DOSEN PENGAMPUH
Ulfa Nurhayani, SE.,M. Si
La Hanu Drs.M.Si
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3
SINTA MARITO SILALAHI (7193342001)
GUSTI TRI WAHYUNI SITORUS (7193342006)
GRACE ANGEL PUTRI SIHOMBING (7191142011)
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat, karunia, serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas critical book report Bank
dan Lembaga Keuangan Lainnya ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya.
Kami sangat berharap hasil critical book report ini dapat berguna bagi semua orang. Kami
juga berterima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan
Lainnya Bapak Drs. La Hanu, M.Si., dan Ibu Haryani Pratiwi Sitompul, S.E., M.Si., yang
telah memberikan tugas critical book report ini.
Semoga makalah hasil critical book report sederhana ini dapat di pahami bagi siapapun
yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun untuk orang lain. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dalam penulisan makalah ini dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun dari Anda demi perbaikan makalah hasil critical book report ini di waktu yang
akan datang.
Kelompok 3
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………….. ....................................................................................2
A. Kesimpulan .....................................................................................................................34
B. Saran.................................................................................................................................34
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Penulisan CBR
Pada dasarnya seorang pelajar berhak memilih buku sebagai bahan pembelajarannya
atau pun literaturnya. Banyak buku yang tersedia dengan berbagai materi ataupun teori
namun tipe pelajar dalam belajar berbeda-beda. Ada buku yang menyajikan teori yang
sederhana dan mudah di pahami, ada juga yang menyajikan teori yang susah di pahami.
Hal ini lah yang menjadi tujuan penulis dalam membuat CBR ini
B. Manfaat Penulisan CBR
1. Mendalami dan memahami fungsi CBR
2. Mengkritisi topik yang terdapat dalam buku
3. Melatih kemampuan mahasiswa dalam menulis
4. Untuk menganalisis apakah buku tersebut mudah di pahami atau sukar.
C. Tujuan Penulisan CBR
1. Memenuhi tugas yang di berikan
2. Mengasah kemampuan penulis dalam bersikap kritis
3. Bertambahnya referensi belajar
4
D. Identitas Buku
5
BAB II
RINGKASAN BUKU
Adapun maksud dan tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi disusun, yaitu: agar
dapat memberikan gambaran yang obyektif dan sesuai atas keseluruhan posisi dan aktivitas
dari satu perusahaan (economic entity) yang terdiri atas sejumlah perusahaan yang
6
berhubungan istimewa, dimana laporan konsolidasi keuangan diharapkan tidak boleh
menyesatkan pihak-pihak yang berkepentingan dan harus didasarkan pada substansi atas
peristiwa ekonomi juga. Dalam PSAK No. 4, Paragraf 4 penyajian Laporan Keuangan
Konsolidasi oleh induk Perusahaan bertujuan untuk memberikan informasi kepada para
pemakai Laporan Keuangan mengenai data keuangan dari suatu kelompok perusahaaan
dalam kelompok tersebut merupakan suatu entitas hukum yang terpisah satu sama lain.
Dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi, laporan keuangan bank dan anak
perusahaan digabungkan satu persatu dengan menjumlahkan unsur-unsur yang sejenis dari
asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban. Agar laporan keuangan konsolidasi dapat
menyajikan informasi keuangan dari kelompok perusahaan tersebut sebagai satu kesatuan
ekonomi, maka perlu dilakukan langkah-langkah berikut:
1. Transaksi dan saldo resiprokal antara induk perusahaan dan anak perusahaan harus
dieliminasi
2. Keuntungan dan kerugian yang belum direalialisasi, yang timbul dari transaksi antara bank
dan anak perusahaan harus dieliminasi
3. Untuk tujuan konsolidasi, tanggal laporan keuangan anak perusahaan pada dasarnya harus
sama dengan tanggal laporan keuangan bank. Apabila tanggal laporan keuangan tersebut
berbeda maka laporan keuangan konsolidasi per tanggal laporan keuangan bank masih dapat
dilakukan sepanjang:
a. Perbedaan tanggal pelaporan tersebut tidak lebih dari 3 bulan
b. Peristiwa atau transaksi material yang terjadi diantara tanggal pelaporantersebut
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
c. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang
sama untuk transaksi, peristiwa dan keadaan yang sama atau sejenis.
d. Hak minoritas (minority interest) harus disajikan tersendiri dalam neraca konsolidasi antara
kewajiban dan modal sedangkan hak minoritas dalam laba disajikan dalam laporan laba rugi
konsolidasi.
