MK Akuntansi Manajemen
JURUSAN AKUNTANSI
2022/2023
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Harga Pokok Proses”.
Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu, kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi teknis maupun materi. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Harga Pokok Proses” ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
i
Daftar Isi
BAB V : Penutup
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 10
ii
BAB I
PERHITUNGAN HARGA POKOK PROSES
BAB II
PROSES PRODUKSI DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Total biaya produksi kemudian dibagi dengan jumlah unit produk yang dihasilkan untuk
mendapatkan harga pokok proses per unit. Pada akhirnya, perhitungan harga pokok
proses memberikan informasi penting bagi perusahaan untuk menentukan harga jual
produk yang sesuai dengan biaya produksi dan memperkirakan laba atau rugi dari
produksi produk tertentu.
BAB III
SISTEM PERHITUNGAN HARGA POKOK PROSES
BAB IV
METODE PERHITUNGAN HARGA POKOK PROSES
Rumusnya :
Harga Pokok Produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya
Overhead Pabrik
Contoh:
PT ABC memproduksi produk sabun mandi. Berikut adalah data produksi dan biaya
pada bulan Januari 2023:
Awal persediaan bahan baku = 500 kg @ Rp. 10.000/kg
Pembelian bahan baku = 2.000 kg @ Rp. 12.000/kg
Persediaan akhir bahan baku = 600 kg
Tenaga kerja langsung = Rp. 4.000.000
Biaya overhead pabrik = Rp. 1.500.000
Produksi sabun mandi = 1.500 kg
Hitunglah harga pokok produksi sabun mandi menggunakan metode FIFO pada
bulan Januari 2023.
6
Penyelesaian:
1. Perhitungan persediaan bahan baku:
Bahan baku yang tersedia = Awal persediaan bahan baku + Pembelian bahan
baku = 500 kg @ Rp. 10.000/kg + 2.000 kg @ Rp. 12.000/kg = Rp. 34.000.000
Bahan baku yang digunakan = Bahan baku yang tersedia - Persediaan akhir
bahan baku = Rp. 34.000.000 - (600 kg @ Rp. 12.000/kg) = Rp. 26.200.000
2. Harga pokok produksi:
Biaya bahan baku = Bahan baku yang digunakan = Rp. 26.200.000
Biaya tenaga kerja langsung = Rp. 4.000.000
Biaya overhead pabrik = Rp. 1.500.000
Harga Pokok Produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung +
Biaya Overhead Pabrik = Rp. 26.200.000 + Rp. 4.000.000 + Rp. 1.500.000 =
Rp. 31.700.000
Dengan demikian, harga pokok produksi sabun mandi pada bulan Januari 2023
menggunakan metode FIFO adalah Rp. 31.700.000.
Rumusnya :
(Biaya Bahan Baku Awal + Biaya Produksi) / Jumlah Unit Produksi) + (Persediaan
Akhir x Biaya Produksi Per Unit)
7
Contohnya:
PT. Sejahtera menggunakan metode LIFO dalam menghitung harga pokok
produksinya. Pada bulan Januari 2023, perusahaan tersebut memproduksi 10.000 unit
produk dengan biaya bahan baku awal sebesar Rp 50.000.000 dan biaya produksi
sebesar Rp 300.000.000. Harga pokok bahan baku yang dibeli pada bulan Januari
2023 adalah Rp 80.000.000 dan persediaan akhir pada bulan tersebut adalah 3.000
unit. Hitunglah harga pokok produksi per unit dengan menggunakan metode LIFO.
Penyelesaian:
1. Hitung jumlah unit produksi yang dihasilkan
Jumlah unit produksi = 10.000 unit
2. Hitung biaya bahan baku yang tersedia
Biaya bahan baku tersedia = Biaya bahan baku awal + Harga pokok bahan baku
yang dibeli
Biaya bahan baku tersedia = Rp 50.000.000 + Rp 80.000.000 = Rp 130.000.000
3. Hitung biaya produksi per unit
Biaya produksi per unit = (Biaya bahan baku tersedia + Biaya produksi) / Jumlah
unit produksi
Biaya produksi per unit = (Rp 130.000.000 + Rp 300.000.000) / 10.000 unit = Rp
43.000
4. Hitung persediaan akhir dalam biaya
Persediaan akhir dalam biaya = Persediaan akhir x Biaya produksi per unit
Persediaan akhir dalam biaya = 3.000 unit x Rp 43.000 = Rp 129.000.000
5. Hitung harga pokok produksi per unit
Harga pokok produksi per unit = (Biaya bahan baku awal + Biaya produksi) /
Jumlah unit produksi + Persediaan akhir dalam biaya / Jumlah unit produksi
Harga pokok produksi per unit = (Rp 50.000.000 + Rp 300.000.000) / 10.000 unit
+ Rp 129.000.000 / 10.000 unit = Rp 47.900
8
Contohnya:
Sebuah perusahaan memproduksi produk A melalui tiga departemen produksi.
Berikut adalah informasi biaya pada setiap departemen produksi dan biaya dalam
proses diakhir bulan:
Departemen Produksi 1: biaya langsung Rp 50.000 dan biaya overhead pabrik 80%
biaya langsung.
Departemen Produksi 2: biaya langsung Rp 70.000 dan biaya overhead pabrik 60%
biaya langsung.
Departemen Produksi 3: biaya langsung Rp 30.000 dan biaya overhead pabrik 40%
biaya langsung.
Biaya dalam proses diakhir bulan sebesar Rp 45.000.
Jumlah unit yang diproduksi selama bulan tersebut adalah 100 unit.
Penyelesaiannya :
Total Biaya Produksi = (50.000 + 80% x 50.000) + (70.000 + 60% x 70.000) +
(30.000 + 40% x 30.000) = 221.000
Total Biaya dalam Proses = 45.000
Total Unit yang Diproduksi = 100 unit
Harga Pokok Proses = (221.000 + 45.000) ÷ 100 = 2.660. Jadi, harga pokok proses
menggunakan metode Average Cost adalah Rp 2.660 per unit.
9
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Harga pokok proses adalah biaya total yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan untuk
menghasilkan produk tertentu dalam suatu periode. Biaya-biaya tersebut meliputi biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang diperlukan
untuk memproduksi produk tersebut. Harga pokok proses juga mencakup biaya-biaya
tambahan yang terkait dengan proses produksi, seperti biaya perawatan mesin, biaya
pengawasan produksi, dan biaya penyimpanan produk dalam proses. Perhitungan harga
pokok proses (Process Costing) adalah salah satu metode akuntansi manajemen untuk
menghitung biaya produksi secara bertahap dalam suatu proses produksi yang
kompleks. Sistem penghitungan HPP terdapat 3 (tiga) sistem, yakni Sistem Perhitungan
Harga Pokok Proses Berdasarkan Biaya Bahan Baku, Berdasarkan Biaya Tenaga Kerja
Langsung, Proses Berdasarkan Biaya Overhead Pabrik. Dan metode perhitungan HPP
terdapat 3 (tiga) cara, yakni Metode First-In, First-Out (FIFO), Metode Last-In, First-
Out (LIFO), dan Metode Average Cost (Rata-rata).
10
DAFTAR PUSTAKA
2023)
2023)
2023)
11