Disusun Oleh :
Hafidi (2142400001)
Abdul Aziz (2142400073)
Asror Karomah (2142400077)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................2
3.1 Kesimpulan…................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA….............................................................................................12
iii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ilmiah tentang ACTIVITY BASED COSTING ( ABC ).
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.
Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Menjelaskan tentang Activity Based Costing.
2. Menjelaskan tentang Biaya Produk.
3. Menjelaskan tentang Metode Penentuan Biaya Produk.
4. Menjelaskan Manfaat dan Keterbatasan dari Sistem ABC.
5. Menjelaskan tentang kelebihan dan Kelemahan dari Sistem ABC
2
BAB II
PEMBAHASAN
ABC ( Activity Based Costing ) adalah metode penentuan biaya produk yang
pembebanan biaya overhead berdasarkan pada aktivitas yang dilakukan dalam
kaitannya dengan proses produksi.
Pengertian biaya produk ditentukan oleh tujuan manajerial yang ingin
dipenuhi. Definisi biaya produk dapat memberikan gambaran mengenai prinsip
dasar manajemen biaya, yaitu biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda .
Sebagai contoh , manajemen tertarik pada analisis profitabilitas starategis. Untuk
mendukung tujuan ini, manajemen membutuhkan informasi mengenai semua
penerimaan dan biaya yang berkaitan dengan produk.
Berdasarkan kepentingan pelaporan eksternal, biaya produk dapat
diklasifikasi menjadi tiga komponen, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik. Biaya bahan baku adalah penggunaan
bahan-bahan yang dapat dilacak secara langsung ke dalam produk atau jasa yang
dihasilkan. Biaya ini dapat dialokasikan langsung ke produk karena observasi
secara fisik dapat digunakan untuk mengukur kuantitas yang dikonsumsi oleh
setiap produk. Bahan yang menjadi bagian dari produk berwujud atas penyediaan
jasa juga dapat diklasifikasikan sebagai bahan baku. Contoh bahan baku,yaitu:
kayu di pabrik mabel, baja dipabrik mobil, terigu di pabrik roti,dan bahan bakar di
maskapai penerbangan.
Biaya tenaga kerja langsung merupakan tenaga kerja yang dapat dilacak
secara langsung ke dalam produk atau jasa yang dihasilkan. Seperti bahan baku,
observasi fisik dapat digunakan untuk mengukur jumlah penggunaan tenaga kerja
untuk menghasilkan sebuah produk atau jasa. Tenaga kerja yang mengubah bahan
baku menjadi sebuah produk atau yang menyediakan layanan kepada konsumen
diklasifikasikan sebagai tenaga kerja langsung. Misalnya tukang kayu di pabrik
mabel,tukang las di pabrik mobil,dan pilot di maskapai penerbangan.
Biaya overhead adalah semua biaya poduksi selain bahan baku dan
tenaga kerja langsung. Dalam perusahaan manufaktur, biaya overhead sering
disebut sebagai beban pabrik (factory burden) atau overhead pabrik. Contoh gaji
mandor,gaji teknis perawatan mesin pabrik, dan biaya penggunaan bahan bakar
mesin diesel untuk kelistrikan pabrik.
3
Biaya per unit ( unit cost ) adalah biaya yang yang dikeluarkan untuk
menghasilkan tiap satu unit produk. Biaya yang dihitung berasal dari pembebanan
biaya ke obyek biaya seperti produk, konsumen, pemasok,dan bahan mentah.
Biaya Total
Perhitungan biaya per unit produk yang pertama, harus ditentukan terlebih
dahulu apa dan berapakah biaya total. Perlu juga dibatasi apakah biaya total itu
hanya berupa biaya produksi atau termasuk biaya pemasaran. Kedua, harus
ditentukan cara mengukur biaya yang akan dibebankan dalam biaya total.
Pengukuran akan dilakukan berdasarkan biaya sesungguhnya ataukah biaya yang
diestimasikan saja. Ketiga, pemilihan metode pembebanan suatu biaya ke dalam
biaya produk yang akan digunakan.
Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung pada biaya normal dapat
menggunakan biaya sesungguhnya karena pada umumnya perusahaan melakukan
pembelian bahan dengan menggunakan kontrak pembelian. Berdasarkan hal
tersebut, harga bahan perusahaan akan dapat ditentukan terlebih dahulu. Hal
tersebut tidak berbeda dengan biaya tenaga kerja. Umumnya, dalam kontrak
tenaga kerja sudah dicantumkan besar upah dan cara pengupahannya. Pada
kenyataannya, biaya overhead sulit dilakukan karena banyak komponen biaya
overhead yang sifatnya periodik dan besarnya berfluktuasi.
A. Tarif Tunggal
Berdasarkan pendekatan tarif tunggal, biaya overhead diasumsikan
hanya dipicu oleh satu pemicu pada semua fasilitas produksi ( pabrik ) dan
produk. Terdapat dua tahapan dalam perhitungan biaya overhead produk.
Kelebihan sistem biaya berbasis unit ada pada kemudahan dalam aplikasinya.
Data yang dibutuhkan relatif sederhana sehingga tidak memerlukan sistem
informasi yang canggih dan mahal untuk mendapatkannya. Walaupun sederhana,
sistem ini masih memadai untuk digunakan pada bisnis yang menghasilkan
produk atau jasa yang seragam ( satu jenis ) atau tidak terdapat banyak variasi
proses produksi.
Adapun Kelemahan Sistem Biaya Berbasis Unit
1. Hasil penawaran sulit dijelaskan.
2. Harga pokok pesaing terlihat sangat murah dan tidak masuk akal
padahal proses poduksi perusahaan sudah dilakukan seefisien
mungkin.
3. Produk yang laku menghasilkan laba yang tinggi.
4. Tingkat laba sulit untuk dijelaskan.
5. Perusahaan memiliki ceruk pasar yang menghasilkan laba tinggi yang
hanya dikuasai sendiri
7
ABC (activity based costing) adalah suatu pendekatan perhitungan biaya yang
membebankan biaya sumber daya ke dalam objek biaya, seperti produk,jasa,atau
konsumen berdasarkan aktivitas yang dilakukan untuk objek biaya. Premis
pendekatan ini adalah produk atau jasa perusahaan merupakan hasil dari aktivitas,
dan aktivitas merupakan penggunaan sumber daya yang menghasilkan biaya.
Berdasarkan premis tersebut terdapat dua keyakinan dasar dalam ABC.
1. Biaya merupakan akibat dari pelaksanaan aktivitas dan aktivas
merupakan penyebab munculnya biaya. Oleh karena itu, perlu
pemahaman yang mendalam mengenai aktivitas dan hal yang
menyebabkan aktivitas tersebut perlu dilakukan.
2. Penyebab biaya yaitu aktivitas dapat dikelola. Melalui pengelolaan
terhadap aktivitas yang terjadi menjadi penyebab timbulnya biaya,
personel perusahaan dapat mempengaruhi besar kecilnya biaya. Untuk
dapat melakukan pengelolaan yang baik, perlu informasi yang andal
mengenai biaya dan penyebabnya (aktivitas).
pada objek biaya yang berupa produk, maka mungkin digunakan pendekatan
yang arbiter, seperti berdasarkan jumlah jam kerja tenaga kerja dengan alasan
semakin lama proses produksi maka membutuhkan jasa keamanan semakin
besar.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA