AKUNTANSI KOS
Oleh : Kelompok 3
FAKULTAS EKONOMI
2021
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya serta kesehatan kepada kami, sehingga mampu
menyelesaikan tugas Mini Riset ini dengan baik.. Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah
satu mata kuliah kami yaitu “ Akuntansi Kos”
Makalah ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita
semua khususnya dalam hal mata kuliah Akuntansi Kos. Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan
kesalahan, kami mohon maaf karena sesungguhnya pengetahuan dan pemahaman kami
masih terbatas, karena keterbatasan ilmu dan pemahaman kami yang belum seberapa.
Karena itu kami sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan bagi kami khususnya. Atas perhatian nya kami mengucapkan
terima kasih.
Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau yang paling sering dikenal dengan sebutan
UMKM mempunyai peranan penting dalam menyumbang pertumbuhan ekonomi suatu
negara. Pada saat terjadi krisis moneter yang melanda berbagai negara baik negara
berkembang juga negara maju, terutama di Asia termasuk Indonesia pada kisaran tahun
2008-2009, menyebabkan kekacauan perekonomian karena semakin banyaknya
perusahaan yang tutup dan meningkatnya pengangguran. Sektor korporasi yang
sebelumnya menguasai perekonomian Indonesia tidak bisa bertahan dengan baik
sedangkan UMKM ternyata dapat bertahan menghadapi gejolak krisis yang terjadi.
Berdasarkan hal ini, maka pemerintah kemudian berfokus untuk mengembangkan sektor
UMKM dengan lebih serius (Muchlis, 2017).
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) skala usaha yang lebih besar dibandingkan
UKM. Bisnis tersebut bisa dijalankan secara individu maupun kelompok dengan kriteria
tertentu. Jumlah UMKM di Indonesia sudah banyak dibandingkan dengan jumlah unit
Usaha Besar hanya sekitar 5.000 unit. Dampak Simulasi mendorong omset UMKM. Jika
pemerintah memfokuskan untuk mendorong peningkatan omset UMKM, dengan target
meningkatkan omset usaha mikro sebesar 30%, usaha kecil sekitar 10% maka
perekonomian nasional setidaknya dapat bertumbuh 7%, bahkan bisa mencapai 9%
(Indrawan, 2019).
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
Harga Pokok Produksi
Penerapan harga pokok produksi bertujuan untuk menentukan harga pokok persatuan
produk yang akan dijual, sehingga ketika produk tersebut diserahkan, maka perusahaan
dapat mengetahui laba atau kerugian yang akan diterima perusahaan setelah dikurangi
biaya-biaya lainnya, Maka ketelitian dan ketepatan melakukan perhitungan harga pokok
produksi harus diperhatikan karena apabila terjadi kesalahan dalam perhitungan akan
menyebabkan kerugian bagi perusahaan.
Menurut Iman (2013:57) harga pokok produksi adalah penjumlahan seluruh pengorbanan
sumber ekonomi yang digunakan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk jadi.
Sedangakan menurut Raiborn dan Kinney (2011:56) yaitu, harga pokok produksi (cosf of
goods manufactured) adalah total produksi biaya barang-barang yang telah selesai
dikerjakan dan ditransfer kedalam persediaan barang jadi selama satu periode.Kesimpulan
dari pendapat ahli bahwa harga pokok produksi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksi suatu barang. Tiga elemen utama harga pokok produksi yaitu biaya bahan
baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
2.2 Hipotesis
Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah bahwa UMKM dapat menghitung biaya
produksi dalam memproduksi produk sehingga dapat menentukan harga jualnya dengan
wajar.
BAB III
PEMBAHASAN
Harga pokok produksi adalah penjumlahan seluruh pengorbanan sumber ekonomi yang
digunakan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Berdasarkan analisis diatas Jika
harga pokok produksi meningkat maka harga jualnya pun ikut meningkat. Hal ini dikarenakan
untuk menutupi seluruh biaya produksi yang keluar. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga
pokok produksi misalnya kurangnya tenaga kerja, biaya bahan baku dan biaya bahan penolong
lainnya.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Tahun 2021 pada bulan April harga pokok produksi mengalami
fluktuasiyang mana harga pokok produksi terendah terjadi pada bulan April 2021
sebesar Rp2.788.000 Hal ini dikarenakan yang paling mempunyai kontribusi yaitu
biaya bahan baku, karena harga bahan baku tersebut ditentukan oleh tinggi
rendahnya nilai tukar rupiah dan harga dari kopi yang dibeli dari petani kopi.
SARAN
1. UsahaThe Coffee Legend Jl. Pembangunan II kecamatan Lubuk Pakam
Kabupaten Deli Serdang. sebaiknya menggunakan perhitungan harga pokok
produksi metode full costing karna lebih tepat dan akurat dalam menghitung harga
pokok produksi secara keseluruhan.
2. UsahaThe Coffee Legend Jl. Pembangunan II kecamatan Lubuk Pakam
Kabupaten Deli Serdang sebaiknya juga menghitung Biaya Overhead Pabrik
seperti biaya gas, biaya listrik dan biaya bahan bakar secara tersendiri dan tidak
digabung dengan biaya tenaga kerja agar perhitungan harga pokok produksi akan
lebih tepat dan akurat.