Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH METODE HARGA POKOK PROSES

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

Fitri Qalbi Ilyas (A021171003)

Nur Annisa Muthmainnah (A021171537)

Irfan Ripaldi Nugraha (A031171032)

Kiran Salsabiah (A031171321)

Andi Adrian Fadel Muhammad (A031171509)

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS


UNIVERSITAS HASANUDDIN

TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


karena atas rahmat dan nikmat yang telah dilimpahkan kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Metode
Harga Pokok Proses”.
Terselesainya makalah ini tidak lepas dari dukungan beberapa pihak
yang telah memberikan kepada penulis berupa motivasi, baik materi
maupun moril. Oleh karena itu, penulis bermaksud mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu semua kritik dan saran dari manapun
datangnya penyusun sangat harapkan. Karena seperti kata pepatah “Tiada
gading yang tak retak , maka tiada manusia yang diciptakan sempurna”.
Sehingga lebih dan kurangnya penyusun mohon maaf yang sebesar-
besarnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Makassar, 22 Oktober 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1. Latar Belakang .................................................................................................... 1

2. Rumusan Masalah ............................................................................................... 1

3. Tujuan Penulisan ................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................ Error! Bookmark not defined.

A. Pengertian Metode Harga Pokok Proses ........... Error! Bookmark not defined.

B. Karakteristik Metode Harga Pokok Proses ......................................................... 2

C. Sistem pembebnan Biaya pada metode Harga Pokok Proses ............................. 2

D. Tahap-tahap Perhitungan Biaya Menurut Harga Pokok Proses .......................... 8

E. Perbedaan Metode Harga pokok Proses dan Pesanan....................................... 10

BAB III PENUTUP .................................................................................................... 12

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 12

B. SARAN ............................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Metode harga pokok proses yang merupakan metode pengumpulan biaya
produksi yang digunakan oleh perusahaan yang mengolah produknya
secara masal. Di dalam metode ini,biaya produksi dikumpulkan untuk
setiap proses selama jangka waktu tertentu, dan biaya produksi
persatuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi dalam
proses tertentu, selama periode tertentu dengan jumlah satuan produk
yang dihasilkan dari proses tersebut selama jangka waktu yang
bersangkutan.
Dengan adanya proses ini, maka dapat menentukan harga pokok
persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam
neraca.Padasaatmanajemen dituntut untuk membuat peertanggung
jawaban laporan periodek, manajemen harus menyajikan laporan
keuangan berupa neraca dan lapora laba rugi. Metode harga pokok proses
produk diolah melalaui satu departemen produksi dan lebih dari satu
departemen produksi.
2. Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan Metode Harga Pokok Proses?


b. Bagaimana Karakteristik Metode Harga Pokok Proses ?
c. Bagaimana Sistem Pembebanan Biaya pada metode Harga Pokok
Proses ?
d. Bagaimana Penggolongan biaya dan jurnal akuntansi pada metode
harga pokok proses ?
e. Bagaimana Tahap perhitungan biaya menurut harga pokok proses ?

3. Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui pengertian dari metode harga pokok proses


b. Untuk mengetahui karakteristik dari metode harga pokok proses
c. Untuk mengetahui Sistem pembebanan biaya pada metode harga
pokok proses
d. Untuk Mengetahui penggolongan biaya dan jurnal akuntansi pada
metode harga pokok proses
e. Untuk mengetahui Tahap perhitungan biaya menurut harga pokok
proses

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN METODE HARGA POKOK PROSES

Metode harga pokok proses adalah metode pengumpulan biaya produksi melalui
departemen produksi atau pusat pertanggungjawaban biaya, yang umumnya
diterapkan pada perusahaan yang menghasilkan produk atau massa.

B. KARAKTERISTIK METODE HARGA POKOK PROSES

1. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama


2. Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi yang
berisi rencana produksi produk standar untuk jangka waktu tertentu
3. Proses produksinya berlangsung sacara terus – menerus
4. Produk yang dihasilkan bersifat produk standar.
5. Tujuan produksi adalah untuk persediaan yang selanjutnya untuk dijual
6. Tidak tergantung kepada spesifikasi pembeli.

