Anda di halaman 1dari 6

Makalah Landasan Dasar dan Teori Etika

Disusun oleh:
Nama: Alwan Muyassar Zhafran
Kelas: H
Npm: 10090317333
Fakultas Ekonomi dan Bisnis/Manajemen

PERGURUAN TINGGI UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG


ANGKATAN 2017/2018
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i


DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan....................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika Bisnis ............................................................................. 2
B. Konstruksi Basis Data ............................................................................... 3
C. Jenis Fail Basis Data ................................................................................. 4
D. Normalisasi ............................................................................................... 4
E. Entity Relationship Diagram (ERD) ......................................................... 10
F. Structured Query Language (SQL) ........................................................... 12

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ............................................................................................... 14
B. Saran ......................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN ETIKA BISNIS
Etika berasal dari kata Yunani ethos, yang dalam bentuk jamaknya adalah (ta etha)
berarti”adat istiadat” atau “kebiasaan”. Perpanjangan dari adat membangun dari suatu aturan
kuat di masyarakat yaitu bagaimana setiap tindak dan tanduk mengikuti aturan-aturan dan
aturan-aturan tersebut ternyata telah membentuk moral masyarakat dalam menghargai adat
istiadat yang berlaku. Moralitas adalah istilah yang dipakai untuk mencakup praktik dan
kegiatan yang membedakan apa yang baik dan apa yang buruk, aturan-aturan yang
mengendalikan kegiatan itu dan nilai-nilai yang tersimbol didalamnya yang dipelihara atau
dijadikan sasaran oleh kegiatan dan praktik tersebut.
Etika adalah cabang filsafat yang mempelajari baik buruknya perilaku manusia.
Karena itu etika dalam arti ini sering disebut juga “filsafat praktis”.Cabang-cabang filsafat
lain membicarakan masalah yang tampaknya lebih jauh dari kehidupan konkret. Etika
mengalami perkembangan baru ini sering di sebut “ etika terapan” (applied ethics). Mula-
mula topik itu menyangkut ilmu-ilmu biomedis, karena di situ kemajuan ilmiah menimbulkan
banyak masalah etis yang baru. Tidak lama kemudian etika terapan memperluas perhatiannya
ke topik-topik aktual lainnya, seperti lingkungan hidup, persenjataan nuklir, penggunaaan
tenaga nuklir dalam pembangkit Listik Tenaga Nukli, dan lain-lain.Etika bisnis juga
sebaiknya kita lihat sebagai suatu bidang peminatan dari etika terapan. Seperti etika terapan
pada umumnya, etika bisnis pun dapat di jalankan pada tiga taraf: taraf makro, meso, dan
mikro. Tiga taraf ini berkaitan dengan tiga kemungkinan yang berbeda untuk menjalankan
kegiatan ekonomi dan bisnis.Pada taraf makro, etika bisnis mempelajari aspek moral dari
sistem ekonomi sebagai keseluruhan.

Pada taraf meso, etika bisnis menyelediki masalah etis di bidang organisasi.
Organisasi di sini terutama berarti perusahaan, tapi bisa juga serikat buruh, lembaga
konsumen, perhimpunan profesi, dan lain-lain. Pada taraf mikro, yang difokuskan ialah
individu dalam hubungan dengan ekonomi atau bisnis. Di sini dipelajari tanggung jawab etis
dari karyawan dan majikan, bawahan dan manajer, produsen dan konsumen, pemasok dan
investor

Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup
seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis
dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan
dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang
saham, masyarakat. Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang
beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan
mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
TEORI ETIKA BISNIS
a. Teori Deontologi

Teori Deontologi yaitu : berasal dari bahasa Yunani , “Deon“ berarti tugas dan “logos”
berartipengetahuan. Sehingga Etika Deontologi menekankan kewajiban manusia untuk
bertindak secara baik. Suatu tindakan itu baik bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan
akibatnya atau tujuan baik dari tindakanyang dilakukan, melainkan berdasarkan tindakan
itu sendiri sebagai baik pada diri sendiri. Dengan kata lainnya, bahwa tindakan itu bernilai
moral karena tindakan itu dilaksanakan terlepas dari tujuan atau akibat dari tindkan itu.
Contoh : jika seseorang diberi tugas dan melaksanakanny sesuai dengan tugas maka itu
dianggap benar, sedang dikatakan salah jika tidak melaksanakan tugas.

Ada tiga prinsip yg harus dipenuhi :

1. Supaya tindakan punya nilai moral, tindakan ini harus dijalankan berdasarkan kewajiban

2. Nilai moral dari tindakan ini tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari tindakan itu
melainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan
tindakan itu, berarti kalaupun tujuan tidak tercapai, tindakan itu sudah dinilai baik

3. Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip ini, kewajiban adalah hal yang niscaya dari tindakan
yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hukum moral universal

b. Teori Hak
Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang
paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku.
Teori Hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi, karena berkaitan dengan
kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama. Hak didasarkan
atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena itu hak sangat cocok
dengan suasana pemikiran demokratis.
c. Teori Keutamaan (Virtue)

Memandang sikap atau akhlak seseorang. Tidak ditanyakan apakah suatu perbuatan
tertentu adil, atau jujur, atau murah hati dan sebagainya. Keutamaan bisa didefinisikan sebagai
berikut : disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk
bertingkah laku baik secara moral.

Contoh keutamaan :

1. Kebijaksanaan
2. Keadilan
3. Suka bekerja keras
4. Hidup yang baik

d. Teori Etika Teleologi

Teleologi berasal dari kata Yunani, telos = tujuan. Mengukur baik buruknya suatu
tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat
yang ditimbulkan oleh tindakan itu.

Dua aliran etika teleologi :

Egoisme Etis

Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya
bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri.Satu-satunya tujuan
tindakan moral setiap orang adalah mengejar kepentingan pribadi dan memajukan
dirinya.Egoisme ini baru menjadi persoalan serius ketika ia cenderung menjadi hedonistis,
yaitu ketika kebahagiaan dan kepentingan pribadi diterjemahkan semata-mata sebagai
kenikmatan fisik yg bersifat vulgar.

Utilitarianisme

Berasal dari bahasa latin utilis yang berarti “bermanfaat”. Menurut teori ini suatu
perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan
saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan.Utilitarianisme , teori ini
cocok sekali dengan pemikiran ekonomis, karena cukup dekat dengan Cost-Benefit Analysis.
Manfaat yang dimaksudkan utilitarianisme bisa dihitung sama seperti kita menghitung untung
dan rugi atau kredit dan debet dalam konteks bisnis
Utilitarianisme, dibedakan menjadi dua macam :

1. Utilitarianisme Perbuatan (Act Utilitarianism)


2. Utilitarianisme Aturan (Rule Utilitarianism)

Anda mungkin juga menyukai