a. Ontologi Ilmu
Ontologi ilmu mengkaji tentang esensi dan substansi pengetahuan ilmiah, yang
meliputi:
(1). Apakah hakikat dan penjelajahan ilmu itu?
(2) Batas-batas dari pengetahuan yang disebut pengetahuan ilmiah?
(3) Konsep-konsep dasar dan anggapan-anggapan dasar ilmu
(4) Asas-asas permulaan ilmu
(5) Struktur formal ilmu
(6) Obyek material dan obyek formal ilmu
(7) Teori kasualitas, teorideterministik, teoripilihanbebas (indeterminsitik), dan
teoriprobabilitas
b. Epistemologi Ilmu
Epsitemologi mengkaji tentang cara mendapatkan pengetahuan ilmiah:
(1) Cara untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah, yang disebut sebagai metode
ilmiah (scientific method).
(2) Sumber pengetahuan ilmiah
(3) Cara untuk melakukan validasi terhadap kebenaran pengetahuan ilmiah.
(4) Teori kebenaran ilmiah
(5) Proses penalaran
b. Aksiologi Ilmu
Aksiologi mengkaji tentang penerapan/implementasi ilmu pengetahuan. Hal-hal
yang dikaji dalam bidang ini adalah:
(1) Aspek moral ilmupengetahuan
(2) Aspeketikailmu
(3) Nilai (values) dan hubungannya dengan ilmu pengetahuan. Apakah ilmu bebas
nilai, ataukah ilmu terkait dengan nilai
(4)Aspeksosiologik dari ilmu
(5) Aspekestetikailmu
Aspek Ontologi
Dari aspek ontologik, dipertanyakan apakah hakekat imu (ilmu pengetahuan) itu?
Ilmu adalah pengetahun yang bersifat rasional, reflektif, dan dibuktikankebenarannya
(verified).Batas penjelajahanilmu adalah sebataspengalaman empirik manusia.
Apapengertianempirik itu? Pengertian empirik adalah sepanjang sesuatu itu masih
bisa diobservasi dengan pancainderia manusia atau alat bantu panca inderia. Misalnya
mikroskop untuk hal-hal yang kecil, atau teleskop untuk benda yang jauh, atau alat bantu
panca indria lainnya. Hal-hal yang melebihi kemampuan pancaindria (sesuatu setelah fisik),
maka pengetahuan itu diserahkan oleh ilmu kepada jenis pengetahuan lain seperti filsafat
atau agama. Ciri lain dari ilmu adalah sifatnya yang rasional. Sesuatu pengetahuan yang
bersifat irasional dapat dipastikan tidak dapat digolongkan sebagai ilmu. Sifat lain ilmu
adalah sifat reflektif, sesuatu pemikiran dan pengamatan yang mendalam, tidak cukup
dengan pemikiran dan pengamatan yang superfisial. Ilmu harus bersifat sistematik.
Proposisi ilmiah yang didapatkan dan telah diverifikasi disusun secara sistematik, dibuat
benang merahnya yang akan menghubungkan satu fakta dengan fakta ilmiah lain sehingga
menjadi kesatuan pemikiran yang utuh dan dapat saling menerangkan yang disebut sebagai
body of knowledge.
Menurut Tim Dosen Filsafat Ilmu Fakultas Filsafat UGM, landasan ontologik dari ilmu
pengetahuan adalah analisis tentang obyek materi dari ilmu pengetahuan. Obyek materi
ilmu pengetahuan adalah hal-hal atau benda-benda empiris. Sesuatu yang berada di luar
pengamatan empirik akan sulit diverifikasi sehingga dapat dikatakan berada di luar doamin
ilmu.
Aspek epistemologik
Dilihat dari sudut epitemologik, sesuatu pengetahuan dapat digolongkan sebagai
pengetahuan ilmiah atau ilmu, adalah apabila pengetahuan tersebut didapatkan dari
metode ilmiah (meskipun terdapat cara mendapat pengetahuan lain, metode ilmiah
merupakan tulang punggung untuk mendapatkan ilmu). Dengan metode ilmiah
memungkinkan kita melakukan verifikasi, sehingga hasil pengetahuan tersebut dapat
dipertanggung jawabkan. Seorang filsuf, G Kemmeny, menyatakan bahwa Ilmu
adalahsemuapengetahuan yang dihimpundenganperantaraanmetodeilmiah.
