Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ardian Dwi Cahyo

NPM : 20.0102.0070
Kelas : 20 Akuntansi B
Matkul : Pengauditan 2

Pengujian Pengendalian Siklus Produksi

A. Sifat Siklus Produksi - Persediaan


Siklus ini secara garis besar mencakup berbagai fungsi dan kegiatan
perusahaan yang berkaitan dengan konversi bahan baku ke barang jadi.
Fungsi dan kegiatan tersebut meliputi:
 Perencanaan produksi
 Pengendalian jenis dan jumlah produk
 Pengendalian tingkat persediaan
 Berbagai transaksi maupun kejadian yang berhubungan dengan proses
produksi seperti pembebanan biaya ke harga pokok produksi
B. Persediaan
Siklus produksi sangat berkaitan erat dengan persediaan. Produksi dimulai dengan
perencanaan produksi. Berdasar perencanaan produksi, perusahaan menaksir
kebutuhan persediaan bahan baku dan pembantu. Bila produksi dijalankan terjadi
pengurangan persediaan bahan baku dan pembantu. Proses produksi menyebabkan
adanya jenis persediaan baru, yaitu persediaan barang dalam proses dan persediaan
barang jadi.
Persediaan sangat kompleks dan merupakan bagian yang menyita banyak waktu
auditor. Alasan yang mendukung hal ini, antara lain:
a. Pada sebagian perusahaan, persediaan merupakan item utama dalam neraca.
b. Persediaan pada umumnya juga merupakan item utama yang mempengaruhi
rekening-rekening yang membentuk laporan laba rugi.
c. Berbagai jenis persediaan yang ada mengakibatkan auditor sering asing
dengan persediaan tersebut, misalnya permata, emas, bahan kimia. Hal ini
menimbulkan problem observasi dan penilaian persediaan.
d. Persediaan kadang terletak pada berbagai tempat atau lokasi yang berjauhan.
Hal ini menimbulkan problem pengendalian fisik dan perhitungan.
e. Penilaian persediaan sulit ketika estimasi dari persediaan kadaluarsa yang
dibutuhkan dan ketika biaya manufaktur harus dialokasikan ke persediaan.
f. Terdapat sejumlah metode penilaian persediaan dan beberapa perusahaan
lebih memilih menggunakan metode penilaian yang berbeda untuk jenis
persediaan yang berbeda pula yang sesuai dengan standar akuntansi.
Aktivitas yang terkait dengan persediaan dapat dirangkum dengan skema sebagai
berikut:
Fungsi Bisnis Utama:
●Sumber daya yang diperoleh,dipergunakan dan ditransformasi
Aktivitas:
 Memelihara catatan persediaan secara perpetual
 Mencatat Harga Pokok Persediaan
 Mengontrol secara fisik persediaan
Jurnal:
 Harga Pokok Persediaan dalam proses (raw material,work in process,finished
goods)
 Harga pokok penjualan
 Penghapusan persediaan yang kadaluarsa dan rusak
Formulir:
 LaporanTenaga Kerja
 Formulir Permintaan Barang

C. Tujuan Audit Siklus Produksi - Persediaan


Tujuan audit siklus produksi adalah untuk memperoleh bukti mengenai masing-
masing asersi signifikan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo siklus produksi.

Tujuan audit ditentukan berdasar atas kelima kategori asersi laporan keuangan yang
dinyatakan oleh manajemen.
1.Asersi Keberadaan atau Keterjadian
2.Asersi Kelengkapan
3.Asersi Hak dan Kewajiban
4.Asersi Penilaian dan Pengalokasian
5.Asersi Pelaporan dan Pengungkapan

D. Materialitas
Transaksi-transaksi dalam siklus produksi dan persediaan ini seringkali
sangat material bagi perusahaan manufaktur. Banyak rekening individual yang
berkaitan dengan siklus produksi yang material. Berbagai rekening tersebut pada
umumnya material terutama bagi laporan laba rugi melalui harga pokok produksi dan
neraca melalui persediaan.

Kesalahan dalam membedakan pembebanan biaya sebagai biaya administrasi dan


biaya produksi akan menyebabkan kesalahan penyajian harga pokok produksi dan
laba kotor. Di samping itu, kesalahan penghitungan harga pokok produksi dan
penjualan akan menyebabkan kesalahan penyajian rekening persediaan dalam neraca.

E. Risiko Bawaan - Persediaan


Faktor-faktor tingginya risiko bawaan siklus produksi-persediaan :
1.Volume pembelian, produksi dan transaksi penjualan sangat tinggi sehingga
meningkatkan kemungkinan terjadinya kesalahan.
2.Selalu muncul permasalahan berkaitan dengan identifikasi dan pengukuran
biaya- biaya persediaan seperti bahan pembantu, tenaga kerja, overhead pabrik,
biaya bersama, disposisi variance biaya, akuntansi untuk barang rusak dan isu-isu
akuntansi biaya.
3.Berbagai jenis persediaan sering menuntut penggunaan prosedur khusus untuk
menentukan kuantitas persediaan.
4.Lokasi penempatan persediaan belum tentu di satu tempat
5.Diversitas persediaan membuat masalah untuk penentuan kualitas dan harga
pasarnya.
6.Persediaan terpengaruh juga oleh kondisi perekonomian umum terutama
berkaitan dengan trend yang mempengaruhi laku tidaknya barang sehingga
memerlukan pertimbangan khusus dalam penentuan harganya.

