Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SUATU PENDEKATAN TERHADAP KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA


RICHARD E. PORTER & LARRY A. SAMOVAR
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Komunikasi Antar Budaya
Dosen Pengampu: Dr. Robby Habiba Abror, S.Ag, M.Hum.

Oleh :
Sri Mulyani (20202011018)
Zakiyah Romadlany (20202011022)

PROGRAM MAGISTER
KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
1443 H/2020 M
A. Pendahuluan
Berbicara tentang komunikasi adalah suatu hal yang tak luput dari interaksi, baik
interaksi kita sendiri, antar teman, kelompok maupun komunikasi antar budaya.
Konunikasi antar budaya ini adalah komunikasi yang antara pengirim pesan dan
penerimanya berbeda budaya. Dalam bahasan ini kita akan membahas antara komunikas,
budaya, dan komunikasi antar budaya. 1
Komunikasi antar budaya dapat diartikan sebagai kegiatan komunikasi yang
terjadi antar para peserta komunikasi yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda.
Pada dasarnya tidak ada manusia yang sama persis, masing-masing individu memiliki
identitas budaya yang berbeda-beda, termasuk cara pandang dan cara pikirnya terhadap
suatu hal. Ketika dua orang memiliki perbedaan yang besar terhadap latar balakang
budayanya, maka hambatan yang muncul pada saat mereka melakukan kegiatan
komunikasi juga akan semakin banyak.2
Disini jika kita mempelajari komunikasi antar budaya, maka kita harus
mempelajari kebudayaannya. Setidaknya kita mempelajari perilaku orang lain. Jika
perilaku antar budaya merupakan wujud nilai yang mengandung etika suatu masyarakat
maka mengenal budaya orang lain itu sangatlah perlu. Agar tercipta masyarakat yang
harmonis dan tanpa adanya ketakutan-ketakutan.3
B. Komunikasi
Sebelum memahami komunikasi antar budaya kita dianjurkan untuk memahami
komunikasi manusia. Memahami komunikasi manusia disini berarti kita memahami apa
yang berlagsung ketika kita berkomunikasi.4
Komunikasi adalah penyampaian suatu pesan dari komunikator kepada
komunikan. Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia komunikasi adalah
pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang
disampaikan bisa di pahami. Komunikasi juga bisa didefinisikan apa yang terjadi ketika
makna diberikan kepada kepada suatu perilaku.5