Menurut Tim Dosen Filsafat Ilmu Fakultas Filsafat UGM, landasan epistemologik dari
ilmu pengetahuan adalah analisis tentang proses tersusunnya ilmu pengetahuan. Ilmu
pengetahuan disusun melalui proses yang disebut metode ilmiah.
Aspek aksiologik
Disini ilmu pengetahuan ditinjau dari aspek moral, etika dan estetika. Apakah kaidah-
kaidah moral ilmiah sudah dipenuhi? Apakah kaidah-kaidah etika ilmiah sudah dipenuhi.
Apakah ilmu tersebut menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat atau bagi
kemanusiaan secara keseluruhan?
Menurut Tim Dosen Filsafat Ilmu Fakultas Filsafat UGM, landasan aksiologik ilmu
pengetahuan adalah analisis tentang penerapan hasil-hasil temuan ilmu pengetahuan.
Penerapan hasil-hasil ilmu pengetahuan dimaksudkan untuk memudahkan pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan dan keseluruhan hidup manusia.
2. Memberikanlandasandasarilmu
3. Menentukansifat-sifatdansyarat-syaratilmu
4. Menentukanmetodeilmu
5. Merupakanpemersatuilmu
Pengetahuan ilmiah bertujuan untuk pemahaman yang kritis dan spesifik terhadap
segala fakta, ide atau gagasan dan untuk memecahkan berbagai pemasalahan yang
dihadapi oleh manusia
kusta yang awalnya hanya monoterapi, seiring adanya ilmu pengetahuan menghasilkan
penelitian dan menjadikan pengobatan kusta menjadi multi drug therapy untuk mencegah
terjadinya resistensi sehingga penanganan lebih optimal.
Dalam bidang teknologi kulit dan kelamin pun banyak perkembanan, terutama dalam bidang
estetika, kini sudah ada perawatan kulit dengan menggunakan laser, liposuction dengan alat
khusus, terapi microdermabrasi, dan lain-lain. Semua teknologi yang diciptakan ini tentu
bermanfaat dari segi klinis dan pasien, untuk mencapai pengobatan yang lebih optimal.
5. Silogisme kategoris tunggal merupakan bentuk silogisme yang terpenting. Silogisme ini
terdiri atas tiga term, yakni subyek (S), predikat (p), dan term-antara (M).
Setiap manusia (M) dapat mati (P) atau M - P Si Fulan (S) adalah manusia (M) atau S - M
Jadi, Si Fulan (S) dapat mati (P) atau S -P
Term major adalah predikat dari kesimpulan (kata ‘mati’). Term itu harus terdapat dalam
kesimpulan dan salah satu premis, biasanya dalam premis yang pertama. Premis yang
mengandung predikat itu disebut premis major. Kemudian term minor atau premis minor
adalah subyek dari kesimpulan. Termitu biasanya terdapat dalam premis yang lain, biasnya
dalam premis yang kedua. Premis yang mengandung subyek itu disebut premis minor.
Akhirnya, term-antara ialah term 1 yang terdapat dalam kedua dalam kedua premis, tetapi
tidak terdapat dalam kesimpulan. Dengan term-antara ini subyek dan predikat diper-
bandingkan satu
sama lain. Dengan demikian, subyek dan predikat dipersatukan atau dipisahkan satu sama
lain dalam kesimpulan.
Namun, dalam percakapan sehari-hari, dalam buku-buku atau tulisan- tulisan, bagan
sepertiitu tidak selalu tampak dengan jelas. Seringkali ada keputusan yang tersembunyi.
Kesulitan yang sama juga terdapat dalam keputusan. Ketika berbicara berbicara tentang
keputusan, sudah dianjur- kan supaya keputusan itu dijabarkan dalam bentuk logis, demikian
juga, pemikiran-pemikiran dijabarkan dalam bentuk silogisme kategoris. Dengan demikian,
titik pangkalnya serta jalan pikiran yang terkandung di dalamnya dapat diperlihatkan dengan
jelas.