C. Sistem Pembebanan Biaya pada Metode Harga Pokok Proses


Dalam metode harga pokok pesanan, pembebanan biaya dapat
menggunakan sistem sebagai berikut:

1. Semua elemen biaya dibebankan berdasarkan biaya sesungguhnya


terjadi. Untuk pembahasan selanjutnya sistem ini yang dipakai sebagai
dasar pembahasan.
2.Biaya bahan dan biaya tenaga kerja dibebankan berdasarkan biaya
sesungguhnya yang terjadi, akan tetapi untuk biaya overhead bibebankan
atas dasar tarif yang ditentukan dimuka (seperti pada metode harga
pokok pesanan). Metode ini dipakai jika kondisi di perusahaan adalah:
-Perusahaan menghasilkan beberapa jenis produk.
-Produksi tidak stabil dari waktu ke waktu.
-Elemen biaya overhead merupakan elemen biaya yang relative tinggi.
3. Semua elemen biaya dibebankan pada produk atas dasar harga pokok
ditentukan dimuka. Metode ini baik terutama untuk perencanaan,
pengambilan keputusan, dan pengendalian biaya.

D. Penggolongan Biaya dan Jurnal Akuntansi Pada Metode Harga Pokok


Proses
Dalam metode harga pokok proses, biaya produksi digolongkan menjadi:

1. Biaya Bahan

2
Dalam metode harga pokok pesanan tidak diadakan pemisahan antara
bahan baku dan bahan penolong, hal ini disebabkan produk yang dihasilkan
bersifat homogin dan bentuknya standar, Sehingga setiap satuan produk yang
sama menikmati bahan yang relatif sama.

Kartu buku besar pembantu persediaan dibuat untuk setiap jenis bahan,
permintaan oleh setiap departemen yang menggunakan bahan digunakan
dokumen Bon Permintaan Bahan dan pemakaian bahan di dalam produksi oleh
setiap departemen harus dibuatkan Laporan Pemakaian Bahan yang akan
dipakai dasar menyusun Laporan Harga Pokok Produksi.

Jurnal yang digunakan untuk pemakaian bahan adalah:

Barang Dalam Proses – Biaya Bahan xx

Persediaan Bahan xx

2. Biaya Tenaga Kerja

Dalam metode harga pokok pesanan tidak dipisahkan antara biaya tenaga
kerja langsung dengan biaaya tenaga kerja tak langsung. Berdasarkan Daftar gaji
dan Upah, maka dibuat jurnal sebagai berikut:

Barang Dalam Proses – Biaya Tenaga Kerja xx

Biaya Gaji dan Upah xx

Apabila produk diolah melalui beberapa departemen, semua biaya tenaga


kerja pada departemen produksi digolongkan sebagai biaya tenaga kerja,
sedangkan biaya tenaga kerja departemen pembantu diperlakukan sebagai
elemen biaya overhead pabrik.

3. Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik pada metode harga pokok proses adalah semua
biaya produksi didepartemen produksi selain biaya bahan dan biaya tenaga
kerja, ditambah biaya yang terjadi di departemen pembantu.

Jika biaya overhead terjadi, maka dilakukan jurnal sebagai berikut:

Biaya Overhead Pabrik xx

Kas xx

3
Persediaan Supplies Pabrik xx

Persediaan Suku Cadang xx

Persekot Biaya xx

Akumulasi Penyusutan xx

Hutang Biaya xx

Pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk dibuat jurnal sebagai


berikut:

Barang Dalam Proses – Biaya Overhead Pabrik xx

Biaya Overhead Pabrik xx

4
D. Penerapan Pencatatan Akuntansi Pada metode Harga Pokok proses
1. Pengolahan Produk Dalam Satu tahap/departemen (tanpa ada produk hilang
dalam Proses)
2. Pengolahan Produk lebih dari Satu tahap/departemen (ada produk hilang
dalam Proses)
Ada dua metode perlakuan produk hilang didalam proses, yaitu:
a. Produk hilang dianggap terjadi awal proses
Apabila produk hilang dianggap terjadi pada awal proses karakteristik
pengaruhnya terhadap perhitungan harga pokok sebagai berikut:
Produk hilang awal proses dianggap tidak menikmati biaya produksi pada
departemen atau tahap dimana produk hilang.
Dalam perhitungan produksi ekuivalen, produk hilang awal proses tidak
dimasukkan ekuivalen produksi.
Produk hilang awal proses tidak dibebani harga pokok.
Produk hilang awal proses yang terjadi pada departemen lanjutan
mengakibatkan harus dilakukan penyesuaian harga pokoksatuan yang diterima
dari departemen sebelumnya, oleh karena pemikul biaya jumlahnya berkurang
dan jumlah total biaya sama maka harga pokok satuan dari departemen
sebelumnya menjadi lebih besar.
b. Produk hilang dianggap terjadi akhir proses
Apabila produk hilang dianggap terjadi pada akhir proses, karakteristik
pengaruhnya terhadap perhitungan harga pokok sebagai berikut:
o Produk hilang awal proses dianggap telah menikmati biaya
produksi pada departemen atau tahap dimana produk hilang.
o Dalam perhitungan produksi ekuivalen, produk hilang awal proses
dimasukkan ekuivalen produksi.
o Produk hilang akhir proses diperhitungkan harga pokok, harga
pokok pokok produk hilang tersebut dibebankan kepada produk
selesai yang dipindahkan ke departemen berikutnya atau ke
gudang produk selesai.
o Dengan pembebanan harga pokok produk hilang akhir proses
kepada harga pokok produk selesai, mengakibatkan jumlah total
harga pokok prodk selesai menjadi lebih besar, oleh karena
pemikul harga pokok jumlahnya tidak bertambah yaitu sebesar
produk selesai maka harga pokok satuan yang dipindahkan ke
gudang produk selesai atau ke departemen berikutnya ikut
bertambah.
2. Pengolahan Produk lebih dari Satu tahap/departemen (ada produk dalam
Proses dalam awal periode)

5
Produk dalam proses pada awal periode berasal dari produk dalam
proses pada akhir periode sebelumnya dan telah menikmati harga pokok pada
periode sebelumnya sesuai dengan departemen di mana produk masih dalam
proses. Apabila produk dalam proses awal berada dalam departemen pertama
harga pokok yang telah dinikmati meliputi biaya bahan, biaya tenaga kerja, dan
biaya overhead pabrik departemen pertama. Sedangkan barang dalam proses
pada departemen lanjutan telah menikmati harga pokok dari departemen
sebelumnya ditambah harga pokok yang telah dinikmati pada departemen
lanjutan tersebut.

Untuk menentukan besarnya harga pokok, perlakuan harga pokok produk


dalam proses awal periode dapat dipakai tiga metode, yaitu:
a. Metode harga pokok rata-rata
Perlakuan produk dalam proses awal dengan metode harga pokok rata-
rata memiliki karakteristik sebagai berikut:
(1) Setiap elemen harga pokok produk dalamproses awal digabungkan dengan
elemen biaya yang terjadi dalam periode yang bersangkutan.
(2) Oleh karena setiap elemen haraga pokok produk dalam proses digabungkan
dengan biaya periode yang bersangkutan, harga pokok produk dalam proses
awal harus dipecah kembali ke dalam setiap elemen biaya.
(3) Besarnya produksi ekuivalen dapat dihitung sebesar jumlah produk selesai
ditambah jumlah produk dalam proses akhir.
(4) Besarnya harag pokok satuan untuk setiap elemen biaya dihitung dengan
cara membagi jumlah total elemen biaya yang bersangkutan setelah digabung
jumlah produksi ekuivalen dari elemen biaya yang bersangkutan.
(5) Tidak dibedakan asal dari produk selesai dan produk dalam proses akhir
apakah dari produk dalamproses awal atau dari produk yang baru dimasukkan
dalam proses.
b. Metode harga pokok pertama masuk pertama keluar
Perlakuan produk dalam proses awal dengan metode harga pokok
pertama masuk pertama keluar memiliki karakteristik sebagai berikut:
(1) Proses produksi dianggap untuk menyelesaikan produk dalam proses awal
menjadi produk selesai, baru kemudian untuk mengolah produk yang baru
masuk proses yang sebagian akan menjadi bagian produk selesai yang disebut
current production dan sisanya merupakan produk dalam proses akhir periode.
(2) Setiap elemen harga pokok produk dalam proses awal tidak digabungkan
degan elemen biaya yang terjadi dalam periode yang bersangkutan.
(3) Harga pokok produk dalam proses pada awal periode tidak perlu dipecah
kebali menurut elemennya ke dalam setiap elemen biaya.

6
(4) Besarnya produksi ekuivalen adalah sebesar jumlah produk dalam proses
awal dikalikan tingkat penyelesaian yang masih diperlukan untuk
menyelesaikan menjadi produk selesai, ditambah produksi current atau produk
yang baru masuk proses produksi tersebut dan dapat diselesaikan pada periode
itu juga, ditambah produk dalam proses akhir dikalikan tingkat penyelesaian
yang sudah dinikmati.
(5) Besarnya harga pokok persatuan setiap elemen biaya dihitung sebesar
elemen biaya yang terjadi pada periode yang bersangkutan dibagi jumlah
produksi ekuivalen dari elemen biaya yang bersangkutan.
(6) Harga pokok produk selesai dipisahkan menjadi dau golongan,
pertama,produk selesai yang berasal dari produk dalam proses awal, kedua,
produk selesai yang berasal dari produksi current.
c. Metode harga pokok terakhir masuk pertama keluar
Perlakuan produk dalam proses awal dengan metode harga pokok
tearakhir masuk pertama keluar memiliki karakteristik sebagai berikut:
o Proses produksi dianggap untuk menyelesaikan produk yang baru
masuk pada periode yang bersangkutan, apabila semua produk
yang baru masuk proses sudah dapat diselesaikan kemudian untuk
mengolah produk dalam proses awal. Apabila produk yang baru
masuk belum dapat diselesaikan secara keseluruhan berarti
terdapat kenaikan jumlah produk dalam proses pada akhir periode,
maka harga pokok produk awal periode akan diserap oleh harga
pokok produk dalam proses akhir periode.
o Setiap elemen harga pokok produk dalam proses awal periode
tidak perlu digabungkan dengan setiap elemen biaya yang terjadi
pada periode bersangkutan.
o Besarnya harga pokok persatuan setiap elemen biaya dihitung
dengan cara membagi elemen biaya tertentu yang terjadi pada
periode yang bersangkutan dengan produksi ekuivalen biaya yang
bersangkutan.
o Dibedakan asal darri produk selesai atau produk dalam proses
akhir dari produk yang baru masuk proses dengan yang berasal
dari produk dalam proses awal.

E. TAHAP-TAHAP PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN HARGA


POKOK PROSES

Dokumen utama pada sistem perhitungan biaya berdasarkan proses secara


umum adalah laporan biaya produksi. Laporan biaya produksi meringkas jumlah
unit fisik dan unit ekuivalen dari satu departemen, biaya yang dikeluarkan
selama periode bersangkutan, serta biaya yang dibebankan ke unit yang selesai
ditransfer maupun persediaan akhir barang dalam proses.

7
Penyusunan laporan biaya produksi meliputi lima tahapan yaitu :

1. Menganalisis arus fisik dari unit produksi


Menentukan jumlah unit di awal proses pekerjaan, yang jumlah unit
mulai ke produksi (atau diterima dari departemen sebelumnya), jumlah
unit selesai, dan jumlah unit dalam mengakhiri persediaan dalam proses.
Analisis unit fisik meliputi akuntansi untuk kedua input dan unit output.
Unit Masukan termasuk persediaan barang dalam proses dan semua unit
yang masuk departemen produksi selama periode akuntansi. Unit
keluaran termasuk unit yang lengkap dan ditransfer keluar dari bagian
produksi dan unit dalam persediaan barang dalam proses berakhir.

2. Menghitung Unit Ekuivalen untuk Setiap Biaya Produksi


Tujuan dari perhitungan unit setara dengan produksi untuk bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik adalah untuk
mengukur kerja total pengeluaran produksi selama akuntansi periode.
Unit fisik sebagian lengkap diubah menjadi jumlah setara seluruh unit.

3. Menentukan Total Biaya Untuk Setiap Elemen Biaya Produksi


Biaya produksi total untuk setiap elemen biaya (bahan, tenaga kerja, dan
overhead) termasuk saat ini biaya yang dikeluarkan dan biaya persediaan
unit dalam proses awal. Besarnya biaya ini diperoleh dari permintaan
resmi materi, kartu waktu kerja, dan lembar alokasi biaya overhead
pabrik. Biaya produksi total untuk setiap elemen biaya juga disebut total
biaya untuk menjelaskan. Total biaya yang ditentukan pada langkah
ketiga harus setuju dengan total biaya ditugaskan pada langkah 5

4. Menghitung Biaya Per Unit Ekuivalen Untuk Setiap Elemen Biaya


produksi
Tujuan dari komputasi bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead pabrik per ekuivalen unit produksi adalah untuk memiliki
produk yang tepat biaya dan penentuan pendapatan untuk periode
akuntansi, yang meliputi unit baik lengkap dan tidak lengkap.

