Anda di halaman 1dari 20

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Akuntansi Biaya

Dosen Pengampu :
Rahma Sandhi Prahara, M.Pd

Disusun Oleh :
Anisatul Ma’rifah (20181700229007)
Muhammad Abdul Rosyid (20181700229021)
Nadya Khoirun Nisa’ (20181700229027)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT PESANTREN KH. ABDUL CHALIM
MOJOKERTO
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, rasa syukur kami panjatkan kehadirat Illahi Robbi yang senantiasa
mencurahkan bimbingan, ilmu, rahmat dan hidayahnya kepada hambanya yang tidak
pernah putus, senantiasa memberkahi segala aktifitas dalam keseharian kita, tanpa
semua itu segalanya tidak akan pernah terlaksana. Makalah ini dibuat untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Akuntansi Biaya , dengan judul “Metode Harga
Pokok Pesanan Full Costing ”. Terimakasih pula kami ucapkan kepada ibu dosen
yang telah memberikan kepercayaan kepada kelompok kami dalam menyelesaikan
tugas makalah Akuntansi Biaya ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, masih
jauh dari kata sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang
kami miliki. Untuk itu saya meminta saran dan segala bentuk kritikan lainnya yang
membangun dan mengarah kepada kelengkapan makalah ini. Disisi lain kami juga
berharap semoga makalah ini memberikan manfaat bagi dunia pendidikan, terutama
bagi pihak yang membacanya. Terakhir kalinya kami ucapkan terima kasih
sebanyak-banyaknya kepada pihak yang memberi sumbangan fikirannya untuk
kesempurnaan makalah ini dan semoga bermanfaat bagi kita semua amin.

Mojokerto, 14 Maret 2021

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR_________________________________________________ I
BAB I______________________________________________________________ 1
PENDAHULUAN____________________________________________________ 1
A. Latar Belakang__________________________________________________1
B. Rumusan Masalah_______________________________________________ 2
C. Tujuan Penulisan________________________________________________ 2
BAB II______________________________________________________________3
PEMBAHASAN______________________________________________________3
A. Ruang Lingkup Metode Harga Pokok Pesanan_________________________ 3
B. Siklus Akuntansi Biaya Dalam Perusahaan Manufaktur__________________ 4
C. Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan___________________________ 8
D. Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi Per Pesanan_________________ 11
E. Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing___________________________13
BAB III____________________________________________________________ 16
PENUTUP_________________________________________________________ 16
Kesimpulan______________________________________________________ 16
DAFTAR PUSTAKA________________________________________________ 17

II
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ekonomi di Indonesia saat ini cukup pesat setiap tahunnya. Hal ini
dapat dilihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan yang berdiri dalam beberapa
tahun belakangan ini, memicu perusahaan bekerja keras dalam bersaing menghasilkan
laba yang merupakan salah satu tujuan berdirinya setiap badan usaha. Salah satu
faktor yang harus diperbaiki agar perusahaan dapat bersaing adalah dengan
mengetahui harga pokok produk yang dihasilkan.
Oleh karena itu dalam penentuan harga pokok, perlu adanya ketelitian dalam
perhitungan dan pemilihan metode yang sesuai dengan dengan keadaaan perusahaan
yang bersangkutan. Hal bertujuan untuk menentukan kebijaksanaan harga jual
dipasaran sehingga mampu bersaing dengan perusahaan sejenis dan dapat pula
membantu dalam memprediksi laba yang dimiliki perusahaan.
Metode harga pokok pesanan adalah suatu metode pengumpulan biaya produksi
untuk menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang menghasilkan produk
atas dasar pesanan. Full Costing adalah metode penentuan harga pokok produk
dengan memasukkan seluruh komponen biaya produksi sebagai unsur harga pokok,
yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,biaya overhead pabrik
variabel dan biaya overhead pabrik tetap. Di dalam metode full costing, biaya
overhead pabrik yang bersifat variabel maupun tetap dibebankan kepada produk yang
dihasilkan atas dasar tarif yang ditentukan di muka pada kapasitas normal atau atas
dasar biaya overhead pabrik sesungguhnya. Oleh karena itu biaya overhead pabrik
tetap akan melekat pada harga pokok persediaan produk selesai yang belum dijual,
dan baru dianggap sebagai biaya (elemen harga pokok penjualan) apabila produk
selesai tersebut tidak dijual.
Menurut metode full costing, karena produk yang dihasilkan ternyata menyerap
jasa FOH Tetap walaupun tidak secara langsung, maka wajar apabila biaya tadi
dimasukkan sebagai komponen pembentuk produk tersebut. Tujuan dari penggunaan
metode harga pokok pesanan adalah untuk menentukan harga pokok produk dari
setiap pesanan baik harga pokok secara keseluruhan dari tiap-tiap pesanan maupun
untuk persatuan. Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan

1
tertentu dan harga pokok produksi persatuan dihitung dengan cara membagi total
biaya produksi untuk pesanan tersebutdengan jumlah satuan produk dalam pesanan
yang bersangkutan.
Dalam pembahasan kali ini diuraikan lebih mendalam metode harga pokok
pesanan dalam perusahaan yang menggunakan full costing dalam penentuan harga
produksinya. Uraian akan diawali dengan siklus akuntansi biaya dalam perusahaan
manufaktur, kemudian dilanjutkan dengan karakteristik usaha perusahaan yang
produksinya berdasarkan pesanan, serta karakteristik metode harga pokok pesanan.
Dan diakhiri dengan pembahasan metode harga pokok pesanan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana ruang lingkup dalam metode harga pokok pesanan?
2. Bagaimana siklus akuntansi biaya dalam perusahaan manufaktur?
3. Apa saja karakteristik dan perbandingan perhitungan harga pokok pesanan yang
diterapkan perusahaan dengan metode Full Costing dalam penentuan harga jual?
4. Apa saja manfaat informasi harga pokok produksi perpesanan?
5. Bagaimana metode harga pokok pesanan ( full costing)?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang ruang lingkup dalam metode harga pokok pesanan.
2. Untuk mengetahui siklus akuntansi biaya dalam perusahaan manufaktur.
3. Untuk mengetahui karakteristik dan perbandingan perhitungan harga pokok
pesanan yang diterapkan perusahaan dengan metode Full Costing dalam penentuan
harga jual.
4. Untuk mengetahui manfaat informasi harga pokok produksi perpesanan.
5. Untuk memahami metode harga pokok pesanan ( full costing).

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ruang Lingkup Metode Harga Pokok Pesanan


Dalam buku akuntansi biaya, metode penentuan kos produksi adalah cara
memperhitungkan unsur-unsur biaya kedalam kos produksi. Dalam memperhitungkan
unsur-unsur biaya ke dalam produksi, terdapat dua pendekatan:1
a. Pendekatan Full costing
Pengertian Full Costing adalah metode penentuan harga pokok produksi yang
memperhitungkan semua unsur biaya produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik variabel maupun tetap
ditambah dengan biaya non produksi (biaya pemasaran, biaya administrasi dan
umum).2
b. Pendekatan Variabel costing
Untuk Variable Costing, pengertian Variable Costing menurut Mulyadi (2012:20)
Variable Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya
memperhitungkan biaya produksi yang bersifat variabel kedalam harga pokok
produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik variabel.
Metode harga pokok pesanan adalah biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk
pesanan tertentu dan harga pokok per satuan produk yang dihasilkan untuk memenuhi
pesanan tersebut dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan
tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan.
Metode harga pokok pesanan merupakan metode pengumpulan biaya produksi
untuk menetapkan harga pokok produksi yang dibuat perusahaan berdasarkan pesanan.
Dalam perhitungan biaya setiap pesanan merupakan satuan akuntansi yang
didalamnya dibebankan biaya bahan, upah dan biaya overhead dengan menggunakan
nomor order dan biaya untuk setiap pesanan pelanggan dicatat dalam kartu biaya
pesanan, contohnya perusahaan percetakan, perusahaan mebel, perusahaan sepatu ,
perusahaan galangan kapal, kontraktor dan perusahaan konfeksi.
1
Mulyadi, Akuntansi Biaya, Edisi Kelima, Cetakan Kesebelas, Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2012),
17.
2
Ibid 18.