Untuk itu perlu menentukan:
- Menentukan dahulu kesimpulan mana yang ditarik;
- Mencari apakah alasan yang disajikan (M, term-antara); dan
- Menyusun silogisme berdasarkan subyek dan predikat (kesimpulan) serta term-antara (M).
Cara berpikir deduktif adalah berpikir dari yang umum ke yang khusus.
Argumen deduktif adalah dimana validitas kesimpulan berasal dari premis.
Bentuk paling penting dari argumen deduktif adalah silogisme. Pada argumen
(berpikir) deduktif, kesimpulan (conclusion) adalah suatu proposisi yang
diturunkan dari proposisi yang lain. Berarti kesimpulan didukung oleh proposisi
yang lain, proposisi ini disebut premis atau axioma. Ada yang memakai isitilah
premis mayor untuk premis dan premis minor untuk kesimpulan. Cara untuk
menarik kesimpulan harus mengikuti logika yang benar. Kesimpulan akan
benar jika premis benar, tidaklah mungkin kesimpulan benar jika premis salah.
Disamping premis yang benar, untuk mencapai kesimpulan yang benar
diperlukan cara menarik kesimpulan (logika) yang benar. Kesimpulan yang
benar ini disebut valid arguments.
Contoh yang paling klasik dari model silogisme ini adalah:
Semua mahluk hidup akan mati
Si Badu adalah mahluk hidup
Oleh karenanya, Si Badu akan mati
Pemikiran deduktif tidak memberikan pengetahuan baru, tetapi hanya untuk
mengklarifikasi pengetahuan yang telah ada. Kesimpulan argumen deduktif
memberikan kepastian jika premis adalah benar.
Praktek
Obat-obatan pelengkap melibatkan berbagai praktik dan teknik seperti terapi pijat,
akupunktur, yoga, meditasi, dan teknik relaksasi lainnya yang berfungsi luar biasa dengan
bantuan pengobatan konvensional.
Prosedur alternatif memiliki teori dan teknik mereka sendiri dan tidak memerlukan
dukungan obat tradisional. Praktik-praktik ini independen dan kembali lebih awal dari obat
tradisional yang kita gunakan saat ini. Contoh-contoh terbaik dari pengobatan alternative
termasuk pengobatan naturopati, pengobatan homeopati dan pengobatan tradisional Tiongkok
Batasan
Obat pelengkap memberikan hasil terbaik bila dikombinasikan dengan metode tradisional.
Tetapi kadang-kadang mereka mengganggu obat tradisional dan dapat menyebabkan efek
samping. Misalnya obat-obatan herbal tertentu dapat membatasi efek dari beberapa obat resep
seperti antidepresan dan pil KB.
Pengobatan alternatif memiliki prosedur sendiri-sendiri dan meskipun sebagian besar
waktu
mereka memberikan hasil yang menguntungkan dalam beberapa kasus mereka tidak bekerja.
Seperti dalam kasus infeksi bakteri, metode ini tidak memberikan hasil yang diinginkan
sebagai
pengobatan tradisional dengan anti-biotik.
Perbedaan penggunaan
Obat komplementer dapat digunakan bersamaan dengan obat tradisional. Ini dapat
membantu pasien untuk merasa lebih baik dan mengatasi penyakit. Jenis obat ini melengkapi
efek obat konvensional.
Pengobatan alternatif digunakan sebagai pengganti perawatan medis tradisional. Jenis obat
ini telah menunjukkan hasil yang menguntungkan tetapi dalam banyak kasus seperti pada
alternatif kanker
Hak kekayaan intelektual adalah hak milik dari si pencipta, hak yang timbul dari hasil piker
yang
menghasilkan suatu produk yang berguna untuk manusia. HKI untuk menikmati secara
ekonomi,
hasil dari suatu kretifitas intelektual.
Contoh : hak cipta, hak kekayaan industri, hak paten, desain industry, merk
Teori Koherensi (Coherence Theory of Truth) Teori kebenaran koherensi adalah teori
kebenaran yang didasarkan kepada kriteria koheren atau konsistensi.