7
hasil pengelolaan sumber daya tersebut, terutama ketika jika jumlah perusahaan yang
berhubungan istimewa sangat banyak,kemungkinan tidak ada cara lain yang mudah untuk
mengikhtisarkan jumlah informasi yang banyak sehubungan dengan masing-masing
perusahaan tersebutdan bagaimana posisi keuangan serta operasional masing-masing
perusahaan mempengaruhi entitas konsolidasi secara keseluruhan.
8
❖ Manfaat Laporan Keuangan Konsolidasi
Dalam penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi antara Induk Perusahaan dan Anak
Perusahaan dapat digunakan 3 (dua) metode yaitu:
a. Metode Ekuitas (Equity Method)
b. Metode Ekuitas Tidak Lengkap
c. Metode Harga Perolehan (Cost Method)
Konsep dasar dari metode ekuitas pada dasarnya memandang investasi Induk
Perusahaan terhadap Anak Perusahaan sebagai sesuatu penyertaan modal sehingga jika
9
aktiva bersih Anak. Perusahaan berubah karena kegiatan operasionalnya, secara otomatis
akan menyebabkan perubahan pada nilai investasi induk Perusahaan data.
Nilai investasi Induk Perusahaan terhadap Perusahaan akan meningkat jika Anak
Perusahaan memperoleh laba bersih dan akan menurun atau berkurangnya nilainya, jika
Anak Perusahaan menderita kerugian. Meskipun Laporan Keuangan Konsolidasi hasil
penerapan metode ekuitas ini nantinya akan sama dengan penerapan metode biaya, namun
lembar kerja konsolidasi beserta jurnal untuk penyesuaian dan eliminasi akan berbeda.
Harus memperhatikan pengaruh perubahan modal anak Perusahaan terhadap hak pemilikan
Induk Perusahaan.
Akan berubah jumlahnya apabila Anak Perusahaan melaporkan adanya Laba Rugi
atau pembagian Dividen.
❖ Perkiraan “Kas”
Akan berubah jumlahnya apabila Induk Perusahaan melaporkan adanya Laba Rugi
atau pembagian Dividen.
❖ Perkiraan “Piutang Dividen Anak Perusahaan”
10
Akan berubah jumlahnya apabila Anak Perusahaan melaporkan adanya Laba atau
Rugi. Selain itu akan berubah juga karena adanya Laba atau Rugi milik Induk Perusahaan
sendiri.
❖ Perkiraan “Laba yang ditahan (Retained Earning) Anak Perusahaan”
Akan berubah jumlahnya apabila ada Laba Rugi atau pembagian Dividen pada Anak
Perusahaan sendiri.
Perkiraan-perkiraan diatas, dalam Kertas Kerja (Worksheet) penyusunan Laporan
Keuangan Konsolidasi harus sudah menunjukkan Saldo Akhir pada Laporan Keuangan
Konsolidasi, artinya sudah diperhitungkan perubahan jumlahnya.
Jika metode ekuitas diterapkan secara benar ,laba bersih perusahan induk adalah
sama dengan laba bersih konsolidasi,dan saldo laba perusahaan induk adalah sama dengan
saldo laba konsolidasi. Persamaan jumlah laba dan saldo laba perusahaan induk dan
konsolidasi ini tidak selalu ada. Persamaan tersebut tidak ada jika metode ekuitas diterapkan
tidak secara benar,atau jika akuntansi metode biaya digunakan untuk investasi perusahaan
anak.
Pada Metode Biaya, yang dipakai untuk mencatat investasi saham-saham Anak
Perusahaan, maka hanya dividen atas saham-saham tersebut (yang telah dibagikan oleh
Anak Perusahaan) yang diakui sebagi pendapatan (revenue) oleh Induk Perusahaan.
Sebaliknya laba atau rugi atas pemilikan modal (saham) hanya timbul apabila sebagian atau
seluruh jumlah saham yang dimiliki tersebut dijual.
Pada metode biaya bagian dividen yang dibagikan oleh Anak Perusahaan dicatat
pada sisi debit dalam rekening “Piutang Dividen (Kas)”, dengan rekening lawan kredit
“Penghasilan Dividen”. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada Metode biaya:
❖ Perkiraan “Investasi Saham pada Anak Perusahaan”, tidak mengalami perubahan jumlahnya.
