Anda di halaman 1dari 5

OBSERVASI FISIK PERSEDIAAN

Memahami industri dan bisnis klien merupakan hal yang lebih pentng bagi persediaan
dari pada besarnya bidang audit lainnya. Pertama auditor harus menilai risiko bisnis klien
dengan memahami kondisi sifat bisnis, pengaruh industri klien terhadap perusahaam.
Kemuadian auditor harus memutuskan salah saji yang dapat ditoleransi dan risiko inhern
(auditor sering menilai perusahaan dengan risiko inhern tnggi untuk perusahaan yang
memiliki persediaan signifikan, tergantung pada situasinya).
Saat ini auditor harus menerima efektfitas metode penghitungan klien, untuk memenuhi
persyaratan itu auditor harus hadir saat klien melakukan penghitungan fisik, mengamat prosedur
penghitungan klien, mengajukan pertanyaan mengenai prosedur penghitungannya, melakukan
pengujian atas penghitungan fisik independen. Titik yang paling penting adalah terdapatnya
pemisahan tugas. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatakan dalam observasi fisik yaitu:
1. Pengendalian terhadap penghitungan fisik
Auditor harus memahami pengendalian atas penghitungan fisik klien sebelum
penghitungan persediaan dimulai.
2. Keputusan audit
Yang meliput prosedur audit, prosedur penetapan waktu (penghitungan fisik interm
atau pada akhir tahun), menetapkan ukuran sampel (didasarkan pada pengendalian
internal) dan memilih item yang akan di uji (mengamat penghitungan item yang
signifikan dan sampel representatve, menyelidiki item yang mungkin using atau
rusak dan membahas dengan manajemen mengenai mengeluarkan item yang
material).
3. Pengujian observasi fisik
Bagian terpenting adalah menentukan apakah penghitungan fisik telah dilakukan
sesuai dengan instruksi klien, sehingga auditor harus hadir ketka perhitungan fisik
dilakukan. Sebagai bagian dari prosedur analits setelah klien selesai melakukan
penghitungan, auditor dapat membandingkan persediaan bersaldo tnggi dengan
penghitungan pada tahun sebelumnya serta file induk persediaan sebagai pengujian
kelayakan.
PERSYARATAN OBSERVASI FISIK

Standar audit (SA 501.4) berisi ketentuan sebagai berikut: Jika persediaan berjumlah
material dalam laporan keuangan, auditor harus memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat
tentang eksistensi dan kondisi persediaan dengan:
I. Menghadiri perhitungan fisik persediaan, kecuali jika praktis, untuk:
1. Mengevaluasi instruksi dan prosedur manajemen untuk mencatat dan
mengendalikan hasil penghitungan persediaan fisik
2. Mengobservasi pelaksanaan prosedur perhitungan yang dibuat oleh
manajemen.
3. Menginspeksi persediaan
4. Menguji penghitungan fisik (test count).
II. Melaksanakan prosedur audit atas catatan persediaan final untuk menentukan
apakah catatan tersebut mencerminkan hasil penghitungan fisik actual.
Hal penting dalam standar audit adalah pemisah antara siapa yang
bertanggungjawab untuk melakukan perhitungan fisik dan siapa yang siapa yang
melakukan observasi atas perhitungan fisik. Klien bertanggungjawab untuk
menetapkan prosedur perhitungan fisik yang akurat dan melaksanakan serta
mencatat hasil perhitungan tersebut. Auditor bertanggungjawab untuk
mengevaluasi dan mengobservasi prosedur klien, termasuk melakukan pengujian
perhitungan (test count), persediaan, dan menarik kesimpulan tentang kecukupan
dan penghitungan fisik persediaan.

