Berikut ini adalah bagan dari orientasi Public Relations, yakni image building
(membangun citra), dapat dilihat sebagai model komunikasi dalam Public Relations.
Penulis menemukan bahwa definisi dari Public Relation sangat beragam, karena
itu penulis akan memaparkan definisi Public Relation dari beberapa pakar yang
dikutip dari buku “Handbook Of Public Relation” karya Elvinaro Ardianto, tahun 2011,
organisasi atas dasar kepentingan public dan melaksanakan rencana kerja untuk
prosedur dari suatu individu atau organisasi berdasarkan kepentingan publik, dan
manajemen untuk memperoleh goodwill (itikad baik) dan pengertian dari pelanggan,
pegawai, dan public yang lebih luas; ke dalam mengadakan analisis, sedangkan ke
Dari ketiga definisi tentang Public Relation diatas, dapat disimpulkan bahwa Public
yang didalam nya adalah usaha-usaha untuk menilai dan mengevaluasi sikap publik
rencana kerja atas dasar kepentingan masyarakat banyak (public) dalam upaya nya
untuk memperoleh itikad baik (goodwill), pengertian publik, dan pengakuan publik.
internasional, Cutlip & Centre and Canfield (1982) merumuskan fungsi Public
5. Menciptakan komunikasi dua arah dan timbal balik, dan mengatur arus
informasi, publikasi serta pesan dari organisasi ke publiknya atau sebaliknya, demi
bagaimana humas dapat menyelenggarakan komunikasi dua arah atau timbal balik
antara organisasi/lembaga yang diwakilinya dengan publik, yang artinya peranan ini
turut menentukan sukses atau tidaknya misi, visi dan tujuan bersama dari
organisasi/lembaga tersebut.
masyarakat, maka orang-orang akan tertarik untuk bergabung dan akan simpatik
pada perusahaan. Hal yang sebaliknya, jika suatu perusahaan bernuansa tidak aktif,
tidak didukung penuh oleh anggota perusahaan maka kemungkinan sukses nya
kecil.
Mirip dengan hal yang telah diungkapkan di atas, seorang konsumen akan
lebih suka membeli produk-produk atau jasa dan suatu perusahaan yang terkesan
Peran Public Relations secara umum adalah dua arah yaitu berorientasi ke
dalam (inward looking) dan berorientasi ke luar (outward looking). Dalam Ruslan
(2003) Menurut Henry Fayol ada beberapa kegiatan dan sasaran Public Relations
adalah :
image).
b. Mendukung kegiatan komunkasi timbal balik dua arah dengan berbagai pihak.
manajemen krisis dan public relations recovery of image yang bertugas memperbaiki
kampanye sosial anti merokok, anti narkoba dan lain-lain. (Dalam buku Edy
Sahputra sitepu,2011:32)
Selain itu peranan PR dalam suatu organisasi menurut Dozier & Broom, 1995 dalam
buku Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi terbagi menjadi empat
kategori :
Artinya , pihak manajemen bertindak pasif untuk menerima atau mempercayai apa
yang telah disarankan atau usulan dari pakar PR (expertpresciber) tersebut dalam
memecahkan dan mengatasi persoalan publik relations yang tengah dihadapi oleh
organisasi berangkutan.
untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan
dan diharapkan oleh publiknya. Dipihak lain, dia juga dituntut mampu menjelaskan
mempercayai, menghargai, mendukung dan toleransi yang baik dari kedua belah
pihak.
ini merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu
pimpinan organisasi baik sebagai penasihat hingga mengambil tindakan eksekusi
dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan
profesional.
yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan methode
dari masing-masing bagian atau tingkatan, yaitu secara teknis komunikasi, baik arus
1. Mengadakan suatu penilaian terhadap sikap tingkah laku dan opini publik
sedang dijalankan.