Perubahan modal Anak Perusahaan akibat adanya Laba, Rugi atau pembagian Dividen tidak
mempengaruhi Perkiraan “Investasi Saham pada Anak Perusahaan, atau Induk Perusahaan
tidak menyesuaikan Investasinya.
❖ Laba atau rugi dari Anak Perusahaan baru diakui oleh Induk Perusahaan sebesar Prosentase
(%) kepemilikannya pada saat disusun Neraca Konsolidasi melalui perkiraan “Laba yang
ditahan (Retained Earning) untuk Induk Perusahaan”. Perkiraan ini hanya tampak pada
Worksheet penyusunan neraca Konsolidasi.
❖ Penghapusan (eliminasi) terhadap perkiraan-perkiraan Modal Saham, Agio Saham dan
Retained Earning Anak Perusahaan hanya didasarkan pada jumlah awal/Saldo Awal tahun
atau Saldo Awal pada saat kepemilikan.
❖ Metode Biaya berdasarkan pada asumsi bahwa investasi Induk terhadap Anak Perusahaan
merupakan bagian dari Aktiva.
❖ Nilai Investasi harus selalu tetap, karena akan dittampakkan dalam neraca sebesar harga
perolehannya saja.
❖ Perubahan nilai aktiva bersih Anak Perusahaan sebagai Konsekuensi dari kegiatan
operasionalnya tidak akan mempengaruhi besaarnya nilai investasi tersebut.
12
B. Kepemilikan Minoritas
Pengertian Kepemilikan Minoritas
Hak minoritas mengacu pada kepemilikan saham di perusahaan yang kurang dari
50% dari totalsaham dalam hal hak suara. Pada dasarnya, investor minoritas tidak
menjalankan kontrol atasperusahaan melalui pemungutan suara Proxy Vote Proxy Vote
adalah pendelegasian wewenangpemungutan suara kepada perwakilan atas nama pemegang
suara asli. Partai yang menerimakewenangan untuk memberikan suara dikenal sebagai
Kuasa dan pemegang suara asli dikenalsebagai Prinsipal.
Konsep ini penting di pasar keuangan dan terutama dengan perusahaan publik,
meninggalkan mereka dengan sedikit pengaruh dalam proses pengambilan keputusan
secarakeseluruhan. Dalam banyak kasus, kepemilikan kepentingan minoritas berkisar antara
20% hingga 30%.Pada neraca perusahaan dengan kepentingan pengendali, saham minoritas
biasanya ditampilkan sebagai kewajiban tidak lancar Jenis Kewajiban Ada tiga jenis
kewajiban utama:kewajiban lancar, tidak lancar, dan kewajiban kontinjensi. Kewajiban
adalah kewajiban hukum atau hutang kepada orang atau perusahaan lain. Dengan kata lain,
kewajiban adalah pengorbananmasa depan dari manfaat ekonomi yang harus dilakukan oleh
entitas, dan kewajiban tersebutmewakili bagian dari perusahaan minor yang dimiliki oleh
kepentingan pengendali minor.
Anak perusahaan (sub) adalah badan usaha atau korporasi yang sepenuhnya dimiliki
atau sebagian dikendalikan oleh perusahaan lain, disebut sebagai induk. , atau holding,
perusahaan. Kepemilikan ditentukan oleh persentase saham yang dimiliki oleh perusahaan
induk, dan kepemilikan saham tersebut harus minimal 51%. , dalam hal ini, menikmati hak
suara untuk mempengaruhi perusahaan besar.
13
Laporan keuangan
Dalam akun laba rugi, hak minoritas adalah bagian dari laba rugi konsolidasi yang
berasal dari aktivitas biasa setelah pajak. Menurut peraturan IFRS Standar adalah Standar
Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) yang terdiri dari seperangkat aturan akuntansi
yang menentukan bagaimana transaksi dan peristiwa akuntansi lainnya harus dilaporkan
dalam laporan keuangan. Mereka dirancang untuk menjaga kredibilitas dan transparansi di
dunia keuangan, saham minoritas berada di bawah ekuitas. Namun, di AS, GAAP
memberlakukan aturan yang sedikit longgar pada pelaporan.
Laporan keuangan konsolidasi ditunjukan untuk memberikan gamaran yang jelas dari
keseluruhan posisi dan aktivitas dari satu entitas ekonomi yang terdiri dari sejumlah
perusahaan yang memiliki hubungan istimewa. Standar konsolidasi saat ini telah ditetapkan
dalam PSAK No.4 “laporan keuangan konsolidasi.” Berdasarkan standar tersebut, anak
perusahaan harus di konsolidasi kecuali induk perusahaan dibatasi untuk mempunyai
pengendalian. Jika konsolidasi anak perusahaan tidak diterapkan, maka anak perusahaan
dilaporkan sebagai investasi pada perusahaan lain.
