Anda di halaman 1dari 10

PERILAKU ORGANISASI

LATAR BELAKANG HISTORIS ILMU PERILAKU

Disusun Oleh:

Kelompok 2

1. Fitriani (202033121193)
2. Ni Komang Dewi Intan Pusparini (202033121203)
3. Made Aditya Wicahyadi (202033121237)
4. I Komang Adi Triyasa Nugraha (202033121238)
5. I Kadek Riska Yulianta (202033121337)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS WARMADEWA

DENPASAR

2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Ilmu Perilaku

Ilmu perilaku organisasi merupakan bidang ilmu yang relatif baru yang bersifat
multidisipliner. Beberapa bidang ilmu perilaku yang ikut memberikan
kontribusinya dalam perkembangan dari ilmu perilaku keorganisasian adalah
psikologi, sosiologi, antropologi, ekonomi, ilmu politik dan sejarah. Perilaku
manusia sangat dipengaruhi oleh segala aspek kehidupan yang ada di sekitarnya,
seperti aspek ekonomi, sosial, politik, budaya, bahkan juga faktor lingkungan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga sangat berpengaruh terhadap
kehidupan manusia dalam masyarakat. Aspek kehidupan yang ada akan
membentuk suatu sikap manusia dalam kehidupannya. Manusia akan menjadi
orang baik jika semua aspek kehidupan yang ada di sekitarnya mendukung untuk
menjadi baik, begitu pula sebaliknya. Banyaknya pengaruh yang tidak baik akan
menyebabkan munculnya akibat dalam masyarakat, salah satunya adalah
munculnya kejahatan.
1.2 Tujuan Mempelajari Ilmu Perilaku
1) Mendeskripsikan Ilmu Perilaku
Tujuan pertama mempelajari studi ilmu perilaku adalah kita bisa mengenali,
mendiagnosis, dan menjelaskan kejadian yang secara teratur dan tidak teratur
terjadi dalam ilmu perilaku. Mengenali kejadian seperti ini sangat bermanfaat
karena bisa digunakan untuk mengidentifikan masalah, menjelaskan apa yang
sedang terjadi, dan menjelaskan apa yang seharusnya dilakukan.
2) Menjelaskan dan Memprediksi Ilmu Perilaku Manusia
Tujuan kedua mempelajari ilmu perilaku adalah menjelaskan apa yang sedang
terjadi dan apa kemungkinan serta akibatnya di masa datang. Jadi, tujuan kedua ini
adalah memprediksi masa depan perilaku dengan menggunakan kejadian masa kini
sebagai prediktornya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Ilmu Perilaku


Manusia sudah mempelajari perilaku organisasi sudah berlangsung dari zaman
dulu. Pada awal abad 20, manusia sudah mengembangkan ilmu – ilmunya tentang
berperilaku organisasi. Sejarah perilaku organisasi menjelaskan tentang bagaimana
perkembangan perilaku organisasi dari masa ke masa. Maka dari itu, perilaku
organisasi sudah melalui banyak tahap dan perkembangan sesuai dengan kejadian
nyata yang di ambil dari para individu yang berperilaku dalam organisasi. Para ahli
mengungkapkan bahwa perkembangan pengetahuan tentang berperilaku organisasi
akan meningkatkan keefektifitasan kinerja seseorang dalam suatu organisasi yang
ia geluti. Diketahui bahwa pada awal abad ke-20, minat mempelajari perilaku
manusia dalam organisasi sebenarnya telah mencapai puncak. Tiga periode dalam
mempelajari perilaku manusia yakni: teori organisasi industri, neo klasik, dan
modern. Para pemikir baru muncul pada tiap periode, yang berkontrbusi dalam
sejarah perkembangan perilaku organisasi salah satunya adalah Max Weber yang
berkontrbusi melalui analisis perilaku organisasi melalui “konsep mengenai
struktur birokrasi”, Henry Fayol dengan “orientasi pendekatan fungsional dalam
perilaku organisasi dan manajemen” yang mendominasi banyak pemikiran modern
mengenai administrasi, Frederick Winslow Taylor yang memperkenalkan “prinsip
prinsip manajemen ilmiah”. Tiga Periode dapat dijelaskan dibawah ini:
1. Masa Organisasi Industri
Pada masa industri ini pada umumnya para teoritikus memberikan perhatiannya
terhadap masalah-masalah manajemen yang timbul baik itu di kalangan usahawan,
industri maupun masyarakat. Konsep tentang organisasi perlu diketahui dan
dihayati agar kita memaklumi latar belakang adanya organisasi dan ikut
mengembangkannya. Para teoritikus yang terkenal antaralain:
a) Robert Owen (1771-1858)
Adalah salah satu orang yang sangat membenci dan melarang praktek
mempekerjakan anak-anak dibawah umur. Julukan untuk robert owwen adalah
bapak personal manjemen modern. Sifatnya yang sangat memperhatikan
karyawan, investasi yang tinggi, dan prinsip produktivits yang tinggi ini
membuatnya sangat disegani dikalangannya.
b) Charles Babbage (1792-1871)
Adalah seorang guru besar matematika yang sangat tertarik dengan usha penilaian
efisiensi pada operasional suatu pabrik dengan prinsip ilmiah agar terwujud
peningkatan produktifitas dan penurunan biaya.
c) Federick W Taylor (1856-1915)
Tekenal dengan manajemen ilmiahnya dalam upaya meninkatkan produktifitas.
Gerkannya yang terkenal adalah gerakan efisiensi kerja.
2. Masa Neoklasik
Fokus perhatian para teoritikus masa neoklasik adalah pengakuan mengenai
sifat sosial dari organisasi. Pada masa inilah hubungan-hubungan manusiawi mulai
diperhatikan, memandang organisasi sebagai suatu yang terdiri dari tugas tugas
maupun manusia. Perilaku organisasi neoklasik mendekati organisasi sebagai
kelompok orang dengan tujuan bersama. Perilaku organisasi neoklasik hasil
“pembenahan” perilaku organisasi klasik dengan unsur manusiawi lebih
ditonjolkan. Pembenahan meliputi aspek pembagian kerja, proses skalar dan