3
Pada perusahaan yang berproduksi atas dasar pesanan , produkyang dibuat tidak
mempunyai ciri yang sama, jenis, bentuk, mutu dan ukurannya disesuaikan dengan
keinginan si pemesan. Dalam hal ini mungkin juga suatu pesanan terdiri dari beberapa
satuan produk yang sama, sehingga biaya produksi untuk pesanan yang bersangkutan
dibagi sama rata kepada jumlah produk pesanan itu.
Penggolongan Biaya Dalam Metode Harga Pokok Pesanan :
1). Biaya produksi langsung : terdiri dari biaya bahan langsung dan biaya tenaga
kerja langsung, biaya ini langsung diperhitungkan sebagai harga pokok produksi.
2). Biaya produksi tidak langsung : merupakan biaya produksi selain bahan
langsung dan biaya tenaga kerja langsung.

B. Siklus Akuntansi Biaya Dalam Perusahaan Manufaktur


Siklus akuntansi biaya dalam suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh siklus
kegiatan usaha perusahaan tersebut. Siklus kegiatan perusahaan dagang dimulai
dengan pembelian barang dagangan dan tanpa melalui pengolahan lebih lanjut,
diakhiri dengan penjualan kembali barang dagangan tersebut. Dalam perusahaan
tersebut, siklus akuntansi biaya dimulai dengan pencatatan harga pokok barang
dagangan yang dijual. Tujuan akuntansi biaya dalam perusahaan dagang adalah untuk
menyajikan informasi harga pokok barang dagangan yang dijual, biaya administrasi
dan umum, serta biaya pemasaran.
Siklus kegiatan perusahaan jasa dimulai dengan persiapan penyerahan jasa dan
berakhir dengan penyerahan jasa kepada pemakainya. Dalam perusahaan tersebut
siklus akuntansi biaya dimulai dengan pencatatan biaya persiapan penyerahan jasa
dan berakhir dengan disajikannya harga pokok jasa yang diserahkan. Akuntansi biaya
dalam perusahaan jasa bertujuan untuk menyajikan informasi harga pokok per satuan
jasa yang diserahkan kepada pemakai jasa.
Siklus perusahaan manufaktur dimulai dengan pengolahan bahan baku di bagian
produksi dan berakhir dengan penyerahan produk jasa ke bagian gudang. Dalam
perusahaan tersebut, siklus akuntansi biaya dimulai dengan pencatatan harga pokok
bahan baku yang dimasukkan dalam proses produksi, dilanjutkan dengan pencatatan
biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang dikonsumsi untuk
produksi, serta berakhir dengan disajikannya harga pokok produk jadi yang
diserahkan oleh bagian produksi ke bagian gudang. Akuntansi biaya dalam

4
perusahaan manufaktur bertujuan untuk menyajikan informasi harga pokok produksi
per satuan produk jadi yang diserahkan ke bagian gudang.
Siklus akuntansi biaya dalam perusahaan manufaktur digunakan untuk mengikuti
proses pengolahan produk, sejak dari dimasukannya bahan baku ke dalam proses
produksi sampai dengan dihasilkannya produk jadi dari proses produksi tersebut.
Hubungan antara siklus pembuatan produk dan siklus akuntansi biaya dapat dilihat
sebagai berikut.

PRODUK SIKLUS AKUNTANSI


BIAYA

Pembelian dan Penentuan Harga Pokok


Penyimpanan Bahan Bahan Baku Yang Dibeli
Baku

Penentuan
Pengelolahan Bahan Biaya Tenaga Harga Pokok Biaya
Baku Menjadi Bahan Kerja Langsung Bahan Baku Overhead
Jadi Yang Dipakai Pabrik