Dinyatakan juga bahwa "kondisi umum untuk pengendalian atas kepentingan atas
kepentingan kruangan adalah kepemilikan berhak suara mayoritas" Dalam praktiknya
pengendalian ditentukan dari proporsi saham berhak suara perusahaan yang fimiliki secara
langsung maupun tidak langsung maupun tidak langsung oleh perusahaan lain. Kriteria ini
di formalkan oleh PSAK 65 yang mengharuskan konsolidasi semua anak perusahaan yang
mayoritas saham nya dimiliki oleh induk perusahaan, kecuali induk perusahaan tidak
mempunyai pengendalian,misalnya perusahaan mengalami pailit, atau sedang dalam
pengawasan pengadilan.
15
Kemampuan Untuk Memiliki Pengendalian
Dalam situasi tertentu pemegang saham mayoritas anak perusahaan mungkin tidak
mamu untuk mempunyai kendali walaupun mereka mempunya lebih dari 50% saham berhak
suara yang beredar. Hal ini dapat terjadi, sebagai contoh, jika anak perusahaan dalam
kondisi reorganisasi legal atau dalam kepailitan; walaupun induk perusahaan mempunyai
kepemilikan mayoritas, pengendalian ada pada pengadilan atau trustee yang ditunjuk oleh
pengadilan. Begitu pula, jika anak perusahaan berada di Negara lain dan negara tersebut
memberikan batasan pada anak perusahaan yang mencegah pengembalian laba atau aset ke
induk perusahaan, konsolidasi dari anak perusahaan tersebut tidak sesuai karena
ketidakmampuan induk perusahaan untuk mengendalikan aspek penting dari operasi anak
perusahaan.
Informasi tambahan terkait dengan PT Indah dan PT Andika adalah sebagai berikut.
1. PT Indah menggunakan metode ekuitas dasar untuk mencatat investasi pada PT Andika.
Akun investasi dicatat pada nilai buku aset bersih PT Andika dan disesuaikan dengan bagian
PT Indah atas laba dan dividen PT Andika.
3. PT Andika membeli persediaan dari PT Indah senilai Rp6.000.000 selama tahun 20X1.
Persediaan tersebut mempunyai biaya perolehan awal Rp4.000.000. PT Andika masih
memegang persediaan tersebut pada akhir periode.
ENTITAS KONSOLIDASI
Diagram beikut ini dapat membantu untuk memahami entitas konsolidasi :
Induk
Entitas Konsolidasi Perusahaan
Anak
Perusahaan
18
19
Kotak yang berisi induk perusahaan dan anak perusahaan mengindikasikan entitas legal.
Transaksi dicatat dalam pembukuan kedua entitas legal. Garis putus-putus melingkar dapat
dianggap sebagai entitas konsolidasi, yang terdiri dari induk perusahaan dan anak
perusahaan. Entitas konsolidasi tidak mempunyai eksistensi legal tetapi dianggap
mempunyai realitas ekonomi.
Figur 3-1
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada contoh PT Indah dan PT Andika, beberapa hal perlu mendapat perhatian khusus
untuk memastikan bahwa laporan keuangan konsolidasian menampilkan seakan-akan
laporan keuangan tersebut adalah laporan keuangan dari satu perusahaan tunggal.
3. Penjualan antarperusahaan.
Saham biasa
PT Indah
PT. Indah
PT. Indah
Entitas
Konsolidasi Saham Biasa
PT. Andika
PT. Andika
21
Karena suatu perusahaan tidak dapat melaporkan investasi pada dirinya sendiri dalam
laporan keuangannya, saham biasa PT Andika dan investasi PT Indah dalam saham tersebut
harus dieliminasi. Saham biasa PT Indah tetap sebagai saham biasa entitas konsolidasi.
22
Piutang Dan Utang Antarperusahaan
PT. Indah
Entitas Konsolidasi
Piutang utang
PT. Andika
antarperusahaan
R1.000.000
Satu perusahaan tidak dapat berutang kepada dirinya sendirinya sendiri. Walaupun sebagai
perusahaan terpisah PT Indah melaporkan piutang usaha sebesar RP 1.000.000 dari PT
Andika dan PT Andika melaporkan utang usaha sebesar Rp 1.000.000 ke PT Indah, piutang
dan utang seperti itu tidak ada dari sudut pandang konsolidasi. Oleh karena itu, Rp
1.000.000 dieliminasi dari piutang dan utang dalam mambuat neraca konsolidasi.