fungsional, struktur organisasi, rentang kendali, di samping itu dimunculkan
konsep tentang organisasi informal. Para teoritikus neo klasik mewakili
pandangannya dari sisi manusianya dibandingkan sisi mesin yang dipandang oleh
para teoritikus masa klasik. Para teoritikus ialah:
a). Elton Mayo
Merupakan ahli psikologi havard yang bertindak sebagaian konsultasi sebagai
konsultan pada kajian tersebut pada tahun 1927-1932. Kajian-kajian yang
dilkukannya mengantarkan ke arah humanisme organisasi dengan melihat
pertimbangan akibat terhadap kelompok kerja, sikap pegawai dn hubunagn
amnajemen dan pegawai.
b). Chester Benard
Gagasan bahwa organisasi merupakan kerja sama mulanya dikemukakan oleh
Chester. Ia menuangkan berbagai macam ide-ide terbaiknya bdalam beberapa buku
yang ia tulis. Bernard adalah orang pertama yang memperlakukan organisasi
sebagai suatu sitem.
Perilaku organisasi neoklasik mendekati organisasi sebagai kelompok orang
dengan tujuan bersama.
3. Masa Modern
Perilaku organisasi modern merupakan perilaku yang mendekati masalah sebagai
suatu sistem keseluruhan, memperhatikan berbagai variabel dan memahami proses
dinamis. Perilaku modern membicarakan keterkaitan bagian dalam sistem dan
hubungan sistem dengan lingkungannya. Menurut perilaku modern, organisasi
terdiri dari bagian yang tersusun dalam sistem di mana orang di dalamnya
berinteraksi mencapai tujuan. Pendekatan modern tentang perilaku organisasi
memusatkan pada sifat politis organisasi. Penekanan pada unsur keterbukaan
organisasi diperhatikan dan diberikan kepada bagaimana membina hubungan
sosial, kebijakan rasional, dan design-design kontingensi serta polotik organisasi.
Pakar-pakar teori modern dalam perilaku organisasi ini antaralain adalah : Herbert
Simon, Katz dan Khan, March dan Simon serta Jeffrey Pfeffer.
Ilmu perilaku diartikan sebagai suatu aksi dan aksi dan reaksi oragnisme terhadap
lingkungannya. Hal ini berarti bahwa perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang
diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yakni rangsangan. Dengan demikian maka
suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu.
Perilaku manusia terdiri dari perilaku yang tidak tertutup (covert behavior) dan
perilaku yang terbuka (overt behavior), prilaku yang tertutup terjadi bila respon
terhadap stimulus tersebut masih belum dapat diamati orang lain secara jelas,
perilaku ini dapat berupa berfikir, tanggapan, sikap, persepsi, emosi, pengetahuan
dan lain-lain. Sedangkan perilaku yang terbuka terjadi bila respon terhadap
stimulus tersebut sudah berupa tindakan yang dapat diamati oleh orang lain
misalnya bergerak, berbicara, bereaksi dan lain-lain.
2.2 Landasan Perilaku Bagi Manajemen Yang Sistematis
Birokrasi pada masa ini Max Weber yang berorientasi pada proses akademik
menitikberatkan atensi pada struktur organisasi yang kompleks. Organisasi Henry
Fayol, yang berorientasi pada praktik administratif menitikberatkan atensi pada
proses kepemimpinan seorang manajer. Manajemen Ilmiah, FW Taylor
menjadikan pekerjaan sebagai pusat atensi.
 Pendekatan Social Learning
Untuk dapat mendeskripsikan perilaku manusia mengenai timbal baliknya,
pendekatan teori social learning (teori belajar sosial) digunakan untuk menganalisis
beberapa faktor yakni: tingkah laku, kognitif, dan lingkungan. Timbal balik antara
manusia dan lingkungannya bersifat saling menentukan (Bandura 1997).
Determinisme timbal-balik tersebut menunjukkan kesempatan untuk
mempengaruhi nasib dan kemampuan manusia dalam memimpin diri sendiri (self-
direction).
 Pendekatan “Stimulus Organism Behavior Consequence” (SOBC)
“Pendekatan Social Learning” jika didasarkan oleh pendapat A. Bandura
adalah pendekatan perilaku yang merupakan gabungan dari pendekatan kognitif
dan behavioristik. Pemahaman dan respon mengenai suatu informasi adalah dasar
bagi pendekatan perilaku ketika terjadi pemberian stimulus. Dengan demikian,
terjadi hubungan baik antara bawahan dan atasan melalui kerjasama melalui
pendekatan ini, dimana setiap individu melalui keberlangsungan, perilaku
kepemimpinan, dan interaksi timbal balik antarvariabel di organisasi dapat
mengetahui perilakunya.
Perilaku interaksi antara manusia dan lingkungan dapat ditelaah melalui 3
pendekatan modifikasi perilaku, seperti berikut:
1.Pendekatan Kognitif Pada pendekatan ini, peran individu menjadi pusat atensi yang
dapat ditunjukkan dengan beberapa aktivitas mental yang sadar yang menjadi
faktor penentu perilaku seperti sikap, pengetahuan, pikiran, dan kepercayaan.
2.Pendekatan Penguatan (Reinforcement Approach) Psikolog Ivan Pavlov dan
Edward Thorndike adalah yang pertama kali mengembangkan pendekatan ini. Pada
umumnya, “peng-uatan” berarti motivasi yang merupakan landasan yang kompleks
dan luas dalam proses psikologi. Disisi lain, respon dan stimulus adalah salah satu
bentuk motivasi mengenai kebutuhan yang menjadi pusat perhatian.
3.Pendekatan Psikoanalitis Sigmund Freud memperkenalkan psikoanalitis yang
menunjukkan bahwa perilaku manusia berada dibawah kontrol Personalitas/
kepribadian. Sigmund Freud menunjukkan “tingkat ketidaksadaran pada suatu
kegiatan mental”. Untuk mengetahui dan menganalisis lebih dekat kegiatan mental
memang tidak mudah, oleh karena itu dalam konsepnya terdapat 3 hal yang unik
karena dapat dikatakan mempunyai hubungan walaupun saling berlawanan, yakni:
Ego, Id, dan Superego.
 Pendekatan Modifikasi Perilaku
Dua pendekatan dalam sistem modifikasi perilaku, yakni:
1.Pendekatan sistem Komponen-komponen seperti sub sistem yang berkaitan dan
bergabung dapat disebut dengan sistem. (Mulyadi 2016) mende-finisikan sistem
sebagai suatu jaringan prosedur yang dibuat berdasarkan pola yang terpadu untuk
melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Jadi, organisasi sebagai sistem
menunjukan keterkaitan antar subsistem yang nantinya akan berinteraksi dengan
lingkungan. Sehingga melalui pandangan ini dapat dicapai kebermanfaatan secara
menyeluruh.
2.Pendekatan kontingensi Ketidakpuasan pada universalitas menghadirkan
pendekatan baru sehingga dapat memenuhi kebutuhan untuk menambah variabel
pada manajemen seperti variabel lingkungan.

