Anda di halaman 1dari 10

AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN

A. Pengertian Audit Siklus Persediaan Dan Pergudangan

Siklus persediaan dan pergudangan merupakan siklus yang unik karena


hubungannya yang erat dengan siklus transaksi lainnya. Siklus persediaan dan
pergudangan di akhiri dengan penjualan barang dalam siklus penjualan dan
penagihan.

iklus persediaan dan pergudangan adalah unik karena erat hubungannbya dengan
siklus transaksi lainnya. Bahan baku dan buruh langsung masuk ke siklus
persediaan dan pergudangan, masing – masing dari siklus perolehan dan
pembayaran. Siklus persediaan dan pergudangan diakhiri dengan penjualan barang
dalam siklus penjualan dan penerimaan kas.

Faktor – faktor yang mempengaruhi kerumitan audit persediaan meliputi :

Persediaan umumnya adalah bagian utama dalam neraca, dan seringkali


merupakan perkiraan terbesar yang masuk ke modal kerja.
Persediaan dapat tersebar di beberapa lokasi( yang menyulitkan pengendalian pisik
dan perhitungannya. Perusahaan harus menempatkan persediaannya sedemikian
rupa sehingga mudah diakses untuk efisiensi produksi dan penjualan produk, tetapi
penyebaran ini sering menimbulkan kesulitan pelaksanaan audit.
Keseragaman persediaan menciptakan kesulitan( auditor. Seperti perhiasan, kimia,
dan suku cadang elektronik sering menyulitkan observasi dan penilaian.
Penilaian persediaan juga dipersulit oleh faktor( ketinggalan jaman dan perlunya
mengalokasikan biaya manufaktur ke persediaan.

B. Fungsi Bisnis Dalam Siklus Serta Dokumen Dan Catatan Terkait

Persediaan memiliki banyak bentuk yang berbeda, tergantung pada sifat bisnisnya.
Untuk bisnis ritel atau grosir, akun terbesar dalam laporan keuangan sering kali
berupa persediaan barang dagang yang tersedia untuk dijual.

Ada tuju fungsi bisnis akan membentuk siklus persediaan dan pergudangan, yaitu:

1. Memproses Pesanan Pembelian

2. Menerima Bahan Baku


3. Menyimpan Bahan Baku

4. Memproses Barang

5. Menyimpan Barang Jadi

6. Mengirimkan Barang Jadi

7. File Induk Persediaan Perpetual

C. Bagian Dari Audit Persediaan

Tujuan dalaam auditsiklus perssediaan dan pergudangan adalah menyediakan


kepastian bahwa laporan keuangan menyajikan informasi bahan baku, barang
setengah jadi, persediaan barang jadi, dan harga pokok penjualan secara wajar.

Audit atas siklus perediaan dan pergudangan dapat dibagi menjadi 5 aktifitas yang
berbeda, yaitu :

Akuisisi dan pencatatan bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead.
2. Perpindahan internal atas asset dan biaya

3. Pengiriman barang dan pencatatan pendapatan dan biaya

4. Pengamanan fisik atas persediaan

5. Penempatan harga dan kompilasi persediaan

D. Audit Atas Akuntansi Biaya

Pengendalian akuntansi biaya adalah pengendalian yang berkaitan dengan


persediaan fisik dan biaya terkait dari titik dimana bahan baku diminta ke titik
dimana barang jadi selesai diproduksi dan ditransfer atau dipindahkan ke
gudang.Pengendalian Akuntansi Biaya
Jenis pengendalian ini dipisahkan menjadi 2 (dua) kategori :

· Pengendalian fisik atas bahan baku, barang setengah jadi, dan persediaan
barang jadi.

· Pengendalian atas biaya terkait

Pengendalian akuntansi biaya yang efektif lainnya dapat dilakukan dengan


menyusun berkas utama persediaan perpetual yang dilakukan oleh personel yang
mewakili wewenang atau akses asset, dengan alas an sebagai berikut :

· Mereka melakukan pencatatan atas persedian yang ada, yang digunakan


untuk memulai produksi atau pembelian tambahan bahan baku.

· Mereka mencatat pemakaian bahan baku dan penjualan barang jadi, yang
dapaat ditelaah untuk mengetahui tingkat keusangan barang yang pergerakannya
lambat.

· Mereka mencatat pertanggungjawaban atas pengamatan terhadap


perbedaaan antara perhitungan fisik dan jumlah yang tertera didaftar perpetual.

