Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KELOMPOK

“Harga Pokok Proses”

MK Akuntansi Manajemen

Dosen Pengampu : Sri Anjarwati, SE., M.Ak.

Disusun oleh Kelompok II :

 Nur Rozak – 121192065


 Helma Lia – 121212010
 Muji Dwi Anggraeni – 121212013
 Neza Azkiah – 121221168

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS BISNIS DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS DIAN NUSANTARA

2022/2023
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Harga Pokok Proses”.

Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu, kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi teknis maupun materi. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Harga Pokok Proses” ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Jakarta, 09 April 2023

Penyusun

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ............................................................................................................... i


Daftar Isi ........................................................................................................................ ii

BAB I : PERHITUNGAN HARGA POKOK PROSES


A. Definisi Perhitungan Harga Pokok Proses ........................................................... 1
B. Tujuan Perhitungan Harga Pokok Proses ............................................................. 1
C. Manfaat Perhitungan Harga Pokok Proses ........................................................... 2

BAB II : PROSES PRODUKSI DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR


A. Tahapan Proses Produksi ..................................................................................... 3
B. Konsep Dasar Perhitungan Harga Pokok Proses .................................................. 3
C. Karakteristik Proses Produksi ............................................................................... 4

BAB III : SISTEM PERHITUNGAN HARGA POKOK PROSES


A. Sistem Perhitungan HPP Berdasarkan Biaya Bahan Baku .................................. 5
B. Sistem Perhitungan HPP Berdasarkan Biaya Tenaga Kerja Langsung ................ 5
C. Sistem Perhitungan HPP Berdasarkan Biaya Overhead Pabrik ........................... 5

BAB IV : Metode Perhitungan Harga Pokok Proses


A. Metode First-In, First-Out (FIFO)......................................................................... 6
B. Metode Last-In, First-Out (LIFO)......................................................................... 7
C. Metode Average Cost (Rata-rata).......................................................................... 9

BAB V : Penutup
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 11

ii
BAB I
PERHITUNGAN HARGA POKOK PROSES

A.Definisi Perhitungan Harga Pokok Proses


Harga pokok proses adalah biaya total yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan untuk
menghasilkan produk tertentu dalam suatu periode. Biaya-biaya tersebut meliputi biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang diperlukan
untuk memproduksi produk tersebut. Harga pokok proses juga mencakup biaya-biaya
tambahan yang terkait dengan proses produksi, seperti biaya perawatan mesin, biaya
pengawasan produksi, dan biaya penyimpanan produk dalam proses. Perhitungan harga
pokok proses (Process Costing) adalah salah satu metode akuntansi manajemen untuk
menghitung biaya produksi secara bertahap dalam suatu proses produksi yang kompleks.
Metode ini sering digunakan pada industri manufaktur yang memproduksi barang dalam
jumlah besar dan menggunakan teknik produksi massal atau kontinu. Jadi, perhitungan
harga pokok proses sangat penting bagi sebuah perusahaan karena dapat digunakan
sebagai acuan dalam menentukan harga jual produk yang sesuai dengan biaya produksi
dan keuntungan yang diinginkan oleh perusahaan. Selain itu, perusahaan juga dapat
menggunakan perhitungan harga pokok proses untuk mengidentifikasi sumber-sumber
biaya yang tinggi dan mengambil tindakan untuk mengurangi biaya produksi di masa
depan.

B.Tujuan Perhitungan Harga Pokok Proses


Tujuan Perhitungan Harga Pokok Proses adalah menentukan biaya produksi dan harga
jual produk yang akurat, serta membantu manajemen dalam pengambilan keputusan. Bisa
dibilang Hasil perhitungan harga pokok proses ini dapat dijadikan bahan atau alat
identifikasi sumber-sumber biaya yang tinggi, dalam hal ini berarti membantu
manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan yang tepat dalam evaluasi biaya
produksi kedepannya.
1

C.Manfaat Perhitungan Harga Pokok Proses


Manfaat Perhitungan Harga Pokok Proses: Memungkinkan perusahaan untuk menghitung
biaya produksi secara efektif dan efisien, serta memantau dan mengendalikan biaya
produksi dengan lebih baik.
2

BAB II
PROSES PRODUKSI DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR

A.Tahapan Proses Produksi


Proses produksi biasanya terdiri dari tiga tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap produksi,
dan tahap penyelesaian. Harga pokok proses biasanya atau lebih efisien digunakan pada
perusahaan proksi, seperti pabrik maupun manufaktur yang memerlukan tahap-tahap
produksi mulai dari persiapan, produksi, hingga finishing/penyelesaian.