F. Strategi Audit - Persediaan


Strategi audit yang sering dipakai adalah pendekatan tingkat risiko kontrol yang
ditetapkan lebih rendah.Dalam strategi pendekatan tingkat risiko yang ditetapkan
lebih rendah, auditor lebih banyak mengandalkan pengujian pengendalian.

Auditor dapat menggunakan kombinasi strategi risiko pengendalian yang


dipertimbangkan lebih rendah dan primarily substantive approach. Auditor perlu
membandingkan biaya melakukan pengujian pengendalian intern, dengan
penghematan yang diperoleh dengan berkurangnya pengujian substantif akibat
pengutamaan pengujian pengendalian.

G. Pertimbangan Struktur Pengendalian Intern Siklus Produksi -


Persediaan
Akantan harus memperoleh pemahaman struktur pengendalian intern meliputi ;
a.Lingkungan Pengendalian,
b.Penaksiran Risiko,
c.Informasi dan Komunikasi (Sistem Akuntansi),
d.Pemantauan,
e.Aktivitas Pengendalian,
f.Perencanaan dan Pengedalian Produksi
g.Pengeluaran Bahan Baku
h.Pengolahan Barang Dalam Produksi
i.Perlindungan Persediaan Pemanufakturan
j.Penentuan dan Pencatatan Biaya atau Harga Pokok Pemanufakuran (Produksi)
k.Penjagaan Ketepatan Saldo Persediaan

H. Perhimpunan dan Pendokumentasian Pemahaman


Dapat dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan atau wawancara, observasi,
menelaah dokumen, atau menelaah kembali pengalaman auditor periode
sebelumnya dengan kliaen tersebut. Dokumentasi pemahaman dapat dilakukan
dengan kuisioner, flwchart, atau memo naratif (uraian tertulis)

1.Review terdahulu : Tujuannya adalah untuk menentukan apakah pemahaman


terhadap strukrur pengendalian internal memungkinkan pembatasan pada
pengujian substantif
2.Dokumentasi sistem ; Pengendalian persediaan perusahaan dan prosedur
akuntansi persediaan perusahaan dapat didokumtasikan dalm bentauk flowchart,
kuisioner, dan naratif
3.Menganalisa alur transaksi : Untuk menguatkan pemahaman atas sistem
auditor dapat melakukan tracing transfer yang material dari bahan mentah ke
barang dalam proses dan barang jadi dan menganalisa penjurnalan dan posting
biaya, persediaan.

I. Penetapan Risiko Pengendalian


Penetapan risiko pengendalian merupakan proses pengevaluasian efektivitas kebija
kan dan prosedurpengendalian intern dalam mencegah dan mendeteksi salah saji ma
terial dalam laporan keuangan.
Langkah tersebut dilakukan dengan menelaah pengalaman dengan klien pada tahun
-tahunsebelumnya,
dan jika diperlukan dilakukan penelitian terhadap manajemen dan personel produks
i, menginspeksi dokumen produksi, dan mengobservasi aktivitas produksi.
Risiko pengendalian ditetapkan untuk setiap asersi laporan keuangan.
Proses penentuan risikopengendalian meliputi identifikasi salah saji potensial, peng
endalian yang perlu, dan pengujianpengendalian yang mungkin dilakukan..

J. Pengujian Pengendalian Persediaan


Pengujian pengendalian catatan perpetual : Berfokus pada
transfer persediaan ke dan daribahan baku, barang dalam proses dan barang jadi.
Langkah-langkah:
a.Pilih sampel pembelian bahan baku secara random.
b.Bandingkan kuantitas dan harga per unit dari faktur pemasok dengan catatan
perpetual.
c.Menelaah setiap perpindahan persediaan dan memeriksa: keberadaan
permintaan barang yang disetujui, ketepatan pembebanan ke barang dalam
proses, dan ketepatan pembebanan ke barang jadi.
d.Melacak dokumen pengiriman dan memeriksa kuantitas dan harga per unit.
e.Mendokumentasikan setiap temuan penyimpangan yang diperoleh melalui
keempat langkah di atas.
Pengujian Pengendalian Pembebanan Biaya Ke Barang Dalam Proses
Langkah-langkah:
b.Himpun ringkasan pembebanan ke persediaan barang dalam proses.
c.Menguji pembebanan biaya yang meliputi: rekonsiliasi jumlah tenaga kerja la
ngsung yang dibebankan dengan laporan pembebanan tenaga kerja setiap depart
emen dan dengan catatanperpetual, serta rekonsiliasi jumlah biaya overhead pab
rik yang dibebankan dengan biayaoverhead standar terotorisasi,
dan lakukan penghitungan kembali.
d.Menelaah dasar penentuan tarif biaya overhead standar dan tentukan kewajara
nnya.
e.Mendokumentasikan setiap temuan penyimpangan yang diperoleh melalui keti
ga langkahdi atas.

K. Pengujian Subtantif Saldo Persediaan


Pengujian substantif saldo persediaan diterapkan atas ketiga jenis persediaan,
yaitu: persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses, dan
persediaan barang jadi.
Persediaan bahan baku mencakup juga persediaan bahan baku dan pembantu yang
masih dalam perjalanan dari pemasok.
Persediaan barang jadi meliputi persediaan barang jadi di gudang perusahaan, dan
di pihak ketiga seperti agen penjualan atau distributor.
Pengujian substantif saldo persediaan sangat menyita waktu, biaya, dan tenaga
auditor. Auditor harus benar-benar cermat dalam perencanaan pengujian substantif
ini. Auditor juga harus dapat merancang pengujian substantif yang tepat dan efektif.

Anda mungkin juga menyukai