1. Pengujian atas Akuntansi Biaya

Metodologi yang perlu diikuti auditor dalam memutuskan jenis pengujian yang
akan dilaksanakan. Auditor perlu memperhatikan empat aspek dalam akuntansi
biaya, yaitu:

· Pengendalian fisik atas persediaan

· Dokumen dan pencatatan dalam pemindahan persediaan

· Berkas utama persediaan perpetual

· Pencatatan biaya per unit


2. Pengendalian Fisik

Pengujian auditor atas pengendalian fisik bahan baku, barang setengah jadi, dan
barang jadi hanya terbatas pada tindakan pengamatan dan tanya jawab.

3. Dokumen Dan Catatan Pemindahan Persediaan

Perhatian utama auditor dalam hal pemindahan persediaan ialah apakah


pemindahan yang dicatat benar terjadi, pemindahan yang terjadi telah dicatat,
jumlah diskripsi dan tanggal transaksi dicatat dengan tepat. Pertama auditor
memahami internal control, kemudian pengujian melalui pemeriksaan terhadap
catatan dan dokumen dilakukan.

4. Berkas Induk Persediaan Perpetul

Pengujian atas berkas induk persediaan perpetual untuk mengurangi pengujian


fisik atau mengubah sat pelaksanaannya dilakukan dengan pemeriksaan dokumen,
yaitu dokumen untuk verifikasi pembelian bahan yang mendukung pengurangan
persediaan bahan dan peningkatan barang jadi, pengurangan persediaan barang
jadi.

5. Catatan Biaya Per Unit

Pencatatan akuntansi biaya yang memadai harus diintegrasikan dengan catatan


produksi dan catatan akuntansi lain untuk mendapatkan biaya yang akurat untuk
semua produk. Auditor harus memahami internal control, dan pengujian dilakukan
sebagai bagian dari pengujian terhadap perolehan, penjualan dan penggajian.
Pengalokasian overhead juga harus dievaluasi.

E. Prosedur Analitis

Prosedur analitis adalah hal yang penting dalam audit persediaan dan pergudangan,
saperti halnya dalam siklus lain.

Ada delapan prosedur analitis yang harus di lakukan, yaitu:

1. Metodologi Desain Pengujian Perincian Saldo


2. Pengamatan Fisik Atas Persediaan

3. Pengendalian Atas Perhitungan Fisik

4. Keputusan Audit

5. Penetapan waktu

6. Jumlah sampel

7. Pemilihan sampel

8. Pengujian Atas Pengamatan Fisik

F. Audit Penetapan Harga Dan Kompilasi

1. Pengendalian Harga Dan Kompilasi

2. Prosedur Penetapan Harga Dan Kompilasi

3. Penilaian Persediaan

4. Penetapan Harga Atas Persediaan Yang Dibeli.

5. Biaya Perolehan atau Harga Pasar

G. Integrasi Pengujian
Ada integrasi pengujian yang dilakukan, yaitu:

1. Pengujian atas Siklus Akuisisi dan Pembayaran

2. Pengujian atas Siklus Penggajian dan Personalia

3. Pengujian atas Silkus Penjualan dan Penagihan

4. Pengujian Akuntansi Biaya

5. Persediaan Fisik, Penetapan Harga dan Kompilasi

Persediaan memiliki banyak bentuk yang berbeda, tergantung pada sifat bisnisnya.
Untuk bisnis ritel atau grosir, akun terbesar dalam laporan keuangan sering kali
berupa persediaan barang dagang yang tersedia untuk dijual.

Ada tuju fungsi bisnis akan membentuk siklus persediaan dan pergudangan, yaitu:

1. Memproses Pesanan Pembelian

2. Menerima Bahan Baku

3. Menyimpan Bahan Baku

4. Memproses Barang

5. Menyimpan Barang Jadi

6. Mengirimkan Barang Jadi

7. File Induk Persediaan Perpetual

C. Bagian Dari Audit Persediaan

Tujuan dalaam auditsiklus perssediaan dan pergudangan adalah menyediakan


kepastian bahwa laporan keuangan menyajikan informasi bahan baku, barang
setengah jadi, persediaan barang jadi, dan harga pokok penjualan secara wajar.
Audit atas siklus perediaan dan pergudangan dapat dibagi menjadi 5 aktifitas yang
berbeda, yaitu :

Akuisisi dan pencatatan bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead.
2. Perpindahan internal atas asset dan biaya

