Anda di halaman 1dari 3

Bab 17

Pengauditan Siklus Persediaan dan Penggudangan


Oleh: Andrew Cristian Purnomo
182123557

FUNGSI-FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS SERTA CATATAN YANG


BERSANGKUTAN
Siklus persediaan dan pergudangan dapat dianggap sebagai terdiri dari dua sistem terpisah tetapi
terkait erat, di mana yang satu melibatkan arus fisik bang dan yang lainnnya dengan biaya
terkait. Fungsi-fungsi bisnis akan membentuk siklus persediaan dan pergudangan.
1. Memproses Pesanan Pembelian
Permintaan pembelian adalah formulir yang digunakan untuk meminta departemen
pembelian untuk memesan persediaan.
2. Menerima Bahan Baku
Departemen penerimaan akan membuat laporan penerimaan yang menjadi bagian dari
dokumentasi sebelum pembayaran dilakukan.
3. Menyimpan Bahan Baku
Ketika departemen lainnya memerlukan bahan untuk produksi, personil ruang
penyimpanan menyerahkan permintaan bahan yang telah disetujui secara layak,
mengerjakan pesanan, atau dokumen serupa atau pemberitahuan elektronik yang
mengindikasikan jenis dan kuantitas bahan yang diperlukan.
4. Memproses Barang
Perusahaan menentukan item dan kuantitas barang jadi yang akan dibuat berdasarkan
pesanan khusus dari pelanggan, peramalan penjualan, tingkat persediaan barang jadi yang
telah ditentukan sebelumnya, dan operasi produksi yang ekonomis.
5. Menyimpan Barang Jadi
Dalamperusahaan yang memiliki pengendalian internal yang baik, barang jadi disimpan
dibawah pengendalian fisik yang terpisah, disuatu area dengan akses terbatas.
6. Mengirimkan Barang Jadi
Dalamperusahaan yang memiliki pengendalian internal yang baik, barang jadi disimpan
dibawah pengendalian fisik yang terpisah, disuatu area dengan akses terbatas.
7. File Induk Persediaan Perpetual
Berkas induk persediaan perpetual hanya memasukkan informasi mengenai jumlah unit
persediaan yang dibeli, dijual dan yang tersimpan atau infomasi mengenai biaya per unit.
BAGIAN-BAGIAN DALAM PENGAUDITAN PERSEDIAAN
Tujuan audit dari siklus persediaan dan pergudangan adalah untuk menyediakan kepastian bahwa
laporan keuangan memperhitungkan secara wajar atas persediaan bahan baku, barang dalam
proses, barang jadi dan harga pokok penjualan. Audit siklus persediaan dan pergudangan dapat
dibagi menjadi lima aktivitas yang berbeda dalam siklus, yaitu:
1. Mengakuisisi dan mencatat bahan baku, tenaga kerja dan overhead
Terdapat tiga fungsi utama audit dalam aktivitas ini, mencakup proses pemesanan
pembelian, penerimaan bahan baku dan penyimpanan bahan baku.
2. Mentrasfer secara internal aset dan biaya
Hal ini terkait dengan memproses barang dan menyimpan barang jadi. Klien
memperhitungkannya dalam catatan akuntansi biaya yang independen dan diuji sebagai
bagian dari audit siklus persediaan dan pergudangan.
3. Mengirimkan barang dan mencatatat pendapatan secara biaya
Auditor harus memahami dan menguji pengendalian internal terhadap pencatatan dan
pengiriman sebagai bagian dari siklus audit tersebut.
4. Pengamanan fisik atas persediaan.
Auditor harus mengamati klien dalam menghitung persediaan fisik untuk menentukan
apakah persediaan yang tercatat memang ada pada tanggal neraca dan dihitung dengan
benar oleh klien.
5. Menetapkan harga dan mengkompilasi persediaan.
Merupakan pengujian untuk memverifikasi apakah perhitungan fisik telah diikhtisarkan
secara benar, kuantitas dan harga persediaan telah dikalikan dengan benar, dan
persediaan yang dikalikan difooting secara benar pada saldo persediaan buku besar
umum yang sama.
PENGAUDITAN AKUNTANSI BIAYA
Audit akuntansi biaya dimulai dari transfer internal bahan baku hingga persediaan barang jadi,
namun penting juga untuk mengetahui sistem dan pengendalian yang berhubungan dengan
transfer biaya persediaan yang diperhitungkan dalam catatan akuntansi biaya.
1. Pengendalian akuntansi biaya adalah pengendalian yang berhubungan dengan
pemrosesan yang mempengaruhi persediaan fisik dan penelusuran biaya terkait dari saat
bahan baku diminta hingga produk selesai dibuat dan ditransfer ke penyimpanan.
a. Pengendalian fisik atas bahan baku, barang setengah jadi, dan persediaan barang jadi
Untuk mencegah kerugian akibat penyalahgunaan dan pencurian. Perusahaan dapat
melakukan pemisahan tugas dan membatasi akses ke area penyimpanan.
b. Pengendalian atas biaya terkait
Menyediakan catatan persediaan yang ada di tangan, menyediakan penggunaan bahan
baku dan penjualan untuk mereviuw item using atau bergerak lambat, menyediakan
catatan untuk mempertanggungjawabkan apabila ditemukan selisih antara
penghitungan fisik dan jumlah tersaji.
2. Pengujian akuntansi biaya merupakan metodologi yang perlu diikuti auditor dalam
memutuskan jenis pengujian yang akan dilaksanakan. Auditor perlu memperhatikan
empat aspek dalam akuntansi biaya, yaitu:
a. Pengendalian fisik atas persediaan
Auditor melakukan pengendalian fisik dengan memeriksa area penyimpanan,
meminta bagian persediaan menjelaskan tugasnya.
b. Dokumen dan pencatatan dalam pemindahan persediaan
Auditor tertuju untuk memverifikasi transfer persediaan dengan harus memahami
pengendalian internal klien, melaksanakan pengujian pengendalian atau pengujian
substantif atas transaksi untuk menguji tujuan audit.
c. Berkas utama persediaan perpetual
Reliabilitas file induk persediaan perpetual memengaruhi penetapan waktu dan
lingkup pemeriksaan fisik persediaan oleh auditor
d. Pencatatan biaya per unit
Keakuratan catatan sangatlah penting untuk menyatakan secara wajar persediaan.
Auditor harus memahami pengendalian internal dalam sistem akuntansi biaya,
melakukan verifikasi internal. Auditor harus merancang pengujian yang sesuai untuk
mengurangi pengujian substanstif.
PROSEDUR ANALITIS
Prosedur analitis adalah hal yang penting dalam audit persediaan dan pergudangan, saperti
halnya dalam siklus lain. Dalam melakukan prosedur analitis yang menguji hubungan antara
saldo akun persediaan dan akun laporan keuangan lainnya. Auditor sering menggunakan
informasi non-keuangan untuk menilai kewajaran saldo terkait persediaan.

Anda mungkin juga menyukai