1
Daddy Mulyana, Jalaluddin Rahmat, Komunikasi Antar Budaya, Rosda Karya 2020. Hal 12.
2
Ade Kusuma,Pengantar Komunikasi Antar Budaya.
https://www.academia.edu/26924035/Pengantar_Komunikasi_Antar_Budaya, hal 2
3
Alo Liliweri, Makna Budaya dalam Komunikasi antar budaya, books.google.co.id. 2003. Hal 37.
4
Komunikasi Antar Budaya, Hal 12.
5
Komunikasi Antar Budaya, hal 13.
1. Unsur-Unsur Komunikasi
Jika berbicara mengenai komunikasi antar budaya maka unsur-unsur
komunikasi disini adalah bersifat sengaja.
1) Sumber (Source)
Sumber disini merupakan orang yang mempunyai suatu kebutuhan
untuk berkomunikasi. Jadi, jika kita berkomunikasi, maka kita tidak
bisa menyampaikannya secara langsung. Kita masih mengharuskan
menggunakan lambang-lambang untuk menyampaikan perasaan dan
pikiran tersebut.
2) Penyandian (encoding)
Encoding adalah suatu keinginan internal seseorang untuk memilih
atau merancang perilaku verbal dan nonverbal yang sesuai aturan-
aturan tata bahasa dan sintaksis guna menciptakan suatu pesan.
3) Pesan (Message)
Pesan disini merupakan hasil dari penyandi tersebut. Meskipun
encoding merupakan kegiatan internal yang menghasilkan suatu
pesan, maka pesan disini bersifat eksternal bagi sumber. Jadi, pesan
disini adalah apa yang harus sampai dari sumber kepada penerima, jika
sumber tersebut bermaksud mempengaruhi penerima.
4) Saluran (Channel)
Saluran ini merupakan suatu alat penyampai pesan. Jadi, pesan
yang disampaikan sumber disini harus menggunakan alat untuk
memindahkannya kepada penerima.
5) Penerima (receiver)
Penerima adalah orang yang menerima pesan dan sebagai
akibatnya untuk menghubungkan suatu pesan dari sumber.
6) Penyandian balik (Decoding)
Penyandingan balik disini merupakan proses internal penerima dan
pemberian makna kepada perilaku sumber yang mewakili perasaan
dan pikiran sumber.
7) Respons penerima (Receiver response)
Respons penerima disini bisa dilihat apa yang di lakukan oleh
penerima pesan setelah merima pesan dari sumber.
8) Umpan Balik (Feedback)
Umpan balik disini adalah informasi yang tersedia bagi sumber
yang memungkinnya untuk menilai keefektifan komunikasi yang
dilakukan untuk mengadakan penyesuaian atau perbaikan-perbaikan
dalam komunikasi selanjutnya.
Respons dan umpan balik disini tidaklah sama. Akan tetapi respons
dan umpan balik ini sangatlah berkaitan. Dimana respon adalah apa
yang dilakukan setelah menerima pesan. Sedangkan umpan balik
adalah informasi tentang keefektifan komunikasi.6
Sedangkan Ainur Rahmah mengutip dari Alo Liliweri, bahwa unsur-unsur
komunikasi yang di kemukakannya ada 10 dianataranya : Pengirim/ Sumber,
Penerima, Encoding dan Decoding, Pesan, Saluran, Noise, Feedback,
Kerangka/ Pengalaman, Konteks, Perubahan.7
C. BUDAYA
Budaya juga berhubungan dengan cara hidup manusia. Manusia belajar, berfikir,
merasa mempercayai dan mengusahakan apa yang patut menurut budayanya. Budaya
juga berkenaan dengan sifat-sifat kehidupan sehari-hari.8
Budaya memiliki arti yang luas, tidak hanya terbatas pada adat stiadat, tari-tarian
ataupun hasil kesenian lainnya. Budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang
meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota
masyarakat. Budaya ini merupakan hasil pemikiran manusia sebagai makhluk sosial.9
Daddy Mulyana mengutip dari Richard & Samovar dalam bukunya juga
mengatakan bahwa budaya adalah suatu konsep yang membangkitkan minat. Yang jika
dirincikan secara formal budaya adalah sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman,
6
Deddy Mulyana, Jalaluddin Rahmat, Komunikasi antar Budaya, Hal 16
7
http://ainurrohmahwalisongo.blogspot.com/2016/12/unsur-unsur-komunikasi.html
8
Komunikasi antar Budaya, Hal 18
9
Ade Kusuma,Pengantar Komunikasi Antar Budaya.
https://www.academia.edu/26924035/Pengantar_Komunikasi_Antar_Budaya, hal 2
kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirarki, agama, konsep alam semesta dsb yang di dapat
oleh sekelompok orang dari generasi ke generasi melalui usaha individu dan kelompok. 10
Apabila disimpulkan komunikasi antar budaya adalah komunikasi yang antara
pengirim pesan dan penerima pesan berbeda latar belakangnya. Artinya jika mengirim
pesan dari suatu budaya dan penerima pesannya dari budaya yang lain.
Budaya dan komunikasi ini adalah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Karena
budaya tidak hanya menentukan siapa bicara dengan siapa, tentang apa, dan bagaimana
orang menyandi pesan, makna yang ia gunakan untuk pesan dan kondisi untuk mengirim,
menafsirkan dan memahami pesan. Konsekuensinya, budaya adalah landasan
komunikasi. Bila budaya beraneka ragam maka praktik-praktik komunikasi juga beraneka
ragam.11
Dalam bukunya juga mengutip dari Edward T. Hall Bahwa “Budaya adalah
komunikasi” dan “Komunikasi adalah Budaya”. Jadi budaya dan komunikasi itu adalah
kesatuan yang tidak bisa di pisahkan dimana komunikasi dan budaya tersebut sama-sama
memiliki hubungan timbal balik.12
Richard, Samovar dan Edwin bahwa komunikasi antar budaya juga memiliki
artian sebagai kegiatan yang terjadi antar para peserta komunikasi yang memiliki latar
belakang budaya yang berbeda. Karena, pada dasarnya semua orang itu berbeda baik dari
segi perfikir maupun cara pandangnya.
Mengutip dari Samovar dan Porter Budaya memengaruhi orang yang
berkomunikasii dan juga mengatakan bahwa budaya bertanggung jawab atas seluruh
perbendaharaan perilaku komunikatif dan makna yang dimiliki setiap orang. Sebagai
akibatnya, perbendaharaan-perbendaharaan yang dimiliki oleh dua orang yang berbeda
budaya akan berbeda pula dan tentunya dapat menimbulkan banyak kesulitan.13
Misalnya Komunikasi antarbudaya antara mahasiswa Korea dan mahasiswa tuan
rumah (Yogyakarta) keduanya saling menyesuaikan diri saat berinteraksi. Seperti
penyesuaian dalam bahasa, makanan, persepsi, transportasi (pada mahasiswa Korea) dan
kebiasaan. Antara mahasiswa Korea dan mahasiswa tuan rumah memiliki kompetensi
10
Komunikasi antar Budaya, Hal 18.
11
Ibid, hal 19.
12
Daddy Mulyana, Ilmu Komunikasi, Rosdakarya; 2015. Hal 6.
13
H.H. Daniel Tamburian Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Dayak Dalam Menjaga Kerukunan Hidup Umat
Beragama. Vol. 10.1. hal 77-86.
dalam mengatur kegelisahan yang mereka hadapi. Kadar kegelisahan atau ketidakpastian
memang sangat banyak dirasakan pada saat awal bertemu namun setelah sering
berinteraksi kegelisahan berangsur menghilang.14
D. Model Komunikasi Antarbudaya Menurut Porter & Larry A. Samovar
Budaya mempengaruhi prilaku komunikasi individu, budaya yang berbeda akan
menghasilkan pengaruh serta sifat komunikasi yang berbeda pula. Ketika seorang
individu berkomunikasi dengan individu lain yang memiliki kebudayaan berbeda maka
makna pesan yang disampaikan komunikator akan berubah mengikuti persepsi budaya
komunikan.15
Komunikasi antar budaya terjadi karena perbedaaan antara ras, suku, status social
atau bahkan jenis kelamin, disini ada tiga unsur dalam memahami komunikasi antar
budaya antaranya , persepsi, komunikasi verbal, komunikasi non verbal. Ketiga hal ini
merupakan dasar penyebab keberhasilan dan kegagalan komunikasi antar budaya. 16
1. Persepsi
Persepsi adalah proses internal yang kita lakukan untuk memilih, mengevaluasi
dan mengorganisasikan rangsangan dari lingkungan eksternal. Dimana persepsi ini
adalah cara kita untuk mengubah energy-energi fisik lingkungan kita menjadi
pengalaman yang bermakna.17
Kennenth K . Sereno dan Edward M. Bodaken mengatakan bahwa persepsi
adalah sarana yang memungkinkan kita memperoleh kesadaran akan sekeliling dan
lingkungan kita.18Persepsi juga dikatakan sebagai inti komunikasi, dimana jika
persepsi yang kita dapat tidak akurat maka kita tidak mungkin bisa berkomunikasi
dengan efektif.19
Komunikasi antar budaya ini akan lebih di pahami sebagai pemberdayaan
budaya dalam mempersepsi objek-objek social dan kejadian-kejadian. Karena dalam
masalah-malasah kecil dalam komunikasi sering diperumit oleh perbedaan-

14
Zuraidah Heni, Christina Rochayanti, Isbandi, Komunikasi antar budaya Mahasiswa Korea Selatan di Yogyakarta,
Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol 9, 40-48.
15
https://pakarkomunikasi.com/model-komunikasi-antar-budaya
16
Ema Khotimah Jurnal Memahami Komunikasi antar budaya, Vol.1, 1. 2000 hal 49
17
Deddy Mulyana, Jalaluddin Rahmat, Komunikasi antar Budaya, Hal 25
18
Prof. Deddy Mulyana, M.A.,Ph.D, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, PT Remaja Rosdakarya. Hal 180
19
Ibid. Hal 180
perbedaan persepsi. Dalam komunikasi antar budaya yang ideal kita sangat
mengharapkan persamaan-persamaan dalam pengalaman persepsi. Akan tetapi
karakter budaya cenderung memperkenalkan kita kepada pengalaman yang tidak
sama. Sehingga membawa kita kepada persepsi yang berbeda-beda atas dunia
eksternal.
Ada tiga unsur sosio-budaya yang mempunyai pengaruh besar dan langsung
terhadap makna-makna dalam persepsi. Yaitu :
1) Kepercayaan (Belief), Nilai (Value), dan Sikap (Attitude)
2) Pandangan dunia (World view)
3) Organisasi Sosial (Social Organization)20
Sedangkan dalam buku ilmu komunikasi daddy mulyana mengemukakan dari
Porter dan Samovar mengemukakan enam unsur budaya yang secara langsung
mempengaruhi persepsi kita ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain,
yakni:
1) Kepercayaan (Beliefs), Nilai (Values), dan Sikap (Attitudes)
2) Pandangan dunia (Worldview)
3) Organisasi Sosial (Social Organization)
4) Tabiat Manusia (Human nature)
5) Orientasi kegiatan (activity orientation)
6) Persepsi tentang diri dan orang lain (perception of self and others)21
2. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal ini tidak hanya meliputi cara kita berbicara kepada orang lain
melainkan juga dalam kegiatan-kegiatan internal berfikir dan pengembangan makna
22
dari kata-kata yang digunakan. sedangkan dalam buku ilmu komunikasi deddy
mulyana menjabarkannya bahwa komunikasi verbal atau symbol adalah semua jenis
symbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Dan usaha-usaha yang dilakukan
secara sadar secara lisan untuk berhubungan dengan lawan bicara atau orang lain.23