Penjualan Antarperusahaan
Contoh penjualan barang dagangan dari PT Indah ke PT Andika juga harus dilihat dari
konteks entitas tunggal, sebagaimana di ilustrasikan dalam diagram berikut :
Harga pokok
penjualan
Rp.4.000.000
PT Indah
Penjualan
Rp.6.000.000
Entitas
Konsolidasi
PT Andika
23
Perusahaan tunggal tidak dapat ,mengakui laba dan menaikan nilai persediaan hanya
karena persediaan tersebut di transfer dari satu departemen atau divisi lain. Hal ini juga
berlaku untuk penjualan antar perusahaan dalam entitas konsolidasi. Dalam contoh ini
persediaan antarperusahaan yang tersedia pada akhir periode (Rp.6.000.000)harus
dinyatakan kembali menjadi biaya perolehan awalnya untuk entitas konsolidasi,
Rp.4.000.000 yang di bayarkan PT Indah pada saat membeli persediaan tersebut. Begitu
pula, sebesar Rp.2.000.000 yang diakui dari penjualan antarperusahaan dan termasuk dalam
saldo lab antarperusahaantidak boleh dimasukan dalam neraca konsolidasi.
Karena itu, persediaan dan saldo laba dikurangi laba antar perusahaanyang belum
direakisasi sebesar Rp.2.000.000 pada saat pembuatan neraca konsolidasi. Dalam pembuatan
laporan laba rugi konsolidasi, penjualan antarperusahaan sebesar Rp.6.000.000 juga harus
dikeluarkan dari pendapatan gabungan PT Indah dan PT Andika karena penjualan tersebut
tidak mencerminkan penjulan ke pihak eksternal.
Kertas kerja digunakan untuk memfasilitasi proses penggabungan dan penyesuaian saldo
akun dalam konsilidasi. Induk perusahaan dan anak perusahaan mempunyai pembukuan
masing-masing. Tidak pembukuan untuk entitas konsolidasi. Yang terjadi, saldo akun-akun
pada setiap akhir periode diperoleh dari pembukuan induk perusahaan dan ank perusahaan
dan dimasukan dalam kertas kerja konsolidasi.
Kertas kerja konsolidasi untuk pembuatan laporan posisi keuangan konsolidasian PT.
24
Indah fitampilkan pada figur 3-2. Saldo akun untuk PT. Indah dan PT. Andika, diambil dari
pembukuan masing masing, dimasukan dalam dua kolom pertama yang berdampingan
sehingga jumlah dari tiap aset leabilitas dan ekuitas dapat ditambahkan mendatar untuk
mendapatkan saldo konsolidasian.
Ketika penambahan jumlah saldo dari kedua perusahaan menimbulkan angka konsolidasi
yang berbeda dengan saldo yang seharusnya akan muncul jika kedua perusahaan adah
lerusahaan tunggal, maka jumlah gabungan harus di sesuaikan menjadi angka yang
seharusnya. Hal ini dilakukan
Kepentingan Nonpengendali
Induk perusahaan tidak selalu memiliki100% saham biasa anak perusahaan yang beredar.
Induk persahaan dapat memiliki kurang dari 100% saham suatu perusahaan dalam kombinasi
bisnis atau pada awal nya memiliki 100%, tapi kemudian dijual atau diberikan beberapa
lembar kepihak lain. Dalam mengonsolidasi anak perusahaan induk perusahaan hanya perlu
mempunyai kepemilikan pengendali. Saham lain dari anak perusahaan yang tidak memiliki
induk perusqhaan disebut pemegang saham "nonpengendali". Klaim dari pemegang saham
tersebut atas laba dan aset bersih anak perusahaan disebut kepentingan pengendali
(noncontroling interest).
Pemegang saham non pengendali jelaa mempunyai klaim atas aset dan laba anak
perusahaan karena adanya kepemilikan saham mereka. Karena umumnya semua
aset,liabilitas, dan laba anak perusahaan dimasukan dalam laporan keuangan konsolidasian,
klaim pemegang saham nonpengendali atas hal-hal tersebut harus dilaporkan.