Pengumpulan
Penyimpanan Produk Biaya Produksi
Jadi Dalam Gudang

Penentuan Harga
Pokok Produk
Jadi

5
Kegiatan perusahaan dapat dikelompokkan ke dalam 4 fungsi pokok kegiatan
sebagai berikut:
1. Fungsi Produksi
Fungsi produksi adalah fungsi yang berkaitan denga kegiatan mengolah bahan
baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.
2. Fungsi Pemasaran
Fungsi pemasaran berkaitan dengan kegiatan penjualan produk jadi yang siap
dijual dengan cara yang memuaskan pembeli sehingga dapat memperoleh cara sampai
dengan pengumpulan kas dari hasil penjualan.
3. Fungsi Administrasi dan Umum
Fungsi administrasi dan umum adalah fungsi yang berkaitan dengan kegiatan
penentuan kebijakan, pengarahan, dan pengawasan kegiatan perusahaan agar dapat
berhasil guna (efektif) dan berdaya guna (efesien).
4. Fungsi Keuangan
Fungsi keuangan adalah fungsi yang berkaitan dengan keuangan atau penyediaan
dana yang diperlukan perusahaan.
Dari fungsi-fungsi pokok kegiatan perusahaan tersebut maka dalam perusahaan
manufaktur dalam proses produksi dikelompokkan menjadi biaya produksi, biaya
pemasaran, biaya administrasi dan umum, dan biaya keuangan.
1. Biaya Produksi adalah biaya digunakan untuk proses produksi atau biaya untuk
kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Biaya produksi
dikelompokkan menjadi:
a. Biaya bahan baku
Untuk membahas biaya bahan baku, lebih dahulu dibahas barang yang
dikonsumsi dalam perusahaan. Barang yang dikonsumsi perusahaan dapat
digolongkan ke dalam bahan (material) dan barang yang bukan barang. Bahan
adalah barang yang akan diproses/diolah menjadi produk jadi atau barang yang
akan merupakan produk jadi, misalnya suplies yang daapt dipakai di pabrik
maupun non pabrik, suku cadang yang diapakai di pabrik untuk perbaikan mesin
merupakan barang yang bukan bahan sehingga tidak merupakan bagian produk
jadi, pada pabrik kertas bahan bakar untuk diesel tenaga listrik adalah barang
bukan bahan baku dan tidak merupakan bagian kertas yang dihasilkan.
Bahan dapat digolongkan ke dalam bahan baku (direct material) dan bahan
penolong atau bahan pembantu (indirect material). Bahan baku adalah bahan

6
yang akan diolah menjadi produk jadi dan pemakaiannya dapat diidentifikasikan
atau dilacak jejaknya atau merupakan bagian integral pada produk tertentu. Biaya
bahan baku adalah harga perolehan dari bahan baku yang dipakai di dalam
pengolahan produk.
Bahan penolong adalah bahan yang akan diolah menjadi bagian produk jadi
tetapi pemakaiannya tidak dapat diidentifikasikan atau diikuti jejaknya atau
manfaatnya pada produk jadi. Biaya bahan penolong adalah harga perolehan
bahan penolong yang dipakai di dalam pengolahan produk. Dalam menghitung
harga pokok produk, baiya bahan penolong diperlakukan sebagai elemen baiya
overhead pabrik. Contoh : Pada perusahaan meubel, papan kayu, pipa besi, spon,
adalah bahan baku. Sedangkan dempul, paku, plamir, plitur adalah bahan
penolong.
b. Biaya tenaga kerja langsung
Untuk membahas biaya tenaga kerja langsung perlu diketahui tentang tenaga
kerja. Tenaga kerja adalah semua karyawan perusahaan yang memberikan jasa
kepada perusahaan. Dalam melaksanakan karyanya, dapat digolongkan sesuai
dengan fungsi dimana karyawan bekerja, yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran,
fungsi administrasi dan umum, dan fungsi keuangan. Biaya tenaga kerja adalah
semua balas jasa (teken prestasi) yang diberikan oleh perusahaan kepada semua
karyawan. Sesuai dengan fungsi dimana karyawan tersebut bekerja, biaya tenaga
kerja dapat digolongkan ke dalam biaya tenaga kerja pabrik/produksi, biaya
tenaga kerja pemasaran, biaya tenaga kerja administrasi dan umum. Biaya tenaga
kerja di pabrik digolongkan ke dalam biaya tenaga kerja langsung dan biaya
tenaga kerja tidak langsung.
Biaya tenaga kerja langsung (direct labor) adalah balas jasa yang diberikan
kepada karyawan pabrik yang manfaatnya dapat diidentifikasikan atau diikuti
jejaknya pada produk tertentu yang dihasilkan perusahaan.
Biaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor) adalah balas jasa yang
diberikan kepada karyawan, akan tetapi manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan
atau diikuti jejaknya pada produk tertentu yang dihasilkan perusahaan.
c. Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik (factory overhead cost) adalah biaya produksi selain
biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang elemennya dapat
digolongkan ke dalam :

7
1) Biaya bahan penolong
2) Biaya tenaga kerja tidak langsung
3) Penyusutan dan amortisasi aktiva tetap pabrik
4) Reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap pabrik
5) Biaya listrik, air pabrik
6) Biaya asuransi pabrik
7) Biaya overhead lain-lain
Apabila perusahaan memiliki departemen pembantu di dalam pabrik, semua
biaya departemen pembantu merupakan elemen biaya overhead pabrik.
2. Biaya Pemasaran, yaitu biaya dalam rangka penjualan produk selesai sampai
dengan pengumpulan piutang menjadi kas. Biaya ini meliputi biaya untuk
melaksanakan: fungsi penjualan, fungsi penggudangan produk selesai, fungsi
pengepakan dan pengiriman, fungsi advertensi, fungsi pemberian kredit dan
pengumpulan piutang, fungsi pembuatan faktur atau administrasi penjualan.
3. Biaya Administrasi dan Umum, yaitu biaya yang berhubungan dengan fungsi
administrasi dan umum. Biaya ini terjadi dalam rangka penentuan kebijakan,
pengarahan, dan pengawasan kegiatan perusahaan secara keseluruhan. Termasuk
dalam biaya ini gaji pimpinan tertinggi perusahaan, personalia, sekretariat,
akuntansi, hubungan masyarakat, keamanan dan sebagainya.
4. Biaya Keuangan, yaitu semua biaya yang terjadi dalam melaksanakan fungsi
keuangan, misalnya biaya bunga.

C. Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan


Pengumpulan biaya produksi dalm suatu perusahaan dipengaruhi oleh
karakteristik kegiatan produksi perusahaan tersebut. Oleh karena itu sebelum
dibahas metode harga pokok pesanan, perlu diuraikan lebih dahulu karakteristik
kegiatan usaha perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan yang
berpengaruh terhadap metode pengumpulan biaya produksi.3
Karakteristik dari metode harga pokok pesanan adalah sebagai berikut:4
a) Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan spesifikasi
pemesan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok produksinya secara

3
https://akupecintaakuntansi.blogspot.com/2018/03/karakteristik-metode-harga-pokok-pesanan.
html?m=1
4
Mulyadi, Akuntansi Biaya, Edisi Kelima, Cetakan Kesebelas, 38.

8
individual.
b) Biaya produksi harus digolongkan berdasarkan hubungan dengan produk
menjadi dua kelompok berikut ini: biaya produksi langsung dan biaya produksi
tidak langsung.
c) Biaya prodkusi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung, sedangkan biaya produksi tidak langsung disebut dengan istilah overhead
pabrik
d) Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok produksi pesanan
tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya overhead
pabrik diperhitungkan kedalam harga pokok pesanan berdasarkan tarif yang
ditentukan dimuka.
e) Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi
dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan
tersebut dengan jumlah unit produk yang dihasilkan dalam pesanan yang
bersangkutan.
Disamping itu juga, metode pengumpulan biaya produksi tergantung dari
sifat pengolahan produk. Pengolahan produk dibedakan menjadi 2 golongan, yaiui:
pengolahan produk berdasarkan pesanan dan pengolahan produk yang merupakan
produksi massa. Oleh karena itu metode pengumpulan biaya produksi dibedakan
menjadi dua, yaitu:
□ Metode Harga Pokok Pesanan (Job order cost method)
□ Metode Harga Pokok Proses (Process cost method)
Perbedaan Karakteristik Metode Harga Pokok Proses dan Harga Pokok
Pesanan Karakteristik kedua metode tersebut berkaitan dengan karakteristik proses
pengolahan produknya, yaitu:
Perusahaan yang Perusahaan yang
berproduksi massa (proses) berproduksi atas dasar
pesanan.

