Menetap Menetapkan risiko kan risiko pengendalian untuk siklus penjualan dan
pengendalian untuk siklus penjualan dan pengumpulan piutang pengumpulan piutang
Pada kebanyakan perusahaan, pengendalian internal atas penjualan dan pengumpulan
puitang serta piutang usaha yang bersangkutan, biasanya cukup efektif karena
manajemen berkepentingan untuk memiliki catatan yang akurat guna menjalin hubungan
baik dengan para pelanggan. Auditor bisanya menekankan tiga aspek pengendalian
internal, yaitu:
a. Pengendalian untuk mencegah atau mendeteksi kesalahan dan kecurangan
b. Pengendalian terhadap pisah batas
c. Pengendalian yang berkaitan dengan akun cadangan kerugian piutang

2.Meranca Merancang dan ng dan Melaksanaka Melaksanakan Pengujian n Pengujian


Pengendalian dan Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif Substantif
Transaksi (Tahap II) Transaksi (Tahap II) Perancangan prosedur audit untuk pengujian
pengendalian dan pengujian substantive.
transaksi, memutuskan ukuran sampel, dan mengevaluasi hasil pengujian-pengujian
tersebut.
Hasil pengujian pengendalian menentukan apakah penetapan risiko pengendalian untuk
penjualan dan pengumpulan piutang harus direvisi atau tidak. Auditor menggunakan hasil
pengujian susbtantif transaksi untuk menentukan seberapa besar risiko deteksi untuk
memenuhi setiap tujuan audit saldo piutang usaha.

3. Merancang dan Melaksanakan Prosedur Analitis (Tahap III) Merancang dan


Melaksanakan Prosedur Analitis (Tahap III) Prosedur analitis sering diterapkan pada tiga
tahapan audit, yakni pada tahap perencanaan ketika melakukan pengujian detil saldo, dan
pada saat penyelesain audit. Auditor melakuakn prosedur analitis untuk keseluruhan siklus
penjualan dan pengumpulan piutang, tidak hanya piutang usaha. Hal ini penting karena
adanya hubungan yang erat antara akun akun laba rugi dengan akun-akun neraca. Apabila
auditor mengidentifikasikan adanya kemungkinan kesalahan penyajian dalam penjualan
atau retur penjualan dengan menggunakan prosedur analitis, kemungkinan kesalahan
penyajian piutang akan terkurangi.

4. Meranca Merancang dan ng dan melaksanakan pengujian detil saldo piutang usaha
melaksanakan pengujian detil saldo piutang usaha (Tahap III) (Tahap III) Apabila prosedur
analisis dalam siklus penjualan dan pengumpulan piutang mengungkapkan adanya fluktuasi
yang tidak biasa, auditor harus mengajukan pertanyaan tambahan kepada manajemen.
Tugas untuk memadukan faktor-faktor yang menentukan risiko deteksi direncanakan cukup
kompleks karena pengukur setiap faktor tidak bisa depresiasi dan bobot yang diberikan pada
setiap faktor sangat subyektif. PERANCANGAN PENGUJIAN RINCI SALDO PERANCANGAN
PENGUJIAN RINCI SALDO
Konfirmasi piutang usaha adalah pengujian rinci saldo piutang usaha yang paling penting.
Untuk pembahasan pengujian rinci saldo atas piutang usaha, kita akan focus pada tujuan-
tujuan audit saldo. Kita juga mengamsumsikan dua hal sebagai berikut:
1. Auditor telah menyelesaikan kertas kerja perencanaan bukti
2. Auditor telah menetapkan risiko deteksi perencanaan untuk pengujian rinci untuk setiap
tujuan audit

Anda mungkin juga menyukai