20
Komunikasi antar Budaya, Hal 26
21
Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, 214.
22
Komunikasi antar budaya, hal 30.
23
Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. 260.
Proses-proses verbal disini ada dua yaitu bahasa verbal dan pola-pola berfikir.
Proses ini sangat penting bagi kehidupan berhubungan dengan persepsi dan
pemberian makna.
1) Bahasa verbal
Bahasa merupakan alat bagi orang-orang untuk berinteraksi dengan orang
lain dan sebagai alat untuk berfikir. Bahasa disini juga merupakan alat utama
yang di gunakan budaya untuk menyalurkan kepercayaan, nilai dan norma.
Sedang secara sederhana bahas
a dapat diartikan sebagai suatu lambang.
Fungsi bahasa sebagai suatu mekanisme untuk berkomunikasi sekaligus
sebagai pedoman untuk melihat realitas social. Bahasa mempengaruhi persepsi,
menyalurkan, dan turut membentuk fikiran.24
Larry L Barker membagi bahasa menjadi tiga fungsi yaitu; Penamaan
(Naming atau Labeling), Interaksi, dan Transmisi informasi. Penamaan merujuk
pada tindakan, objek, atau orang dengan menyebut namanya sehingga dapat
dirujuk dalam komunikasi. Interaksi, menekankan kepada gagasan dan emosi
yang menimbulkan simpati dan pengertian atau kemarahan dan kebingungan.
Transmisi Informasi, yaitu dengan bahasa informasi dapat di sampaikan kepada
orang lain.25
2) Pola-pola berfikir
Pola-pola berfikir suatu budaya mempengaruhi bagaimana individu-individu
dalam budaya itu berkomunikasi, yang pada gilirannya akan mempengaruhi
bagaimana setiaporang merespon individu-individu dari budaya lain. Karena
pola fikir kita berbeda, kita pun tidak bisa mengharapkan pola-pola fikir yang
sama. Namun memahami pola fikir dan belajar menerima pola fikir seseorang
akan sangat memudahkan komunikasi antar budaya. 26