Proses pengelolahan Terus menerus (continue) Terputus-putus


produk (intermitten)
Produk yang dihasilkan Prosuk standar Tergantung spesifikasi
pemesan
Produksi ditunjukkan Mengisi persediaan Memenuhi pesanan

9
untuk
Contoh perusahaan Perusaahan kertas, semen, Perusahaan, percetakan,
tekstil dll. mebel, kontraktor, dll.

Dari penjelasan tabel diatas, maka perusahaan yang produksinya berdasarkan


pesanan mengolah bahan baku menjadi produk jadi berdasarkan pesanan dari luar
atau dari dalam perusahaan. Karakteristik perusahaan tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Proses pengolahan produk jadi secara terputus-putus. Jika pesanan yang satu
selesai dikerjakan, proses produksi dihentikan, dan mulai dengan pesanan
berikutnya.
2. Produk dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan.
Dengan demikian pesanan yang satu dapat berbeda dengan pesanan yang lain.
3. Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan, bukan untuk memenuhi persediaan
di gudang.
Sedangkan perbedaan karakteristik kedua metode tersebut berkaitan dengan
karakteristik proses pengolahan produknya, yaitu:

Merode Harga Pokok Proses Metode Harga Pokok Pesanan


Biaya produksi Setiap bulan atau periode Untuk setiap pesanan
dikumpulkan penentuan harga pokok
produk
Harga pokok per Pada akhir bulan/periode Apabila pesanan telah selesai
satuan produk penentuan harga pokok diproduksi
dihitung produk
Rumus perhitungan Jumlah biaya produksi yang Jumlah biaya produksi yang
harga pokok per telah dikeluarkan selama telah dikeluarkan untuk
satuan bulan/periode tertentu dibagi pesanan tertentu dibagi dengan
dengan jumlah satuan produk jumlah satuan produk yang
yang dihasilkan selama diproduksi dalam pesanan
bulan/periode yang yang bersangkutan.
bersangkutan.

10
Dari penjelasan tabel diatas, maka karakteristik usaha perusahaan yang
produksinya berdasarkan pesanan tersebut diatas berpengaruh terhadap
pengumpulan biaya produksinya. Metode pengumpulan biaya produksi dengan
metode harga pokok pesanan yang digunakan dalam perusahaan yang produksinya
berdasarkan pesanan memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Perusahaan memproduksi berbagai macam produk yang sesuai dengan
spesifikasi pemesan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok
produksinya secara individual.
2. Biaya produksi harus digolongkan berdasarkan hubungannya dengan produk
menjadi dua kelompok yaitu biaya produksi langsung dan produksi tidak langsung.
3. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga
kerja tidak langsung sedangkan biaya produksi tidak langsung yaitu biaya overhead
pabrik.
4. Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok produksi secara
pesanan tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya
overhead pabrik diperhitungkan ke dalam harga pokok pesanan berdasarkan tarif
yang ditentukan dimuka.
5. Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi
dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan
tersebut dengan jumlah unit produk yang dihasilkan dalam pesanan yang
bersangkutan.

D. Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi Per Pesanan


Manfaat dari penentuan harga pokok produksi secara garis besar adalah sebagai
berikut :5
1. Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan
Pada perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan memproses produknya
tergantung oleh keinginan pemesan. Oleh karena itu harga jual yang akan dibebankan
kepada pemesan harus sesuai berdasarkan besarnya biaya produksi yang dikeluarkan.
Cara untuk menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan adalah
sebagai berikut:

5
Mulyadi, Akuntansi Biaya,(Yogyakarta:BPFE-UGM,2007).

11
KETERANGAN JUMLAH
Taksiran biaya produksi untuk pesanan Rp. XXX
Taksiran biaya Non produksi yang dibebankan kepada pemesan Rp. XXX +
Taksiran total biaya pesanan Rp. XXX
Laba yang diinginkan Rp. XXX +
Taksiran harga jual yang dibebankan kepada pemesan Rp. XXX
Keterangan:
Taksiran biaya produksi = taksiran biaya bahan baku + taksiran biaya tenaga kerja
langsung + taksiran biaya overhead pabrik

2. Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan.