25
Figur 3-2
Dalam situasi yang tidak rumit, jumlah kepentingan nonpengendali hanyalah bagian
proporsional sederhana dari jumlah yang relevan di anak perusahaan. Sebagai contoh, jika
anak
perusahaan mempunyai laba bersih Rp 150.000.000 dan pemegang saham non-pengendali
mempunyai 10% saham anak perusahaan, maka bagian mereka atas laba adalah Rp
15.000.000 (Rp150.000.000 x 0,10). Begitu pula, jika ekuitas pemegang saham anak
perusahaannya terdiri dari saham biasa sebesar Rp600.000.000 dan saldo laba
Rp200.000.000, total kepentingan non-pengendali, yang mencerminkan klaim pemegang
saham non-pengendali atas aset bersih anak perusahaan, dihitung sebagai berikut.
26
B. RINGKASAN BUKU PEMBANDING
A. LaporanKeuangan
1) Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang merupakan
suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang
bersangkutan. Beberapa definisi laporan keuangan menurut para ahli, di antaranya:Laporan
keuangan adalah “laporan yang diharapkan bisa memberi informasi mengenai perusahaan dan
digabungkan dengan informasi yang lain, seperti industri, kondisi ekonomi, bisa memberikan
gambaran yang lebih baik mengenai prospek dan resiko perusahaan” (Hanafi dan Halim,
2002:63). Adapun menurut (Sumarso, 2006:430) laporan keuangan adalah “hubungan antara
suatu angka dalam laporan keuangan dengan angka lain yang mempunyai makna atau dapat
menjelaskan arah perubahan (trend) suatu fenomena”.
Berdasarkan pengertian di atas laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses
pelaporan keuangan yang lengkap, dengan tujuan untuk mempertanggung jawabkan tugastugas
yang dibebankan kepada manajemen. Penyusunan laporan keuangan disiapkan mulai dari
berbagai sumber data, terdiri dari faktur-faktur, bon-bon, nota kredit, salinan faktur penjualan,
laporan bank dan sebagainya. Data yang asli bukan saja digunakan untuk mengisi buku
perkiraan, tetapi dapat juga dipakai untuk membuktikan keabsahan transaksi. Laporan keuangan
terdiri dari:Pertama Neraca, menginformasikan posisi keuangan pada saat tertentu, yang
tercermin pada jumlah harta yang dimiliki, jumlah kewajiban, dan modal perusahaan.
Kedua,Perhitungan laba rugi, menginformasikan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode
tertentu. Ketiga, Laporan arus kas, menginformasikan perubahan dalam posisi keuangan sebagai
akibat dari kegiatan usaha, pembelanjaan, dan investasi selama periode yang
bersangkutan.Keempat,Catatan atas laporan keuangan, menginformasikan kebijaksanaan
akuntansi yang mempengaruhi posisi keuangan dari hasil keuangan perusahaan.Laporan
keuangan diharapkan disajikan secara layak, jelas, dan lengkap, yang mengungkapkan
kenyataan-kenyataan ekonomi mengenai eksistensi dan operasi perusahaan tersebut.
27
2) Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan bertujuan untuk menyajikan informasi perubahan posisi keuangan dan
tidak diwajibkan menyediakan informasi non-keuangan. Menurut PSAK (2004), tujuan laporan
keuangan untuk tujuan umum adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan
suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan
ekonomi serta menunjukkan kinerja yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau
pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan
kepadanya.
Pada dasarnya, laporan konsolidasi adalah laporan asumsi yang memandang makna
ekonomi suatu entitas. Secara hukum, entitas induk dan entitas anak adalah entitas-entitas yang
berbeda, bahkan Undang-undang anti trust mensyaratkan arm’slength transaction di antara
entitasentitas yang berafiliasi. Dengan persyaratan ini, entitas induk tidak diperkenankan
membedakan harga jual produknya terhadap entitas anak dan entitas lain yang tidak berafiliasi,
atau melakukan pembelian dengan harga yang berbeda dari entitas lain yang tidak berafiliasi.