3. Pengiriman barang dan pencatatan pendapatan dan biaya

4. Pengamanan fisik atas persediaan

5. Penempatan harga dan kompilasi persediaan

D. Audit Atas Akuntansi Biaya

Pengendalian akuntansi biaya adalah pengendalian yang berkaitan dengan


persediaan fisik dan biaya terkait dari titik dimana bahan baku diminta ke titik
dimana barang jadi selesai diproduksi dan ditransfer atau dipindahkan ke
gudang.Pengendalian Akuntansi Biaya

Jenis pengendalian ini dipisahkan menjadi 2 (dua) kategori :

· Pengendalian fisik atas bahan baku, barang setengah jadi, dan persediaan
barang jadi.

Pengendalian atas biaya terkait

Pengendalian akuntansi biaya yang efektif lainnya dapat dilakukan dengan


menyusun berkas utama persediaan perpetual yang dilakukan oleh personel yang
mewakili wewenang atau akses asset, dengan alas an sebagai berikut :

· Mereka melakukan pencatatan atas persedian yang ada, yang digunakan


untuk memulai produksi atau pembelian tambahan bahan baku.

· Mereka mencatat pemakaian bahan baku dan penjualan barang jadi, yang
dapaat ditelaah untuk mengetahui tingkat keusangan barang yang pergerakannya
lambat.
· Mereka mencatat pertanggungjawaban atas pengamatan terhadap
perbedaaan antara perhitungan fisik dan jumlah yang tertera didaftar perpetual.

1. Pengujian atas Akuntansi Biaya

Metodologi yang perlu diikuti auditor dalam memutuskan jenis pengujian yang
akan dilaksanakan. Auditor perlu memperhatikan empat aspek dalam akuntansi
biaya, yaitu:

· Pengendalian fisik atas persediaan

· Dokumen dan pencatatan dalam pemindahan persediaan

· Berkas utama persediaan perpetual

· Pencatatan biaya per unit

2. Pengendalian Fisik

Pengujian auditor atas pengendalian fisik bahan baku, barang setengah jadi, dan
barang jadi hanya terbatas pada tindakan pengamatan dan tanya jawab.

3. Dokumen Dan Catatan Pemindahan Persediaan

Perhatian utama auditor dalam hal pemindahan persediaan ialah apakah


pemindahan yang dicatat benar terjadi, pemindahan yang terjadi telah dicatat,
jumlah diskripsi dan tanggal transaksi dicatat dengan tepat. Pertama auditor
memahami internal control, kemudian pengujian melalui pemeriksaan terhadap
catatan dan dokumen dilakukan.

4. Berkas Induk Persediaan Perpetul


Pengujian atas berkas induk persediaan perpetual untuk mengurangi pengujian
fisik atau mengubah sat pelaksanaannya dilakukan dengan pemeriksaan dokumen,
yaitu dokumen untuk verifikasi pembelian bahan yang mendukung pengurangan
persediaan bahan dan peningkatan barang jadi, pengurangan persediaan barang
jadi.

5. Catatan Biaya Per Unit

Pencatatan akuntansi biaya yang memadai harus diintegrasikan dengan catatan


produksi dan catatan akuntansi lain untuk mendapatkan biaya yang akurat untuk
semua produk. Auditor harus memahami internal control, dan pengujian dilakukan
sebagai bagian dari pengujian terhadap perolehan, penjualan dan penggajian.
Pengalokasian overhead juga harus dievaluasi.

E. Prosedur Analitis

Prosedur analitis adalah hal yang penting dalam audit persediaan dan pergudangan,
saperti halnya dalam siklus lain.

Ada delapan prosedur analitis yang harus di lakukan, yaitu:

1. Metodologi Desain Pengujian Perincian Saldo

2. Pengamatan Fisik Atas Persediaan

3. Pengendalian Atas Perhitungan Fisik

4. Keputusan Audit

5. Penetapan waktu

6. Jumlah sampel

7. Pemilihan sampel

8. Pengujian Atas Pengamatan Fisik


F. Audit Penetapan Harga Dan Kompilasi

1. Pengendalian Harga Dan Kompilasi

2. Prosedur Penetapan Harga Dan Kompilasi

3. Penilaian Persediaan

4. Penetapan Harga Atas Persediaan Yang Dibeli.

5. Biaya Perolehan atau Harga Pasar

Anda mungkin juga menyukai