Didalam pasar, harga jual produk terkadang telah disepakati pemesan sehingga
manajemen harus memutuskan menerima atau menolak pesanan. Untuk mengambil
keputusan itu maka manajemen memerlukan informasi tentang harga pokok pesanan
yang akan diterima. Tanpa adanya informasi tentang harga pokok pesanan tersebut,
manajemen tidak dapat mengetahui atau setidaknya memperkirakan apakah
perusahaan dapat memperoleh laba atau tidak.

Rumus total harga pokok:


KETERANGAN JUMLAH
Taksiran total biaya produksi Rp. XXX
Taksiran total biaya non produksi Rp. XXX +
(taksiran biaya administrasi & umum + taksiran biaya pemasaran)
Taksiran total harga pokok pesanan Rp. XXX

3. Memantau realisasi biaya produksi


Memantau realisasi biaya produksi sangat diperlukan ketika manajemen telah
mengambil suatu keputusan dengan menerima atau tidak menerima pesanan. Oleh
karena itu dalam memantau realisai biaya produksi didalam akuntansi biaya
digunakan untuk mengumpulkan informasi biaya produksi tiap pesanan yang diterima
untuk memantau apakah proses produksi untuk memenuhi pesanan telah sesuai
dengan perkiraan sebelumnya.

12
KETERANGAN JUMLAH
Biaya bahan baku sesungguhnya Rp. XXX
Biaya tenaga kerja sesungguhnya Rp. XXX
Taksiran biaya overhead pabrik Rp. XXX +
Total biaya produksi sesungguhnya Rp. XXX

4. Menhitung laba atau rugi pesanan


Dalam menjual suatu produk pasti setiap perusahaan dapat memperkirakan laba
atau rugi yang akan didapat oleh perusahaan dengan cara menghitung laba atau rugi
pesanan tersebut. Informasi tersebut diperlukan manajemen untuk mengetahui
kontribusi pesanan dalam menutup biaya non produksi dan menghasilkan laba atau
rugi.
KETERANGAN DEBIT KREDIT
Harga yang dibebankan kepada pemesan Rp. XXX
Biaya produksi pesanan tertentu:
Biaya bahan baku sesungguhnya Rp. XXX
Biaya tenaga kerja langsung sesungguhnya Rp. XXX
Taksiran biaya overhead pabrik Rp. XXX +
Total biaya produksi pesanan Rp. XXX -
Laba bruto Rp. XXX

5. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses
yang disajikan dalam neraca
Dalam mempertanggungjawabkan keuangan periodik, Manajemen harus
membuat laporan keuangan berupa neraca dan laporan rugi laba dimana didalam
neraca harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan,
manajemen perlu membuat catatan biaya produksi tiap pesanan terlebih dahulu.

E. Metode Harga Pokok Pesanan Full Costing


Metode harga pokok pesanan dipergunakan oleh perusahaan yang sekaligus
mengerjakan beberapa pekerjaan yang berbeda-beda masing-masing dibuat