B.Konsep Dasar Perhitungan Harga Pokok Proses


Konsep dasar perhitungan harga pokok proses adalah menghitung biaya produksi dalam
setiap tahap proses produksi, dan membaginya dengan jumlah unit produk yang
dihasilkan pada tahap tersebut. Biaya-biaya tersebut kemudian dibagi dengan jumlah
produk yang diproduksi untuk mendapatkan harga pokok proses per unit. Proses
perhitungan harga pokok proses biasanya dimulai dengan mengidentifikasi produk yang
akan diproduksi dan menentukan jenis dan jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk
produksi. Kemudian, perusahaan menentukan biaya bahan baku per unit produk dengan
menghitung total biaya bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi produk tersebut dan
membaginya dengan jumlah produk yang dihasilkan. Setelah itu, perusahaan
mengidentifikasi biaya tenaga kerja langsung yang diperlukan untuk memproduksi
produk tersebut, dan menghitung total biaya tenaga kerja langsung per unit produk
dengan cara yang sama seperti perhitungan biaya bahan baku per unit produk.
Selanjutnya, perusahaan mengidentifikasi biaya overhead pabrik yang terkait dengan
produksi produk tersebut, seperti biaya penyusutan mesin produksi, biaya listrik pabrik,
dan biaya perawatan mesin. Biaya overhead pabrik kemudian dibagi menjadi biaya
overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap, dan kemudian diatribusikan ke
produk-produk dalam suatu periode. Setelah semua biaya produksi diidentifikasi dan
dihitung, perusahaan kemudian menjumlahkan biaya-biaya tersebut untuk mendapatkan
total biaya produksi selama periode tersebut.
3

Total biaya produksi kemudian dibagi dengan jumlah unit produk yang dihasilkan untuk
mendapatkan harga pokok proses per unit. Pada akhirnya, perhitungan harga pokok
proses memberikan informasi penting bagi perusahaan untuk menentukan harga jual
produk yang sesuai dengan biaya produksi dan memperkirakan laba atau rugi dari
produksi produk tertentu.

C.Karakteristik Proses Produksi


Proses produksi dalam perusahaan manufaktur biasanya terjadi dalam lingkungan
produksi yang massal, menggunakan teknologi dan mesin-mesin khusus, dan
memerlukan pengelola.
4

BAB III
SISTEM PERHITUNGAN HARGA POKOK PROSES

A. Sistem Perhitungan HPP Berdasarkan Biaya Bahan Baku


Menghitung harga pokok proses dengan memperhitungkan biaya bahan baku yang
digunakan pada tahap-tahap produksi. Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan
untuk membeli bahan baku atau bahan mentah yang digunakan dalam proses produksi.
Biaya bahan baku mencakup harga pembelian bahan baku, biaya pengiriman, dan biaya
penerimaan bahan baku.

B. Sistem Perhitungan HPP Berdasarkan Biaya Tenaga Kerja Langsung


Menghitung harga pokok proses dengan memperhitungkan biaya tenaga kerja langsung
yang digunakan pada tahap-tahap produksi. Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya
yang dikeluarkan untuk membayar gaji, upah, dan tunjangan karyawan yang terlibat
dalam proses produksi secara langsung, seperti operator mesin, pekerja pabrik, dan
teknisi produksi.

C. Sistem Perhitungan HPP Berdasarkan Biaya Overhead Pabrik


Menghitung harga pokok proses dengan memperhitungkan biaya overhead pabrik seperti
biaya listrik, air, peralatan, dan lain-lain yang digunakan pada tahap-tahap produksi.
Biaya overhead pabrik adalah biaya yang tidak dapat langsung diatribusikan ke produk
tertentu, tetapi terkait dengan proses produksi secara keseluruhan, seperti biaya listrik,
air, pemeliharaan mesin, dan penyusutan peralatan.
5

BAB IV
METODE PERHITUNGAN HARGA POKOK PROSES

A. Metode First-In, First-Out (FIFO)


Metode FIFO menghitung harga pokok produksi dengan menganggap bahan baku
yang pertama masuk (First In) adalah yang pertama keluar (First Out). Dalam metode
ini, biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dikelompokkan berdasarkan
periode pembelian. Sedangkan biaya overhead pabrik dikelompokkan berdasarkan
departemen atau proses produksi. Metode ini menghitung harga pokok proses dengan
mengambil biaya produksi dari bahan baku yang masuk pertama kali pada tahap
produksi.