AUDIT PENETAPAN HARGA DAN KOMPILASI

Pengujian harga persediaan mencakup semua pengujian atas harga perunit klien untuk
menentukan semua sudah benar. Sedangkan pengujian kompilsi persediaan mencakup menguji
ikhtsar penghitungan persediaan klien, menghitng kembali harga dikalikan dengan kuanttas,
memfootng ikhtsar persediaan dan menelusuri total ke buku besar umum. Terdapat hal perlu
diperhatkan antara lain:
 Pengendalian penetapan harga kompilasi
Pengendalian internal yang memadai bahwa klien menggunakan biaya yang masuk akal
untuk menilai persediaan sangat penting. Pengendalian internal yang paling penting bagi
biaya per unit yang akurat adalah verifikasi internal oleh orang independen dan
berkompeten yang mengandalkan dokumen dan catatan memadai untuk digunakan
melakukan penghitungan fisik.
 Prosedur penetapan harga kompilasi
Menggunakan daftar tujuan audit dan pengujian terkait untuk penetapan harga serta
kompilasi, kecuali pisah batas karena dilakukan pada bagian penjualan.
 Penilaian persediaan
Terdapat 3 permasalahan yang dihadapai dalam penilaian persediaan yaitu metode yang
digunakan harus sesuai dengan PABU, penerapan metode harus konsisten dari tahun ke
tahun, biaya persediaan versus nilai pasar harus dipertimbangkan. Metode untuk
memverifikasi penetapan harga persediaan tergantung pada hal berikut:
a. Penetapan harga persediaan yang dibeli
Auditor harus menetapkan metode penilaian persediaan yang digunakan
perusahaan, auditor harus focus pada nilai uang yang lebih besar pada produk
yang harganya berfluktuasi dan menguji sampel representative.
b. Penetapan harga persediaan yang dibuat
Audit ini lebih kompleks. Dalam menetapkan harga bahan baku auditor harus
mempertmbangakan biaya perunit dan jumlah bahan baku untuk menghasilkan
output, dari memeriksa spesifikasi rekayasa, memeriksa barang jadi dan
menemukan metode yang serupa. Menguji tenaga kerja langsung auditor
memverifikasi biaya per jam dan jumlah jam yang diperlukan untuk membuat
output dari spesifikasi rekayasa atau sumber serupa. Menguji overhead
manufaktur auditor harus mengevaluasi metode yang digunakan klien
menyangkut konsistensi dan kelayakan Harga pokok atau harga pasar: auditor
harus menetapkan biaya penggant atau nilai realisasi bersih.
c. Yang terendah dari biaya historis, mempertimbangkan nilai penjualan item
persediaan dan dampak dari fluktuasi harga yang cepat untuk menentukan nilai
realisasi bersih, mempertmbangankan kemungkinan keuasangan ketika
melakukan evaluasi.

PENGINTREGASIAN PENGUJIAN

Terdapat serangkaian pengujian yang terintegrasi atas siklus persediaan dan


pergudangan:
1. Pengujian siklus akuisisi dan pembayaran: terkait auditor memperoleh bukt
keakuratan bahan baku dan semua biaya manufaktur kecuali tenaga kerja, biaya
akusisi yang secara langsung mengalir ke harga pokok penjualan (bagian terbesar dari
persediaan akhir bahan baku).
2. Pengujian siklus penggajian dan personalia: auditor memperoleh bukt terkait
biaya tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tdak langsung.
3. Penguiian siklus penjualan dan penagihan: auditor dapat melakukan pengujian
audit terkait penyimpanan barang jadi serta pengiriman dan pencatatan pada jurnal.
4. Pengulian akuntansi biaya: sebagai sara untuk memverifikasi pengendalian yang
mempengaruhi persediaan, antara lain pengendalian fisik, transfer biaya persediaan
hingga ke barang jadi, file induk persediaan perpetual dan catatan biaya per unit.
5. Persediaan fisik, penetapan harga dan kompilasi:
a) Dalam menguji persediaan fisik: auditor dapat mengamat dan menguji
perhitungan fisik pada waktu selain akhir tahun dan mengandalkan file
perpetual untuk menyimpan catatan kuanttas yang memadai.
b) Dalam menguji biaya per unit / penetapan harga: auditor dapat
menggunakan catatan biaya standaruntuk melakukan perbandingan dengan
biaya perunit, jika biaya standar digunakan untuk menyajikan biaya historis,
biaya itu harus diuji reliabilitasnya
c) Menguji pengendalian, pengujian substantif atas transaksi serta saldo
persediaan. dan mengintegrasikan pengujian yang berhubungan dengan
tujuan audit berkait saldo dengan pengujian yang dilaksanakan untuk
memenuhi empat tujuan penyajian dan pengungkapan: auditor harus
memahami pengendalian internal klien yang berhubungan dengan
pengungkapan persediaan, kemudian melakukan pengujian pengendalian serta
substatf lainnya untuk memperoleh bukt yang tepat yang mencukupi bagi
masing-masing dari empat tujuan penyajian dan pengungkapan.

Anda mungkin juga menyukai