2.5 Metode Pendekatan Dalam Mempelajari Perilaku Keorganisasian


Perilaku organisasi merupakan ilmu tentang perilaku tiap individu dan
kelompok serta pengaruh tiap individu dan kelompok terhadap organisasi, maupun
perilaku interaksi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan
kelompok dengan kelompok dalam organisasi demi kemanfaatan suatu organisasi.
Perilaku organisasi juga dikenal sebagai Studi tentang organisasi. Studi ini adalah
sebuah bidang telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi, dengan
memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antropologi dan
psikologi.
Seperti halnya ilmu sosial, perilaku organisasi berusaha untuk mengontrol,
memprediksikan, dan menjelaskan. Namun ada sejumlah kontroversi mengenai
dampak etis dari pemusatan perhatian terhadap perilaku pekerja. Ada tiga tingkatan
analisis pada perilaku organisasi, yaitu : Individu, Kelompok, Organisasi. Adapun
empat unsur/elemen utama perilaku organisasi antara lain: Pandangan psikologi,
Pandangan ekonomi, Pandangan bahwa individu dipengaruhi aturan orang dan
pemimpinnya, Pandangan tentang penekanan kepada tuntutan manajer untuk
mencapai tujuan organisasi. Unsur – unsur / elemen perilaku organisasi diatas
mengidentifikasi macam organisasi dilihat dari budaya organisasi tersebut, yang dapat
dikelompokkan menjadi : Organisasi formal, Organisasi Informal dan Social
enviorment.
Ada empat model atau framework dalam perilaku organisasi, yang akan
mempengaruhi operasi dari organisasi,yaitu :
1. Autocratic : Model ini berbasis pada kekuatan, dengan orientasi managerial yang
berwenang, maksudnya adalah bahwa karyawan/pegawai sangat tergantung pada
pimpinan atau boss, ini membuat pencapaian kinerja karyawan/pegawai rendah.
2. Custodial : Model yang berbasis pada ekonomi atau benefit, dengan orientasi pada
uang, maksudnya bahwa karyawan/pegawai merasa aman, nyaman dan mendapat
keuntungan setelah berada didalam organisasi, pencapaian dalam model ini adalah
passive cooperation.
3. Supportive : Model ini berbasis akan kepemimpinan, karyawan/pegawai berorientasi
pada kinerja (job performance) dan partisipasi.Karyawan/pegawai pada model ini
mengejar status dan pengenalan, pencapaian kinerja dapat dicapai dengan meningkat.
4. Collegial : Adalah model yang berdasarkan Partnership/persekutuan/perseroan, dan
berorientasi pada kerjasama/teamwork.Karyawan/pegawai pada model ini
mempunyai bertanggung-jawab dan kesadaran berdisiplin, dalam pencapaiannya
karyawan/pegawai memiliki antusias dalam berkinerja.
Perilaku organisasi dalam beberapa jenis pendekatan manajemen:
a. Manajemen tradisional: Tiap individu memiliki perilaku tertentu dalam tiap proses
perencanaan, organisasi, penggerakan dan pengawasan. iap kelompok/unit kerja
memiliki karakteristik tertentu dalam berinteraksi di dalam maupun antar
kelompok/unit kerja.
b. Manajemen berdasarkan sasaran : Tiap individu atau kelompok mempunyai interest
tertentu dalam menentukan sasaran kerja tiap unit dan bahkan penentuan sasaran
organisasi.
c. Manajemen stratejik : Tiap individu atau kelompok memiliki pandangan yang berbeda
dalam menganalisa lingkungan, penentuan visi dan misi, perumusan strategi,
implementasi strategi maupun pengendalian strategi.
d. Manajemen mutu terpadu : Tiap individu atau kelompok memiliki tolok ukur mutu
yang berbeda dan memiliki komitmen mutu yang berbeda pula.
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Ilmu perilaku organisasi merupakan bidang ilmu yang relatif baru yang
bersifat multidisipliner. Perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh segala aspek
kehidupan yang ada di sekitarnya, seperti aspek ekonomi, sosial, politik, budaya,
bahkan juga faktor lingkungan. Tujuan dari Mempelajari Ilmu Perilaku yaitu,
mendeskripsikan ilmu perilaku dan menjelaskan dan memprediksi ilmu perilaku
manusia. Awal berkembangnya ilmu prilaku organisasi yaitu pada awal abad ke-
20, dengan adanya tiga periode dalam mempelajari mempelajari perilaku manusia
yakni: teori masa organisasi industri, masa neo klasik, dan masa modern. Seperti
halnya ilmu sosial, perilaku organisasi berusaha untuk mengontrol,
memprediksikan, dan menjelaskan, adapun tiga tingkatan analisis pada perilaku
organisasi, yaitu: individu, kelompok dan organisasi. Selain itu ada empat model
dalam perilaku organisasi, yang akan mempengaruhi operasi dari organisasi,yaitu
autocratic, custodial, supportive dan supportive. Dalam Perilaku organisasi juga
terdapat beberapa jenis pendekatan manajemen seperti manajemen tradisional,
manajemen berdasarkan sasaran, manajemen stratejik dan manajemen mutu
terpadu.
DAFTAR PUSTAKA

Thoha, Miftah. 1983. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta.
PT. Rajawali www.scribd.com//perilaku-organisasi. Diakses pada 23
Oktober 2021.
Widyanti, Rahmi. 2019. Prilaku Organisasi (Teori Dan Konsep) Jilid 1. Banjarmasin:
Universitas Islam Kalimantan MAB
http://eprints.uniskabjm.ac.id/3262/1/Buku%20Perilaku%20Organisasi.Rah
mi%20Widyanti.pdf. Diakses pada 23 Oktober 2021.
Febriyanti. 2020. Kepemimpinan Perilaku Organisasi. Bandung. PT. Widina Bhakti
Persada Bandung.
Leo Susanto. 2020. Kepemimpinan & Perilaku Organisasi Konsep dan Perkembangan,
Bandung: Widina Bhakti Persada
file:///C:/Users/asus/Downloads/314621-kepemimpinan-prilaku-organisasi-
konsep-d-c1ab28fa.pdf. Diakses pada 23 Oktober 2021.

Anda mungkin juga menyukai