Rumusnya :
Harga Pokok Produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya
Overhead Pabrik

Contoh:
PT ABC memproduksi produk sabun mandi. Berikut adalah data produksi dan biaya
pada bulan Januari 2023:
 Awal persediaan bahan baku = 500 kg @ Rp. 10.000/kg
 Pembelian bahan baku = 2.000 kg @ Rp. 12.000/kg
 Persediaan akhir bahan baku = 600 kg
 Tenaga kerja langsung = Rp. 4.000.000
 Biaya overhead pabrik = Rp. 1.500.000
 Produksi sabun mandi = 1.500 kg
Hitunglah harga pokok produksi sabun mandi menggunakan metode FIFO pada
bulan Januari 2023.
6

Penyelesaian:
1. Perhitungan persediaan bahan baku:
 Bahan baku yang tersedia = Awal persediaan bahan baku + Pembelian bahan
baku = 500 kg @ Rp. 10.000/kg + 2.000 kg @ Rp. 12.000/kg = Rp. 34.000.000
 Bahan baku yang digunakan = Bahan baku yang tersedia - Persediaan akhir
bahan baku = Rp. 34.000.000 - (600 kg @ Rp. 12.000/kg) = Rp. 26.200.000
2. Harga pokok produksi:
 Biaya bahan baku = Bahan baku yang digunakan = Rp. 26.200.000
 Biaya tenaga kerja langsung = Rp. 4.000.000
 Biaya overhead pabrik = Rp. 1.500.000
 Harga Pokok Produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung +
Biaya Overhead Pabrik = Rp. 26.200.000 + Rp. 4.000.000 + Rp. 1.500.000 =
Rp. 31.700.000
Dengan demikian, harga pokok produksi sabun mandi pada bulan Januari 2023
menggunakan metode FIFO adalah Rp. 31.700.000.

B. Metode Last-In, First-Out (LIFO)


Metode ini menghitung harga pokok proses dengan mengambil biaya produksi dari
bahan baku yang masuk terakhir pada tahap produksi. Metode LIFO adalah metode
yang memperhitungkan biaya produksi dengan mengasumsikan bahwa barang
terakhir yang diproduksi akan terjual terlebih dahulu. Metode ini sering digunakan
dalam situasi di mana persediaan suatu produk lebih sering diperbaharui atau di mana
harga bahan baku cenderung naik dari waktu ke waktu. Metode LIFO menghasilkan
biaya produk jadi yang lebih tinggi dan laba kotor yang lebih rendah dibandingkan
dengan metode FIFO.

Rumusnya :
(Biaya Bahan Baku Awal + Biaya Produksi) / Jumlah Unit Produksi) + (Persediaan
Akhir x Biaya Produksi Per Unit)
7

Contohnya:
PT. Sejahtera menggunakan metode LIFO dalam menghitung harga pokok
produksinya. Pada bulan Januari 2023, perusahaan tersebut memproduksi 10.000 unit
produk dengan biaya bahan baku awal sebesar Rp 50.000.000 dan biaya produksi
sebesar Rp 300.000.000. Harga pokok bahan baku yang dibeli pada bulan Januari
2023 adalah Rp 80.000.000 dan persediaan akhir pada bulan tersebut adalah 3.000
unit. Hitunglah harga pokok produksi per unit dengan menggunakan metode LIFO.

Penyelesaian:
1. Hitung jumlah unit produksi yang dihasilkan
Jumlah unit produksi = 10.000 unit
2. Hitung biaya bahan baku yang tersedia
Biaya bahan baku tersedia = Biaya bahan baku awal + Harga pokok bahan baku
yang dibeli
Biaya bahan baku tersedia = Rp 50.000.000 + Rp 80.000.000 = Rp 130.000.000
3. Hitung biaya produksi per unit
Biaya produksi per unit = (Biaya bahan baku tersedia + Biaya produksi) / Jumlah
unit produksi
Biaya produksi per unit = (Rp 130.000.000 + Rp 300.000.000) / 10.000 unit = Rp
43.000
4. Hitung persediaan akhir dalam biaya
Persediaan akhir dalam biaya = Persediaan akhir x Biaya produksi per unit
Persediaan akhir dalam biaya = 3.000 unit x Rp 43.000 = Rp 129.000.000
5. Hitung harga pokok produksi per unit
Harga pokok produksi per unit = (Biaya bahan baku awal + Biaya produksi) /
Jumlah unit produksi + Persediaan akhir dalam biaya / Jumlah unit produksi
Harga pokok produksi per unit = (Rp 50.000.000 + Rp 300.000.000) / 10.000 unit
+ Rp 129.000.000 / 10.000 unit = Rp 47.900
8

C. Metode Averafe Cost (Rata-Rata)


Metode Average Cost adalah metode perhitungan harga pokok proses dengan
menghitung rata-rata biaya per unit dari seluruh biaya produksi dan biaya yang masih
berada dalam proses. Metode ini cocok untuk digunakan jika produk yang dihasilkan
tidak memiliki banyak variasi dan biayanya relatif stabil. Metode ini menghitung
harga pokok proses dengan mengambil rata-rata biaya produksi dari bahan baku yang
digunakan pada tahap produksi.
Rumusnya :
Harga Pokok Proses = (Total Biaya Produksi + Total Biaya dalam Proses) ÷ Total
Unit yang Diproduksi

Contohnya:
Sebuah perusahaan memproduksi produk A melalui tiga departemen produksi.
Berikut adalah informasi biaya pada setiap departemen produksi dan biaya dalam
proses diakhir bulan:
 Departemen Produksi 1: biaya langsung Rp 50.000 dan biaya overhead pabrik 80%
biaya langsung.
 Departemen Produksi 2: biaya langsung Rp 70.000 dan biaya overhead pabrik 60%
biaya langsung.
 Departemen Produksi 3: biaya langsung Rp 30.000 dan biaya overhead pabrik 40%
biaya langsung.
 Biaya dalam proses diakhir bulan sebesar Rp 45.000.
 Jumlah unit yang diproduksi selama bulan tersebut adalah 100 unit.
Penyelesaiannya :
Total Biaya Produksi = (50.000 + 80% x 50.000) + (70.000 + 60% x 70.000) +
(30.000 + 40% x 30.000) = 221.000
Total Biaya dalam Proses = 45.000
Total Unit yang Diproduksi = 100 unit
Harga Pokok Proses = (221.000 + 45.000) ÷ 100 = 2.660. Jadi, harga pokok proses
menggunakan metode Average Cost adalah Rp 2.660 per unit.
9

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Harga pokok proses adalah biaya total yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan untuk
menghasilkan produk tertentu dalam suatu periode. Biaya-biaya tersebut meliputi biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang diperlukan
untuk memproduksi produk tersebut. Harga pokok proses juga mencakup biaya-biaya
tambahan yang terkait dengan proses produksi, seperti biaya perawatan mesin, biaya
pengawasan produksi, dan biaya penyimpanan produk dalam proses. Perhitungan harga
pokok proses (Process Costing) adalah salah satu metode akuntansi manajemen untuk
menghitung biaya produksi secara bertahap dalam suatu proses produksi yang
kompleks. Sistem penghitungan HPP terdapat 3 (tiga) sistem, yakni Sistem Perhitungan
Harga Pokok Proses Berdasarkan Biaya Bahan Baku, Berdasarkan Biaya Tenaga Kerja
Langsung, Proses Berdasarkan Biaya Overhead Pabrik. Dan metode perhitungan HPP
terdapat 3 (tiga) cara, yakni Metode First-In, First-Out (FIFO), Metode Last-In, First-
Out (LIFO), dan Metode Average Cost (Rata-rata).
10

DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/embeds/522584610/content (diakses pada tanggal 31 Maret

2023)

https://www.scribd.com/embeds/217451144/content (diakses pada tanggal 31 Maret

2023)

https://www.scribd.com/embeds/274805369/content (diakses pada tanggal 31 Maret

2023)
11

Anda mungkin juga menyukai