5. Membedakan Total Biaya Produksi Ke Unit Yang telah Selesai dan


persediaan Akhir Barang dalam proses
Tujuan dari laporan biaya produksi untuk menentukan biaya produksi
total yang dikeluarkan untuk unit diselesaikan selama periode dan unit
yang masih dalam proses pada akhir.

Pada umumnya perusahaan membagi laporan biaya produksi lima tahap ini
kedalam tiga bagian :

8
(1) informasi jumlah produksi,

(2) penentuan biaya perunit,

(3) pembebanan biaya.

Bagian pertama mencakup tahap 1, yaitu menganalisis arus unit fisik, serta tahap
2, yaitu menghitung unit ekuivalen.

Bagian kedua mencakup tahap 3, yaitu menentukan total biaya yang akan
diperhitungkan, serta tahap 4 yaitu menghitung biaya per unit ekuivalen.

Bagian ketiga mencakup tahap 5 yaitu pembebanan total biaya produksi


(perhitungan total biaya).

F. PERBEDAAN METODE HARGA POKOK PROSES DENGAN METODE


HARGA POKOK PESANAN

1. Pengumpulan biaya produksi


Metode harga pokok pesanan mengumpulkan biaya produksi menurut
pesanan, sedangkan metode harga pokok proses mengumpulka biaya
produksi per departemen produksi per periode akuntansi
2. Perhitungan harga pokok produksi per satuan
metode harga pokok pesanan menghitung harga pokok produksi per
satuan dengan cara membagi total biaya yang dikeluarkan untuk pesanan
tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam pesanan
yang bersangkutan. Perhitungan ini dilakukan pada saat pesanan telah
selesai diproduksi. Metode harga pokok proses menghitung harga pokok
produksi per satuan dengan cara membagi total biaya produksi yang
dikeluarkan selama periode tertentu dengan jumlah satuan produk yang
dihasilkan selama periode yang bersangkutan. Perhitungan ini dilakukan
setiap akhir periode akuntansi ( biasanya akhir bulan)
3. Penggolongan biaya produksi
dalam metode harga pokok pesanan, biaya produksi harus dipisahkan
menjadi biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung.
Biaya produksi langsung dibebankan kepada produk berdasar biaya
sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya produksi tidak langsung
dibebankan kepada produk berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.
Didalam metode harga pokok proses, pembedaan biaya produksi
langsung dan biaya produksi tidak langsung seringkali tidak diperlukan,
terutama jika perusahaan hanya menghasilkan satu macam produk
( seperti perusahaan semen, pupuk, bumbu masak). Karena harga pokok

9
persatuan produk dihitung setiap akhir bulan, maka umumnya biaya
overhead pabrik dibebankan kepada produk atas dasar biaya yang
sesungguhnya terjadi.

4. Unsur biaya yang dikelompokkan dalam biaya overhead pabrik.


Dalam metode harga pokok pesanan, biaya overhead pabrik terdiri dari
biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung. Dalam metode
ini biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk atas dasar tariff
yang ditentukan dimuka. Di dalam metode harga pokok proses, biaya
overhead pabrik terdiri dari biaya produksi selain biaya bahan baku dan
bahan penolong dan biaya tenaga kerja ( baik yang langsung maupun
yang tidak langsung). Dalam metode ini biaya overhead pabrik
dibebankan kepada produk sebesar biaya yang sesungguhnya terjadi
selama periode akuntansi tertentu.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Metode harga pokok proses dietrapkan untuk mnegolah informasi biaya


produksi dalam perusahaan yang produksinya dilaksanakan secara massa.
Metode hraga pokok proses berbeda dengan metode hraga pokok
pesanan dalam hal pengumpulan biaya produksi, perhitungan harga
pokok per satuan, klasifikasi biaya produksi, pengelompokkan yang
dimasukkan dalam unsur biaya overhead pabrik.

B. SARAN

Menyadari bahwa penyusun masih jauh dari kata sempurna, kedepannya


Kami akan lebih fokus dan Lebih rinci dalam menjelaskan tentang
makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak dan tentunya
dapat di pertanggung jawabkan.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://fatwarislani.blogspot.com/2014/12/perhitungan-biaya-berdasarkan-proses/

http://handywatung.blogspot.com/2014/10/metode-harga-pokok-proses/

https://kimsuzy99.wordpress.com/2017/03/11/metode-harga-pokok-proses/

12

Anda mungkin juga menyukai