13
berdasarkan spesifikasi permintaan si pemesan. Pada cara ini biaya untuk
masing-masing pekerjaan harus dipisahkan dengan jelas agar dapat ditetapkan dengan
tepat besarnya biaya masing-masing produk.
Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan
harga pokok produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi
untuk pesanan tersebut dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang
bersangkutan.6
Metode harga pokok pesanan adalah metode yang digunakan untuk menghitung
harga pokok pesanan pada suatu perusahaan. Full Costing, merupakan metode
penentuan harga pokok produksi, yang membebankan seluruh biaya produksi, yang
terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik,
baik yang berperilaku tetap maupun variabel kepada produk.7
1.Pembelian Bahan Baku dan Bahan Penolong
Bahan baku dan bahan penolong dibeli oleh bagian pembelian.Bahan tersebut
kemudian disimpan dalam gudang menani saatnya dipakai dalam proses produksi
untuk memenuhi pesanan tersebut.
2.Pemakaian Bahan Baku dan Penolong dalam Produksi
Untuk dapat mencatat bahan baku yang digunakan dalam setiap pesanan,
perusahan menggunakan dokumen yang disebut bukti permintaan dan pengeluaran
barang gudang.
3.Pencatatan Biaya Tenaga Kerja
Pencatatan biaya tenaga kerja dilakukan melalui 3 tahap berikut ini:
 Pencatatan biaya tenaga kerja yang terutang oleh perusahaan
 Pencatatan distribusi biaya tenaga kerja
 Pencatatan pembayaran gaji dan upah
4.Pencatatan Biaya Overhead Pabrik
Pencatatan biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk berdasarkan
tarif yang ditentukan dimuka dan pencatatan biaya overhead pabrik yang
sesungguhnya terjadi. Jika dalam suatu periode biaya overhead pabrik sesungguhnya
berbeda dengan yang dibebankan tersebut, akan terjadi pembebanan overhead lebih
(Overapplied Factory Overhead) atau pembebanan biaya overhead kurang

6
Mulyadi, Akuntansi Biaya, edisi kelima, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN,2009) 35.
7
Mulyadi, Akuntansi Biaya, Edisi Kelima, Cetakan 7, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN,
Yogyakarta:Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN..2005), 17.

14
(Underapplied Factory Overhead). Jika semua produk yang diolah dalam periode
tersebut belum laku dijual, maka pembebanan biaya overhead pabrik lebih atau
kurang tersebut digunakan untuk mengurangi atau menambah harga pokok produk
yang masih dalam persediaan tersebut (baik yang berupa persediaan dalam proses
ataupun barang jadi). Namun jika dalam suatu periode akuntansi tidak terjadi
pembebanan overhead lebih atau kurang, maka biaya overhead pabrik tetap tidak
mempunyai pengaruh terhadap perhitungan laba/rugi sebelum produknya laku dijual.
5.Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi
Pesanan yang telah selesai diproduksi ditransfer kebagian gudang oleh bagian
produksi.Harga pokok pesanan yang telah diproduksi ini dapat dihitung dari informasi
biaya yang dikumpulkan dalan kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan.
6.Pecatatan Harga Pokok dalam Proses
7.Pencatatan Harga Pokok Produk yang Dijual
Harga pokok produk yang diserahkan kepada pemesan dicatat dalam rekening
Harga pokok penjualan dan rekening persediaan produk jadi.
8.Pencatatan Pendapatan Penjualan Produk
Pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk kepada pemesan dicatat dengan
mendebit rekening piutang dagang dan mengkredit rekening hasil penjualan.

15
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan
Metode harga pokok pesanan adalah suatu metode pengumpulan biaya produksi
untuk menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang menghasilkan produk
atas dasar pesanan. Tujuan dari penggunaan metode harga pokok pesanan adalah
untuk menentukan harga pokok produk dari setiap pesanan baik harga pokok secara
keseluruhan dari tiap-tiap pesanan maupun untuk per satuan.

16
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi, Akuntansi Biaya, Edisi Kelima, Cetakan Kesebelas, Yogyakarta: UPP STIM
YKPN, 2012.
https://akupecintaakuntansi.blogspot.com/2018/03/karakteristik-metode-harga-pokok-
pesanan. html?m=1
Herlina, Analisis Harga Pokok Pesanan Meubel dengan Metode Full Costing pada
Usaha Moulding Anugrah Kaltim di Loa Janan. Skripsi, Universitas
Mulawarman.2010.
Supriyono, Akuntansi Biaya Pengumpulan Biaya Dan Penentuan Harga Pokok, Buku
Dua, Edisi Kedua, Cetakan Keduabelas, Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM,
Yogyakarta.2012.

17

Anda mungkin juga menyukai