Laporan konsolidasi dimaksudkan untuk menunjukkan aspek subtansi hubungan entitas induk-
anak. PSAK 4 mewajibkan entitas yang mengendalikan entitas lain untuk menyusun laporan
keuangan konsolidasi. Entitas induk tidak lagi menyusun laporan keuangan individunya saja
(tanpa laporan keuangan konsolidasi) ketika entitas tersebut telah memiliki pengendalian atas
28
entitas anak, karena hanya ada satu laporan keuangan yang berlaku umum (general pupose
financial statement) bagi entitas tersebut, yaitu laporan keuangan konsolidasi. Akan tetapi, PSAK
4 tetap mengizinkan entitas induk menyusun laporan tersendiri (laporan individu) dalam batas
sebagai informasi tambahan. Dalam hal ini, laporan keuangan konsolidasi tetap harus disajikan,
sementara laporan tersendiri hanya sebagai informasi pelengkap. “Jika entitas induk menyajikan
laporan tersendiri sebagai informasi pelengkap, maka sesuai dengan ketentuan dalam PSAK 4
revisi 2009, investasi dalam entitas anak dicatat berdasarkan biaya perolehan (cost) atau sesuai
dengan PSAK 55: instrumen keuangan: pengakuan dan pengukuran” (Karywati, 2011:31). Setiap
akhir periode, entitas anak harus menyerahkan laporan keuangannya kepada entitas induk.
Kemudian entitas induk mengkonsolidasi laporan tersebut dengan laporan keuangan individunya
sehingga terbentuk laporan konsolidasi.
29
konsolidasi.Perlu disadari bahwa disamping memberi manfaat, laporan keuangan konsolidasi
juga dapat menjadi ekses yang tidak baik, antara lain:c.Dapat menyembunyikan kinerja
perusahaan individu yang tidak bagus dengan kinerja perusahaan lain yang bagus.d.Tidak semua
saldo laba ditahan konsolidasi tersedia untuk deviden induk perusahaan, begitu pula dengan
aktiva.e.Rasio keuangan berdasarkan laporan keuangan konsolidasi yang terbentuk tidak
mencerminkan kondisi entitas yang membentuk konsolidasi maupun induk
perusahaan.f.Beberapa akun tidak dapat seluruhnya dibandingkan, misalnya akun
piutang.g.Banyaknya informasi tambahan yang dibutuhkan untuk memberikan penyajian yang
wajar.
30
6) Teknik dan Prosedur Laporan Keuangan Konsolidasi
Prosedur Konsolidasi diatur dalam PSAK No. 4 (Paragraf 8,21 & 23) antara lain
dinyatakan bahwa dalam menyusun Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan Keuangan Induk
Perusahaan (Parent Company) dan Anak Perusahaan (Subsidary Company) digabungkan satu
persatu dengan menggabungkan unsure-unsur yang sejenis dari Aktiva, Kewajiban, Ekuitas,
Pendapatan dan Beban.
Adapun prosedur penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Dijelaskan lebih terperinci
lagi, yaitu:
1. Mempersiapkan kertas kerja penyusunan laporan keuangan konsolidasi
2. Memasukkan laporan keuangan meliputi laporan laba rugi, laporan laba ditahan dan neraca
masing-masing perusahaan induk dan anak pada kolomnya masing-masing.
3. Jika ada kesalahan-kesalahan pada laporan keuangan induk atau anak (seperti koreksi
terhadap pencatatan investasi dengan metode biaya dikonversi ke metode ekuitas) perlu
dibuatkan jurnal penyesuaian (diposting ke buku besar perusahaan induk atau anak).
4. Memasukkan jurnal eliminasi dalam kertas kerja, seperti:
Mengeliminasi laba atau rugi antar perusahaan (laba atau rugi anak yang telah diakui
dalam laporan laba-rugi perusahaan induk). Mengeliminasi dividen anak perusahaan yang
telah dicatat pada saat perusahaan induk menerima dividen dari anak.
Mengeliminasi akun resiprokal, yaitu akun investasi pada perusahaan anak (di neraca
induk) dan akun ekuitas (di neraca anak) dikali dengan persentase kepemilikan induk.
Jika NW dari akun investasi pada perusahaan anak = NB dari akun ekuitas
Modal saham................................................. xxx
Tambahan modal (jika ada).......................... xxx
31
Laba ditahan.................................................. xxx
Investasi pada perusahaan anak................................. xxx
Hak monoritas (% kepemilikan x total ekuitas)........ xxx
Jika NW dari akun investasi pada perusahaan anak > < NB dari akun ekuitas. (catatan lihat
penjelasan selanjutnya
Modal saham................................................. xxx
Tambahan modal (jika ada).......................... xxx
Laba ditahan.................................................. xxx
Alokasi kelebihan ......................................... xxx
Investasi pada perusahaan anak.............................. xxx
Hak monoritas (% kepemilikan x total ekuitas)..... xxx
Mengalokasikan dan mengamortisasi perbedaan nilai wajar dari akun investasi dengan
nilai buku ekuitas (dari langkah ke 5). Jika ada perbedaan itu dialokasikan ke aktiva tetap,
maka perlu dibuatkan jurnal penyusutan. Demikian pula jika ada hak paten perlu diamortisasi
pertahun. Mengeliminasi akun resiprokal lainnya (seperti hutang, piutang, pembelian dan
penjualan antar perusahaan.