Suatu pernyataan disebut benar bila sesuai dengan jaringan komprehensif dari
pernyataan-pernyataan yang berhubungan secara logis.
Pernyataan-pernyataan ini mengikuti atau membawa kepada pernyataan yang
lain. Seperti sebuah percepatan terdiri dari konsep-konsep yang saling
berhubungan dari massa, gaya dan kecepatan dalam fisika.
Teori Koherensi/Konsistensi (The Consistence/Coherence Theory of Truth)
memandang bahwa kebenaran ialah kesesuaian antara suatu pernyataan
dengan pernyataan-pernyataan lainnya yang sudah lebih dahulu diketahui,
diterima dan diakui sebagai benar.
Suatu proposisi benar jika proposisi itu berhubungan (koheren) dengan
proposisi-proposisi lain yang benar atau pernyataan tersebut bersifat koheren
atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap
benar.
Dengan demikian suatu putusan dianggap benar apabila mendapat penyaksian
(pembenaran) oleh putusan-putusan lainnya yang terdahulu yang sudah
diketahui,diterima dan diakui benarnya. Karena sifatnya demikian, teori ini
mengenal tingkat-tingkat kebenaran. Disini derajar koherensi merupakan
ukuran bagi derajat kebenaran.
Contoh: “Semua manusia akan mati. Si Fulan adalah seorang manusia. Si
Fulan pasti akan mati.” “Sukarno adalah ayahanda Megawati. Sukarno
mempunyai puteri. Megawati adalah puteri Sukarno”. Seorang sarjana Barat
A.C Ewing (1951:62) menulis tentang teori koherensi, ia mengatakan bahwa
koherensi yang sempurna merupakan suatu idel yang tak dapat dicapai, akan
tetapi pendapat-pendapat dapat dipertimbangkan menurut jaraknya dari ideal
tersebut. Sebagaimana pendekatan dalam aritmatik, dimana pernyataan-
pernyataan terjalin sangat teratur sehingga tiap pernyataan timbul dengan
sendirinya dari pernyataan tanpa berkontradiksi dengan pernyataan-
pernyataan lainnya. Jika kita menganggap bahwa 2+2=5, maka tanpa
melakukan kesalahan lebih lanjut, dapat ditarik kesimpulan yang menyalahi
tiap kebenaran aritmatik tentang angka apa saja.
Teori Pragmatik (The Pragmatic Theory of Truth) Teori kebenaran pragmatis adalah
teori yang berpandangan bahwa arti dari ide dibatasi oleh referensi pada konsekuensi
ilmiah, personal atau sosial. Benar tidaknya suatu dalil atau teori tergantung kepada
berfaedah tidaknya dalil atau teori tersebut bagi manusia untuk kehidupannya.
Kebenaran suatu pernyataan harus bersifat fungsional dalam kehidupan praktis. Teori
Pragmatis (The Pragmatic Theory of Truth) memandang bahwa “kebenaran suatu
pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional
dalam kehidupan praktis”; dengan kata lain, “suatu pernyataan adalah benar jika
pernyataan itu mempunyai kegunaan praktis dalam kehidupan manusia”.
9. Apa yang di maksud dengan segitiga ilmu dari The Liang Gie. Jelaskan ilmu sebagai
proses berpikir, metode dan produk berpikir?
Liang Gie mengkaji berbagai pendapat tentang ilmu dan memandang ilmu sebagai proses,
metode/prosedur dan produk berpikir. Sebagai proses, ilmu terwujud dalam aktivitas
penelitian. Sebagai prosedur, ilmu adalah metode penelitian dan sebagai produk, ilmu
merupakan pengetahuan yang tersusun secara secara sistematis. Ketiga dimensi ilmu tersebut
merupakan kesatuan logis yang harus ada secara berurutan. Ilmu harus di usahakan denga
aktivitas tertentu, yaitu penelitian ilmiah dan aktivitas tersebut harus di laksanakan dengan
metode ilmiah yang di harapkan menghasilkan pengetahuan ilmiah.
Ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan kognitif dengan berbagai metode
berupa macam prosedur dan tata langkah, sehingga menghasilkan kumpulan pengetahuan
yang sistematis untuk mencapai kebenaran, pemahaman, penjelasan dan penerapan.