24
Komunikasi antar budaya, hal 30.
25
Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. 266.
26
Komunikasi antar budaya, hal 31.
3. Komunikasi Non Verbal
porter dan samovar bahwa Komunikasi non verbal adalah semua isyarat yang
bukan kata-kata. 27 istilah nonverbal ini biasanya digunakan untuk melukiskan semua
peristiwa komunikasi diluar kata-kata yang terucap maupun tertulis. Dan perilaku
nonverbal ini biasa ditafsirkan melalui symbol-simbol verbal.28Menurut
Dalam prose-proses nonverbal ini ada tiga aspek yang relevan dengan
komunikasi antar budaya. Yaitu; perilaku nonverbal, konsep waktu, dan penggunaan
dan pengaturan ruang.
1) Perilaku nonverbal
Lambang-lambang nonverbal dan respon-respon yang menimbulkan
lambang-lambang merupakan bagian dari pengalaman budaya. Setiap lambing
memiliki makna karena setiap orang memiliki pengalaman tentang lambing.
Budaya mempengaruhi dan mengarahkan pengalaman-pengalaman. Oleh karena
itu budaya juga mempengaruhi dan mengarahkan kita bagaimana kita
pengirimdan menerima serta merespon lambing-lambang nonverbal tersebut.29
2) Konsep waktu
Konsep waktu suatu budaya merupakan filsafatnya tentang masa lalu, masa
sekarang dan masa depan serta penting dan kurang pentingnya waktu. Waktu
merupakan komponen budaya yang sangat penting. Ada banyak perbedaan
mengenai konsep antara budaya yang satu dengan budaya yang lain. Sehingga
perbedaan-perbedaan tersebut dapat mempengaruhi komunikasi.30
3) Penggunaan ruang
Cara orang menggunakan ruang sebagai bagian dalam komunikasi antar
pesona disebut proksemika (proxemics). Proksemika disini tidak hanya meliputi
jarak orang-orang yang terlibat dalam percakapan, tetapi juga dalam orientasi
fisiknya. Orientasi fisik disini juga dipengaruhi oleh budaya, dan ikut

27
Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. 343.
28
Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. 347.
29
Komunikasi antar budaya, hal 32.
30
Ibid. hal 33.
menentukan hubungan social. Cara kita mengatur ruang juga merupakan suatu
fungsi budaya.31
Setiap budaya memiliki cara khas masing-masing dalam
mengkonseptualisasikan ruang, baik dari dalam rumah, maupun luar rumah,
bahkan dalam berhubungan dengan orang lain. Beberapa pakar lainnya
memperluas konsep proksemika dengan memperhitungkan seluruh lingkungan
fisik yang mungkin berpengaruh pada proses komunikasi. Termasuk dalam
pencahayaan, temperature dan kepadatan penduduk.32
E. Kesimpulan
Hubungan antar budaya dan komunikasi ini merupakan sifat timbal balik. Yang
keduanya saling mempengaruhi dan tidak bisa di pisahkan. Karena komunikasi tidak akan
hidup tanpa adanya budaya, begitu pula sebaliknya budaya juga tidak akan hidup tanpa
adanya komunikasi. Karena apa yang kita fikirkan, yang kita bicarakan, yang kita lihat itu
dipengaruhi oleh budaya.
Dan masalah utama dalam komunikasi antar budaya adalah kesalahan dalam persepsi
social yang disebabkan oleh perbedaan-perbedaan budaya yang mempengaruhi proses
persepsi. Pemberian makna pesan juga dipengaruhi oleh budaya. Apabila penafsiran
sebuah pesan disandi oleh budaya lain, pengaruh-pengaruh dan pengalaman-pengalaman
budaya yang menimbulkan pesan mungkin seluruhnya berbeda dari pengaruh-pengaruh
dan pengalaman-pengalaman budaya yang di gunakan untuk menyandi pesan. Maka
kesalahan-kesalahan dalam makna akan timbul yang tidak dimaksud oleh pelaku-pelaku
komunikasi. Dan kesalahan ini diakibatkan oleh orang-orang yang berlatar belakang
berbeda dan tidak saling memahami satu sama lain.
Maka untuk menciptakan keberhasilan komunikasi antar budaya, kita harus
menyadari faktor-faktor budaya yang mempengaruhi komunikasi, baik dari budaya kita
maupun budaya orang lain. Kita perlu memahami perbedaan-perbedaannya juga
persamaan-persamaannya. Perbedaan-perbedaan ini akan membantu kita dalam
mengetahui sumber –sumber masalah yang potensial sedangkan persamaan-persamaannya

31
Ibid. hal 34.
32
Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. 405.
akan membantu kita dalam mendekatkan kita kepada orang lain dan orang lainpun akan
merasa lebih dekat kepada kita.33

33
Komunikasi antar budaya, hal 35.

Anda mungkin juga menyukai