Anda di halaman 1dari 3

A.

DISKUSI 2

Yang akan kita diskusikan minggu ini adalah:

1. Jelaskan jenis-jenis akad mudharabah!

2. Bagaimana peran laporan keuangan bagi entitas syariah?

(jika mengutip dari tempat lain jangan lupa untuk mencantumkan sumber rujukan, dan
tolong jangan biasakan copy paste jawaban temannya ya)

JAWAB:

1. Mudharabah adalah suatu akad Kerjasama antara Shahibul Maal dan Mudharib
(perbankan Syariah/LKMS) ketika Shahibul Maal sepenuhnya menanggung modal
usaha dan mudharib sepenuhnya mengelola dana dengan porsi bagi hasil (nisbah)
yang disepakati pada awal akad. Nisbah yang disepakati tidak dalam bentuk nominal,
namun dalam bentu prosentase, dapat dengan model pembagian hasil usaha Revenue
Sharing (bagi pendapatan) atau profit /Loss Sharing (bagi untung/rugi).

Jenis-jenis akad mudharabah yaitu sebagai berikut :

a. Mudharabah Muqayyadah (Investasi Terikat)

Akad investasi ketika pihak shahibul Maal memberikan Batasan kepada mudharib
dalam menginvestasikan dananya ke setor yang ditentukan oleh shahibul maal.
Dalam hal ini mudharib hanya sebagai perantara/agen invetasi yang mendapat
bagian atas jasanya.

b. Mudharabah Mutlaqah (Investasi Tidak Terikat)

Akad investasi ketika pihak shahibul maal tidak memberikan Batasan kepada
mudharib dalam menginvestasikan dananya. Mudharib berhak untuk
menggunakan dana shahibul maal untuk membiayai investasi yang dianggap
menguntungkan sesuai dengan orinsip Syariah.
2. Berdasarkan kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan Syariah
(KDPPLKS) paragraph 30 dijelaskan bawha peran utama laporan keuangan bagi
entitas Syariah adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu entitas Syariah yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Disamping itu peran tambahan lainnya yaitu :

a. Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua kegiatan transaksi


dan bisnis.

b. Informasi kepatuhan entitas syariah terhadap prinsip syariah, serta informasi aset,
kewajiban, pendapatan, dan bagaimana perolehannya dan penggunaanya.

c. Informasi dalam membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung jawab entitas


syariah terhadap amanah dalam mengamankan dana dan menginvestasikannya
pada tingkat keuntungan yang layak.

d. Informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh penanam modal


dan pemilik dana syirkah temporer serta informasi mengenai pemenuhan
kewajiban (obligation) fungsi sosial entitas syariah, termasuk pengelolaan dan
penyaluran zakat, infak, sedekah, dan wakaf.

Selain dari peranan laporan keuangan bagi entitas Syariah diatas, detail tujuan
laporan keuangan bagi entitas Syariah dibagi menjadi 3 yaitu sebagai berikut :

a. Untuk menyediakan informasi keuangan

Tujuan pertama dari laporan keuangan syariah adalah menyediakan informasi


keuangan entitas syariah yang dibuat dalam satu periode akuntansi. Umumnya
juga periode tersebut ditentukan oleh perusahaan terkait yang menggunakan
sistem syariah untuk mengatur kebijakan laporan keuangannya. Tentu akan
semakin pendek jangka laporannya maka akan semakin mudah, karena terlalu
lama membuat laporan tidak efektif dan kesalahan kecil tidak terlihat.
Berdasarkan informasi keuangan, para pengguna dapat menjadikan laporan
keuangan sebagai rujukan atau bahan dalam pengambilan keputusan ekonomi,
seperti keputusan investasi oleh investor, keputusan ekspansi oleh manajemen dan
hal lainnya. Informasi keuangan ini disajikan dalam berbagai jenis laporan
keuangan seperti yang sudah disebutkan di poin sebelumnya mengenai berbagai
jenis laporan.

b. Menyediakan informasi kepatuhan terhadap prinsip syariah (sharia compliance)


Laporan keuangan syariah juga memiliki fungsi pengawasan, dimana laporan
keuangan bisa meneliti apakah perusahaan tersebut menggunakan entitas syariah
pada setiap transaksi dan juga berbagai prinsip ekonominya. Terkadang ada
beberapa perusahaan yang mengklaim bahwa mereka merupakan perusahaan
syariah,namun masih banyak program yang dilakukan dengan standar program
keuangan konvensional.
Hal ini akan merugikan perusahaan yang memang menggunakan prinsip syariah.
Contohnya, perlakuan pendapatan bunga yang akan diperoleh oleh entitas syariah
berasal dari dana sosial bukan dari masing-masing nasabah atau partner transaksi.
Dan hal ini harus diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS).
c. Menyediakan informasi mengenai pemenuhan tanggungjawab social
Entitas syariah juga menyediakan informasi sosial dalam laporan keuangannya.
Informasi ini disajikan pada laporan sumber dan penyaluran dana zakat serta dan
laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan tersebut. Laporan keuangan
merupakan pemenuhan tanggung jawab sosial sehingga pelaksanaannya berjalan
dengan lancar.

Sumber:

BMK/EKMA4482/ESKS/MODUL 3/Akuntansi Keuangan Syariaf

Anda mungkin juga menyukai