Anda di halaman 1dari 6

A.

Soal Diskusi 5:

Coba saudara jelaskan menurut pendapat saudara, sejumlah tes yang dapat dilakukan oleh
auditor terkait dengan pengamatan sediaan fisik klien.

Jawab:

Audit persediaan merupakan bagian dari aset perusahaan yang pada umumnya
nilainya cukup material dan rawan oleh tindakan pencurian ataupun penyalahgunaan.
Oleh karena itu, biasanya akun persediaan menjadi salah satu perhatian utama auditor
dalam pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan. Adapun tujuan utama
pemeriksaan persediaan adalah untuk menentukan bahwa:

a. Persediaan secara fisik benar-benar ada

b. Prosedur pisah batas (cut-off) persediaan telah dilakukan dengan memuaskan

c. Persediaan telah dinilai sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum (PSAK)
yang diterapkan secara konsisten

d. Persediaan yang bergerak lambat (slow moving), usang, rusak, dapat diidentifikasika
dengan tepat dan dicadangkan dalam jumlah yang memadai

e. Penghitungan matematis dalam daftar persediaan telah dibuat dengan cermat

f. Persediaan yang dijaminkan telah diidentifikasikan dan diungkapkan dengan jelas


dalam catatan atas laporan keuangan

Menurut Sumiyana dkk (2019), bebrapa tes yang dapat dilakukan oleh auditor terkait
dengan pengamatan fisik persediaan fisik klien yaitu:

a. Penentuan persediaan dengan sampling statistic

b. Penentuan persediaan awal

c. Uji akurasi administrasi daftar persediaan


d. Uji penentuan harga persediaan

e. Uji cost pabrikasi persediaan

Beberapa tahapan prosedur audit yang harus dilakukan auditor dalam melakukan
pemeriksaan atas akun persediaan diantaranya adalah :

a. Pemahaman Bisnis Klien, kecukupan pemahaman atas bisnis perusahaan merupakan


dasar terhadap audit persediaan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh auditor
melalui Kuesioner Pemahaman Bisnis dan Jenis Usaha Klien akan memberikan
auditor pemahaman mengenai aspek-aspek unik dari bisnis dan jenis usaha, seperti
faktor musiman dan siklus, sifat dari keuangan, metode dan kebijaksanaan penjualan,
kondisi persaingan usaha, bahan baku dan sumbernya, tenaga kerja dan fasilitas
pabrik yang berkaitan dengan kebijaksanaan operasi perusahaan serta karakteristik
sistim informasi termasuk metode costing. Pemahaman ini memungkinkan auditor
untuk mencapai kesimpulan mengenai aspek-aspek laporan keuangan sehubungan
dengan persediaan.

b. Penilaian Pengendalian Intern, tujuan pengendalian intern atas persediaan adalah


untuk meyakinkan bahwa:

1. adanya pengendalian yang memadai terhadap mutasi persediaan

2. semua transaksi persediaan telah dicatat dan diklasifikasikan dengan tepat,

3. penghitungan fisik persediaan telah dijalankan sesuai dengan prosedur yang


telah ditetapkan

4. harga perolehan persediaan telah ditentukan dengan tepat,

5. penyesuaian atas persediaan yang bergerak lambat (slow moving), usang dan
rusak telah dilakukan dengan tepat.
c. Pengujian Substantif, tujuan utama pengujian substantif terhadap persediaan adalah
untuk memberikan bukti nyata dari keberadaan dan penilaian persediaan. Pengujian
ini meliputi observasi dan pengujian penghitungan fisik (stock taking), pengujian
ringkasan dan pengujian harga.

Beberapa metode penghitungan fisik persediaan, antara lain :

a. Penghitungan fisik secara menyeluruh yang dilaksanakan setahun sekali pada


tanggal neraca atau pada tanggal tertentu yang dihadiri auditor.

b. Penghitungan yang kontinue yang dilakukan atas seluruh persediaan sekurang-


kurangnya sekali dalam setahun

c. Penghitungan ulang atas semua seksi yang terbesar dengan menghitung sekurang-
kurangnya sekali dalam setahun untuk seksi-seksi lainnya.

Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan auditor dalam penghitungan
fisik persediaan, diantaranya adalah :

a. Selama penghitungan fisik persediaan, auditor harus memastikan bahwa


pengendalian atas prosedur pemasukan dan pengeluaran barang atau pergerakan
intern barang selama penghitungan berlangsung telah diikuti sebagaimana
mestinya, untuk menilai kecermatan pisah batas (cut-off) yang telah dilakukan.
Jika memungkinkan, sebaiknya proses produksi dihentikan sementara selama
berlangsungnya penghitungan fisik persediaan ataupun penghitungan fisik
dilakukan pada saat tidak adanya kegiatan penerimaan maupun pengeluaran
barang di gudang.

b. Auditor harus memperhatikan kemungkinan adanya barang konsinyasi (titipan)


yang bukan menjadi milik perusahaan, barang jaminan dan lainnya

c. Kemungkinan adanya persediaan yang tidak berada dalam pengawasan


perusahaan, misalnya barang yang berada di lokasi gudang umum, barang yang
dipegang oleh penjual, barang konsinyasi dan lainnya. Untuk jenis persediaan ini,
prosedur audit yang harus dilakukan adalah dengan melakukan konfirmasi
langsung secara tertulis ataupun dengan penghitungan fisik.

d. Auditor harus memastikan bahwa persediaan dalam perjalanan benar-benar belum


diterima sampai pada saat penghitungan fisik persediaan berlangsung.

Jika penghitungan fisik persediaan dilakukan setelah tanggal neraca, auditor harus
melakukan tarik mundur (draw back) hasil penghitungan fisik persediaan ke saldo
tanggal neraca. Prosedur ini terutama diperlukan untuk memperoleh keyakinan
memadai bahwa pencatatan saldo persediaan pada tanggal neraca telah sesuai dengan
fisik persediaan yang ada di gudang.

Pengujian atas Penentuan Harga Pokok Persediaan. Harga pokok persediaan


umumnya ditentukan dengan metode rata-rata, FIFO ataupun LIFO. Dalam meakukan
pemeriksaan atas akun persediaan, auditor harus melakukan pengujian untuk
memperoleh keyakinan memadai bahwa metode yang digunakan dalam menilai
persediaan telah sesuai dengan kebijakan akuntansi perusahaan.

Sumber:

BMP/EKSI4310/3sks/MODUL 6/Edisi 3

http://bobwicakso-akuntansi.blogspot.com/2014/01/audit-persediaaan.html
B. QUIZ

1. Rasio yang digunakan untuk memperkirakan efisiensi proses manufaktur, yang berguna
dalam mengevaluasi kewajaran kos produksi, dalam Prosedur Analitis untuk Audit Siklus
Produksi adalah rasio…

 Barang selesai diproduksi terhadap bahan penolong digunakan


 Barang selesai diproduksi terhadap tenaga kerja langsung
 Barang selesai diproduksi terhadap bahan baku digunakan
 Pertumbuhan sediaan terhadap pertumbuhan penjualan
 Barang selesai diproduksi terhadap tenaga kerja tidak langsung

2. Informasi siklus produksi disajikan dan dideskripsikan secara benar dan informasi pada
pengungkapan ditampilkan dengan jelas (PD5), dalam siklus audit produksi kepegawaian
Pernyataan tersebut sesuai dengan tujuan audit khusus untuk pengunkapan yang terkait
dengan asersi….

 Kelengkapan
 Keterjadian
 Klasifikasi dan keterpahaman
 Hak dan kewajiban
 Akurasi dan penilaian

3. Pencocokan penjurnalan yang tercatat pada akun sediaan terdiri atas berikut ini,
kecuali…

 Debit pada sediaan barang dagang atau bahan baku ke faktur pemasok (vendor), laporan
penerimaan, dan pemesanan pembelian.
 Kredit terhadap sediaan barang dalam proses atau barang jadi pada catatan kos
produksi dan laporan produksi.
 Debit pada sediaan barang dalam proses atau barang jadi ke catatan kos produksi dan
laporan produksi.
 Kredit pada sediaan barang dagang atau bahan baku pada dokumen dan catatan
pembelian
 Kredit pada sediaan barang dagang atau bahan baku pada dokumen dan catatan
penjualan.

4. Kompensasi, manfaat, dan biaya penghasilan pajak karyawan dihitung dan dicatat (VA1),
dalam siklus audit kepegawaian merupakan tujuan audit khusus terkait dengan tujuan
saldo, khususnya untuk asersi ....

 Pisah batas
 Kelengkapan
 Klasifikasi
 Keterjadian
 Akurasi

5. Tes detail saldo fokus pada prosedur-prosedur berikut ini, kecuali …

 Penghitungan ulang akun akrual,


 Pengauditan opsi saham
 Penghitungan ulang akun nominal
 Pengauditan rencana tunjangan dan pensiun karyawan,
 Pengauditan hak apresiasi saham

Anda mungkin juga menyukai