5. Menjumlah akun-akun pada kedua laporan keuangan untuk akun-akun yang tidak resiprokal
pada kolom laporan konsolidasi.
6. Menjumlahkan akun-akun pada kedua laporan keuangan ditambah dan dikurangi akun-
akundalam kolom jurnal eliminasi.
Dalam penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi antara Induk Perusahaan dan Anak
Perusahaan dapat digunakan 3 (dua) metode yaitu:
a. Metode Ekuitas (Equity Method)
b. Metode Ekuitas Tidak Lengkap
c. Metode Harga Perolehan (Cost Method).
32
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kelebihan Buku
➢ BUKU 1
1. Pembahasan Buku lengkap.
2. Memiliki Latihan Soal yang cukup banyak sehingga dapat melatih
kemampuan mahasiswa setelah mengulas materi tersebut.
3. Memiliki contoh soal sehingga mempermudah memahami materi tersebut.
4. Memiliki gambar ilustrasi dan penjelasan dari gambar ilustrasi tersebut
sehingga lebih mudah untuk memahaminya.
➢ BUKU 2
1. Untuk identitas dari buku cukup jelas, sehingga pembaca tidak kesulitan
dalam mengetahui identitas buku.
2. Dalam buku ini juga terdapat Gambaran Umum Materi, sehingga pembaca
sudah mengetahui terlebih dahulu penjelasan apa saja yang di buat dalam
buku. Apalagi ketika pembaca sedang mencari jawaban soal dari buku ini
akan lebih mudah karena diberikan gambaran umum dari materi.
3. Di dalam buku ini juga terdapat evaluasi pada setiap materi, sehingga
pembaca bisa mengukur pemahamannya setelah membaca materi dengan
mengerjakan evaluasi setiap babnya.
B. Kekurangan Buku
➢ BUKU 1
1. Banyak kesalahan dalam penjumlahan di bagian contoh perhitungan.
2. Menggunakan bahasa yang sulit untuk di pahami. Harus membaca secara
berulang-ulang dan konsentrasi baru dapat mengetahui makna dari materi
tersebut.
➢ BUKU 2
1. Kurang jelas alamat dan pencetak buku.
2. Terlalu banyak penjelasan
33
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Laporan Keuangan Konsolidasi adalah Laporan yang menyajikan posisi keuangan dan
hasil operasi untuk induk perusahaan (entitas pengendali) dan satu atau lebih anak perusahaan
(entitas yang dikendalikan) seakan-akan entitas-entitas individual tersebut merupakan satu
entitas atau perusahaan satu perusahaan. Laporan Keuangan Konsolidasi diperlukan apabila
salah satu perusahaan yang bergabung memiliki kontrol terhadap perusahaan lain, dan sebaliknya
laporan keuangan konsolidasi tidak diperlukan apabila satu perusahaan tidak memiliki kontrol
terhadap perusahaan lain. Artinya, jika tidak memiliki hak kendali (Kontrol) yang lebih, maka
mereka adalah badan usaha (entity) mandiri, artinya mereka masing-masing akan membuat
laporan keuangan yang sendiri-sendiri dan tidak mungkin untuk digabungkan, ditambahkan atau
yang sejenisnya.
B. SARAN
Dengan menganalisis suatu buku, pembaca bisa menambah wawasannya dari buku tersebut.
Pada buku ini materi yang dijabarkannya sangatlah bermanfaat. pembaca bisa mendapatkan
banyak ilmu yang belum didapatkan sebelumnya sehingga membuat pembaca semakin tahu dan
mengerti tentang apa yang di bahas. Critical book review ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu kritik dan saran sangat saya harapkan agar critical book review ini jauh lebih baik lagi.
34
DAFTAR PUSTAKA
Baker, E Richard. 2015. Akuntansi Keuangan Lanjutan. Jakarta: Salemba Empat
Dy Ilham Satria, SE,.M.Si. 2016. Modul Akuntansi Keuangan Lanjutan 2. Aceh: Universitas
Malikussaleh.
35