Ilmu sebagai prosedur artinya tata cara untuk mendapatkan pengetahuan secara efisien,
sehingga prosedur disebut sebagai metode. Dasar filosofi nya yaitu rasionalisme, empirisme,
dan kritisme. Sedangkan ilmu sebagai produk, produknya adalah pengetahuan ilmiah.
Pengetahuan ilmiah merupakan salah satu bagian pengetahuan manusia yang termasuk seperti
pengetahuan sehari-hari, pengetahuan filsafat, pengetahuan ilmiah dan pengetahuan agama
Proses
ilmu
Metode Produk
The Liang Gie berpandangan bahwa ilmu tidak hanya dipandang sebagai suatu produk
berpikir ilmiah, tetapi secara keseluruhan harus dilihat dari proses pembentukan ilmu,
kemudian prosedur untuk timbulnya ilmu, barulah akhirnya menghasilkan produk
pengetahuan yang disebut sebagai ilmu. Ketiga pengertian ilmu itu bertautan logis dan
berpangkal pada suatu kenyataan yang sama bahwa ilmu hanya terdapat dalam masyarakat
manusia. Beliau menyusun hal ini dalam suatu bentuk segitiga, kami menyebutnya sebagai
segitiga ilmu dari The Liang Gie.
Pada gambar pada puncak dari segitiga adalah AKTIVITAS, sedangkan pada sudut
dasar sebelah kitri adalah PROSEDUR dan pada sudut dasar sebelah kanan adalah PRODUK.
AKTIVITAS
ILMU
Gambar Segitiga Ilmu dari The Liang Gie (1)
Sedangkan pada gambar pada puncak segitiga adalah PROSES, pada sudut kiri
bawah adalah METODE dan pada sudut kanan bawah adalah ILMU PENGETAHUAN. Proses
adalah aktivitas yang terus menerus. Dalam melakukan aktivitas dan proses tersebut maka
diperlukan prosedur yang diwujudkan dalam suatu metode. Sebagai proiduknya adalah ilmu
pengetahuan (body of knowledge). Ketiga proses ini apabila disusun secara sistematik dan
terpadu menjadilah dia sebagai ilmu yang kita kenal sekarang, disertai dengan pengertian
yang holistik dan mendalam.
PROSES
ILMU
METODE ILMU
PENGETAHUAN
The Liang Gie merumuskan pemahaman ilmu sebagai aktivitas, metode, dan
pengetahuan menjadi sebagai berikut:
Ilmu sebagaiprosedurataumetode
Untukmenghasilkanpengetahuan ilmiahsecaraefisien, maka proses berpikir (rasional,
kognitif, danteleologik) tersebutharusditatadalamsuatuprosedur,
yakniserangkaiancaradanlangkah yang tertibberwujudpola yang tetap.
Prosedurinidisebutsebagaimetodeilmiah (scientific method).Secaraetimologik method
berasaldaribahasaYunani: metadanhodos. Meta berartisesudah atau yang lebih tinggi,
danhodosberartijalan yang baik untuk mencapai sesuatu. Tim FakultasFilsafat
UGM).Metodeilmiahmerupakanprosedur yang mencakupberbagailandasanberpikir,
polakerja, tatalangkah, dancarateknis untukmendapatkanpengetahuanbaru,
mengembangkanpengetahuan yang sudahada, ataumengujipengetahuan yang sudahada.
Harold Titus (dikutipdari The Liang Gie)menyatakanbahwametodeilmiahmerupakan proses
danlangkah-langkahdenganmanailmu-ilmuakanmendapatkanpengetahuan (the processes
and steps by which sciences obtain knowledge).Pada dasarnya metode ilmiah adalah suatu
prosedur untuk mencari kebenaran ilmiah.
Cakupan Metode Ilmiah:
Menurut The Liang Gie, metode ilmiah mencakup:
a. Pemerian (description)
b. Pengukuran (measurement)
c. Penggolongan (classification)
d. Perbandingan (comparison)
e. Analisis (analysis)
f. Sintesis (synthesis)