4. Merencanakan bagi penyusunan suatu staff yang efektif bagi penugasan yang
Tujuan dari Public Relations berdasarkan bentuk kegiatan eksternal relations, yaitu :
2. Memeperkenalkan sesuatu jenis hasil produksi atau gagasan yang berguna bagi
2.3 Citra
Pada suatu perusahaan, citra menjadi hal yang pertama dilihat oleh publik,
bagaimana citra perusahaan tersebut terbentuk itu adalah dari kinerja perusahaan
maka citra perusahaan tersebut dapat menjadi positif perlu diketahui perusahaan
dapat menghadapi publik yang sangat kritis. Dalam satu penelitian terhadap seratus
top eksekutif, lebih dari 50% menganggap “penting sekali untuk memelihara publik
yang baik”. Untuk membangun citra yang baik atau positif kita tidak perlu
menganggap citra atau kesan yang baik dapat mendapatkan kesuksesan yang
berkepanjangan.(Seitel,1992:193 dalam buku dasar-dasar Public Relation, 2011 hal
111, karya Soleh Soemirat, M.S. dan Drs. Elvinaro Ardianto, M.si.)
bahwa citra memang sengaja diciptakan agar bernilai positif. Namun sering tidak
jelas apa yang dimaksud dengan istilah tersebut sehingga Sukatendel menawarkan
definisinya, yaitu PR adalah salah satu metode komunikasi untuk menciptakan citra
(Soemirat,Ardianto,2010:112)
1. Komunikasi adalah ilmu. PR adalah bagian dari ilmu komunikasi, ilmu yang
2. Citra adalah suatu istilah baru yang menarik. Banyak diperbincangkan saat
3. Mitra adalah juga istilah baru yang menarik. Memberi kesan saling
jelas dan menggambarkan dua pihak (two way communication) jadi topic
2. Menciptakan citra positif : citra adalah kesan, perasaan, gambaran dari publik
3. Dari mitra organisasi : Wartawan adalah mitra PR, karena wartawan dapat
seseorang, suatu komite, atau suatu aktivitas. Setiap perusahaan mempunyai citra.
mengatakan bahwa citra adalah kesan seseorang atau individu tentang sesuatu
pengalamannya.(Ardianto,2011:62).
1992) ada beberapa jenis citra yang dikenal di dunia aktivitas hubungan masyarakat
(public relations), dan dapat dibedakan satu dengan yang lain sebagai berikut :
terutama para pimpinannya yang selalu merasa dalam posisi baik tanpa
mengacuhkan kesan orang luar. Setelah diadakan studi tentang tanggapan, kesan
kenyataan citra di lapangan, bisa terjadi justru mencerminkan “citra” negatifnya yang
muncul.
Citra merupakan kesan yang baik diperoleh dari orang lain tentang perusahaan atau
tersebut pohak humas atau PR akan menghadapi risiko yang sifatnya permusuhan,
menyebabkan citra kini yang ditanggapi secara tidak adil atau bahkan kesan yang
negatif diperolehnya.
Citra keinginan ini adalah seperti apa yang ingin dan dicapai oleh pihak manajemen
menyenangkan dan diterima dengan kesan yang selalu positif diberikan oleh
utamanya, bagaimana menciptakan citra perusahaan yang positif, lebih dikenal serta
doterima oleh publiknya, mungkin tentang sejarahnya, kualitas pelayanan nya prima,
keberhasilan dalam bidang marketing, dan hingga berkaitan dengan tanggung jawab
sosial sebagainya. Dalam hal ini pihak Humas/PR berupaya atau bahkan ikut
bursa saham.
Citra ini merupakan pelengkap dari citra perusahaan di atas, misalnya bagaimana
logo, brand’s name, seragam para front liner, sosok gedung, dekorasi lobby kantor
perusahaan.
Citra penampilan ini lebih dutujukan kepada subjeknya. Bagaimana kinerja atau
kesan yang selalu baik. Mungkin masalah citra penampilan ini kurang diperhatikan
atau banyak disepelekan orang. Misalnya, dalam hal mengangkat secara langsung
penerima telepon masuk tidak nenyebut identitas nama pribadi atau perusahaab
(Ruslan,2010:77)